• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORETIS 2.1 Indeks Pembangunan Manusia

1) Teori Makro

Teori makro perkembangan pengeluaran pemerintah dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan dapat digolongkan ke dalam tiga golongan :

a. Model pembangunan tentang perkembangan pengeluaran pemerintah

Model ini dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave yang menghubungkan perkembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi yang dibedakan antara tahap awal, tahap menengah dan tahap lanjut. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, persentase investasi pemerintah terhadap total investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan prasarana, seperti misalnya pendidikan, kesehatan, prasarana transportasi,dan sebagainya. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi pemrintah tetap diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap ini peranan investasi swasta sudah semakin besar.

Peranan pemerintah tetap besar pada tahap menengah, oleh karena peranan swasta yang semakin besar ini banyak menimbulkan kegagalan pasar, dan juga menyebabkan pemerintah harus menyediakan barang dan jasa pubik dalam jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, pada tahap ini perkembangan ekonomi memyebabkan terjadinya hubungan antar sektor yang semakin rumit (complicated). Misalnya pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh perkembangan sektor industry menimbulkan semakin tingginya tingkat pencemaran udara dan air, dan pemerintah harus turun tangan untuk mengatur dan mengurangi akibat negative dari polusi terhadap masyarakat. Pemerintah juga harus melindungi buruh yang berada dalam posisi yang lemah agar dapat menigkatkan kesejahteraan mereka.

Musgrave berpendapat bahwa dalam suatu proses pembangunan, investasi swasta dalam persentase terhadap GNP semakin besar dan investasi pemerintah dalam persentase terhadap GNP akan semakin kecil. Pada tingkat ekonomi yang lebih lanjut, Rostow mengatakan bahwa pembangunan ekonomi, aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana ke pengeluaran-pengeluaran untuk aktivitas sosial seperti halnya, program kesejahteraan hari tua, program pelayanan kesehatan masyarakat dan sebagainya.

Teori perkembangan peranan pemerintah yang dikemukakan oelh Musgrave dan Rostow adalah suatu pandangan yang ditimbulkan dari pengamatan berdasarkan pembangunan ekonomi yang dialami banyak negara, tetapi tidak didasarkan oleh suatu teori tertentu.

b. Teori Wagner

Teori mengenai perkembangan persentase pengeluaran pemerintah yang semakin besar terhadap GNP. Wagner menyatakan dalam suatu perekonomian apabila pendapatan per kapita meningkat, secara relative pengeluaran pemerintah pun akan meningkat. Terutama disebabkan karena pemerintah harus mengatur hubungan yang timbul dalam masyarakat, hukum, pendidikan, rekreasi, kebudayaan dan sebagainya (mangkoesoebroto, 2001). Hukum tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :

` > > > …… >

Keteragan :

PkPP = Pengeluaran Pemerintah Per Kapita PPk = Pendapatan Nasional Per Kapita 1,2…n = Indeks Waktu (tahun)

Wagner mendasarkan pandangan nya pada suatu teori yang disebut organic theory of state yaitu teori yang menganggap pemerintah sebagai individu yang bebas bertindak, terlepas dari masyarakat lain. Menurut Wagner ada lima hal yang menyebabkan pengeluaran pemerintah selalu meningkat yaitu : tuntutan peningkatan perlindungan keamanan dan pertahanan, kenaikan tingkat pendapatan masyarakat, urbanisasi yang mengiringi pertumbuhan ekonomi, perkembangan demografi dan ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintah (Dumairy, 1997).

Pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan hubungan antara industri-industri dan hubungan industry dengan masyarakat akan rumit dan kompleks sehingga potensi terjadinya kegagalan eksternalitas negative menjadi semakin besar. Namun hukum wagner terdapat kelemahan yaitu tidak didasarkan pada suatu teori pemilihan barang-barang publik. Hukum Wagner ini ditunjukan dalam gambar 2.3 dimana kenaikan pengeluaran pemerintah mempunyai bentuk eksponensial yang ditujukan oleh kurva 1 dibawah ini

Pengeluaran Pemerintah/GDP

Kurva 1

Kurva 2

Waktu

Gambar 2.7. Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah Menurut Wagner

c. Teori Peacock dan Wiseman

Teori ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa pemerintah selalu berusaha memperbesar pengeluarannya dengan mengandalkan penerimaan dari pajak, padahal masyarakat tidak suka membayar pajak yang semakin besar. Peacock dan Wiseman menyatakan sebagai berikut : masyarakat mempunyai

suatu tingkat toleransi pajak yaitu suatu tingkat dimana masyarakat dapat memahami besarnnya pungutan pajak yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

