A. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Pertumbuhan ekonomi terjadi bila terdapat kenaikan output perkapita.
B. Model Pertumbuhan
1. Model Pertumbuhan Solow
Model pertumbuhan Solow (Solow Growth Model) dirancang untuk menunjukkan bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam suatu perekonomian, dan bagaimana pengaruhnya terhadap output total barang dan jasa suatu negara.
2. Model Pertumbuhan Harrot-Domar
Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.
Faktor produksi tenaga kerja juga diperhitungkan dari kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.
3. Model Pertumbuhan Lewis
Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus negara sedang berkembang yang padat penduduknya.
Tekanannya adalah pada perpindahan kelebihan penduduk di sektor pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang dibiayai dari surplus keuntungan.
4. Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Model ini menekankan pada sejarah tahap-tahap pertumbuhan ekonomi. Tahap-tahap tersebut adalah tahap masyarakat
tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, tahap gerakan ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsumsi tinggi.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan 1. Tanah dan kekayaan alam.
2. Jumlah dan mutu penduduk serta tenaga kerja 3. Barang modal dan tingkat teknologi.
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat.
5. Luas pasar.
D. Faktor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah 1. Sumber Daya Alam
2. Kualitas Tenaga Kerja 3. Akumulasi Modal
E. Kemajuan Teknologi dalam Model Solow
Model Solow tidak menjelaskan kemajuan teknologi tapi, menganggapnya sebagai hal pasti dan menunjukkan bagaimana interaksinya dengan variabel lain dalam proses pertumbuhan ekonomi.
1. Menambah Efisiensi Tenaga Kerja āEā
Untuk memasukkan kemajuan teknologi, Fungsi Produksi sekarang ditulis sebagai:
Y = F (K, L X E)
L X E mengukur jumlah pekerja. Ini memasukkan jumlah pekerja L dan efisiensi tiap pekerja, E. Dinyatakan bahwa output total Y bergantung pada modal K dan pekerja L X E. Esensi model ini adalah kenaikan E (efisiensi) analog dengan kenaikan L (jumlah
pekerja). Dengan kata lain, seorang pekerja (jika dua kali lebih produktif) dapat dianggap sebagai dua pekerja. L X E berlipat ganda dan perekonomian diuntungkan dari produksi barang dan jasa yang meningkat.
2. Mongoptimalkan Tenaga Kerja
Kemajuan teknologi menyebabkan E tumbuh pada tingkat g, dan L tumbuh pada tingkat n jadi jumlah pekerja L X E tumbuh pada tingkat n + g. Sekarang, perubahan persediaan modal per pekerja:
Dk = i ā(d+n +g)k, di mana i sama dengan s f(k).
Menurut model Solow, kemajuan teknologi menyebabkan nilai banyak variabel untuk naik bersama-sama pada kondisi mapan.
Sifat ini disebut pertumbuhan berimbang (balanced growth).
Kemajuan teknologi juga mempengaruhi harga-harga faktor.
4. Konvergensi
Sifat mengejar ketertinggalan disebut konvergensi. Jika tidak ada konvergensi, negara yang awalnya miskin akan tetap miskin.
Model Solow membuat prediksi tentang kapan konvergensi akan terjadi., yaitu bergantung, tingkat tabungan, tingkat pertumbuhan populasi, dan akumulasi human capital.
5. Mengubah Tingkat Tabungan
Tabungan masyarakat adalah selisih antara apa yang diterima pemerintah dalam pendapatan pajak dikurangi apa yang dibelanjakannya.
Ketika pengeluaran > pendapatan, terjadi defisit anggaran.
Ketika pengeluaran < pendapatan, terjadi surplus anggaran.
Tabungan swasta adalah tabungan yang dilakukan rumah tangga dan perusahaan.
