• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKUMAN MATERI PENELITIAN KUALITATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANGKUMAN MATERI PENELITIAN KUALITATIF"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKUMAN MATERI

PENELITIAN KUALITATIF

(Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif di Universitas Negeri Makassar)

OLEH :

NUR ISMIYATI (1211040018)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena limpahan rahmat, nikmat dan hidayah-Nyalah maka Rangkuman Materi dari 5 buku tentang penelitian kualitatif ini dapat diselesaikan. Tidak lupa pula kiriman salam dan shalawat teruntuk junjungan Nabi besar Muhammad SAW, pembawa terang bagi gelap umatnya.

Rangkuman Materi dari 5 buku tentang Penelitian Kualitatif merupakan tugas individu dalam mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif yang disusun guna mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang lebih aktif dan efektif. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah serta rekan sesama mahasiswa atas apresiasi dan partisipasi yang telah diberikan.

Dengan demikian, semoga rangkuman materi sederhana ini mampu mewadahi beberapa manfaat sesuai tujuan penyusunannya. Salah satunya yaitu mampu memperdalam pengetahuan dan menambah wawasan penyaji dan pembaca. Demikianpun penulis menyadari segala kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan dan penyajian rangkuman materi ini. karena itu, penulis sangat mengharapakan tutur kritik yang membangun dan sapaan saran yang bermanfaat bagi semua orang, khususnya bagi para mahasiswa.

Makassar, 28 Februari 2015

(3)

iii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iii

Bagian Pertama BAB 1 PENGERTIAN, KARAKTERISITIK DAN TUJUAN PENELITIAN KUALITATIF A. Pengertian Penelitian Kualitatif ... 2

B. Tujuan Penelitian ... 2

C. Karakteristik Penelitian ... 2

BAB 2 BEBERAPA TIPE DAN STRATEGI PENEMUAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF A. Studi Kasus ... 4

1. Pengertian ... 4

2. Ciri-Ciri Studi Kasus ... 4

3. Langkah-Langkah dalam Penelitiam Kasus ... 4

B. Grounded Theory Methodology ... 5

1. Pengertian ... 5

2. Langkah-Langkah Grounded Theory Methodology ... 5

C. Penelitian Historis ... 6

1. Pengertian ... 6

2. Langkah-langkah Penelitian Historis ... 6

D. Fenomenologi ... 7

1. Pengertian ... 7

2. Langkah-langkah Penelitian Fenomenologi ... 7

(4)

iv

1. Pengertian ... 8

2. Langkah-Langkah Penelitian Etnometodologi ... 8

F. Etnografi ... 8

1. Pengertian ... 8

2. Langkah-langkah Penelitian Etnografi ... 9

BAB 3 MASALAH, FOKUS, TEORI DAN SUBJEK PENELITIAN A. Masalah dan Fokus Penelitian ... 10

B. Teori dalam Penelitian Kualitatif ... 10

C. Sumber Informasi/Subjek Penelitian ... 10

BAB 4 INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. Wawancara ... 11

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawancara ... 11

2. Jenis Wawancara ... 11

3. Aturan Umum Wawancara ... 11

4. Penyusunan Pedoman Wawancara ... 12

5. Prosedur Wawancara ... 12

B. Observasi ... 12

1. Beberapa pertimbangan dalam Melakukan Observasi ... 12

2. Tipe-tipe Observasi ... 12

3. Pencatatan Observasi ... 13

C. Dokumen ... 13

BAB 5 VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN OBJEKTIVITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF A. Uji Kredibilitas ... 14

B. Uji Dependibilitas ... 14

(5)

v

BAB 6

TEKNIK ANALISIS DATA

A. Analisis Sebelum ke Lapangan ... 15

B. Analisis Selama ke Lapangan ... 15

Bagian Kedua BAB 1 PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif ... 17

B. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif ... 17

C. Kapan Penelitian Kualitatif Digunakan ... 23

D. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif ... 23

E. Kompetensi Peneliti Kualitatif ... 23

BAB 2 MASALAH, FOKUS, JUDUL, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF A. Masalah dalam Penelitian Kualitatif ... 25

