• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Kerangka Teori

1. Teori Perlindungan Hukum

Indonesia merupakan negara hukum yang mana unsur penting didalam suatu Negara Indonesia ini ialah perlindungan hukum, dianggap penting karena dalam rangka pembentukan Negara hukum pasti diikuti pula dengan dibentuknya aturan-aturan yang mengatur setiap masyarakat demi

18

menciptakan keamanan dan keseimbangan masyarakat, dan juga perlindungan hukum sebagai kewajiban negara kepada setiap masyarakat untuk melindungi hak-hak masyarakat tersebut.27

Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian. Dalam menjalankan dan memberikan perlindungan hukum dibutuhkannya suatu tempat atau wadah dalam pelaksanaannya yang sering disebut dengan sarana perlindungan hukum. Sarana perlindungan hukum dibagi menjadi dua macam yang dapat dipahami, yaitu sarana Perlindungan Hukum Preventif dan sarana perlindungan Hukum Represif.28

Perlindungan hukum preventif subyek hukum diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif. Tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa sedangkan Perlindungan hukum preventif artinya bagi tindak pemerintahan yang didasarkan pada kebebasan bertindak karena dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah terdorong

27 Siti Risma, Murzal Zaidan, dan Ahmaturrahman Ahmaturrahman, “Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor Dalam Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Oleh Debitor Tanpa Sepengetahuan Kreditor (PADA PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Palembang)”

(Sriwijaya University, 2021).

28 Wahyu Simon Tampubolon, “Upaya Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Ditinjau Dari Undang Undang Perlindungan Konsumen,” Jurnal Ilmiah Advokasi 4, No. 1 (2016): 53–61.

19

untuk bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada diskresi. Di indonesia belum ada pengaturan khusus mengenai perlindungan hukum preventif.29

Perlindungan hukum preventif subyek hukum diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif. Tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa sedangkan Perlindungan hukum preventif artinya bagi tindak pemerintahan yang didasarkan pada kebebasan bertindak karena dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah terdorong untuk bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada diskresi. Di indonesia belum ada pengaturan khusus mengenai perlindungan hukum preventif.30

Selain itu terdapat beberapa doktrin dari ahli mengenai teori perlindungan hukum, seperti menurut Satjipto Rahardjo berpendapat bahwa perlindungan hukum merupakan upaya dalam rangka memberikan suatu perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia yang dirugikan orang lain serta memperoleh perlindungan untuk masyarakat agar merasakan seluruh hak yang diberikan oleh hukum.31

Setiono berpendapat bahwa perlindungan hukum adalah upaya perlindungan dalam rangka melindungi rakyat dari tindakan yang semaunya atas penguasa yang tidak mematuhi aturan hukum, dalam rangka menciptakan

29 Ibid, hlm. 45

30 Ibid.

31 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Edisi 5 (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2000).

20

keamanan serta keseimbangan sehingga manusia dapat menikmati harkat dan martabat sebagai manusia.32

Philipus M. Hadjon berpendapat bahwa perlindungan hukum adalah sebuah kaidah yang dapat melindungi suatu hal dari hal yang lainnya dalam upaya menciptakan keseimbangan dalam hubungan sesama masyarakat.33

2. Teori Keadilan

Pada dasarnya suatu konsep keadilan cenderung relatif, karena setiap orang memiliki perspektif berbeda-beda dalam menilai keadilan. Sederhanya adil menurut satu orang belum tentu sama dengan dengan adil orang lain dan ketika seseorang menegaskan bahwa ia melakukan suatu keadilan, hal itu tentunya harus relevan dengan ketertiban umum dimana suatu skala keadilan diakui. Dan kalau melihat dari definisi keadilan berasal dari kata adil, menurut Kamus Bahasa Indonesia adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Adil terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma objektif. Skala keadilan sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, setiap skala didefinisikan dan sepenuhnya ditentukan oleh masyarakat sesuai dengan ketertiban umum dari masyarakat tersebut.34

Keadilan pada dasarnya adalah suatu konsep yang relatif, setiap orang tidak sama, adil menurut yang satu belum tentu adil bagi yang lainnya, ketika

32 Ibid.

33 M Hadjon Philipus, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia (Surabaya: Bina Ilmu, 1987).

34 Agus Santoso, Hukum, Moral, dan Keadilan: Sebuah Kajian Filsafat Hukum (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 85.

21

seseorang menegaskan bahwa ia melakukan suatu keadilan, hal itu tentunya harus relevan dengan ketertiban umum dimana suatu skala keadilan diakui.

