• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dengan pendekatan kualitatif inigin mendeskripsikan atau memberikan suatu fenomena apa adanya atau menggambarkan simbol atau tanda yang ditelitinya sesuai dengan yang sesungguhnya dan dalam konteksnya. C. Sumber Informasi/Subjek Penelitian

Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, tidak dikenal populasi dan sampel karena penelitian berangkat dari kasus keberadaan individu atau kelompok dalam situasi sosial tertentu dan hasilnya hanya berlaku pada situasi sosial itu.

11 BAB 4

INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawancara a. Pewawancara

b. Sumber Informasi c. Materi Pertanyaan d. Situasi Wawancara 2. Jenis Wawancara

Walaupun wawancara merupakan percakapan tatap muka atau wawanmuka, namun kalau ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diajukan maka wawancara dapat dikategorikan atas tiga bentu, yaitu:

a. Wawancara terencana-terstruktur b. Wawancara terencana-tidak terstruktur c. Wawancara bebas

3. Aturan Umum Wawancara

Beberapa aturan umum yang perlu diperhatikan pewawancara sebagai berikut:

a. Penampilan yang sederhana, bersih dan rapi serta sikap yang menyenangkan, rendah hati, hormat terhadap sumber informasi, lebih terbuka, ramah tamah, penuh perhatian, netral, mampu berbahasa yang baik dan benar.

b. Pewawancara hendaklah terbiasa dengan model pertanyaan yang akan disampaikan.

c. Ikuti kata-kata dalam pertanyaan dengan tepat. d. Catat jawaban pertanyaan secara tepat dan benar.

12

4. Penyusunan Pedoman Wawancara

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun pedoman wawancara sebagai berikut :

a. Melakukan studi literatur untuk memahami dan menjernihkan masalah secara tuntas.

b. Menentukan bentuk pertanyaan wawancara. c. Menentukan isi pertanyaan wawancara. 5. Prosedur Wawancara

Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam wawancara sebagai berikut:

a. Harus diingat bahwa wawancara itu bukanlah percakapan biasa. b. Memilih waktu yang tepat.

c. Andai kata pewawancara tidak dapat melaksanakan hari pertama kunjungannya terhadap sumber informasi, bicarakanlah dengan baik, kapan waktu sumber informasi yang tersedia lagi.

B. Observasi

Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data sangan banyak ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat, mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu onjek penelitian dan kemudian ia menyimpulkan dari apa yang diamati itu.

1. Beberapa Pertimbangan dalam Melakukan Observasi

Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian oleh pengamat dalam pengumpulan data. Ketiga hal tersebut sebagai berikut:

a. Apa yang diamati

b. Apabila diamati dan bagaimana mencatatnya. c. Berapa banyak kesimpulan pengamat dilibatkan. 2. Tipe-Tipe Observasi

Tipe observasi dilihat dari segi keterlibatan pengamat dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu: (1) participant observer dan (2) non-participant

13

observer. Dilihat dari segi terkontrol tidaknya observasi itu, maka dapat

dibedakan atas: (1) observasi terkontrol dan (2) observasi tidak terkontrol. 3. Pencatatan Observasi

Keberhasilan pencatatan semua kejadian dan tingkah laku yang diamati sangat banyak ditentukan oleh kemampuan pengamat sendiri. Apabila tidak ada gangguan, rintangan atau hambatan antara pengamat dan yang diamati, maka pencatatan secara spontan adalah sesuatu yang tepat untuk digunakan.

C. Dokumen

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu.