B. Fokus Penelitian ... 25

C. Judul Penelitian Kualitatif ... 25

D. Teori dalam Penelitian Kualitatif ... 26

BAB 3 METODE PENELITIAN KUALITATIF A. Populasi dan Sampel ... 27

B. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 27

C. Teknik Pengumpulan Data ... 28

1. Observasi ... 28

2. Wawancara ... 28

3. Dokumentasi ... 28

4. Triangulasi ... 29

D. Teknik Analisis Data ... 29

(6)

vi

Bagian Ketiga BAB 1

FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF

A. Konsep Dasar Penelitian Kualitatif ... 33

B. Manfaat Penelitian ... 33

C. Karakteristik Penelitian Kualitatif ... 33

D. Landasan Teoretis Penelitian Kualitatif ... 34

E. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif ... 34

BAB 2 PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF A. Paradigma Penelitian Kualitatif ... 35

B. Teori ... 35

1. Pengertian ... 35

2. Bentuk formulasi Teori ... 35

3. Unsur-Unsur Teori ... 36

BAB 3 TAHAPAN-TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF A. Tahap Penelitian Secara Umum ... 37

1. Tahap Pra-Lapangan ... 37

2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 37

B. Tahap Penelitian Secara Siklikal ... 37

BAB 4 SUMBER DAN JENIS DATA A. Sumber dan Jenis Data ... 39

B. Peranan Manusia Sebagai Instrumen Penelitian ... 39

BAB 5 ANALISIS DATA DAN PENULISAN TEORI A. Analisis Data dan Penulisan Teori ... 40

(7)

vii

C. Tahap Analisis Data secara Umum ... 41

D. Tiga Model Analisis Data ... 41

Bagian Keempat BAB 1 MENAKSIR KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF: BEBERAPA KRITERIA DASAR A. Pendekatan Kualitatif ... 43

B. Asumsi-Asumsi Penelitian Kualitatif ... 43

C. Desain Penelitian Kualitatif ... 43

BAB 2 PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF A. Penelitian Paradigma Kualitatif ... 45

B. Masalah Penelitian ... 46

C. Fokus Penelitian ... 46

D. Unsur-Unsur Cetak Biru Naturalistik ... 46

E. Jenis Pengetahuan ... 47

F. Studi Penjajakan ... 47

G. Hipotesis ... 47

H. Kehebatan Paradigma Kualitatif ... 48

I. Model Cetak Biru ... 49

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN KUALITATIF A. Konteks Penelitian Kualitatif ... 50

B. Peran Teori ... 50

BAB 4 METODE PENELITIAN KUALITATIF A. Membangun Kearaban dengan Responden ... 51

B. Penentuan Sampel ... 51

(8)

viii D. Analisis Data ... 52 Bagian Kelima BAB 1 PENELITIAN KUALITATIF A. Hakikat Penelitian ... 54

1. Penelitian sebagai Aplikasi Metode Ilmiah ... 54

2. Proses Sistematik Penelitian ... 54

3. Aktivitas dalam Proses Penelitian ... 54

B. Elemen Penelitian ... 55

1. Tuntutan Pengetahuan Alternatif ... 55

2. Strategi Penelitian Kualitatif... 56

3. Metode Penelitian ... 56

C. Pendekatan Penelitian Kualitatif ... 56

BAB 2 JENIS-JENIS PENELITIAN KUALITATIF A. Penelitian Etnografi ... 58

1. Pengertian ... 58

2. Konsep Kunci dan Peristilahan ... 58

3. Asumsi-Asumsi ... 58

4. Prinsip-Prinsip Metodologis Penelitian Etnografi ... 59

5. Etnografi Sebagai Metode ... 59

6. Prosedur Penelitian Etnografi ... 59

B. Penelitian Grounded Theory ... 60

1. Pengertian ... 60

2. Grounded Theory sebagai Metode Ilmiah ... 60

3. Prinsip-Prinsip Metodologi Grounded Theory ... 61

4. Metode Pengumpulan Data... 61

5. Proses Analisis Data ... 61

C. Penelitian Tindakan ... 61

(9)

ix

2. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan ... 61

3. Desain Penelitian Tindakan ... 62

4. Jenis Penelitian Tindakan ... 62

5. Model Penelitian Tindakan ... 62

D. Penelitian Desain dan Pengembangan ... 63

1. Pengertian ... 63

2. Dasar-Dasar Pengetahuan Desain dan Pengembangan... 63

3. Ruang Lingkup Penelitian Desain dan Pengembangan ... 63

4. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan ... 64

(10)

