• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Faktor Karakteristik Perusahaan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Teori Faktor Karakteristik Perusahaan

Faktor karakteristik perusahaan adalah faktor berupa perhitungan kuantitatif yang berasal dari sisi kinerja keuangan perusahaan. Faktor ini didapat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya. Terdapat lima kelompok utama yang menjadi tolak ukur kinerja perusahaan (Ross et al., 2009), yaitu:

1. Likuiditas, merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kemampuan perusahaan untuk mengkonversi aset-aset yang dimilikinya menjadi kas secara cepat. Rasio yang digunakan untuk menggambarkan kondisi likuiditas perusahaan adalah current ratio, quick ratio, cash ratio, net working capital, net working capital to total asset, dan interval measure.

2. Solvabilitas, merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau melihat porsi pendanaan yang digunakan oleh perusahaan, baik dengan utang dan ekuitas. Rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung sisi solvabilitasnya adalah debt ratio, debt to equity ratio, equity multiplier, long-term debt ratio, time interest earned, dan cash coverage ratio.

3. Profitabilitas, merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan/keuntungan dari kegiatan operasionalnya atau kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan. Rasio yang digunakan untuk menggambarkan sisi profitabilitas perusahaan adalah gross profit margin, net operating profit margin, net profit margin, return on asset, dan return on equity. 4. Asset Turnover, merupakan kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan

atau menggunakan aset dan sumber daya yang dimilikinya dalam kegiatan operasionalnya. Rasio yang digunakan adalah total asset turnover, fixed asset turnover, inventory turnover, days sales outstanding, days payable outstanding, days inventory held, dan net working capital turnover. 5. Market Value, merupakan kemampuan perusahaan yang dinilai oleh

investor di pasar keuangan/modal. Penilaian berdasarkan kinerja dari perusahaan itu sendiri. Rasio yang digunakan adalah price to earning ratio, price to book value atau market to book value, earning per share, dan price to sales.

2.2.1 Penelitian Mengenai Karakteristik Perusahaan

Beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan faktor karakteristik perusahaan sebagai variabel yang diujikan dalam penelitian, antara lain:

1. Al-Najjar (2013) menggunakan faktor karakteristik perusahaan dalam penelitiannya yaitu variabel Rasio Penggunaan Utang (Leverage), Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), Rasio Profitabilitas Perusahaan (Return On Equity), Rasio Likuiditas Perusahaan (Liquidity) dan Total Aset (Size). Hasil penelitian ini menunjukan kelima variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan cash holding di Brazil, Rusia, India, dan Cina.

2. Islam (2012) menggunakan faktor karakteristik perusahaan dalam penelitiannya yaitu Nilai Aset Lancar (Current Asset), Arus Kas (Cash Flow), Volatilitas Arus Kas (Volatility of Cash Flow), Nilai Kewajiban Lancar (Short-Term Debt), Total Kewajiban (Total Debt), Rasio Penggunaan Utang (Leverage), Aset Berwujud (Tangibility), Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset), Market-to-Book (MTB), Tobin’s, Total Aset (Size), Rasio Modal Kerja Bersih (NWC), Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), dan Pendapatan Operasional (Operating Income). Hasil penelitian ini menunjukan variabel current asset, cash flow, size, short-term debt, total debt, intangible asset, leverage, tangibility dan operating income memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan cash holding perusahaan manufaktur di Bangladesh.

3. Gill dan Shah (2012) menggunakan faktor karakteristik perusahaan dalam penelitiannya yaitu Market-to-Book (MTB), Arus Kas (Cash Flow), Rasio Modal Kerja Bersih Perusahaan (NWC), Rasio Penggunaan Utang (Leverage), Total Aset (Size), Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), Board Size, CEO duality, dan industry dummy. Hasil penelitian menunjukan bahwa Market-to-Book (MTB), Arus Kas (Cash Flow), Rasio Modal Kerja Bersih Perusahaan (NWC), Total Aset (Size), Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), Board Size, dan CEO duality memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan cash holding perusahaan manufaktur dan jasa di Kanada.

