• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : Kesenjangan Digital Safety Internet terhadap kelompok Anak Muda menggunakan metode Deskriptif.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : Kesenjangan Digital Safety Internet terhadap kelompok Anak Muda menggunakan metode Deskriptif."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ix

Hidayatul Muhajir (12164462), Pengukuran Kesenjangan Digital Menggunakan Metode Deskriptif Berbasis Web Studi Kasus Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya (MA NU)

Jaringan internet tidak bisa dipisahkan dengan teknologi yang serba digital, kemudahan dalam penggunaannya menjadi ketertarikan tersendiri oleh kelompok anak muda pada masanya, Baik dalam kegiatan sosial maupun pendidikan. Namun hal tersebut tidak dapat disadari bahwa penggunaan jaringan internet adalah salah satu kesenjangan digital dari perbedaan bagaimana mereka menggunakan internet dengan baik (safety internet) yang dapat menunjang deseminasi ilmu pengetahuan, dan selanjutnya menjadi alat pengungkit perekonomian yang memanfaatkan kemudahan dalam mengakses internet tanpa batas. Penelitian ini untuk mengukur Kesenjangan Digital dari perilaku kelompok anak muda, mulai dari mengakses internet cara berkomunikasi dan emosional yang sedang dialaminya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data deskriptif dengan Kuantitatif yang mengacu terdap kuesioner tertutup dengan menggunakan survey berbentuk online yang diukur melalui hasil penjumlahan yang diterapkan melalui tabel grafik. Penelitian ini direalisasikan dengan melibatkan para remaja yang berstatus pelajar di lembaga pendidikan madrasah aliyah nahdlatul ulama kota tasikmalaya (MA NU). Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa tingkat kesenjangan digital dalam pengaksesan internet cukup tinggi, ditambah dengan sedikitnya emosional dalam penggunaannya menghiraukan etika dalam menggunakan internet. Kepuasan yang dirasakan dalam menggunakan internet itu terlihat dari penggunaanya yang terus menerus, namun dari hasil tersebut tingkat komunikasinya tidak sampai berubah dan artinya masih tetap stabil.

Kata kunci : Kesenjangan Digital Safety Internet terhadap kelompok Anak Muda menggunakan metode Deskriptif.

(2)

x

Hidayatul Muhajir (12164462), The Digital Gap Measurement of Using Descriptive Method Based on Web at Case Study of MA NU Tasikmalaya Internet network can’t be separated with all-digital technology, ease of use is of particular interest by groups of young people in his time, both in social and educational activities. However, it cannot be realized that the use of internet networks is one of the digital gaps of the difference in how they use the internet well (internet safety) which can support the dissemination of knowledge, and subsequently becomes an economic lever tool that utilizes the ease of accessing the internet without limits. This research was to measure the Digital Disparity of young people's group behavior, starting from accessing the internet to the communication and emotional ways that they are experiencing. This research used descriptive quantitative data collection method that refered to closed questionnaires using online surveys which are measured through the summing results applied through graphical tables. This research was realized by involving teenagers who were students in the Madrasah aliyah nahdlatul ulama city of Tasikmalaya (MA NU). The results of this study indicats that the level of digital divide in internet access is quite high, coupled with the least emotional use in ignoring ethics in using the internet. The satisfaction that is felt in using the internet can be seen from its continuous use, but from these results the level of communication does not change and the meaning remains stable.

Keywords: Digital Internet Safety Gap towards Young People Group using Descriptive Method.

(3)

xi

Halaman

Lembar Judul Tugas Akhir ... i

Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ... ii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... iii

Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ... iv

Lembar Konsultasi Tugas Akhir ... vi

Kata Pengantar ... viii

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Simbol ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 4

1.2 Tujuan dan Manfaat ... 4

1.3 Metode Penelitian ... 5

1.3.1. Teknik Pengumpulan Data ... 6

1. Kuesioner ... 6

2. Survey ... 6

3. Studi Kasus ... 7

1.3.2. Metode Deskriptif ... 7

1.4 Ruang Lingkup ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Konsep Dasar Web... 11

2.2 Teori Pendukung ... 20

BAB III PEMBAHASAN ... 31

3.1 Analisis Kebutuhan ... 31

3.2 Rancangan Dokumen ... 33

3.3 Entity Relationship Diagram ... 36

3.4 Pengkodean ... 45

3.5 Struktur Navigasi Halaman Index ... 46

3.6 Spesifikasi Sistem Komputer ... 48

3.7 Implementasi ... 49 3.8 Pengujian Unit ... 60 BAB IV PENUTUP ... 68 4.1 Kesimpulan ... 68 4.2 Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA ... 70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 72 Lampiran A Dokumen Masukan Program

(4)

xii 1. Simbol Enterprise Relationship Diagram

Entitas, adalah sebuah objek yang dapat di definisikan dalam kerja pemakai dai suatu lingkungan

Relasi, adalah hubungan yang diajukan pada satu Entitas lainnya.

Atribut, adalah karakter Entitas atau disebut sebagai elemen-elemen yang tersusun dari satu Entitas.

Garis, adalah hubungan yang diajukan pada Entitas pada Relasi atau pada Entitas.

2. Simbol Navigasi

Persegi Panjang, Digunakan Untuk Menggambarkan Halaman pada Website.

Anak Panah, digunakan untuk menggambarkan hubungan antar Halaman pada Website.

(5)

xiii

Halaman

Gambar I.1 Alur Pengumpulan data Deskriptif ... 8

Gambar II.1 Waterfall Pressman Sumber : (Pressman, 2015) ... 18

Gambar III. 1 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 36

Gambar III. 2 LRS (Logical Record Structure) ... 37

Gambar III. 3 Pengkoden Admin ... 45

Gambar III. 4 Pengkoden Responden ... 46

Gambar III. 5 Pengkoden kuesioner ... 46

Gambar III. 6 Pengkoden jawaban ... 47

Gambar III. 7 Pengkoden pertanyaan ... 47

Gambar III. 8 Pengkoden registrasi ... 48

Gambar III. 9 Struktur Struktur Navigasi Index Menu Utama ... 48

Gambar III. 10 Struktur Navigasi admin ... 49

Gambar III. 11 Struktur Navigasi Responden ... 49

Gambar III. 12 Antar Muka Halaman Daftar Responden ... 52

Gambar III. 13 Antar Muka Halaman Login Admin ... 52

Gambar III. 14 Antar Muka Halaman Login Responden ... 53

Gambar III. 15 Antar Muka Halaman 1 Ganti Password ... 53

Gambar III. 16 Antar Muka Halaman 2 Ganti Password ... 54

Gambar III. 17 Antar Muka Halaman Awal ... 54

Gambar III. 18 Antar Muka Halaman Awal Admin ... 55

Gambar III. 19 Antar Muka Halaman Responden ... 55

Gambar III. 20 Antar Muka Halaman Profil Admin ... 56

Gambar III. 21 Antar Muka Halaman Profil Responden ... 56

Gambar III. 22 Antar Muka Halaman Admin Edit Data ... 57

Gambar III. 23 Antar Muka Halaman Responden Edit Data ... 57

Gambar III. 24 Antar Muka Halaman Admin Pesan Masuk ... 58

Gambar III. 25 Antar Muka Halaman Admin Kelola data Responden ... 59

Gambar III. 26 Antar Muka Halaman Admin Lihat Admin Terdaftar ... 59

Gambar III. 27 Antar Muka Halaman Responden Isi Kuesioner ... 60

Gambar III. 28 Antar Muka Halaman Ambil Kode Registrasi Admin ... 60

Gambar III. 29 Antar Muka Halaman Cek Kode Registrasi ... 61

Gambar III. 30 Antar Muka Halaman Formulir Daftar Admin ... 61

(6)

xiv

Halaman

Tabel II.1 Studi Literatur ... 24

Tabel III. 1 Spesifikasi File Admin ... 38

Tabel III. 2 Spesifikasi File Responden ... 39

Tabel III. 3 Spesifikasi File Kuesioner ... 40

Tabel III. 4 Spesifikasi File Pertanyaan ... 41

Tabel III. 5 Spesifikasi File Jawaban ... 42

Tabel III. 6 Spesifikasi File Pesan ... 44

Tabel III. 7 Spesifikasi File kode Registrasi ... 45

Tabel III. 8 Hasil Pengujian Black Box Testing Halaman Login ... 60

Tabel III. 9 Hasil Pengujian Black Box Testing Halaman Menambah Akun ... 62

Tabel III. 10 Hasil Pengujian Black Box Testing Halaman Daftar Akun Respon ... 63

