II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan pendapatan masyarakat yang secara keseluruhan terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi (Tarigan, 2005). Boediono dalam Tarigan (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Presentase pertambahan output itu haruslah lebih tinggi dari presentase pertambahan jumlah penduduk sehingga dalam jangka panjang pertumbuhan tersebut akan terus berlanjut.
Menurut Lewis dalam Todaro (1984), pertumbuhan ekonomi memiliki keuntungan yaitu pertumbuhan ekonomi menguntungkan masyarakat, bukan karena kekayaan meningkatkan kebahagiaan, tetapi karena pertumbuhan ini meningkatkan medan pilihan manusia (range of human choice). Pertumbuhan ekonomi yang menyebar luas memberikan kebebasan memilih kesenangan dan barang-barang sesuai selera serta menjamin tersedianya fasilitas jasa. Selain itu, pertumbuhan ekonomi memudahkan kita terhindar dari bahaya kelaparan, wabah penyakit, mengurangi angka kematian serta memungkinkan penyebaran aktivitas dan badan-badan yang bersifat kemanusiaan.
34
Secara umum, para ekonom klasik menganggap hanya ada satu mekanisme di dalam pertumbuhan ekonomi yaitu akumulasi modal. Di masa modern, pertumbuhan ekonomi tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Pertumbuhan ekonomi dapat disebabkan oleh beberapa faktor dimana diantara faktor-faktor tersebut tidak ada yang dominan, faktor-faktor tersebut antara lain: (1) Jumlah modal per tenaga kerja (2) Kualitas modal (3) Kualitas tenaga kerja (4) Kuantitas tenaga kerja (5) Perubahan struktural, dan (6) Pertimbangan institusional.
Ada beberapa teori di dalam pembahasan pertumbuhan ekonomi wilayah ini antara lain:
a. Teori Fredrich List
Dalam teori ini, perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan masyarakat. Perkembangan ekonomi akan terjadi apabila dalam masyarakat mempunyai kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perkembangan perorangan melalui lima fase yaitu: fase primitif, beternak, pertanian, industri pengolahan dan perdagangan.
b. W.W. Rostow
Dalam dimensi ekonomi menurut Rostow, semua masyarakat dapat digolongkan ke dalam lima kategori, yaitu:
1. Masyarakat Tradisional
Merupakan masyarakat yang strukturnya dibangun di dalam fungsi produksi terbatas berdasarkan IPTEK pra-Newton. Secara umum
masyarakatnya menggunakan sebagian besar sumber produksinya di sektor pertanian.
2. Prasyarat lepas landas
Merupakan masa peralihan di mana sudah mulai adanya perluasan pendidikan serta munculnya tipikal manusia baru yang berprakarsa dalam perekonomian swasta, dalam pemerintahan atau kedua-duanya yang mau memobilisasi tabungan dan mengambil risiko dalam mengejar keuntungan atau dalam melaksanakan modernisasi.
3. Lepas landas (take-off)
Fase ini adalah masa antara waktu halangan-halangan dan rintangan-rintangan lama terhadap pertumbuhan yang terus-menerus pada akhirnya dapat diatasi.Pertumbuhan sudah merupakan hal yang normal.
4. Gerak menuju kematangan (drive to maturity)
Merupakan tahap pada saat perekonomian memperlihatkan kesanggupannya untuk melampaui industri permulaan yang menggerakkan takeoff-nya dan untuk menyerap hasil-hasil teknologi modern yang paling maju serta menerapkannya secara efisien pada sebagian besar sumber-sumber yang dimiliki.
5. Zaman konsumsi tinggi (high mass-consumption)
Pada masa ini masyarakat memilih untuk memperbesar alokasi sumberdaya produksinya untuk kesejahteraan dan jaminan sosial.Hal tersebut menimbulkan negara kesejahteraan (welfare state) yang merupakan manifestasi dari gerak masyarakat di mana terdapat kecenderungan untuk
36
memperbesar sumber-sumber produksinya yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi tahan lama dan untuk menawarkan jasa-jasa kepada masyarakat.
c. Teori Ekonomi Klasik
Teori ekonomi klasik ini diprkarsai oleh Adam Smith di dalam bukunya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of The Wealth of Nations” (1776). Menurut Adam Smith, untuk berlangsungnya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja dapat bertambah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga menuntut adanya akumulasi capital yang berasal dari investasi dan tabungan. Pertumbuhan ekonomi bersifat kumulatif. Artinya, jika ada pasar yang cukup dan akumulasi capital (modal), maka akan ada pembagian kerja dengan produktivitas tenaga kerja menaik.
d. Teori Solow-Swan
Asumsi yang digunakan di dalam teori ini adalah:
1. Tenaga kerja (L) tumbuh dengan laju pertumbuhan tertentu, misalnya P pertahun
2. Adanya fungsi produksi = f(K,L) yang berlaku setiap periode
3. Adanya kecendrungan menabung (propensity to save) oleh masyarakat yang dinyatakan sebagai proporsi (S) tertentu dari output (Q)
4. Semua tabungan masyarakat diinvestasikan, sehingga S= I= K.
Dari asumsi-asumsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses pertumbuhan dalam model neo-klasik selalu memenuhi syarat warranted rate of growth, yaitu adanya keseimbangan di pasar barang.
e. Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Domar melihat pengaruh investasi dalam perspektif waktu yang panjang. Pemikiran utamanya adalah bahwa setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Asumsi yang digunakan di dalam teori ini adalah:
1. Perekonomian berada dalam keadaan full employment dan barang-barang modal yang diproduksi dalam masyarakat digunakan secara penuh.
2. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan.
3. Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.
4. Ada hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok capital keseluruhan (K) dengan GNP (Y). Ini berarti bahwa dalam setiap tambahan netto terhadap stok capital dalam Y/Y merupakan tingkat pertumbuhan GNP (yaitu, presentase pertumbuhan GNP).
f. Teori Pertumbuhan Schumpeter
Menurut Schumpeter, faktor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dengan para wiraswastawan sebagai pelakunya. Perkembangan ekonomi berawal pada suatu lingkungan sosial, politik dan teknologi yang menunjang kreativitas para wiraswasta. Dengan demikian akan timbul beberapa wiraswasta yang menjadi pelopor dalam mencoba menerapkan ide-ide baru dalam kehidupan ekonomi.
38
Mereka yang berhasil melakukan inovasi akan menimbulkan efek monopoli pada pencetusnya karena merupakan penerapan hal-hal yang baru.
g. Teori Kuznet.
Menurut Kuznet, untuk mencapai kematangan ekonomi, diperlukan peningkatan output nasional secara terus-menerus, dan dapat dipertahankan. Untuk mempertahankan pertumbuhan output diperlukan kemajuan tekonologi. Namun kemajuan teknologi ini juga harus dibarengi dengan perubahan perilaku, persepsi sosial dan diikuti dengan penyesuaian ideologi.