• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Teori Pendukung

Tahapan dalam merancang program, kali ini merancang aplikasi berbasis web yang mengacu pada pertanyaan yang diisi oleh seorang responden, maka perlu ada teori yang saling menguatkan untuk menentukan hasil yang bisa dicapai sesuai

targetan. Maka dalam studi literatur di bawah ini penulis melampirkan jurnal hasil dari para pakar yang berhubungan dengan ahli teknologi ahli penelitian dan seorang pemikir kritis dalam pengembangan pendidikan.

1. Struktur Navigasi

Menurut (Ardiansyah, 2016) “Struktur Navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang menggambarkan rancangan hubungan antara area yang berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen-elemen website”.

Beberapa macam-macam struktur navigasi antara lain : a. Linear Navigation Model

Linear navigation model digunakan oleh sebagian besar Website. Informasi diberikan secara sekuensial dimulai dari satu halaman. Beberapa desainer menggunakan satu laman untuk masuk ataupun keluar website.

b. Hierarki model

Hierarki model diadaptasi dari topdown design. Konsep navigasi ini dimulai dari satu node yang menjadi home page. Dari home page dapat dibuat beberapa cabang kehalamhalaman utama. Apabila di perlukan, dari tiap halaman utama dapat dikembangkan menjadi beberapa cabang lagi. Hal ini seperti struktur organisasi dalam perusahaan.

c. Spoke-and-hub model

Spoke and hubmodel hanya menggunakan satu node untuk berhubungan dengan node lain. Pada model ini hanya terdapat dua macam link, yaitu dari home page ke halaman tertentu, dan dari halaman tersebut kembali ke home page.

d. Full Web Model

Full webmodel memberikan kemampuan hyperlink yang banyak. Full webmodel banyak digunakan karena user dapat mengakses semua topik dengan sub topik dengan cepat. Namun kelemahan dari model ini, yaitu dapat berakibat user kehilangan cara untuk kembali ke topik sebelumnya. 2. Enterprise Relationship Diagram

a. Pengertian ERD

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) Model E-R atau ERD adalah “Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah Entity Relationship Diagram”.

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2014) “ERD memiliki beberapa aliran notasi, seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen). Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Hary Ellis) notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen”.

Dengan demikian, ERD merupakan model jaringan untuk membuat langkah-langkah berupa kebutuhan untuk memenuhi data dalam suatu proyek yang sedang diolah. Teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari pada sistem informasi yang dikembangkan.

b. Kardinalitas

Menurut (Yanto, 2016) derarajat kardinalitas merupakan “penjabaran dari hubungan antara entitas”.

1) Kardinalitas One to One

Adalah jika suatu entitas x hanya berelasi dengan satu entitas y dan sebaliknya.

2) Kardinalitas One to many

Adalah jika satu entitas x berelasi dengan banyak entitas y dan sebaliknya. 3) Many to many

Jika banyak entitas x berelasi dengan banyak entitas y ataupun sebaliknya.

3. Implementasi dan Pengujian Web

Tahapan implementasi mencakup proses pengujian dan implementasi (penerapan). Tahapan pengujian merupakan tahapan tambahan yang dilakukan untuk memastikan sistem telah bekerja dengan baik atau sebaliknya. Dalam hal ini pengujian dilakukan menggunakan konsep blackbox testing yang bisa digunakan sebagai jalur alternatif sesuai yang di sampaikan menurut teori para ahli.

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) “Blackbox testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Sedangkan menurut (Mustaqbal. dkk, 2015) ” Blackbox testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada fungsional program”.

Maka penulis memperkirakan black box testing dapat digunakan guna untuk menyesuaikan aplikasi secara fungsional ataupun non fungsional dan menjadikan program website bisa bekerja dengan baik saat digunakan. Adapun fungsi dalam

penggunaanya menggunakan black box antara lain mulai dari segi desain dan output yang disesuaikan dengan keperluan penggunaan aplikasi adalah sebagai berikut :

a. Fungsi –fungsi yang hilang atau tidak benar b. Kesalahan tampilan

c. Kesalahan dalam struktur data dalam mengakses data base eksternal d. Kinerja program yang salah

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tabel II.1. Stady Literatur

No Nama, Judul dan Tahun Pembahasan Pokok 1. Masril, M. & Mazdalifah

2018. Pola Komunikasi Remaja di Era Digital.

Komunikasi sebagai proses penyebaran informasi turut mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Instant, merupakan ciri dari sebuah era digital, dimana kecepatan menjadi segalanya dan secara bersamaan dapat memberikan kebaikan maupun resiko bagi penggunanya. Perkembangan teknologi turut mengubah cara manusia melakukan interaksi dengan satu dan lainnya, dengan meniadakan pertemuan tatap muka. Keadaan ini juga menyebabkan terjadinya perubahan dari nilai, cara berpikir, dan perilaku manusia dalam menyikapi

kehidupannya, terutama di kalangan remaja. Pola Komunikasi yang terbangun antara remaja dengan orang di sekitarnya, misalnya dengan teman sebaya maupun orang tua juga mengalami perubahan dari sisi kuantitas maupun kualitas. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 400 orang dan

menggunakan kuesioner. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menghasilkan sebuah gambaran tentang aplikasi pesan singkat yang digunakan remaja dalam berinteraksi pada sebuah keluarga. Hasil penelitian juga menggambarkan pola komunikasi yang terjadi dengan pemanfaatan aplikasi pesan singkat dalam berinteraksi dengan anggota keluarga.