3. Pertumbuhan Berimbang
6. Membangun Intitusi yang Tepat
Negara-negara memiliki berbagai tingkat produktivitas karena memiliki berbagai institusi yang mengatur alokasi sumber daya yang langka. Contoh: kualitas pemerintah sendiri dan tingkat korupsi yang ada dalam infrastruktur politik.
7. Mendorong Kemajuan Teknologi
Model Solow menunjukkan bahwa dalam pertumbuhan berkelanjutan, pendapatan per pekerja harus berasal dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi sebagai variabel eksogen.
F. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bagian 7
KeBijaKan StaBiliSaSi PereKonomian
A. Stabilisasi Perekonomian
Kebijakan stabilisasi dalam perekonomian adalah tugas pemerintah, sebagaimana yang selalu dianjurkan oleh Keynessian dan para pendukungnya. Alasanya adalah sistem ekonomi yang mengandalkan kebijakan individu dalam perekonomian yang membebaskan sepenuhnya masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu menimbulkan suatu masalah kesenjangan. Stabilitas ekonomi menyiratkan kemakmuran ekonomi yang lebih besar, didukung oleh pertumbuhan produktivitas di samping tingkat pekerjaan yang lebih tinggi.
B. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah di bidang pendapatan dan pengeluaran negara dengan tujuan untuk memperbaiki ekonomi.
Kebijakan fiskal mempengaruhi kondisi perekonomian, tingkat pe-ngangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, pemerataan pendidikan dan kesehatan. Kebijakan fiskal ditetapkan oleh pemerintah dan legislatif melalui anggaran pendapatan dan belanja negara. Ada tiga tujuan kebijakan fiskal, yaitu:
1) Untuk memantapkan stabilitas ekonomi makro.
2) Untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan luar negeri.
3) Untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
C. Kebijakan Moneter
kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Untuk mengatasi krisis ekonomi yang hingga kini masih terus berlangsung, di samping harus menata sektor riil, yang tidak kalah penting adalah meluruskan
kembali sejumlah kekeliruan pandangan di seputar masalah uang. Bila dicermati, krisis ekonomi yang melanda Indonesia, juga belahan dunia lain, sesungguhnya dipicu oleh dua sebab utama, yang semuanya terkait dengan masalah uang. (a) Pertama, persoalan mata uang, dimana nilai mata uang suatu negara saat ini pasti terikat dengan mata uang negara lain, tidak pada dirinya sendiri sedemikian sehingga nilainya tidak pernah stabil karena bila nilai mata uang tertentu bergejolak, pasti akan mempengaruhi kestabilan mata uang tersebut.
(b) Kedua, kenyataan bahwa uang tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar saja, tapi juga sebagai komoditi yang diperdagangkan (dalam bursa valuta asing) dan ditarik keuntungan (interest) alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau penyimpanan uang.
D. Kelambanan dari Dalam dan Luar
Terjadinya suatu peristiwa ada kalanya tidak bersamaan waktunya dengan saat peristiwa ketika peristiwa itu diharapkan untuk terjadi.
Biasanya ada selang waktu (time lag) antara harapan dan kenyataan kemudian terjadi. Ini merupakan alasan pokok, mengapa diperlukan adanya suatu peramalan. Apabila selang waktu itu adalah nol atau sangat pendek, tentu saja tidak diperlukan adanya peramalan.
Sebaliknya, jika selang waktu itu relatif panjang, maka peranan peramalan akan sangat penting.
E. Dampak Kebijakan
Dampak dari kebijkan ekonomi yang tidak sesuai akan meng-akibatkan pencapian tujuan pertumbuhan perekonomian tidak sesuai, roda perekonomian tidak berputar, bahkan terjadi krisis. Disamping itu juga berdampak pada kerangka ekonomi makro yang tidak kondusif untuk iklim investasi, produksi, dan distribusi. Namun, dampak dari kebijakan ekonomi karo mamp menstabilkan perekonomian dengan memacu perekonomian yang lesu dan mengurangi inflasi.
Bagian 8