• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

2.3 Landasan Teori

2.3.1 Teori Perencanaan

2.3 Landasan Teori

Suatu penelitian lazim menggunakan teori, karena bersifat ilmiah. Cooper

dan Schindler (dalam Sugiyono, 2007:41) mengemukakan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Dalam penelitian ini, untuk mengidentifikasi segala permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan Denpasar Festival, serta merumuskan strategi dalam pengembangan festival tersebut, digunakan Teori Perencanaan dan Teori Partisipasi.

2.3.1 Teori Perencanaan

Perencanaan (planning) adalah sebuah proses pengambilan keputusan yang menyangkut masa depan dari suatu destinasi atau atraksi. Planning adalah proses yang bersifat dinamis untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, merupakan implementasi dari berbagai alternatif pilihan dan evaluasi apakah pilihan tersebut berhasil. Proses perencanaan menggambarkan lingkungan yang meliputi elemen-elemen: politik, fisik, sosial, dan ekonomi, sebagai komponen atau elemen yang saling berhubungan dan saling tergantung, yang memerlukan pertimbangan.

Menurut Paturusi (2008), suatu perencanaan memiliki syarat-syarat sebagai berikut: (1) logis, yaitu bisa dimengerti dan sesuai dengan kenyataan yang berlaku, (2) luwes, yaitu dapat mengikuti perkembangan, (3) obyektif, yaitu didasarkan pada tujuan dan sasaran yang dilandasi pertimbangan sistematis dan ilmiah. Perencanaan adalah suatu proses penyusunan tindakan-tindakan yang

26

mana tindakan tersebut digambarkan dalam satu tujuan (jangka pendek maupun jangka panjang) yang didasarkan kemampuan-kemampuan ekonomi, sosial, dan tenaga yang terbatas. Perencanaan sebagai suatu salah satu alat atau cara harus memiliki 3 (tiga) kemampuan (the tree brains) yaitu:

1) Kemampuan melihat ke depan 2) Kemampuan menganalisis

3) Kemampuan melihat interaksi-interaksi, antara masalah.

Sebagai alat atau cara, maka perencanaan harus didasarkan pada pertimbangan bahwa :

1) Dengan perencanaan dapat dibuat urutan-urutan kegiatan menurut skala prioritas untuk mencapai tujuan.

2) Dengan perencanaan dapat dibuat pengalokasian sumber daya yang paling baik. Alternatif dapat dibuat, agar sumber daya digunakan dengan sebaik-baiknya.

3) Perencanaan merupakan alat ukur dari pada kemajuan ekonomi dan juga sebagai alat pengawas daripada pelaksanaan pembangunan.

4) Melalui perencanaan dapat dibuat perkiraan keadaan di masa yang akan datang.

5) Dengan perencanaan diharapkan pembangunan tidak akan terputus-putus sebab perencanaan, merencanakan proses pembangunan yang menyeluruh. Menurut Yoeti (2007, 50-52) Ada beberapa alasan mengapa perencanaan diperlukan yaitu:

27

Dengan adanya perencanaan para pelaksana dalam suatu organisasi atau tim mengetahui apa yang hendak dilakukannya dan ke arah mana yang akan dituju.

2) Membimbing kerjasama

Perencanaan dapat membimbing para petugas bekerja tidak menurut kemauan sendiri. Dengan adanya perencanaan, ia merasa sebagai bagian dari suatu tim, di tempat tugas seorang banyak tergantung dari tugasnya. 3) Menciptakan koordinasi

Bila dalam suatu proyek masing-masing keahlian berjalan secara terpisah, kemungkinan besar tidak akan tercapai sinkronisasi dalam pelaksanaan. Karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi antara beberapa aktivitas yang dilakukan.

4) Menjamin tercapainya kemajuan

Suatu perencanaan umumnya telah menggariskan suatu program yang hendak dilakukan meliputi tugas dan tanggung jawab tiap individu atau tim dalam proyek yang dikerjakan. Bila ada penyimpangan antara yang telah direncanakan dengan apa yang telah dilaksanakan, akan segera dapat dihindarkan. Dengan demikian akan dapat dilakukan koreksi pada saat diketahui, sehingga system ini akan mempercepat penyelesaian suatu proyek.

5) Untuk memperkecil resiko

Perencanaan mencakup mengumpulkan data yang relevan (baik yang tersedia, maupun yang tidak tersedia) dan secara hati-hati menelan segala

28

kemungkinan yang terjadi sebelum diambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil atas dasar intuisi, kerjakan ini, kerjakan itu tanpa melakukan suatu penelitian pasar atau tanpa melakukan perhitunganrates of return on investment, sangat dikhawatirkan akan menghadapi resiko besar. Karena itu perencanaan lebih memperkecil resiko yang timbul berlebihan.

6) Mendorong dalam pelaksanaan

Perencanaan terjadi agar suatu organisasi dapat memperoleh kemajuan secara sistematis dalam mencapai hasil yang diinginkan melalui inisiatif-inisiatif sendiri. Itu pula sebabnya untuk mencapai suatu hasil diperlukan tindakan, namun demikian untuk melakukan tindakan dibutuhkan suatu perencanaan dan program. Di samping itu untuk membuat suatu perencanaan diperlukan suatu kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Jadi, perencanaan (planning) merupakan suatu mata rantai yang esensial antar pemikiran (thought) dan pelaksanaan (action). Dengan perkataan lain kita dapat mengatakan bahwa “Thought without action is merely philosophy, action without taught is medley stupidity”(Yoeti, 1997).

Faktor pokok yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan:

1) Sumber daya manusia, sumber daya alam, dan modal. Kualifikasi dan tingkat kompetensi tenaga ahli perencana akan mempengaruhi kualitas perencanaan, demikian halnya dengan sumber daya alam sebagai obyek perencanaan akan mempengaruhi bentuk penanganan yang dilakukan yang kesemuanya ditentukan oleh ketersediaan dana (jumlah dan sumber dana).

29

2) Kebijakan pemerintah, bisa memperlancar/menghambat karena birokrasi, peraturan, dan kepastian hukum.

3) Kemampuan teknologi, baik perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

4) Batasan waktu, akan sangat mempengaruhi jenis kegiatan yang akan dilakukan yang pada akhirnya mempengaruhi produk perencanaan yang dihasilkan,

5) Motivasi (politik atau pemecahan masalah) akan sangat menentukan produk perencanaan, dan

6) Kendala (constrains) dan keterbatasan (limitations). Kendala adalah keterbatasan yang dapat diatasi dengan intervensi tekhnologi dan/atau tambahan biaya (additional cost). Keterbatasan (limitation) adalah masalah yang tidak dapat diatasi sama sekali, sehingga menjadi penghalang perencanaan (barrier of planning).

Salah satu alat perencanaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Analisis SWOT. SWOT Analisis adalah suatu alat perencanaan yang strategik dan penting untuk membantu perencanaan untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal dalam Denpasar Festival ini dengan peluang dan ancaman dari eksternal.

Dalam kamus Bahasa Inggris analisis SWOT (singkatan Bahasa Inggris) dari strength/kekuatan, weakness/kelemahan, opportunities/peluang, dan threats/ ancaman, adalah merupakan metode perancangan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dalam suatu kegiatan

30

atau proyek. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam pencapaian suatu tujuan.

Dokumen terkait