14 BAB 5

VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN OBJEKTIVITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A. Uji Kredibilitas

Agar penelitian yang dilakukan membawa hasil yang tepat dan benar sesuai konteksnya dan latar budaya sesungguhnya, maka peneliti dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan berbagai cara, antara lain:

a. Memperpanjan waktu keikutsertaan peneliti di lapangan. b. Meningkatkan ketekunan pengamatan.

c. Melakukan triangulasi sesuai aturan.

d. Melakukan cek dengan anggota lain dalam kelompok. e. Menganalisis kasus negatif.

f. Menggunakan refference yang tepat. B. Uji Transferabilitas

Dalam bahasa penelitian kualitatif digunakan istilah transferabilitas yang memiliki makna konsep yang sama dengan validitas ekternal. Hasil penelitian di tempat tertentu hanya mungkin dapat ditransfer ke daerah lain kalu di tempat tertentu yang baru benar-benar memiliki karakteristik yang sama dengan tempat/situasi sosial yang telah diteliti.

C. Uji Dependibilitas

Dalam menentukan dependibilitas dapat dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian yang dilakukan. setelah melakukan audit proses, uji dependibilitas dapat juga dilakukan dengan audit produk.

D. Uji Konformitas

Dalam uji konformitas yang dilakukan adalah melihat keterkaitan hasil uji produk dengan hasil audit proses.

15 BAB 6

TEKNIK ANALISIS DATA

A. Analisis Sebelum ke Lapangan

Sebelum ke lapangan analisis data telah dilakukan. Hasil studi pendahuluan maupun data sekunder baik berupa dokumentasi, buku, karya, foto, maupun material lainnya yang diduga berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sangat menentukan, terutama sekali dalam menentukan fokus penelitian. B. Analisis Selama ke Lapangan

Beberapa model analisis data yang dapat digunakan sesuai dengan tipe dan strategi penemuan yang digunakan. Beberapa di antara model ini sebagai berikut:

1. Model Bogdan dan Biklen 2. Model Miles dan Huberman 3. Model Spradley

Berpijak pada sekuen penelitian etnografis tersebut, kalau ditarik keluar dari sekuen itu, ada lima tahap analisis data penelitian etnografi, yaitu:

1. Analisis wawancara 2. Analisis domain 3. Analisis taksonomi 4. Analisis komponensial 5. Analisis tema budaya

16

17 BAB 1

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. B. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Ada tiga hal yang membedakan antara metode kualitatif dengan kuantitatif yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

a. Perbedaan Aksioma

Perbedaan Aksioma Antara Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Metode Kuantitatif Metode Kualitatif

Sifat realitas

 Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur

Sifat realitas

 Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman Hubungan peneliti dengan yang

diteliti

 Independen, supaya terbangun obyektivitas

Hubungan peneliti dengan yang diteliti

 Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna Hubungan variabel

 Sebab-akibat (kausal)

Hubungan variabel

 Timbal balik/interaktif

18  Cenderung membuat

generalisasi

Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)

Peranan nilai

 Cenderung bebas nilai

Peranan nilai

 Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data

b. Perbedaan Karakteristik

Dibawah ini beberapa perbedaan karakteristik metode kualitatif dan kuantitatif.

Perbedaan Karakteristik Metode Kualitatif dan Kuanitatif Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif

Desain

 Umum

 Fleksibel

 Berkembang, tampil dalam proses penelitian

Desain

 Spesifik, jelas, terinci

 Ditentukan secara mantap secak awal

 Menjadi pegangan langkah demi langkah Tujuan  Memperoleh pemahaman, makna “Verstehen”  Mengembangkan teori  Menggambarkan realitas yang kompleks Tujuan  Menunjukkan hubungan antara variabel  Mentest teori

 Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif Teknik Penelitian  Observasi, participant observation  Terutama wawancara terbuka Teknik Penelitian  Eksperimen, survey, observasi berstruktur  Wawancara berstruktur

19

Instrumen Penelitian

 Peneliti sebagai instrumen (human instrument)

 Buku catatan, tape recorder

Instrumen Penelitian

 Test, angket, wawancara, skala

 Komputer, kalkulator Data

 Deskriptif

 Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dan lain-lain

Data

 Kuantitatif

 Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen Sampel  Kecil  Tidak representatif  Purposif Sampel  Besar  Representatif