2. Siti Nurina Hakim, Aliffatullah Alyu Raj 2018. Dampak kecanduan internet (internet

addiction) pada remaja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran internet selain berdampak pada interaksi sosial di lingkungan kos ternyata juga memiliki dampak positif dan dampak negaif lainnya seperti dampak klinis, akademis, agama dan ekonomi. Dari

penelitian ini juga ditemukan bahwa salah satu komunikasi tidak langsung yang sedang populer yang menjadi aplikasi favorit di kalangan remaja adalah aplikasi instagram. Alasan remaja menggunakan sosial media khususnya aplikasi instagram yaitu lebih mudah untuk mengikuti suatu perubahan atau perkembangan yang terjadi termasuk

perkembangan media sosial. Di lihat dari gender-nya, dampak positif maupun dampak negatif bagi interaksi sosial pada remaja laki-laki maupun perempuan di peroleh hasil yang tidak jauh berbeda dari kedua gender

tersebut. 3. Anang sugeng cahyono

2017. Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di indonesia

Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)

hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem

sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma yang ada.

4. Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom 2016. Perilaku konsumsi media oleh kalangan remaja dalam pencarian informasi (Studi Kasus Perilaku Remaja di Kota Salatiga dalam PenggunaanMedia Dalam Perspektif Teori Ketergantungan Media)

Dari hasil penelitian Jurnal ini menyebutkan bahwa kalangan Remaja di kota salatiga lebih sering menggunakan media internet dalam melakukan pencarian informasi baik berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Sedangkan media yang jarang digunakan untuk mencari informasi adalah media Koran. Hal ini menandakan bahwa tingkat ketergantungan remaja di Salatiga terhadap internet dalam mencari

informasi sangat tinggi dibandingkan media lainnya. Dengan tingkat ketergantungan penggunaan internet yang tinggi, maka perlu adanya literasi internet yaitu internet sehat untuk pelajar. Hal ini menjadi sangat penting supaya para remaja ketika menggunakan internet dapat menggunakannya sesuai

kebutuhan mereka sebagai pelajar yaitu untuk mencari informasi yang menambah wawasan dan pengetahuan.

5. Ana Puji Astuti, Anike Nurmalita RPS , 2014. TEKNOLOGI

KOMUNIKASI DAN PERILAKU REMAJA

Kemajuan teknologi komunikasi seperti telepon genggam, televisi, radio dan internet tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi komunikasi disatu sisi memberikan dampak yang positif seperti memudahkan manusia untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain, memudahkan manusia untuk menjalankan aktivitasnya, dan memudahkan manusia untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Mudahnya informasi yang diperoleh oleh masyarakat ini

dapat mempengaruhi cara pandang, gaya hidup serta budaya dalam suatu masyarakat tertentu. Disisi lain, teknologi komunikasi juga mempunyai dampak negatif. Misalnya teknologi informasi dan komunikasi yang ada banyak digunakan untuk melakukan perilaku menyimpang seperti penipuan, menyontek ketika ujian nasional, mengunduh situs-situs porno ataupun mengunggah gambar atau video porno yang dapat menyebabkan penurunan moralitas bangsa.

Dari tingkatan permasalahan di atas yang timbul akibat pengaruh jaringan internet bagi kelompok anak muda sangatlah beragam dan luas, dalam arti bukan hanya dirinya namun sekekliling nyapun dapat terpengaruhi, seperti keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya. Maka perlu ada tindakan yang terencana sedemikian rupa yaitu dengan cara mengetahui sampai mana mereka memahami internet beserta penggunaannya, karena dengan hal itu minimalnya peneliti bisa tau langkah mana yang harus di lakukan sesuai yang diharapkan tanpa ada penolakan selama proses pendindakan dilakukan. Banyak hal yang dapat dipetik dan ditiru dari beberapa jurnal diatas, seperti metode penelitian dan tingkat kecenderungan dari mulai kalangan anak muda sampai orang tua. Oleh karena itu mudah-mudahan pada aplikasi berupa kuesioner yang berbasis web ini bisa menjadi solusi dalam penyesuaian serta tindakan yang efektif dalam melaksanakan langkah untuk

keberlangsungan generasi muda yang cerdas tanpa ketergantungan dengan media yang berada di internet.

31 BAB III

Dokumen terkait