Dalam filsafat hukum, teori-teori hukum alam sejak Socrates hingga Francois Geny, tetap mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum.

Teori Hukum Alam mengutamakan “the search for justice”.35 Terdapat macam-macam teori mengenai keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini menyangkut hak dan kebebasan, peluang kekuasaan, pendapatan dan kemakmuran.

Pandangan Aristoteles tentang keadilan terdapat dalam karyanya nichomachean ethics, politics, dan rethoric. Lebih khususnya, dalam buku nicomachean ethics, buku itu sepenuhnya ditujukan bagi keadilan yang berdasarkan filsafat umum Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya, “karena hukum hanya bisa ditetapkan dalam kaitannya dengan keadilan.36

Selain itu Aristoteles juga membedakan antara keadilan distributif dengan keadilan korektif. Keadilan distributif menurutnya adalah keadilan yang berlaku dalam hukum publik, yaitu berfokus pada distribusi, honor kekayaan, dan barang-barang lain yang diperoleh oleh anggota masyarakat.

Kemudian keadilan korektif berhubungan dengan pembetulan sesuatu yang salah, memberikan kompensasi kepada pihak yang dirugikan atau hukuman yang pantas bagi pelaku kejahatan. Sehingga dapat disebutkan bahwa ganti

35 Raisul Muttaqim dan Carl Joachim, Filsafat Hukum: Perspektif Historis (Bandung:

Nusa Media, 2016), hlm. 24.

36 Muttaqim dan Joachim, Filsafat Hukum: Perspektif Historis.

22

rugi dan sanksi merupakan keadilan akorektif menurut Aristoteles. Teori keadilan menurut Arsitoteles yang dikemukakan oleh Theo Huijbers adalah sebagai berikut:37

1. Keadilan dalam pembagian jabatan dan harta benda publik. Disini berlaku kesamaan geometris. Misalnya seorang Bupati jabatannya dua kali lebih penting dibandingkan dengan Camat, maka Bupati harus mendapatkan kehormatan dua kali lebih banyak daripada Camat.

Kepada yang sama penting diberikan yang sama, dan yang tidak sama penting diberikan yang tidak sama.

2. Keadilan dalam jual-beli. Menurutnya harga barang tergantung kedudukan dari para pihak. Ini sekarang tidak mungkin diterima.

3. Keadilan sebagai kesamaan aritmatis dalam bidang privat dan juga publik. Kalau seorang mencuri, maka ia harus dihukum, tanpa mempedulikan kedudukan orang yang bersangkutan. Sekarang, kalau pejabat terbukti secara sah melakukan korupsi, maka pejabat itu harus dihukum tidak peduli bahwa ia adalah pejabat.

4. Keadilan dalam bidang penafsiran hukum. Karena Undang- Undang itu bersifat umum, tidak meliputi semua persoalan konkret, maka hakim harus menafsirkannya seolah-olah ia sendiri terlibat dalam peristiwa konkret tersebut. Menurut Aristoteles, hakim tersebut harus memiliki epikeia, yaitu “suatu rasa tentang apa yang pantas”.

37 Hyronimus Rhiti, Filsafat Hukum Edisi Lengkap (dari klasik ke postmodernisme) (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2015), hlm. 245.

23

Nantinya dalam karya tulis ilmiah ini berfokus bagaimana pelaksanaan teori keadilan korektif menurut Aristoteles sebagaimana pemberian sanksi terhadap pihak yang menaikan harga alat kesehatan dimasa pandemi COVID-19 ini tanpa mempertimbangkan keadaan masyarakat atau kebutuhan publik terhadap alat kesehatan yang terjangkau demi mendapatkan keuntungan.

Selanjutnya Menurut Thomas Hobbes keadilan ialah suatu perbuatan dapat dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian yang telah disepakati. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa keadilan atau rasa keadilan baru dapat tercapai saat adanya kesepakatan antara dua pihak yang berjanji. Perjanjian disini diartikan dalam wujud yang luas tidak hanya sebatas perjanjian dua pihak yang sedang mengadakan kontrak bisnis, sewa-menyewa, dan lain-lain. Melainkan perjanjian disini juga perjanjian jatuhan putusan antara hakim dan terdakwa, peraturan perundang- undangan yang tidak memihak pada satu pihak saja tetapi harus saling mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan publik.38 Oleh sebab yang dimaksud keadilan dalam perlindungan konsumen tidak hanya memperhatikan perjanjian jual beli antar para pihak akan tetapi harus memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan publik dalam hal ini ketersedian dan kebutuhan alat kesehatan dengan harga yang normal.