Tabel III. 11 Hasil Pengujian Black Box Testing Halaman Daftar Akun Admin ... 64

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini internet memang sudah tidak asing bagi mereka yang mempunyai perangkat mobile ataupun teknologi yang bisa berhubungan langsung minimalnya mempunyai Web Browser dengan bantuan jaringan yang terhubung kedalam internet. Cara yang instan menjadi salah satu daya Tarik bagi para pengguna perangkat digital sekarang, mulai dari kalangan muda hingga tua sekalipun. Namun hal tersebut berbeda dengan kalangan yang berada di pedesaan yang susah dalam mengakses jaringan internet, hasilnya sifat dari internet sendiri yang dikatakan sangat mudah cara pengaksesannya yang tanpa batas menjadi permasalahan sendiri dalam kualitasnya. Kesenjangan digital dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, sosial, pendidikan ekonomi dan kategori demografi lain yang dapat mengacu terhadap pembangunan infrastruktur. APJII mengkategorikan karakter area berdasarkan besaran GDP disuatu daerah, wilayah urban merupakan daerah administratif yang besar GDP seimbang berdasar dari sektor pertanian dan non pertanian. Sedangkan wilayah rural adalah wilayah administratif yang sebagian besar GDP berasal dari sektor pertanian, yang dapat menyimpulkan penetrasi internet di wilayah urban mencapai 72,41% sedangkan rural hamper mencapai setengah populasi yakni 49,49%. Maka dari perkembangan internet yang semakin pesat dan jangkauan internet yang makin luas masih muncul kesenjangan digital yang terus beriringan dari sumber dayanya yang “melek” terhadap teknologi digital masih dibilang rendah di Negara dunia ketiga atau berkembang. Upaya negara dalam menangani hal tersebut yaitu dengan mengeluarkan paket kebijakan digital dengan

(8)

mempercepat penetrasi Internet di seluruh Indonesia, yaitu Program Indonesia Digital Netrwoking (IDN) yang dihadirkan sebagai solusi konektivitas nasional.

Kesenjangan Digital diperkenalkan dalam laporan The National Telecomunication and Information Administration (NTIA), yaitu sebuah badan pemerintahan AS (Amerika Serikat) yang mengurusi bidang Telekomunikasi dan Informasi. Dalam postingan (Kompasiana, 2019) mengatakan masalah dalam kesenjangan digital tersebut bukan hanya mengenai infrastruktur saja, melainkan dari perbedaan bagaimana menggunakan internet dengan baik (Safety Internet) yang dapat menunjang desiminasi ilmu pengetahuan, kreativitas dan selanjutnya menjadi alat pengungkit perekonomian dengan memanfaatkan kemudahan internet tanpa batas. Maka dalam hal tersebut penulis merasakan dampak dari penggunaan internet dikalangan urban yang cukup tinggi harus mendominasi penggunaannya dengan baik yang sedikitnya dapat mengatasi kesenjangan digital dalam penggunaan internet.

(Devloper, 2019) memaparkan dalam postingan yang berjudul “jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2019” dalam hal itu menyebutkan pengguna internet di Indonesia mencapai 103 juta orang, mengalahkan negara jepang yang berada diposisi kelima, namun saat ini pengguna internet di dunia di dominasi oleh China, Amerika Serikat, India, Brazil Dan Jepang. Dari pengguna 47,5% adalah perempuan, sementara 52,5% adalah laki-laki. Menurut survey tersebut 65% atau sekitar 86,3 juta pengguna internet di indonesia berada di kepulauan jawa. Dari survey tersebut menunjukan berkembangnya teknologi yang bersifat digital semakin banyak perubahan yang dapat berpengaruh dalam pola pikir serta tingkah laku individu ataupun kelompok yang ketergantungan terhadap cara penggunaanya yang

(9)

sangat mudah. Ini dikarenakan banyak oknum yang memanfaatkan jaringan internet untuk keperluan dirinya tanpa memperhatikan dampak yang terjadi terhadap pengguna yang lain, seperti menyebarkan berita hoax, konten negatif, ujaran kebancian yang menimbulkan keresahan dan perselisihan dari satu kelompok ataupun individu atas dasar hawa nafsu yang dia miliki. ini akan menjadikan pengaruh yang cukup kuat dalam keberlangsungan hidup masyarakat yang semakin lama semakin tervropokasi oleh penyebaran permasalahan di atas . Lalu pertanyaannya apakah kita pernah berfikir apa yang akan terjadi jika fenomena yang akan mengakibatkan potensi perkembangan otak generasi muda Indonesia yang kecenderung ketergantungan dengan internet tanpa mengklarifikasi lingkup tersebut akan menjadi lebih baik untuk menyongsong bertahun-tahun kedepan ? tentu jarang menemukan orang yang berfikir seperti itu. Maka perlu ada penindakan dan updaya dalam menanggulangi hal tersebut secara relefan dan provesional. Terlebih tahun 2019 merupakan penentuan siapa yang akan menjadi penguasa dalam kursi kepresidenan di Indonesia, ini menjadi acuan bagi mereka yang mempunyai niat untuk campur tangan dalam mengelola elektabilitas paslon tertentu dalam mengkampanyeukan perubahan yang di bungkus dalam visi dan misi berharap menjadikan negara ini menjadi lebih baik untuk menyongsong cita-cita bangsa Indonesia yang berdaulat, berkeadilan tanpa memperhatikan ras, suku dan budaya apapun. dalam alur perjalanannya berita ataupun konten negatif yang menyudutkan paslon sudah hadir stengah smester menjelang pemilu itu dilakukan maka tidak jarang kalau melihat anak-anak yang selalu lekat dengan pesta demokrasi tersebut.

Oleh karena itu dengan program yang penulis buat berjudul “Pengukuran Kesenjangan Digital Menggunakan Metode Deskriptif Berbasis Web Studi Kasus

(10)

MA NU Tasikmalaya” menjadi upaya dalam berkontribusi serta peduli dalam mengubah pola fikir manusia khususnya anak muda yang cenderung ketergantungan terhadap internet dalam menentukan sebuah pilihan. Maka harus ada pendekatan dan pengumpulan data mulai dari kebiasaan mereka, cara pengerjaan, maksud serta tujuan dalam penggunaan jaringan internet melalui kebiasaan tersebut, dalam arti memanfaatkan apa yang memang mereka sukai. bentuk survei mudah mudahan bisa menjadi cara dalam merealisasikan upaya tersebut untuk mengetahui fakta yang akurat sebelum mensosialisasikan tentang efek negatif seta positif penggunaan jaringan internet sebelum melakukan penindakan. Mudah mudahan program serta laporan ini bisa diterima dan dimanfaatkan sebagai bahan referensi bagi yang membutuhkan.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Memperoleh fakta dari hasil program yang berjalan

2. Mencari keterangan secara faktual dari satu kelompok siswa yang terdaftar dalam satu instansi atau lembaga yang terkait dengan studi kasus.

3. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan oleh orang lain.

4. Memberikan wawasan luas terhadap perkembangan digital dari suatu kelompok terhadap kelompok lain.

5. Melakukan identifikasi masalah mengenai segala hal yang berkaitan dengan responden.

6. Mengukur prediksi terkait kebiasaan responden dari waktu ke waktu.

(11)

8. Mengetahui secara mendasar tentang pengetahuan responden terkait bahayanya menggunakan jaringan internet.

Sedangkan manfaat penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut: 1. Manfaat untuk penulis

Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (DIII) Program Studi Sistem Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Manfaat untuk objek penelitian

a. Sebagai bahan evaluasi terhadap program yang sedang berjalan.

b. Menghasilkan suatu informasi yang cepat dan akurat dalam membantu dan memudahkan proses pengumpulan data dari satu instansi yang didalamnya terdapat beberapa kelompok.

3. Manfaat untuk pembaca

a. Memberikan wawasan tentang kesenjangan digital pada siswa/wi Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya

b. Menyajikan program yang bisa dimanfaatkan terkait dengan survey dalam bungkus aplikasi berbasis web.

c. Memberikan pengetahuan secara mendasar dan lanjutan dalam ilmu system informasi.

1.3. Metode Penelitian

Penelitian adalahproses pengumpulan data untuk menunjukan kebenaran dan pemecahan masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan suatu metode yang tepat dan relevan untuk tujuan yang diteliti. bagi penulis dalam metode penelitian bisa dihubungkan dengan pendidikan, karena setelah meneliti akan

(12)

muncul fakta yang memungkinkan untuk menindak lanjuti hasil dari penelitian tersebut dan itu merupakan unsur dalam pendidikan, atau bisa juga hanya mengambil sampelnya saja.

Pengertian Metode Penelitian menurut (prof. dr. Sugiyono, 2015) adalah:

“ metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

1.3.1. Tehnik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Jenis kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, alasan penulis menggunakan kuesioner tertutup karena kuesioner jenis ini memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban, kuesioner tertutup lebih praktis, dan dapat mengimbangi keterbatasan biaya dan waktu penelitian.

2. Survey

dengan menggunakan survey peneliti bisa dengan gampang mendapatkan informasi terkait fenomena-fenomena ataupun memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi dan politik dari suatu kelompok ataupun suatu daera. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal

(13)

masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung.

3. Studi Kasus

Subjek penelitian bisa dikategorikan sebagai individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk mengetahui gambaran secara mendetail latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersfat umum dan mendasar.

1.3.2. Metode Deskriptif

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, dan secara lebih umum sering diberi nama, metode survei. bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. dalam melakukan penelitian untuk pengumpulan data, banyak yang bisa dilakukan misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur, dan sebagainya.

Pengertian metode deskriptif menurut (sujarweni, 2015) “Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan

(14)

maupun perbandingan dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.”

Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan tentang penerapan pengendalian internal dalam suatu instansi, pengetahuan serta perilaku orang satu bahkan lebih yang diukur melalui tanggapan mereka dalam menjawab kuesioner yang disajikan. kali ini diterapkan untuk siswa/wi lembaga pendidikan swasta pada studi kasus Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya (Manutas). Berikut ini tahapan-tahapan pengumpulan data menggunakan metode Deskriptif :

Sumber : (prof. dr. Sugiyono, 2015)

Gambar I.1. Alur Pengumpulan Data Deskriptif

Penjelasan dati tahapan-tahapan penelitian menggunakan metode Deskriptif 1. Jenis data Deskriptif Kuantitatif Jenis Data Pengumpilan data Prosedur pengolahan data Prosedur tindak lanjut program Jenis Penelitian

(15)

Menurut (prof. dr. Sugiyono, 2015) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagi metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat fositivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi ayau sampel tertentu, tenik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersipat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dengan wujud seperti itu menurut penulis akan lebih mudah dalam mengambil sampel hasil dari penyebaran kuesioner yang dirspon langsung oleh para siswa Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya (Manutas).

2. Pengumpulan data

Untuk pengumpulan data disesuaikan dengan poin 1.3.1 yaitu teknik pengumpulan data.

3. Prosedur pengolahan data

data yang dikumpulkan mula-mula akan disusun otomatis oleh program yang dibuat melalui jawaban yang responden tanggapi. Dalam hal ini bisa disebut dengan metode analitis.

Khusus untuk pengolahan data, dalam hal ini karena menggunakan jenis data kuantitatif, maka analis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Analis jenis ini digunakan guna untuk mempermudah dalam mengelola data atau sampel yang sudah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada perubahan dan menyimpulkan yang berlaku secara umum.

4. Prosedur tindak lanjut program

Prosedur yang dilakukan dalam tindak lanjut dari pengolahan data yaitu seperti pemeriksaan data, menghitung frekuensi data, tabulasi data, klasifikasi data yang

(16)

akan disesuaikan dengan statistik deskriptif yaitu persen, rata-rata, atau korelasi, memvisualisasikan data table serta grafik dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.

1.4. Ruang Lingkup

Untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas dari pembahasan agar tidak meluas ataupun menyimpang, dalam tugas akhir kali ini, penulis hanya memberikan pemahaman tentang hasil analisa pengukuran kesenjangan digital dari kelompok anak muda yang berstatus pelajar siswa/wi pada studi kasus Madrasah Alyah Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya (MA NU) Meliputi teknik pengumpulan, perhitungan dan laporan dalam bentuk gambar/grafik melalui metode deskriptif dengan memanfaatkan media digital berbasis web sebagai penghubung untuk menyebarkan kuesioner dan menentukan fakta terkait kebiasaan dalam pemanfaatan jaringan internet.

(17)

11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web

Menurut (Setiawan, 2015) program merupakan rancangan mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dsb) yang akan dijalankan. Sedangkan program komputer yaitu urutan perintah yang diberikan pada komputer untuk membuat fungsi atau tugas tertentu. Jadi Program adalah suatu rangkaian atau kombinasi yang disusun dan dirangkai mejadi satu kesatuan sesuai prosedur yang ada, yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan dan diimplementasikan melalui Bahasa pemrograman. Dalam hal ini penulis memaparkan susunan ataupun konsep yang digunakan untuk membangun proyek sesuai judul dari tugas akhir ini yaitu “Pengukuran Kesenjangan Digital Menggunakan Metode Deskriptif Berbasis Web Studi Kasus Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya” mudah-mudahan menjadi gambaran ataupun satu permasalahan yang bisa di koreksi oleh orang banyak untuk menyempurnakan program tersebut.

1. Website

Menurut ( Rohi Abdulloh 2016) “web dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”.

(Bekti, 2015) mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian website adalah “kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak animasi, suara, dana tau gabungan dari semuanya, baik

(18)

yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Dari teori diatas dalam penggunaan dan kebutuhan serta pembuatan kali ini aplikasi berbasis website dibutuhkan beberapa alat bantu untuk memenuhi hal tersebut antara lain :

a. Text editor

Sublime text adalah salah satu perangkat lunak text editor yang bisa digunakan untuk merancang suatu aplikasi / website.