4. Datta dan Jia (2012) menggunakan faktor karakteristik perusahaan dalam penelitiannya yaitu Volatilitas Arus Kas (Volatility of Cash Flow), Total Aset (Size), Market-to-Book (MTB), Rasio Penggunaan

Utang (Leverage), Arus Kas (Cash Flow), Rasio Modal Kerja Bersih Perusahaan (NWC), Rasio Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), Biaya Riset & Pengembangan (R&D Expense), dan Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio). Hasil penelitian menunjukan bahwa net working capital, R&D expense, volatility of cash flow, dan MTB memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan cash holding perusahaan non-keuangan di Amerika, Inggris, Kanada, Australia, Jerman, Perancis, dan Jepang.

5. Bigelli dan Vidal (2011) menggunakan faktor karakteristik perusahaan dalam penelitiannya yaitu Total Aset (Size), Volatilitas Arus Kas (Risk), Tingkat Pajak Perusahaan (Effective Tax Rate), Tingkat Pertumbuhan (Growth Opportunity), (Financing Deficit), Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), Rasio Siklus Konversi Kas Perusahaan Tahunan (CCC), Utang Bank (Bank Debt), Rasio Modal Kerja Bersih Perusahaan (NWC), dan Biaya Riset & Pengembangan (Cost of R&D). Hasil penelitian menunjukan bahwa size, cash flow, dan effective tax rate memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan cash holding perusahaan swasta di Italia.

6. Ferreira dan Vilela (2004) menggunakan faktor karakteristik perusahaan dalam penelitiannya yaitu Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), Market-to-Book (MTB), Rasio Modal Kerja Bersih Perusahaan (NWC), Rasio Penggunaan Utang (Leverage), Total Aset, (Size), Volatilitas Arus Kas (Volatility of Cash Flow), Arus Kas (Cash Flow), dan Jatuh Tempo Utang (Debt Maturity). Hasil penelitian menunjukan bahwa MTB, size, leverage, bank debt, dan cash flow memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan cash holding perusahaan non-keuangandi Eropa.

7. Ozkan dan Ozkan (2004) menggunakan faktor karakteristik perusahaan dalam penelitiannya yaitu Arus Kas (Cash Flow), Modal Kerja Bersih (NWC), Rasio Penggunaan Utang (Leverage), Utang Bank (Bank Debt), Market-to-Book (MTB), Total Aset (Size), Volatilitas Arus Kas (Variability), dan Pembayaran Dividen (Dividend). Hasil penelitian

menunjukan bahwa NWC, leverage, bank debt, MTB, dan cash flow memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan cash holding perusahaan terbukadi Inggris.

Berdasarkan tujuh penelitian yang sudah dijelaskan diatas, terdapat kesamaan untuk beberapa variabel karakteristik perusahaan yang digunakan dalam penelitian, antara lain: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Penggunaan Aset dan Rasio Penilaian Pasar.

2.2.2 Hubungan Cash Holding dengan Karakteristik Perusahaan

Setelah memahami tentang karakteristik perusahaan, hubungannya dengan cash holding adalah bahwa dengan karakteristik perusahaan yang tergambarkan melalui smaller size, peluang pertumbuhan yang kuat, dan risiko bisnis yang tinggi, perusahaan cenderung memegang kas lebih banyak. Perusahaan sukses cenderung untuk mengakumulasikan lebih banyak kas dengan perilaku manajer dalam memaksimalkan kekayaaan pemegang saham perusahaan (Opler et al, 1999). Di Jepang, perusahaan dengan adanya kekuatan perbankan yang tinggi cenderung memegang kas lebih banyak (Pinkowitz dan Williamson, 2001).

Sebaliknya, perusahaan besar yang memiliki akses ke pasar modal dan memiliki credit ratings, cenderung memegang kas lebih sedikit (Opler et al, 1999). Hal tersebut juga berlaku pada perusahaan di Eropa, dimana negara yang memiliki pasar modal berkembang perusahaan cenderung untuk memegang kas lebih sedikit sesuai dengan precautionary motive (Ferreira dan Vilela, 2003). Selain itu, negara dengan mekanisme perlindungan investor yang superior juga cenderung untuk memegang lebih sedikit kas (Dittmar et al dan Pinkowitz et al, 2003).

Dokumen terkait