 Sedapat mungkin random Analisis

 Terus-menerus sejak awal sampai akhir penelitian

 Induktif

 Mencari pola, model, tema

Analisis

 Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai

 Deduktif

 Menggunakan statistik Hubungan dengan responden

 Empati, akrab

 Kedudukan sama, setaraf

 Jangka lama

Hubungan dengan responden

 Berjarak, sering tanpa kontak langsung

 Hubungan antara peneliti-subjek

 Jangka pendek Usulan desain

 Singkat

 Sedikit tanpa literatur

 Pendekatan secara umum

Usulan desain

 Luas dan terinci

 Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah

20  Masalah yang diduga

relevan

 Tidak ada hipotesis

 Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan

 Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya

 Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu

 Hipotesis dirumuskan dengan jelas

 Ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan c. Perbedaan Proses Penelitian

Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat sirkuler.

21

a. Proses Penelitian Kualitatif

Proses Penelitian Kuantitatif, modifikasi dari Tuckman (dalam Sugiyono, 2014:18)

Penggunaan Aspek Logika Untuk Merumuskan Hipotesis Sumber masalah

1. Empiris 2. Teoritis

Rumusan Masalah

Konsep & Teori yang relevan

Konsep & Teori yang relevan

Pengajuan Hipotesis

Kesimpulan

Penemuan Menyusun Instrumen Penelitian

Metode/Strategi Pendekatan

penelitian Praduga terhadap

hubungan antar variabel Yang menyatakan Mengum pulkan & Mengana lisa data

22

b. Proses Penelitian Kualitatif

Keterangan : 1 = berfikir, 2 = bertanya, 3 = analisis, 4 = kesimpulan, 5 = pencandraan

Kesimpulan 1 Mendiskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan

ditanyakan 1

Tahap Deskripsi Memasuki konteks sosial : ada

tempat, aktor, aktivitas

2

Tahap Reduksi Menentukan fokus : memilih diantara yang telah dideskripsikan

3 Tahap Seleksi Mengurai fokus : menjadi komponen yang lebih rinci

Kesimpulan 2

Menyortir data dan selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian

Kesimpulan 2 Mengkosntruksi data yang diperoleh menjadi hipotesis

Menemukan

Informasi Asosiatif

Gambaran informasi lengkap tentang hubungan antara variabel satu dengan

gejala lain Informasi Deskriptif

Gambaran lengkap tentang keadaan obyek yang diteliti

Informasi Asosiatif Gambaran informasi lengkap tentang perbedaan atau persamaan

23

C. Kapan Penelitian Kualitatif Digunakan

Berikut ini dikemukakan kapan metode kualitatif digunakan sebagai berikut:

a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.

b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. c. Untuk memahami interaksi sosial

d. Untuk mengembangkan teori. e. Untuk memastikan kebenaran data. f. Memahami perasaan orang.

g. Meneliti sejarah perkembangan. D. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif

Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan, bukan sekedar pembuktian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif. Namu demikian kemungkinan jangka penelitian berlangsung dalam waktu yang pendek bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah jenuh.

E. Kompetensi Peneliti Kualitatif

a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti.

b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks sosial yang akan diteliti.

c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian.

d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dan wawancara mendalam secara triangulasi, serta sumber-sumber lain.

e. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari analisis deskriptif, domain , komponensial, dan tema kultural budaya. f. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan

24

g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru. h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci.

25 BAB 2

MASALAH, FOKUS, JUDUL, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A. Masalah dalam Penelitian Kualitatif

Kemungkinan masalah sebelum dan sesudah peneliti memasuki lapangan

B. Fokus Penelitian

Spradley mengemukakan empat alternatif untuk menetapkan fokus yaitu:

a. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan. b. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. c. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. C. Judul Penelitian Kualitatif

Judul dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan. Judul penelitian kualitatif digunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan. P E NEL IT I M E M ASU K I L AP AN G A N

Masalah sebelum peneliti masuk lapangan

Masalah setelah peneliti masuk lapangan Masalah Masalah Masalah Masalah Tetap Masalah Berkembang Masalah diganti

26

D. Teori dalam Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik, jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh lebih banyak karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan. Teori bagi peneliti kualitatif berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam.