Menurut (Rohi Abdulloh, 2016) ”Text Editor digunakan untuk menulis skrip HTML, CSS, PHP dan Javascript”.

b. internet

Dalam buku pemrograman Web menurut (Hidayatullah dan Hawistara, 2017) “internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia”. Dengan internet komputer-komputer dapat mengakses website yang atau dalam hal ini dapat dengan mudah untuk membuat dan menggunakan aplikasi yang dimaksudkan.

c. Web Server

Menurut (Sadeli, 2014) XAMPP adalah web server yang berisi paket Apache, MySQL dan PHPMyAdmin merupakan software yang berbentuk seperti halaman situs.

d. Web Browser

Dari terori para ahli yang lain mengemukakan pengertian website yang dihubungkan dengan penggunaan Web Browser sendiri menurut (Rohi Abdulloh, 2016) “ Website atau disingkat web, dapat diartika sekumpulan

(19)

halaman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur internet. Lebih jelasnya website merupakan halaman-halaman yang beisi informasi yang ditampilkan oleh browser seperti Mozila Firefox, Google Chrome, atau yang lainnya”.

2. Bahasa Pemrograman

Menurut (Rohi Abdulloh, 2016) Programming Language atau Bahasa pemrograman merupakan bahasa yang dapat dipahami oleh komputer dan memungkinkan seorang programmer dapat membuat suatu program aplikasi, contohnya Borland Delphi.

Dalam hal ini maksud dari tindakan tersebut menurut penulis adalah cara kerja manusia yang mampu memahami bahasa pemrograman yang dapat mengelola dan arahan terhadap komputer. Artinya semua tindakan yang dilakukan secara otomatis oleh computer merupakan hasil kerja dari manusia.

Secara garis besar Bahasa pemrograman mempunyai dua kategori, yaitu Bahasa pemrograman aras rendah (low level) dan Bahasa pemrograman level tinggi (high level). Bahasa pemrograman aras rendah cenderung menggunakan Bahasa komputer atau bisa disebut bilangan binner. Sedangkan pemrograman aras tinggi kemungkinan lebih mudah dipelajari karena bahasanya mendekati level manusia sehingga mudah untuk dipahami.

Dalam tugas akhir ini penulis akan memberikan penjelasan tentang apa itu pemrograman berserta jenis jenisnya yang sesuai dengan pembuatan program aplikasi berbasis web yang sedang digarap.

(20)

a. PHP

Menurut (Rohi Abdulloh, 2016) “PHP Singkatan dari Hyper Text Preprocessor yang merupakan server-side programing. Yaitu bahasa Pemrograman yang diproses disisi Server.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan website atau situs, membutuhkan Bahasa pemrograman yang bisa mengintegrasikan manajemen basis data yang dimiliki serta berbagai macam resource yang digunakan. Maka Bahasa pemrograman ini bisa menjadi solusi dalam membuat suatu projek melalui penggabungan PHP dan HTML.

b. HTML

Jenis Bahasa pemrograman yang kedua adalah HTML, menurut

(Rohi Abdulloh, 2016) ”HTML adalah singkatan dari hypertext markup language yaitu skrip yang berupa tag tag untuk membuat dan mengatur struktur Website”.

Menurut (Bekti, 2015) “HTML adalah Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendesain sebuah halaman web”.

Jadi penulis bisa menyimpulkan HTML atau hypertext markup language merupakan Bahasa pemrograman yang juga bisa digunakan untuk merancang atau membangun desain sebuah website menggunakan Bahasa tertentu (tag) untuk menyatakan serangkaian kode-kode yang harus ditafsirkan oleh browser agar halaman tersebut bisa ditampilkan dengan baik dan benar.

(21)

Dalam membuat tampilan website tentu nilai penting agar respon pengunjung/orang yang melihat halaman website tidak bosan, yaitu dengan cara mendesain agar terlihat menarik dan bagus. Peran yang dimiliki CSS sendiri tidak jauh berbeda dengan apa yang dibutuhkan dari pernyataan diatas, maka CSS merupakan Bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk mengatur tata letak sebuah tampilan atau sub tampilan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam membangun sebuah website. Menurut (Rohi Abdulloh, 2016) “CSS singkatan dari Casading style sheet yaitu skrip yang digunakan untuk mengatur desain Website”.

(Bekti, 2015) “CSS (cascading style sheet) merupakan salah satu pemrograman web yang digunakan untuk mempercantik halaman web dan mengendalikan beberapa dokumen dalam sebuah we sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”.

3. Basis Data

Menurut (indrajani, 2015) “basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi”.

Basis data atau disebut database merupakan kumpulan data ataupun informasi yang tersimpan didalam organisasi / komputer secara terstruktur dan sistematis dan dapat diakses dengan menggunakan Database Management System (DBMS)

a. Database Management System (DBMS)

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2016) DBMS atau Database Management System menyimpulkan bahwa dalam Bahasa Indonesia sering

(22)

disebut sebagai Sistem Manajemen Basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan , mengolah dan menampilkan data. Database Management System (DBMS) Adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengelola suatu record yang dibutuhkan dalam data base menggunakan operasi sistem komputer untuk menyimpan serta memelihara data dalam sebuah organisasi/perusahaan yang dapat menyediakan data yang sedang dibutuhkan secara optimal. Dalam penggunaanya Database Management System (DBMS) memiliki beberapa fasilitas yang disediakan antara lain :

1) Dapat mengizinkan pengguna untuk penambakan data, menghapus, mengubah dan mengambil data menggunakan Data Manipulation Language (DML). Bahasa standar yang disediakan oleh DBMS sendiri terhadap DML yaitu Structured Query Language (SQL).

2) Menyediakan akses kontrol kedalam database seperti system keamanan, system integritas yang dapat menjaga kekonsistenan dari data yang disimpan, system kontrol pemulihan yang berguna untuk mengembalikan seperti semula jika ada kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak dan mengontrol sistem konkurensi yang mengizinkan untuk berbagi akases dengan data

3) Melalui Data Definition Language (DDL) dapat mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan database untuk menentukan struktur, tipe, serta kendala data yang akan disimpan kedalam database.

(23)

b. Structured Query Language (MySQL)

MySQL adalah adalah program standar yang disediakan pada paket distribusi yang digunakan untuk menulis perintah Structured Query Language (SQL). perintah ini dapat berupa perintah untuk membuat database, membuat tabel, dan mengelola data di dalam tabel (Raharjo, 2015).

MySQL merupakan RDBMS atau Relational Database Management System, adalah program yang dapat memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, menggunakan data pada model relational. Dengan demikian pengguna bisa mengubungkan data atau tabel yang dibuat dan dihubungkan sesuai yang diinginkan. dalam kegunaannya MySQL mempunyai beberapa kelebihan yaitu :

1) MySQL mudah diatur dan lebih cepat dari database serverkomersial yang beredar saat ini, dan dapat diatur tanpa memerlukan seorang programmer yang handal dalam menyusun administrasi pemasangannya.

2) Melekatnya integritas PHP dengan MySQL menjadi keterikatan yang kuat dikarenakan tipenya yang sama yaitu software opensource. Sehingga saat menjalankannya akan mengakibatkan koneksi yang cukup lancar dan cepat.

3) MySQL yang bersifat opensource yang bisa digunakan secara gratis untuk OS/2 dan Windows platform.

4) Didukungnya dengan beberapa Bahasa menjadi kelebihan tersendiri dari MySQL, karena dapat memngkinkan pengguna agar bisa menyesuaikan dan menindak lanjuti dengan baik untuk

(24)

menggunakannya, seperti memberikan pesan error dengan Bahasa belanda, portugis, spanyol, inggris, prancis, jerman dan italia.