Perkembangan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin meningkat walaupun tarif pajak tidak berubah dan meningkatnya penerimaan pajak yang menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat. Jadi dalam keadaan normal kenaikan pendapatan nasional meningkatkan penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Apabila keadaan normal terganggu misalnya disebabkan oleh perang atau eksternalitas lain, maka pemerintah terpaksa harus memperbesar pengeluarannya untuk mengatasi masalah itu. Karena itu penerimaan pemerintah dari pajak juga mengalami peningkatan, dan pemerintah meningkatkan penerimaanya dengan cara menaikkan tariff pajak sehingga dana swasta untuk ivestasi dan konsumsi menjadi berkurang. Keadaan ini disebut efek penglihatan (displacement effect) yaitu adanya suatu gangguan sosial yang menyebabkan aktivitas swasta dialaihkan pada aktivitas pemerintah. Selain tiu, banyak aktivitas pemerintah yang beru kelihatan setelah terjadinya perang yang disebut dengan efek inspeksi (inspection effect). Adanya gangguan sosial juga akan menyebabkan terjadinya konsentrasi kegiatan ketangan pemerintah sebgaian kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh swasta. Ini dinamakan efek konsentrasi (consentrastion effect).

Pengeluaran pemerintah/GDP

Wagner,Solow Musgrave

Peacock dan Wiseman

Tahun Gambar 2.8. Perkembangan Pengeluaran Pemerintah

Satu hal dalamteori peacock dan wiseman adalah bahwa mereka mengemukakan bahwa adanya toleransi pajak, yaitu suatu limit perpajakan, akan tetapi mereka tidak menyatakan pada tingkat berapakah toleransi pajak tersebut. 2) Teori Mikro

Tujuan dari ekonomi mikro mengenai perkembangan pengeluaran pemerintah adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tersedianya barang publik. Interaksi antara permintaan dan penawaran untuk barang public menentukan jumlah barang public yang akan disediakan tersebut selanjutnya kan menimbulkan permintaan akan barang lain. Sebagai contoh, misalnya pemerintah menetapkan akan membuat sebuah pelabuhan udara baru. Pelaksanaan pembuatan pelabuhan udara tersebut menimbulkan permintaan akan barang lain yang dihasilkan oleh sektor swasta, seperti semen, baja, alat-alat pengangkutan lain sebagainya.

2.5 Penelitian-Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Alex Febrianto M. (2009), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia” bahwa variabel yang terikat dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk miskin sedangkan variabel bebasnya terdiri dari pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan inflasi.

Hasil dari regresi yang ditunjukkan dalam penelitiannya menunjukkan hubungan dari variabel-variabel antara pertumbuhan ekonomi dengan jumlah penduduk miskin adalah negatif sedangkan pada sisi yang lain menunjukkan bahwa hubungan antara pengangguran dan inflasi dengan penduduk miskin adalah positif. Artinya untuk mengurangin jumlah penduduk miskin pemerintah harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pada sisi lain pengangguran dan inflasi harus dikurangi.

Penelitian yang dilakukan oleh Corel Asion (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara” bahwa variabel yang terikat dalam penelitian merupakan pertumbuhan ekonomi atau PDRB dan variabel bebasnya terdiri dari pengeluaran pemerintah, penanaman modal asing dan tenaga kerja.

Hasil dari regresi penelitiannya dengan menggunakan program eviews maka dapat diketahui bahwa pengeluaran pemerintah penanaman modal asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi sumatera

utara, sedangkan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Sumatera Utara.

Penelitian yang dilakukan oleh M. Ilham Irawan (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia” bahwa variabel yang terikat dalam penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari pertumbuhan ekonomi dalam hal ini PDB, anggaran pengeluaran pemerintah, penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri.

Hasil dari penelitian ini adalah tiga dari empat variabel memberikan pengaruh positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia, yaitu PDB, anggaran pengeluaran pemerintah, penanaman modal asing, dan variabel lainnya yaitu penanaman modal dalam negeri tidak segnifikan tetapi memberikan pengaruh yang positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan Aloysius Gunadi Brata (2005) dalam jurnalnya yang berjudul “Investasi Sektor Publik Lokal, Pembangunan Manusia, Dan Kemiskinan”. Dari hasil estimasi dengan menggabungkan data tahun 1996 ,1999,2002 diperoleh bukti nahwa investasi sektor publik untuk bidang sosoial membawa manfaat bagi pembangunan manusia dan kesejahteraan penduduk. Variabel lain yang diintrokonduksikan yakni investasi sewasta dan distribusi pendapatan secara umum berpengaruh kuat terhadap pembangunan manuisa dan kemiskinan.

Penelitian lain yang dilakukan Aloysius Gunadi Brata(2004) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Hubungan Imbal Balik Antara Pembangunan

Manusia dan Kinerja Ekonomi Daerah Tingkat II Di Indonesia”. Dengan memanfaatkan regeresi 2SLS, hasil Estimasi yang dilakukan memberikan dukungan bahwa memang terdapat hubungan dua arah antara kinerja ekonomi dan pembangunan manuisa dan sebaliknya pembangunan manusia mempengaruhi kinerja ekonomi.

2.6 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan perumusan masalah, metode penelitian dan tujuan penelitian maka dapat dibuat kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut :

Jumlah Penduduk Miskin (X1) Pengeluaran Pemerintah (X3) Pertumbuhan Ekonomi (X2) Indeks Pembangunan Manusia (Y)

BAB III

Dokumen terkait