27 BAB 3

METODE PENELITIAN KUALITATIF

A. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudain ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.

Bermacam-macam Teknik Sampling

B. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah okus penelitian menjadi jeas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

Teknik Sampling

Probability Sampling

Non Probability Sampling

7. Simple random sampling 8. Proportionate stratified

random sampling

9. Disproportionate stratified random sampling

10. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah) 1. Sampling sistematis 2. Sampling kuota 3. Sampling incidental 4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh 6. Snowball sampling

28

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penelitian kualitatif memiliki empat cara, sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah proses pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah kumpulan fakta mengenai kenyataan dunia.

Ada tiga macam observasi sebagai berikut: (1) Observasi partisipatif

a. Observasi yang pasif b. Observasi yang moderat c. Observasi yang aktif d. Observasi yang lengkap

(2) Observasi terus terang dan tersamar (3) Observasi tak terstruktur

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan suatu makna dalam sutu topik tertentu.

Ada tiga macam wawancara sebagai berikut: (1) Wawancara terstruktur

(2) Wawancara semiterstruktur (3) Wawancara tak berstruktur 3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, baik berupa catatan, gambar atau karya monumental seseorang. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan dokumentasi adalah penelitian terdahulu yang terkait dengan tema penelitian ini, foto-foto keadaan pasar malam, ataupun catatan penyelenggara pasar malam yang berkaitan dengan jumlah pedagang, jumlah pengunjung, dan lain sebagainya. Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.

29

4. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Secara sederhana triangulasi merupakan proses membandingkan data-data yang telah didapat melalui metode pengupulan data. Bahkan dapat pula membandingkan data yang ditemukan oleh peneliti dengan data yang ditemukan oleh peneliti lain yang meneliti tema yang sama. Tujuan trianulasi untuk menguji validitas data serta meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

D. Teknis Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.

Setelah data terkumpul, maka yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data dalam penelitian kualitatif sebetulnya dilakukan secara terus menerus, seperti dikemukakan oleh Miles And Huberman (1984) bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Adapun langkah-langkah analisis data di lapangan model Miles and Huberman dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul dikategorisasi dan data yang tidak penting dibuang.

2. Display data

Display data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara uaraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan display data, memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan pemahaman tersebut.

30

3. Penarikan kesimpulan

Tahap ketiga dalam analisis data menurut Milesand Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Akan tetapi bila kesimpulan didukung dengan bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sedangkan menurut Spradley analisis data di lapangan adalah sebagai berikut:

1. Analisis domain, yaitu analisis untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti. Dalam satu domain, terdiri dari cover term, yaitu nama suatu domain budaya. Included term, yaitu nama-nama yang lebih rinci yang ada dalam suatu kategori. Dan Semantic reletionship, hubungan semantik.

2. Analisis taksonomi, yaitu analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpulberdasrkan domain yang telah ditetapkan.

3. Analisis komponensial, yaitu pengorganisasian perbedaan dalam suatu domain.

4. Analisis tema budaya, yaitu pencarian benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada.

E. Validitas dan Realibilitas Penelitian Kualitatif

Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.

Suatu penelitian dianggap berkualitas apabila data yang didapat lolos uji keabsahan data. Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data diuji dengan beberapa metode uji, yaitu:

31

1. Uji Kredibilitas

Uji Kredibilitas Data dalam Penelitian Kualitatif

2. Uji transferabilitas

Uji transferability adalah uji untuk menjawab pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. 3. Uji depenabilitas

Uji ini dalam metode kuantitatif dikenal dengan uji reliabilitas, yaitu uji untuk mengukur sejauh mana proses penelitian yang sama dapat diulangi/direplikasi oleh peneliti lain. Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap seluruh proses penelitian

4. Uji konfirmabilitas

Uji konfirmability mirip dengan uji depenability. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan.