4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut (Pressman, 2015) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini masuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak yang pertama kali kenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena langkah yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. fase menurut referensi (Pressman, 2015) adalah sebagai berikut :

Sumber : (Pressman, 2015) Gambar II.1 Waterfall Pressman

(25)

a. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)

Dalam memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya komunikasi dengan customer atau dalam kasus ini adalah responden untuk memahami dan mencapai sebagai bahan untuk pengumpulan data. Hasil dari proses tersebut adalah inisialisasi proyek, seperti menganalisis

permasalahan yang dibutuhkan serta membantu mendefinisikan fitur dan fungsi software. Pengumpulan data-data tambahan dapat juga diambil dari jurnal, artikel, dan lainnya.

b. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)

Tahap berikutnya adalah tahapan untuk merencankan penjelasan tentang estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko-resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan sistem.

c. Modeling (Analysis & Design)

Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem yang berfokus pada perancangan struktur data, tampilan interface, dan algoritma program. Tujuannya untuk bisa lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.

d. Construction (Code & Test)

Tahapan ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean

(26)

selesai, dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.

e. Deployment (Delivery, Support, Feedback)

Tahapan yang terakhir merupakan tahapan implementasi software ke customer atau responden, pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya (Pressman, 2015).

Dalam hal ini, dengan menggunakan model pengembangan waterfall

diharapkan bisa untuk mempermudah dalam mengkoreksi, memperbaiki dan mengembangkan dengan resiko kesalahan yang kecil dan pengembangan yang cukup lama.

Keuntungannya adalah proses menjadi lebih terstruktur dan membuat

kualitas software menjadi lebih terjaga, karena dapat menyiapkan kebutuhan yang diperlukan sejak awal. Dengan proses pengujian yang ditentukan secara berkala dapat dilihat perkembangan untuk setiap tahap secara pasti. Dari sisi yang lain, model ini merupakan jenis yang bersifat dokumen lengkap sehingga proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah.

2.2. Teori Pendukung

Tahapan dalam merancang program, kali ini merancang aplikasi berbasis web yang mengacu pada pertanyaan yang diisi oleh seorang responden, maka perlu ada teori yang saling menguatkan untuk menentukan hasil yang bisa dicapai sesuai

(27)

targetan. Maka dalam studi literatur di bawah ini penulis melampirkan jurnal hasil dari para pakar yang berhubungan dengan ahli teknologi ahli penelitian dan seorang pemikir kritis dalam pengembangan pendidikan.

1. Struktur Navigasi

Menurut (Ardiansyah, 2016) “Struktur Navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang menggambarkan rancangan hubungan antara area yang berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen-elemen website”.

Beberapa macam-macam struktur navigasi antara lain : a. Linear Navigation Model

Linear navigation model digunakan oleh sebagian besar Website. Informasi diberikan secara sekuensial dimulai dari satu halaman. Beberapa desainer menggunakan satu laman untuk masuk ataupun keluar website.

b. Hierarki model

Hierarki model diadaptasi dari topdown design. Konsep navigasi ini dimulai dari satu node yang menjadi home page. Dari home page dapat dibuat beberapa cabang kehalamhalaman utama. Apabila di perlukan, dari tiap halaman utama dapat dikembangkan menjadi beberapa cabang lagi. Hal ini seperti struktur organisasi dalam perusahaan.

c. Spoke-and-hub model

Spoke and hubmodel hanya menggunakan satu node untuk berhubungan dengan node lain. Pada model ini hanya terdapat dua macam link, yaitu dari home page ke halaman tertentu, dan dari halaman tersebut kembali ke home page.

(28)

d. Full Web Model

Full webmodel memberikan kemampuan hyperlink yang banyak. Full webmodel banyak digunakan karena user dapat mengakses semua topik dengan sub topik dengan cepat. Namun kelemahan dari model ini, yaitu dapat berakibat user kehilangan cara untuk kembali ke topik sebelumnya. 2. Enterprise Relationship Diagram

a. Pengertian ERD

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) Model E-R atau ERD adalah “Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah Entity Relationship Diagram”.

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2014) “ERD memiliki beberapa aliran notasi, seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen). Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Hary Ellis) notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen”.

Dengan demikian, ERD merupakan model jaringan untuk membuat langkah-langkah berupa kebutuhan untuk memenuhi data dalam suatu proyek yang sedang diolah. Teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari pada sistem informasi yang dikembangkan.

b. Kardinalitas

Menurut (Yanto, 2016) derarajat kardinalitas merupakan “penjabaran dari hubungan antara entitas”.

(29)

1) Kardinalitas One to One

Adalah jika suatu entitas x hanya berelasi dengan satu entitas y dan sebaliknya.

2) Kardinalitas One to many

Adalah jika satu entitas x berelasi dengan banyak entitas y dan sebaliknya. 3) Many to many

Jika banyak entitas x berelasi dengan banyak entitas y ataupun sebaliknya.

3. Implementasi dan Pengujian Web

Tahapan implementasi mencakup proses pengujian dan implementasi (penerapan). Tahapan pengujian merupakan tahapan tambahan yang dilakukan untuk memastikan sistem telah bekerja dengan baik atau sebaliknya. Dalam hal ini pengujian dilakukan menggunakan konsep blackbox testing yang bisa digunakan sebagai jalur alternatif sesuai yang di sampaikan menurut teori para ahli.

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) “Blackbox testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Sedangkan menurut (Mustaqbal. dkk, 2015) ” Blackbox testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada fungsional program”.

Maka penulis memperkirakan black box testing dapat digunakan guna untuk menyesuaikan aplikasi secara fungsional ataupun non fungsional dan menjadikan program website bisa bekerja dengan baik saat digunakan. Adapun fungsi dalam

(30)

penggunaanya menggunakan black box antara lain mulai dari segi desain dan output yang disesuaikan dengan keperluan penggunaan aplikasi adalah sebagai berikut :

a. Fungsi –fungsi yang hilang atau tidak benar b. Kesalahan tampilan

c. Kesalahan dalam struktur data dalam mengakses data base eksternal d. Kinerja program yang salah

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tabel II.1. Stady Literatur

No Nama, Judul dan Tahun Pembahasan Pokok 1. Masril, M. & Mazdalifah

2018. Pola Komunikasi Remaja di Era Digital.

Komunikasi sebagai proses penyebaran informasi turut mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Instant, merupakan ciri dari sebuah era digital, dimana kecepatan menjadi segalanya dan secara bersamaan dapat memberikan kebaikan maupun resiko bagi penggunanya. Perkembangan teknologi turut mengubah cara manusia melakukan interaksi dengan satu dan lainnya, dengan meniadakan pertemuan tatap muka. Keadaan ini juga menyebabkan terjadinya perubahan dari nilai, cara berpikir, dan perilaku manusia dalam menyikapi

(31)

kehidupannya, terutama di kalangan remaja. Pola Komunikasi yang terbangun antara remaja dengan orang di sekitarnya, misalnya dengan teman sebaya maupun orang tua juga mengalami perubahan dari sisi kuantitas maupun kualitas. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 400 orang dan

menggunakan kuesioner. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menghasilkan sebuah gambaran tentang aplikasi pesan singkat yang digunakan remaja dalam berinteraksi pada sebuah keluarga. Hasil penelitian juga menggambarkan pola komunikasi yang terjadi dengan pemanfaatan aplikasi pesan singkat dalam berinteraksi dengan anggota keluarga.