1

(11)

2 BAB 1

PENGERTIAN, KARAKTERISTIK DAN TUJUAN PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiry yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena; fokus dan multi metode, bersifat alami dan holistik; mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara narratif.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

C. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Beberapa karakteristik umum penelitian kualitatif sebagai berikut : 1. Menggunakan “naturals setting” (keadaan/latar alami, lingkungan, dan

sosial budaya) sebagai sumber data penelitian. 2. Peneliti sebagai instrumen penelitian.

3. Teknik yang sering digunakan peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan yaitu pengamatan (observasi), interview, dan analisis dokumen atau analisis isi/wacana.

4. Data kualitatif. 5. Proses dan produk.

6. Cenderung menganalisis data secara induktif. 7. Sangat deskriptif.

8. Makna (meaning) adalah sesuatu yang esensial dalam penelitian kualitatif 9. Mengutamakan perincian kontekstual.

10. Sebagian besar penelitian kualitatif menggunakan data langsung dari tangan pertama.

(12)

3

12. Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti.

13. Anlisis data dilakukan sejak awal penelitian dan dilanjutkan sepanjang penelitian.

14. Dalam penelitian kualitatif, verifikasi perlu dilakukan.

15. Penelitian kualitatif dipengaruhi pandangan dan keunikan peneliti. 16. Peneliti memandang fenomena sosial secara holistik.

(13)

4 BAB 2

BEBERAPA TIPE DAN STRATEGI PENEMUAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A. Studi Kasus 1. Pengertian

Penelitian kasus adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi secara mendalam, mendetail, intensif, holistik, dan sistematis tentang orang, kejadian, social setting (latar sosial), atau kelompok dengan menggunakan berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi untuk memahami secara efektif bagaimana orang, kejadian, latar alami itu beroperasi atau berfungsi sesuai dengan konteksnya

2. Ciri-Ciri Studi Kasus

Ciri utama yang terdapat dalam penelitian kasus :

a. Penelitian kasus merupakan suatu tipe penelitian yang mengkaji secara mendalam mengenai suatu unit seperti unit sosial, keadaan individu, keadaan masyarakat, interaksi individu dalam kelompok, keadaan lingkungan, keadaan gejolak masyarakat, serta memperhatikan semua aspek penting dalam unit itu sehingga menghasilkan hasil yang lengkap dan mendetail.

b. Penelitian kasus membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dari penelitian historis.

c. Penelitian kasus bersifat deskriptif.

d. Penelitian kasus bersifat heuristik artinya dengan menggunakan penelitian kasus dapat menjelaskan alasan untuk suatu masalah atau isu.

e. Penelitian kasus berorientasi pada disiplin ilmu. 3. Langkah-Langkah dalam Penelitian Kasus

Dalam melakukan penelitian kasus ada beberapa langkah utama yang perlu mendapat perhatian :

a. Tentukan masalah yang akan diteliti dan rumuskan tujuan yang akan dicapai secara jelas.

(14)

5

b. Rumuskan kasus yang akan dipelajari. c. Tetapkan peran teori dalam pemilihan kasus.

d. Tentukan kerangka penelitian kasus secara konseptual dan teoretis. e. Tetapkan secara jelas bentuk/tipe penelitian kasus yang akan dilakukan. f. Tetapkanlah cara pendekatan yang akan digunakan.

g. Persiapan pengumpulan data.

h. Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan rancangan menurut unit kegiatan yang telah ditetapkan.

i. Data-data yang telah dikumpulkan dievaluasi dan diorganisasikan menjadi rekonstruksi unit studi yang koheren, serta dianalisis sejak awal kegiatan. j. Susunlah laporan penelitian dengan menghindarkan “bias” dari pribadi

peneliti.