38 Muhammad Syukri Albani Nasution, Zul Pahmi Lubis, dan Ahmad Faury Iwan, Hukum dalam Pendekatan Filsafat (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 217-218.

24

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara – cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu, sehingga pada gilirannya dapat memahami, memecahkan dan mengatisipasi masalah. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian hukum yuridis – normatif. Dimana penelitian hukum yang dilakukan secara yuridis normatif adalah hukum yang dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (law in books) atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas.39 Penelitian hukum normatif ini diadasrakan kepada bahan hukum primer dan sekunder, yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan.40

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Undang – Undang (Statue Approach)

Pendekatan Undang – Undang (statute approach) adalah pendekatan hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

39 Amirudin Dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2020), hlm. 118.

40 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 2006), hlm. 20.

25

pustaka yaitu undang – undang dan regulasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam hal ini penulis akan menggunakan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang perlindungan Konsumen.

2. Pendekatan Analisis (Analytical Approach)

Pendekatan Analisis adalah pendekatan yang digunakan untuk memahami makna yang tercantum oleh istilah-istilah yang digunakan dalam peraturan perundang-undangan secara konsepsional. 41 Dalam pendekatan analisis akan menganalisis pengertian hukum, asas hukum, kaidah hukum, sistem hukum dan berbagai konsep yuridis.

3. Jenis dan Sumber Bahan Hukum

Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan dalam penulisan skrispi ini ialah sebagai berikut:

A. Bahan Hukum Primer

1) Kitab Undang – Undang Hukum Perdata

2) Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

3) Undang – Undang No. 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

4) Undang – Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

41 Jonaedi Efendi dan Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris (Jakarta: PT. Prenada Media, 2018), hlm. 130.

26

5) Undang – Undang No. 5 Tahun 1999 Tentag Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

6) Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2019 Tentang Perdagangan Melalui Ssistem Elektronik

7) Peraturan Menteri Perdagangan No. 23 Tahun 2020 Tentang Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat Pelindung Diri, dan Masker

8) Peraturan Menteri Perdagangan No. 57 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Ekspor Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri

9) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 69 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa

10) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

B. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder ialah bahan hukum yang membantu dan memperkuat bahan hukum primer memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yang ada sehingga dapat di lakukan analisa dan pemahaman yang lebih mendalam42 berupa dokumen atau bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer

42 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan 16 (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2014), hlm. 23.

27

seperti pendapat para ahli hukum, buku-buku, artikel, jurnal, hasil penelitian, pendapat para sarjana, makalah dan lain sebagainya yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas.

C. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier, ialah bahan hukum pelengkap yang bersifat memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tersier dapat berupa: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ensiklopedia, dan bahan-bahan dari media internet yang signifikan dengan penelitian ini..43

4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik pengumpulan bahan hukum ialah menggunakan cara Studi Kepustakaan (Library Research). Yaitu pengumpulan bahan hukum dengan melakukan penelusuran bahan-bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Penelitian kepustakaan ini akan menjelaskan dengan metode kualitatif yaitu melangsungkan uraian secara deskriptif dari buku-buku literatur dan media elektronik atau bahan-bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang telah dikumpulkan sesuai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini.44

43 Ibid, hlm. 54.

44 Nasution Bahder Johan, “Metode Penelitian Ilmu Hukum,” Mandar Maju, Bandung, 2008, hlm. 35.

28

5. Teknik Analisis Bahan Hukum

Metode yang digunakan dalam menganalisis dan mengolah data-data yang ada adalah analisis kualitatif. Maksud dari penggunaan metode ini adalah memberikan gambaran terhadap permasalahan yang ada dengan berdasarkan pada pendekatan yuridis normatif.45 Pada metode ini data-data yang diperoleh yaitu bahan hukum primer yaitu peraturan perundang - undangan serta bahan hukum sekunder yaitu doktrin para ahli hukum lalu dikaitkan dengan isi permasalahan hukum yang berkaitan dalam penulisan skripsi ini stelah dilakukan proses inventarisasi dan penyusunan data secara sistematis46 yang kemudian dirumuskan dalam bentuk kesimpulan.47

6. Teknik Penarikan Kesimpulan

Teknik penarikan kesimpulan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deduktif, yaitu dimana pola pikir yang didasarkan pada suatu fakta yang bersifat umum, selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan pada suatu fakta yang bersifat khusus 48 Sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada didalam skripsi ini.