2. Siti Nurina Hakim, Aliffatullah Alyu Raj 2018. Dampak kecanduan internet (internet

addiction) pada remaja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran internet selain berdampak pada interaksi sosial di lingkungan kos ternyata juga memiliki dampak positif dan dampak negaif lainnya seperti dampak klinis, akademis, agama dan ekonomi. Dari

(32)

penelitian ini juga ditemukan bahwa salah satu komunikasi tidak langsung yang sedang populer yang menjadi aplikasi favorit di kalangan remaja adalah aplikasi instagram. Alasan remaja menggunakan sosial media khususnya aplikasi instagram yaitu lebih mudah untuk mengikuti suatu perubahan atau perkembangan yang terjadi termasuk

perkembangan media sosial. Di lihat dari gender-nya, dampak positif maupun dampak negatif bagi interaksi sosial pada remaja laki-laki maupun perempuan di peroleh hasil yang tidak jauh berbeda dari kedua gender

tersebut. 3. Anang sugeng cahyono

2017. Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di indonesia

Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)

hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem

(33)

sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma yang ada.

4. Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom 2016. Perilaku konsumsi media oleh kalangan remaja dalam pencarian informasi (Studi Kasus Perilaku Remaja di Kota Salatiga dalam PenggunaanMedia Dalam Perspektif Teori Ketergantungan Media)

Dari hasil penelitian Jurnal ini menyebutkan bahwa kalangan Remaja di kota salatiga lebih sering menggunakan media internet dalam melakukan pencarian informasi baik berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Sedangkan media yang jarang digunakan untuk mencari informasi adalah media Koran. Hal ini menandakan bahwa tingkat ketergantungan remaja di Salatiga terhadap internet dalam mencari

(34)

informasi sangat tinggi dibandingkan media lainnya. Dengan tingkat ketergantungan penggunaan internet yang tinggi, maka perlu adanya literasi internet yaitu internet sehat untuk pelajar. Hal ini menjadi sangat penting supaya para remaja ketika menggunakan internet dapat menggunakannya sesuai

kebutuhan mereka sebagai pelajar yaitu untuk mencari informasi yang menambah wawasan dan pengetahuan.

5. Ana Puji Astuti, Anike Nurmalita RPS , 2014. TEKNOLOGI

KOMUNIKASI DAN PERILAKU REMAJA

Kemajuan teknologi komunikasi seperti telepon genggam, televisi, radio dan internet tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi komunikasi disatu sisi memberikan dampak yang positif seperti memudahkan manusia untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain, memudahkan manusia untuk menjalankan aktivitasnya, dan memudahkan manusia untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Mudahnya informasi yang diperoleh oleh masyarakat ini

(35)

dapat mempengaruhi cara pandang, gaya hidup serta budaya dalam suatu masyarakat tertentu. Disisi lain, teknologi komunikasi juga mempunyai dampak negatif. Misalnya teknologi informasi dan komunikasi yang ada banyak digunakan untuk melakukan perilaku menyimpang seperti penipuan, menyontek ketika ujian nasional, mengunduh situs-situs porno ataupun mengunggah gambar atau video porno yang dapat menyebabkan penurunan moralitas bangsa.

Dari tingkatan permasalahan di atas yang timbul akibat pengaruh jaringan internet bagi kelompok anak muda sangatlah beragam dan luas, dalam arti bukan hanya dirinya namun sekekliling nyapun dapat terpengaruhi, seperti keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya. Maka perlu ada tindakan yang terencana sedemikian rupa yaitu dengan cara mengetahui sampai mana mereka memahami internet beserta penggunaannya, karena dengan hal itu minimalnya peneliti bisa tau langkah mana yang harus di lakukan sesuai yang diharapkan tanpa ada penolakan selama proses pendindakan dilakukan. Banyak hal yang dapat dipetik dan ditiru dari beberapa jurnal diatas, seperti metode penelitian dan tingkat kecenderungan dari mulai kalangan anak muda sampai orang tua. Oleh karena itu mudah-mudahan pada aplikasi berupa kuesioner yang berbasis web ini bisa menjadi solusi dalam penyesuaian serta tindakan yang efektif dalam melaksanakan langkah untuk

(36)

keberlangsungan generasi muda yang cerdas tanpa ketergantungan dengan media yang berada di internet.

(37)

31 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis kebutuhan

Kebutuhan merupakan hal yang sangat penting, tanpa terkumpulnya hal tersebut akan berakibat terhambatnya proses pembuatan program, menjadi semakin lama. Maka pada penjelasan kali ini penulis akan memaparkan tentang menganalisa kebutuhan fungsional garapan program, dari mulai pengguna maupun system yang akan secara terstruktur.

1. Kebutuhan pengguna

Aplikasi yang penulis buat, terdapat tiga pengguna yang salang berinteraksi namun karakteristik dan kapasitasnya berbeda. Yaitu bagian administrator atau Admin Master dan User atau Responden. Maka perbedaan dalam pengelolaannya adalah sebagai berikut :

a. Skenario kebutuhan bagian Admin

1) Login program

2) Mengelola data user dan admin

3) Dapat mengedit, menghapus Responden

4) Rekomendasi Daftar Admin dengan Kode 5) Backup data berupa eksport

6) Mengelola data pribadi

(38)

b. Skenario kebutuhan bagian User atau Responden

1) Registrasi pengguna. 2) Login program

3) Mengelola Data Pribadi

4) Mengisi Kuesioner

5) Menerima laporan hasil dari penjumlahan yang lakukan secara otomatis oleh program.

2. kebutuhan program

a. Kebutuhan Bagian Admin

1) Agar dapat mengakses program diusahakan super admin harus mempunyai hak akases berupa email dan password yang sudah di daftarkan sebelumnya.

2) Pengguna harus login terlebih dahulu.

3) Program memberikan keluasan untuk super admin berupa tempat yang bisa mengakses dan mengelola semua kebutuhan termasuk data admin dan user.

4) Pengguna harus melakukan logout setelah program selesai digunakan.

b. Kebutuhan Bagian Responden

1) Agar dapat mengakses program diusahakan super admin harus mempunyai hak akases berupa email dan password yang sudah di daftarkan sebelumnya.

(39)

2) Pengguna harus login terlebih dahulu

3) Responden dapat mengelola data pribadi dan memberikan masukan terhadap super admin mengenai program ataupun hal yang ingin dipertanyakan.

4) Pengguna harus logout setelah website selesai digunakan.

3.2. Rancangan Dokumen

1. Rancangan Dokumen Masukan (Input)

Menguraikan secara rinci setiap rancangan dokuman masukan yang digunakan dalam sistem dengan uraian parameter-parameter dokumen tersebut dengan parameter-parameter dokumennya sebagai berikut :

a. Nama dokumen : data pendaftaran

Fungsi : sebagai data pendaftaran Sumber : calon pengguna

Tujuan : bagian administrasi

Media : online Jumlah : satu halaman

Frekuensi : setiap terjadi penambahan responden baru

Bentuk : lihat lampiran a.1 b. Nama Dokumen : Login

Fungsi : sebagai gerbang awal mengakses aplikasi Sumber : responden

(40)

Tujuan : identifikasi data

Media : online Jumlah : satu halaman

Frekuensi : setiap akan menggunakan aplikasi

Bentuk : Lihat Lampiran A.2 c. Nama Dokumen : kuesioner

Fungsi : untuk pengambilan sampel Sumber : responden

Tujuan : bagian pengolahan

Media : online Jumlah : tiga halaman

Frekuensi : setiap terjadi penambahan responden baru Bentuk : Lihat Lampiran A.3

2. Rancangan Dokumen Keluaran (Output)

Menguraikan secara rinci setiap rancangan dokuman keluaran yang digunakan dalam sistem dengan uraian parameter-parameter dokumen tersebut dengan parameter-parameter dokumennya sebagai berikut :

a. Nama Dokumen : data responden

Fungsi : arsip

Sumber : data responden Tujuan : backup data

(41)