B. Grounded Theory Methodology 1. Pengertian

Grounded theory methodology adalah suatu metodologi umum untuk

mengembangkan teori melalui penelitian kualitatif yang dilakukan secara sistematis dan mendasar. Teori dibangun berdasarkan data empiris, dari berbagai area yang lebih substantif.

2. Langkah-Langkah Grounded Theory Methodology

Langkah-Langkah Grounded Theory Methodology

(1) Perumusan Masalah (3) Mendeteksi Fenomena Lapangan (4) Penurunan/penyusunan konsep Teori (5) Pengembangan Teori (2) Rekonstruksi Teori

(15)

6

C. Penelitian Historis 1. Pengertian

Penelitian historis merupakan salah satu tipe dan pendekatan dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali secara sistematis, akurat, dan objektif kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi dimasa lamapu dengan menggunakan pendekatan normatif dan interpretatif.

Beberapa ciri khusus penelitian historis sebagai berikut:

a) Penelitian historis lebih banyak tergantung pada data yang ditulis, dicatat atau diobservasi oleh orang lain daripada yang diobservasi oleh peneliti sendiri.

b) Berlainan dengan anggapan populer, peneliti historis haruslah tertib, ketat, sistematis, dan tuntas.

c) Penelitian historis tergantung pada dua macam data; primer dan sekunder. d) Untuk menentukan nilai data, biasanya dilakukan dua macam kritik, yaitu

kritik eksternal dan internal. 2. Langkah-Langkah Penelitian Historis

Dalam penelitian historis ada beberapa langkah yang perlu diikuti. Langkah-langkah itu sebagai berikut:

a. Definisikan dan rumusan masalah yang akan diteliti secara tepat.

b. Pada kegiatan berikutnya, pertimbangkanlah apakah penelitian historis merupakan cara terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.

c. Rumuskan tujuan penelitian, dan jika mungkin dirumuskan pula pertanyaan penelitian yang akan membimbing atau memberi arah penelitian itu.

d. Tetapkan sumber informasi yang relevan dan sahih.

e. Kumpulkan data dengan selalu mengingat sumber data primer dan sekunder.

f. Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik internal dan eksternal.

(16)

7

g. Tuliskan laporan yang mencakup pernyataan masalah, review sumber material, pernyataan asumsi, hipotesis, cara mengetes hipotesis, penemuan yang ada, interpretasi, dan kesimpulan serta bibliografi. D. Fenomenologi

1. Pengertian

Fenomena merupakan sesuatu yang hadir dan muncul dalam kesadaran peneliti dengan menggunakan cara tertentu, sesuatu menjadi tampak dan nyata.

Beberapa karakteristik penelitian fenomenologi sebagai berikut: a. Tidak berasumsi mengetahui apa makna sesuatu bagi manusia yang akan

diteliti.

b. Memulai penelitian dengan “keheningan/diam”, untuk menangkap makna yang sesungguhnya dari apa yang diteliti.

c. Menekankan aspek-aspek subjektif dari tingkah laku manusia. d. Realitas dikonstruksi secara sosial.

e. Semua cabang penelitian kualitatif meyakini bahwa untuk memahami subjek adalah dengan melihatnya dari sudut pandang mereka sendiri. 2. Langkah-Langkah Penelitian Fenomenologi

Langkah-langkah penelitian fenomenologi sebagai berikut:

a. Temukan fenomena penelitian yang wajar diteliti melalui penelitian kualitatif.

b. Analisis fenomena tersebut apakah cocok diungkap melalui fenomenologi. c. Tentukan subjek yang diteliti dan konteks yang sesungguhnya.

d. Pengumpulan data ke lapangan. e. Pembuatan catatan, termasuk foto. f. Analisis data.

(17)

8

E. Etnometodologi 1. Pengertian

Etnometodologi merupakan salah satu strategi penemuan dalam penelitian kualitatif dalam bidang sosiologi pada awalnya mencoba mempelajari bagaimana perilaku sosial dapat digambarkan sebagaimana adanya.

