BAB II URAIAN TEORITIS
2.2.6 Teori Pertumbuhan Kuznet
Menurut Kuznet, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional ( kelembagaan ), dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. Masing- masing dari ketiga komponen pokok dari defenisi itu sangat penting, yaitu :
1. Kanaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi atau perwujudan dari apa yang disebut sebagai pertumbuhan ekonomi, sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis barang itu sendiri merupakan tanda kematangan ekonomi (economic maturity) di suatu negara yang bersangkutan. 2. Perkembangan teknologi merupakan dasar atau pra kondisi bagi
berlangsungnya suatu pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, tetapi tidak cukup itu saja masih dibutuhkan faktor-faktor lain.
3. Guna mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung didalam teknologi, maka perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi ( Todaro, 2000 : 144 ).
Ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa. Ketiganya adalah :
1. Akumulasi Modal
Akumulasi modal meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang di tanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia. Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan di investasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan dikemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku meningkatkan stok modal secara fisik suatu negara ( yakni nilai riil netto atas seluruh barang modal produktif secara fisik ) dan hal itu jelas memungkinkan akan terjadinya peningkatan output dimasa mendatang. Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus
dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi infrastruktur ekonomi dan sosial.
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja ( yang terjadi beberapa tahun kemudian setelah pertumbuhan penduduk ) secara tradisional dianggap sebagian salah satu faktor positif yang yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Dimana positif atau negatifnya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi sepenuhnya tergantung pada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan, adapun kemampuan itu sendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat dan jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau faktor- faktor penunjang, seperti kecakapan manajerial dan administrasi.
3. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi dapat terbagi atas tiga kelompok, yaitu ;
Kemajuan teknologi yang netral, terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yang sederhana, seperti pengelompokan tenaga kerja yang dapat mendorong peningkatan output atau kenaikan output masyarakat.
Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja, sebagian besar kemajuan teknologi pada abad kedua puluh adalah teknologi yang hemat tenaga kerja, jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam berbagai kegiatan produksi mulai semakin sedikit.
Kemajuan teknologi yang hemat modal, merupakan fenomena yang relatif langka, hal ini dikarenakan hampir semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja dan bukan untuk menghemat modal.
2.3 Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor non ekonomi ( Kamaluddin, 1999 : 21 ).
(1). Faktor Ekonomi
a). Sumber Daya Alam
Yang dimaksud dengan sumber daya alam atau "tanah" meliputi luas dan kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, sumber mineral, iklim, sumber air, sumber lautan dan sebagainya.
Sebagaimana dikatakan Prof. Lewis, bahwa nilai suatu SDA tergantung pada kegunaan dan pemanfaatannya, dan pemanfaatan itu senantiasa berubah sepanjang waktu oleh adanya perubahan selera, perubahan teknologi, atau adanya penemuan baru, sehingga SDA itu dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan perbaikan teknologi.
b). Sumber Daya Manusia atau Tenaga Kerja
Sumber Daya Manusia merupakan tenaga kerja dalam proses produksi dan pembangunan memegang peranan yang penting juga. Dalam hal ini peranan Sumber Daya Manusia ( SDM ) tersebut dalam proses produksi dan pembangunan pertama- tama ditentukan oleh jumlah ( kuantitas ) serta mutu ( kualitas ) tenaga kerja yang tersedia.
c). Permodalan dan Akumulasi Modal
Permodalan merupakan persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat dihasilkan maupun diproduksi. Jika stok modal meningkat dalam jangka waktu tertentu dikatakan terjadinya akumulasi modal atau pembentukan modal. Prof. Nurse mengemukakan bahwa makna pembentukan modal adalah dimana masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya pada saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang mendesak ( sekarang ), tetapi mengarahkan sebagian dari modal tersebut untuk pembuatan ( pembentukan ) barang modal, alat- alat perlengkapan, mesin, sarana pengangkutan, pabrik dan peralatannya, dan lain- lain yang sejenis. Dalam pengertian ini pembentukan modal merupakan investasi yang menaikkan stok modal yang kemudian dapat meningkatkan output nasional dan pendapatan nasional.
Proses pembentukan modal tersebut bersifat kumulatif dan membiayai diri sendiri, serta mencakup tiga tahap yang saling berkaitan, yaitu (1). Adanya tabungan nyata dan kenaikannya, (2). Adanya lembaga keuangan dan perkreditan untuk
menggalakkan tabungan dan menyalurkannya kejalur dan sasaran yang dikehendaki, dan (3). Mempergunakan tanbungan itu untuk investasi barang modal.
d). Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi merupakan bagian penting dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Organisasi ini berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian dan pembangunan. Organisasi ini bersifat melengkapi atau komplementer terhadap tenaga kerja dan modal serta membantu meningkatkan produktivitas. Organisasi produksi ini dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatannya sehari-hari.
e). Kemajuan dan Pemanfaatan Teknologi
Prof. Kuznet mengemukakan lima pola penting kemajuan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi modern. Kelima pola tersebut adalah penemuan ilmiah yang menghasilkan penyempurnaan pengetahuan teknik, invensi, inovasi, penyempurnaannya, dan penyebarluasan ( pemakaian ) penemuan baru tersebut dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya dikemukakan bahwa inovasi meliputi dua macam hal, yaitu: 1). Terjadinya penurunan biaya yang tidak menghasilkan perubahan pada kualitas produk, 2). Berlangsungnya pembaruan yang mencipkatan produk baru dan permintaan baru terhadap produk tersebut.
f). Pembagian Kerja dan Perluasan Skala Produksi
Pembagian kerja dan spesialisasi dalam produksi akan menimbulkan peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti pentingnya spesialisasi dan pembagian kerja bagi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Adanya pembagian kerja
tersebut menghasilkan kemampuan produksi dan produktivitas tenaga kerja, sehingga akan menjadi lebih efisien daripada sebelumnya, disamping itu pembagian kerja tersebut akan mampu pula menghasilkan ditemukannya mesin baru dan berbagai proses baru dalam berproduksi.
(2). Faktor Non Ekonomi
Selain faktor-faktor ekonomi yang penting dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah faktor non ekonomi. Kedua faktor tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Faktor non ekonomi tersebut adalah :
a). Faktor Sosial,
b). Faktor Manusia, dan c). Faktor Politik.
Kondisi politik suatu negara sangat mempengaruhi perekonomian negara tersebut, jika suatu negara mengalami krisis politik otomatis perekonomian akan terganggu dan pertumbuhan ekonomi tidak akan meningkat atau bahkan akan bisa mengalami penurunan. Dalam hal ini pemerintah memegang peranan penting. Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat bagi perkembangan ekonomi.
Prof. Lewis dengan tepat mengatakan " Tindakan pemerintah memainkan peranan penting dalam merangsang dan mendorong kegiatan ekonomi ".
Faktor sosial budaya juga dapat mempengaruhi perekonomian. Budaya yang sudah mengalami kemajuan akan termotivasi untuk mencari tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat, semakin beragam, dan banyaknya kebutuhan akan mendorong manusia untuk mencari pendapatan. Seperti dikemukakan oleh Nurkse bahwa pembangunan ekonomi berkaitan dengan peranan manusia, pandangan masyarakat, kondisi politik dan latar belakang historis suatu negara. Peranan manusia dalam hal ini bukan semata-mata tergantung pada kuantitas sumber daya manusianya, akan tetapi bagaimana sumber daya manusia tersebut dapat efisien dalam menghasilkan output.
2.4 Teori Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Teori mengenai pengeluaran pemerintah dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu teori makro dan teori mikro.