45 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Praktik dan Teori (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), hlm. 145.

46 Ibid

47 Soekanto dan Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat.

48 Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum.

29

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Adrianus, Meliala. “Praktik Bisnis Curang.” Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993.

Amran, Andi Muh Aqsha. “Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Mengedarkan Obat Tanpa Izin Edar (Studi Kasus Putusan Nomor 102/Pid.

Sus/2018/Pn. Mam).” Universitas Hasanuddin, 2020.

Andika, Ni Putu Icha Putri, dan I Made Dedy Priyanto. “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Melonjaknya Harga Masker Akibat Virus Covid-19.” Jurnal Kertha Semaya 9 (4) (2021): 556–68.

Asikin, Amirudin Dan Zainal. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2020.

Barkatullah, Abdul Halim. Hukum Transaksi Elektronik di Indonesia sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Digital Bisnis E-Commerce di Indonesia.

Jakarta: Nusa Media, 2017.

Budiarta, Kustoro, Sugianta Ovinus Ginting, dan Janner Simarmata. Ekonomi dan Bisnis Digital. Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2020.

Disease, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian. “Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Maret 2020.”

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020.

Dwisana, I Made Arya, dan I Wayan Wiryawan. “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Produk Yang Memiliki Nilai Nominal Berbeda Dengan Harga Pada Display Rak,” n.d.

Efendi, Jonaedi, dan Johnny Ibrahim. Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris. Jakarta: PT. Prenada Media, 2018.

Fukuyama, Francis. The end of history and the last man. Simon and Schuster, 2006.

Gunawan, Widjaja, dan Ahmad Yani. Hukum Tentang Perlindungan Konsumen.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Indrajit, Richardus Eko. Kiat e-Commerce dan Strategi Bisnis di Dunia Maya.

Jakarta: Gramedia, 2001.

Johan, Nasution Bahder. “Metode Penelitian Ilmu Hukum.” Mandar Maju,

30

Bandung, 2008.

Nugroho, Susanti Adi. Penyelesaian Sengketa Arbitrase dan Penerapan Hukumnya. Jakarta: Kencana, 2017.

———. Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara Serta Kendala Implementasinya. Kencana, 2008.

of the International, Coronaviridae Study Group. “The species Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus: classifying 2019-nCoV and naming it SARS-CoV-2.” Nature microbiology 5, no. 4 (2020): 536.

Philipus, M Hadjon. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu, 1987.

Putra, Adithya Wirawan. “Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Suplemen Makanan Tanpa Izin Badan Pom Ditinjau Dari Hukum Perlindungan Konsumen.” Universitas Indonesia, 2014.

Raditio, Resa. Aspek Hukum Transaksi Elektronik: Perikatan, Pembuktian Dan Penyelesaian Sengketa. Jakarta: Graha Ilmu, 2014.

Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Edisi 5. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2000.

Redjeki, Sri. Aspek-Aspek Hukum Perlindungan Konsumen pada Era Perdagangan Bebas. Mandar Maju, Bandung, 2000.

Rhiti, Hyronimus. Filsafat Hukum Edisi Lengkap (dari klasik ke postmodernisme). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2015.

Santoso, Agus. Hukum, Moral, dan Keadilan: Sebuah Kajian Filsafat Hukum.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Shofie, Yusuf. Perlindungan Konsumen & Instrumen-Instrumen Hukumnya.

Bandung: Citra Aditya Bakti, 2009.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 2006.

Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Cetakan 16. Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2014.

Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam Praktik dan Teori. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.

Susamto, Burhanuddin. Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen dan Sertifikasi Halal. UIN-Maliki Press, 2011.

31

Susanto, Happy. Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan. Yogyakarta: Visimedia, 2008.

Widjaja, Gunawan, dan Ahmad Yani. “Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT.” Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Zein, Yahya Ahmad. Kontrak Elektronik & Penyelesaian Sengketa Bisnis E-Commerce Dalam Transaksi Nasional & Internasional. Mandar Maju, 2009.

PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN Kitab Undang – Undang Hukum Perdata

Undang – Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 42 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3821

Undang – Undang No. 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang -Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 251 Tahun 2016, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5952

Undang – Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 45 Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5512

Undang – Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaiangan Usaha Tidak Sehat, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 33 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3817

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Lembaran Negara Republik Indonesia No. 222 Tahun 2019, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 6420

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 69 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa

Peraturan Menteri Perdagangan No. 23 Tahun 2020 Tentang larangan Ekspor Sementara Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat Pelindung Diri, dan Masker

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

32

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2020 Tentang K etentuan Ekspor Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri

JURNAL

Amran, Andi Muh Aqsha. “Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Mengedarkan Obat Tanpa Izin Edar (Studi Kasus Putusan Nomor 102/Pid.

Sus/2018/Pn. Mam).” Universitas Hasanuddin, 2020.

Andika, Ni Putu Icha Putri, dan I Made Dedy Priyanto. “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Melonjaknya Harga Masker Akibat Virus COVID-19.” Jurnal Kertha Semaya 9 (4) (2021): 556–68.

https://doi.org/10.24843/KS.2021.v09.i04.p01.

Anggarani, Cornelia Dewi, dan Mariske Myeke Tampi. “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Terkait Harga Masker Yang Melonjak Tinggi Disaat Pandemi COVID-19 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.” Jurnal Hukum Adigama 3, no. 2 (2021): 992–1018.

Asri, Dyah Permata Budi. “Perlindungan hukum preventif terhadap ekspresi budaya tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta.” JIPRO: Journal of Intellectual Property 1, no. 1 (2018):12

Bahtiar, Rais Agil. “Potensi, Peran Pemerintah, dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia [Potency, Government Role, and Challenges of E-Commerce Development in Indonesia].” Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik 11, no. 1 (2020): 13–25.

Cahyono, Imam, Marsitiningsih Marsitiningsih, dan Selamat Widodo. “Peran Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap Peredaran Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Kimia Obat Berbahaya dalam Perlindungan Konsumen.” Kosmik Hukum Volume 19, no. 2 (2020): 1–8.

Dermawan, Rizki. “Pemanfaatan Tanda Tangan Digital Tersertifikasi di Era Pandemi.” Jurnal Hukum Lex Generalis 2, no. 8 (2021): 762–81.

Disease, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian. “Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Maret 2020.” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020.

Dwisana, I Made Arya, dan I Wayan Wiryawan. “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Produk Yang Memiliki Nilai Nominal Berbeda Dengan Harga Pada Display Rak,” n.d.

Garner, Bryan. Black’s Law Dictionary: 8th Edition. Vol. 825. St. Paul Minn:

33

West Group, St. Paul Minn, 2004.

Gunanta, Remon, dan Niki Hadian. “18 Imperative E–Commerce: Analisis Kesiapan Pelaku UMKM Kota Bandung Dalam Mengembangkan Industri Kreatif Digital.” Jurnal Akuntansi 11, no. 1 (2019): 187–98.

Harahap, Nurhotia. “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Terkait Dengan Kenaikan Harga Masker Di Masa Pandemi COVID-19.” Yurisprudentia:

Jurnal Hukum Ekonomi 7, no. 1 (2021): 107–25.

Hardika, Rifan Adi Nugraha Jamaluddin Mukhtar, dan Fajar Ardianto.

“Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi Online.”

Serambi Hukum 8, no. 02 (2015): 23092.

Indrajit, Richardus Eko. “Kiat e-Commerce dan Strategi Bisnis di Dunia Maya.”

Gramedia, Jakarta, 2001.

Kartika, I Made Surya, dan A A Sagung Wiratni Darmadi. “Tanggung Jawab Pelaku Usaha Periklanan dalam Memberikan Informasi yang Lengkap dan Benar.” Jurnal Kertha Semaya 3, no. 04 (2016).

Liemantoro, Silvia. “Tanggung Gugat Pelaku Usaha Atas Produk Albothyl Yang Mengandung Policresulen.” Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan 18, no. 3 (2021): 676–89.

Lukito, Imam. “Tantangan Hukum dan Peran Pemerintah dalam Pembangunan E-Commerce.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 11, no. 3 (2017): 349–67.

Makarim, Edmon. Notaris dan Transaksi Elektronik: Kajian Hukum tentang Cybernotary atau Electronic Notary. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Mubarok, Iqbal Kamil. “Perlindungan Konsumen Terhadap Jual Beli Pupuk Bersubsidi Secara Paketan Prespektif Undang-Undang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Sanan Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung).” IAIN Tulungagung, 2021.

Mustika, Desty Anggie. “Halal Product Guarantee in Indonesia Online Consumer

Mustika, Desty Anggie. “Halal Product Guarantee in Indonesia Online Consumer

Dokumen terkait