Media : online

Jumlah : satu uraian

Frekuensi : setiap saat ketika dibutuhkan Bentuk : Lihat Lampiran B.2

b. Nama Dokumen : Data grafik

Fungsi : arsip

Sumber : hasil penjumlahan kuesioner Tujuan : backup data

Media : online

Jumlah : satu uraian

Frekuensi : setiap saat ketika dibutuhkan

(42)

3.3. Entity Relationship Diagram 1. Entity Relationship Diagram

Gambar III. 1

(43)

2. LRS (Logical Record Structure)

Gambar III. 2

(44)

3.4. Spesifikasi File

1. Spesifikasi File Tabel Admin

Nama File : admin

Akronim : admin

Fungsi : Penyimpanan Data Pengguna admin Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Hard Disk

Panjang Record : 64 Byte Kunci Field : id_admin

Software : Xampp

Tabel III. 1 Spesifikasi File Admin

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1. Id_admin Id Int 4 Primary Key

Id_kode Id kode Int 4

Kode_admin Kode admin Varchar 10

2. Nama_lengkap Nama Varchar 30

3. Tempat_lahir Tempat Lahir Varchar 50 4. Tgl_lahir Tanggal

Lahir

Date

-

(45)

6. No_telp Telepon Varchar 12

7. Email_admin Email Varchar 20

8. Password_admin password Varchar 15

2. Spesifikasi File Tabel Responden

Nama File : Responden

Akronim : Responden

Fungsi : Penyimpanan Data Responden Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Hard Disk

Panjang Record : 16 Byte Kunci Field : id_responden

Software : Xampp

Tabel III. 2

Spesifikasi File Responden

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1. Id_responden Id Int 4 Primary Key

2. Nama_ responden Nama Varchar 30 3. Kelas_responden Kelas Varchar 10 4. Usia_responden Usia Varchar 10

(46)

6. Email_ responden Email Varchar 20 7. Password_ responden Password Varchar 15 8. Status_pengisian Status pengisian Varchar 20

3. Spesifikasi Tabel Kuesioner

Nama File : Kuesioner Akronim : Kuesioner

Fungsi : Menyimpan Jenis Kuesioner Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Hard Disk

Panjang Record : 16 Byte Kunci Field : id_kuesioner

Software : Xampp

Tabel III. 3 Spesifikasi File Kuesioner

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1. Id_kuesioner kuesioner Int 4 Primary Key

2. Id_admin admin Int 4

(47)

4. Judul_kuesioner kuesioner Varchar 50 5. Petunjuk_pengisian kuesioner Varchar 100

4. Spesifikasi File Tabel Pertanyaan Nama File : Pertanyaan Akronim : Pertanyaan

Fungsi : Menyimpan data pertanyaan Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Hard Disk

Panjang Record : 80 Byte Kunci Field : id_pertanyaan

Software : Xampp

Tabel III. 4

Spesifikasi File Pertanyaan

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1. id_pertanyaan Id Int 4 Primary Key

2. id_kuesioner Id_kus Int 4

3. id_admin pertanyaan Int 4

4. prt_1 pertanyaan Varchar 70

5. prt_2 pertanyaan Varchar 70

(48)

7. prt_4 pertanyaan Varchar 70 8. prt_5 pertanyaan Varchar 70 10. prt_6 pertanyaan Varchar 70 11. prt_7 pertanyaan Varchar 70 12. prt_8 pertanyaan Varchar 70 13. prt_9 pertanyaan Varchar 70 14. prt_10 pertanyaan Varchar 70

15. pg_a Pilihan ganda Varchar 30

16. pg_b Pilihan ganda Varchar 30

17. pg_c Pilihan ganda Varchar 30

18. pg_d Pilihan ganda Varchar 30

5. Spesifikasi File Tabel Jawaban

Nama File : Jawaban

Akronim : Jawaban

Fungsi : Menyimpan hasil jawaban Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Hard Disk

Panjang Record : 32 Byte Kunci Field : id_jawaban

Software : Xampp

(49)

Spesifikasi File Jawaban

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1. id_jawaban Id Jawaban Int 4 Primary Key

2. id_responden Id responden Int 4 3. id_kuesioner Id kuesioner Int 4 4. id_pertanyaan Id pertanyaan Int 4

5. jwb_1 Jawaban 1 Int 30 6. jwb_2 Jawaban 2 Varchar 30 7. jwb_3 Jawaban 3 Varchar 30 8. jwb_4 Jawaban 4 Varchar 30 9. jwb_5 Jawaban 5 Varchar 30 10. jwb_6 Jawaban 6 Varchar 30 11. jwb_7 Jawaban 7 Varchar 30 12. jwb_8 Jawaban 8 Varchar 30 13. jwb_9 Jawaban 9 Varchar 30 14. jwb_10 Jawaban 10 Varchar 30

15. waktu_pengisian Jawaban 11 Date -

6. Spesifikasi File Tabel Pesan

Nama File : Pesan

Akronim : Pesan

Fungsi : Menyimpan hasil jawaban Tipe File : File Master

(50)

Akses File : Random

Media : Hard Disk

Panjang Record : 16 Byte Kunci Field : id_jawaban

(51)

Tabel III. 6 Spesifikasi File Pesan

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1. Id_pesan Id Int 4 Primary Key

2. Email_pesan Id pertanyaan Varchar 20

3. Username Nama Varchar 20

4. Isi_pesan Pesan isi Varchar 50

7. Spesifikasi File Tabel kode_reg

Nama File : Pesan

Akronim : Pesan

Fungsi : Menyimpan hasil jawaban Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Media : Hard Disk

Panjang Record : 32 Byte Kunci Field : id_jawaban

(52)

Tabel III. 7

Spesifikasi File Kode Registrasi

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1. Id_kode Id Int 11 Primary Key

2. Kode_admin kode Varchar 10

3. Kode_admin_terdaftar kode Varchar 12

3.4. Pengkodean

1. Kode Pengguna

a. Id pengguna Admin

Gambar III. 3

Pengkodean Id Pengguna Admin Keterangan :

HHH = Identitas Admin BB = Bulan

TT = tahun XXX = Nomor Urut

(53)

b. Kode Responden

Gambar III. 4

Pengkodean Id Pengguna Responden Keterangan : HHH = Identitas Responden BB = Bulan TT = tahun XXX = Nomor Urut c. Kode kuesioner Gambar III. 5 Pengkodean Kuesioner Keterangan : XXX = Nomor Urut

(54)

d. Kode jawaban Gambar III. 6 Pengkodean Jawaban Keterangan : HHH = Identitas Responden e. Kode pertanyaan Gambar III. 7 Pengkodean Pertanyaan Keterangan : XXX = Nomor Urut

(55)

f. Kode kode registrasi

Gambar III. 8 Pengkodean Resgistrasi Keterangan :

XXX = Nomor Urut 3.5. Struktur Navigasi Halaman Index 1. Halaman Pengunjung

Gambar III. 9

(56)

2. Struktur Navigasi Halaman Admin

Gambar III. 10 Struktur Navigasi admin 3. Struktur Navigasi Halaman Responden

Gambar III. 11

(57)

3.6. Spesifikasi Sistem Komputer 1. Spesifikasi Hardware

a. Server 1) CPU

(a) Processor Pentium® Core 2 Duo (b) RAM 64MB Minimum

(c) Hard Disk 350 MB Minimum 2) Mouse (kondisional)

3) Keyboard

4) Monitor dengan resolusi layar minimum 1024x768 5) Koneksi internet dengan kecepatan 1 Mbps. b. Client

1) CPU

(a) Processor Pentium® 4

(b) RAM DDR2 64 MB RAM Minimum (c) Hard Disk 350MB Minimum 2) Mouse (kondisional)

3) Keyboard

4) Monitor dengan resolusi layar minimum 1024x768 5) Koneksi internet dengan kecepatan 56 kbps. 1. Spesifikasi Software

1. Server

a. Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft Windows atau Linux (Ubuntu, Fedora, dan lain-lain).