Uji Kredibilitas data

Perpanjangan Pengamatan Peningkatan ketekunan

Triangulasi Diskusi dengan teman

sejawat

Analisis Kasus Negatif Membercheck

32

33 BAB 1

FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF

A. Konsep Dasar Penelitian Kualitatif

Istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistic atau alamiah, etnigrafi interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, the Chicago school, fenomenologis, studi kasus, interpretatif, ekologis dan deskriptif.

Beberapa definisi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata. Penelitian kualitatif dari definisi lainnya dapat diamati bahwa hal itu merupakan penelitian yang dimanfaatkan untuk wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelomok orang.

B. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian kualitatif sebagai berikut :

a. Pada penelitian awal dimana subjek penelitian tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami.

b. Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional. c. Untuk penelitian konsultatif.

d. Memahami isu-isu rumit sesuatu proses untuk keperluan evaluasi. C. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan kepustakaan ditemukan bahwa Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 1993:4) mengajukan lima buah ciri, sedangkan Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 1993:4) mengulas sepuluh buah ciri penelitian kualitatif. Uraian di bawah ini merupakan hasil pengkajian dan sintesis kedua versi tersebut.

1. Latar Alamiah

2. Manusia sebagai Alat (Instrumen) 3. Metode Kualitatif

34

5. Teori dari Dasar (grounded theory) 6. Deskriptif

7. Lebih Mementingkan Proses daripada Hasil 8. Adanya “Batas” yang ditentukan oleh “Fokus” 9. Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data 10. Desain yang Bersifat Sementara

11. Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama D. Landasan Teoretis Penelitian Kualitatif

Seorang peneliti yang mengadakan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada teori yang sudah ada. Peneliti yang baik menyadi dasar orientasi teoritis data. Teori membantu menghubungkannya dengan data. E. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif

Poster tentang PARADIGMA

Ilmiah Alamiah

Teknik yang digunakan Kuantitatif Kualitatif Kriteria kualitas “Rigor” Relevansi

Sumber Teori A priori Dari-dasar (grounded) Persoalan kausalitas Dapatkah X

menyebabkan Y?

Apakah X

menyebabkan Y dalam latar alamiah?

Tipe pengetahuan yang digunakan

Proposisional Proposisional yang ketahui bersama Pendirian Reduksionis Ekspansionis Maksud Verifikasi Ekspansionis

KARAKTERISTIK METODOLOGIS

Instrumen Kertas-pensil atau alat fisik lainnya

Orang sebagai peneliti Waktu penetapan

pengumpulan data dan analisis

Sebelum penelitian Selama dan sesudah pengumpulan data Desain Pasti Muncul-berubah Gaya Intervensi Seleksi

Latar Laboratorium Alam Perlakuan Stabil Bervariasi Satuan kajian Variabel Pola-pola

Unsur kontekstual Kontrol Turut campur atas undangan

35 BAB 2

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF

A. Paradigma Penelitian Kualitatif

Penelitian pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih meyakinkan kebenaran. Menurut Bodgan dan Biklen (1982:32), paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proporsi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian . Paradigma merupakan pola atau modal tentang bagaimana bagian-bagian berfungsi di mana prilaku yang di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu.

B. Teori

1. Pengertian

Teori adalah seperangkat proposisi yang berinteraksi secara sintaksi yaitu mengikuti tertentu yang dapat dihubungkan secara logis dengan lainnya dengan data atas dasar yang dapat diamati. Fungsi teori adalah sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.

2. Bentuk Formulasi Teori

Menurut Glaser dan Straus (1980:31), untuk keperluan penelitian kualitatif yang dikenal dengan teori dari dasar, penyajian suatu teori dapat dilaksanakan dalam 2 bentuk yaitu penyajian dalam bentuk seperangkat proposisi atau secara proporsional; dan dalam bentuk diskusi teoritis yang memanfaatkan kategori konseptual dan kawasannya.

Teori substantive adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan

Dalam dokumen RANGKUMAN MATERI PENELITIAN KUALITATIF (Halaman 19-46)

Dokumen terkait