(58)

b. Aplikasi bundle web server seperti: Xampp, WampServer, php2triad yang terdiri dari beberapa komponen, diantaranya:

(1) Aplikasi Apache Server v2 (2) Aplikasi PHP Server v5 (3) Aplikasi MySQL Server v5 (4) Aplikasi phpMyAdmin v3

c. Aplikasi Web Lihat seperti Mozilla Firefox, Opera, Safari, Internet Explorer, Google Chrome.

2. Client

a. Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft Windows atau Linux Windows NT, 2000, 2003, XP (RECOMMENDED), VISTA (Ubuntu, Fedora, dan lain-lain).

b. Aplikasi web browser seperti Mozilla Firefox, Opera, Safari, Internet Explorer, Google Chrome.

3.7. Implementasi 1. Tampilan Antar Muka

a. Halaman Daftar

Bagi responden yang ingin mempunyai hak akses dan menginput data harus daftar terlebih dahulu untuk dapat login. Form daftar ini tidak diperuntukan untuk kebutuhan admin.

(59)

Gambar III. 12

Antar Muka Halaman Daftar b. Halaman Login Admin dan Responden

Pengguna harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat menggunakan modul-modul yang tersedia Jika berhasil, maka menu-menu yang sesuai dengan kategori admin dan responden tersebut akan ditampilkan.

Gambar III. 13

(60)

Gambar III. 14

Antar Muka Halaman Login Responden c. Halaman Lupa Password

Form ini di gunakan untuk pengguna responden jika suatu saat lupa password. Langkahnya cukup simple, pertama ketikan alamat Email lama lalu jika benar, Program akan mengarahkan ke halaman ganti password.

Gambar III. 15

(61)

Gambar III. 16

Antar Muka Halaman 2 Ganti Password d. Halaman Awal

Halaman awal ini merupakan tampilan antar muka utama bagi para pengguna ataupun pengunjung sekalipun.

Gambar III. 17

(62)

e. Halaman Awal Pengguna

Ini merupakan Halaman untuk pengguna Responden dan Admin ketika berhasil daftar dan mendapatkan hak akases Login

Gambar III. 18

Antar Muka Halaman Awal Admin

Gambar III. 19

(63)

f. Halaman Profil

Tampilan ini difungsikan untuk melihat data pribadi pengguna.

Gambar III. 20

Antar Muka Halaman Profil Admin

Gambar III. 21

(64)

g. Halaman Edit Profil

Edit data profil pada halaman ini hanya bisa digunakan untuk Admin dan Responden yang menginginkan edit Profil.

Gambar III. 22

Antar Muka Halaman Admin Edit Profil

Gambar III. 23

(65)

h. Halaman Pesan Masuk

Halaman ini adalah Respon dari pengguna Responden yang ingin mengirimkan pesan pada Admin.

Gambar III. 24

Antar Muka Halaman Admin Pesan Masuk i. Halaman Kelola Data

Kelola data dikhususkan untuk Admin Namun kebutuhannya yang berbeda Admin dapat menambah, mengahapus da edit dan dapat melihat detailnya saja.

(66)

Gambar III. 25

Antar Muka Halaman Admin Kelola data Responden

Gambar III. 26

Antar Muka Halaman Admin Lihat Admin Terdaftar j. Halaman Kuesioner

Ini adalah tampilan pengisian Kuesioner yang dapat diisi Oleh Responden.

(67)

Gambar III. 27

Antar Muka Halaman Responden Isi Kuesioner k. Halaman Tambah Admin dan Responden

Khusus untuk menambah atau daftar menjadi Admin terdapat perbedaan langkah dalam pembuatannya. Admin hanya bisa daftar dengan persetujuan dari pihak Admin yang sudah daftar atau telah di buatkan kode Registrasi oleh Admin sendiri, yang dapat digunakan untuk mengakses Formulir Pendaftaran.

(68)

Gambar III. 28

Antar Muka Halaman Ambil Kode Registrasi Admin

Gambar III. 29

Antar Muka Halaman Cek Kode Registrasi

Gambar III. 30

(69)

Gambar III. 31

Antar Muka Halaman Admin Tambah Data Responden 3.8. Pengujian Unit

Pengujian terhadap program yang dibuat menggunakan blackbox testing yang fokus terhadap proses masukan dan keluaran program.

1. Pengujian Terhadap Form Login

Pada pengujian dibawah ini digunakan ataupun dikhususkan untuk semua pengguna termasuk Admin.

Tabel III. 8

Hasil Pengujian Black Box Testing Halaman Login No. Skenario

pengujian

Test case Hasil yang diharapkan Hasil pengujian Kesimpu lan 1. email dan password tidak diisi kemudian klik tombol email : (kosong) Password: (kosong) Sistem akan menolak akses user dan

menampilkan”Hara

Sesuai harapan

(70)

login p Masukan Email dan Password” 2. Email tidak diisi (kosong) dan password diisi kemudian klik tombol login Email : (kosong) Password : 1998-03-31 Sistem akan menolak akses pengguna dan menampilkan “Isi Alamat Email” Sesuai harapan Valid 3. Mengetikkan salah satu kondisi salah pada user ID atau password kemudian klik tombol login Email: 1001 (benar) Password: 1998-03-31 (salah) Sistem akan

menolak akses user dan menampilkan “Login Gagal, Masukan Email Dan Password yang telah terdaftar”. Sesuai harapan Valid 4. Mengetikkan Email Tanpa tanda @ kemudian klik tombol login Email: SS.Com Password: 1998-03-31 (salah) Sistem akan

menolak akses user dan menampilkan “Sertakan Tanda @”. Sesui Harapan Vallid 4. Mengetikkan Email dan Email: 1001 (benar) Password: 1998-Sistem menerima akses login dan

Sesuai harapan

Gambar

Gambar I.1. Alur Pengumpulan Data  Deskriptif
Gambar III. 1
Gambar III. 2
Tabel III. 2
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Students’ science process skills who learned Learning Cycle 7E could be seen from the results of their average test performance (66.17%) which was greater compared with

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. © Jenriko

Sukodono Sukodono Lumajang... Cholid

Berdasarkan ketentuan tersebut maka seorang penyandang disabilitas tuna rungu wicara maupun tuna grahita dapat mengakses proses peradilan dan juga menjadi saksi

proses belajar mengajar, yang meliputi cara memgelola kelas, membuka pelajaran, cara memberikan materi pelajaran, menutup pelajaran serta hal-hal lain yang dapat

Berkaitan dengan metode tes, dalam hal ini data yang disajikan dalam penelitian yaitu data nilai hasil tes berupa pertanyaan berbentuk uraian sebanyak 3 soal

PakeTri Movie adalah paket isi ulang yang dirancang khusus untuk para pencinta film Indonesia.Dengan membeli PakeTri Movie, kamu mendapatkan bonus berlangganan film Indonesia

model, semakin baik pula hasil dari proses dari substraksi background. 4) Ukuran neigbour yang semakin besar pada proses deteksi bayangan akan menghasilkan area