2. Langkah-Langkah Penelitian Etnometodologi

Langkah-langkah Penelitian Etnometodologi

F. Etnografi 1. Pengertian

Etnografi merupakan suatu bentuk penelitian yang terfokus pada makna sosiologis diri individu dan konteks sosial budayanya yang dihimpun melalui observasi lapangan sesuai dengan fokus penelitian.

Oleh karena itu, penelitian etnografi mencoba memahami, mempelajari, dan menguji suatu fenomena dalam situasi sesungguhnya, mempunyai akses ke kelompok dan sebaliknya, kaya dengan data, tidak mahal, dan dapat digunakan sebagai dasar informasi yang diperlukan dalam penyusunan hipotesis yang bagi jenis penelitian yang lain.

Masalah/Fenomena Interaksi Sosial Verifikasi dan Pengump ulan Data Analisis Data Penyusu nan laporan 1 2 3 5

(18)

9

2. Langkah-Langkah Penelitian Etnografi

Langkah-Langkah Umum Penelitian Etnografi

Identifikasi dan Pemilihan Suatu Masalah Serta Penentuan Fokus Etnografi

Mendesain Setting dan Kegiatan Etnografi

Membuat Catatan Mendetail Analisis dan Model interaksi 1 2 3 5 Pengumpulan Data 4 Menulis Etnografi 6

(19)

10 BAB 3

MASALAH, FOKUS, TEORI, DAN SUBJEK PENELITIAN

A. Masalah dan Fokus Penelitian

Masalah dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif mudah berubah dan dapat diubah, apabila kenyataan dan kondisi lapangan mengehendakinya. Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi berkenaan dengan masalah penelitian dalam penelitian kualitatif. Pertama, masalah yang dirumuskan sebelumnya terus dilanjutkan dalam penelitian lapangan sebagaimana adanya. Kedua, masalah yang telah dirumuskan direvisi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Ketiga, masalah yang telah dirumuskan, dirombak total, diubah dengan masalah lain, karena ada kebutuhan lain yang lebih mendesak setelah mengamati kondisi lapangan secara lebih intensif.

Fokus penelitian merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang berhubungan dalam situasi sosial.

B. Teori dalam Penelitian Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif inigin mendeskripsikan atau memberikan suatu fenomena apa adanya atau menggambarkan simbol atau tanda yang ditelitinya sesuai dengan yang sesungguhnya dan dalam konteksnya. C. Sumber Informasi/Subjek Penelitian

Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, tidak dikenal populasi dan sampel karena penelitian berangkat dari kasus keberadaan individu atau kelompok dalam situasi sosial tertentu dan hasilnya hanya berlaku pada situasi sosial itu.

(20)

11 BAB 4

INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawancara a. Pewawancara

b. Sumber Informasi c. Materi Pertanyaan d. Situasi Wawancara 2. Jenis Wawancara

Walaupun wawancara merupakan percakapan tatap muka atau wawanmuka, namun kalau ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diajukan maka wawancara dapat dikategorikan atas tiga bentu, yaitu:

a. Wawancara terencana-terstruktur b. Wawancara terencana-tidak terstruktur c. Wawancara bebas

3. Aturan Umum Wawancara

Beberapa aturan umum yang perlu diperhatikan pewawancara sebagai berikut:

a. Penampilan yang sederhana, bersih dan rapi serta sikap yang menyenangkan, rendah hati, hormat terhadap sumber informasi, lebih terbuka, ramah tamah, penuh perhatian, netral, mampu berbahasa yang baik dan benar.

b. Pewawancara hendaklah terbiasa dengan model pertanyaan yang akan disampaikan.

c. Ikuti kata-kata dalam pertanyaan dengan tepat. d. Catat jawaban pertanyaan secara tepat dan benar.

(21)

12

4. Penyusunan Pedoman Wawancara

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun pedoman wawancara sebagai berikut :

a. Melakukan studi literatur untuk memahami dan menjernihkan masalah secara tuntas.

b. Menentukan bentuk pertanyaan wawancara. c. Menentukan isi pertanyaan wawancara. 5. Prosedur Wawancara

Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam wawancara sebagai berikut:

a. Harus diingat bahwa wawancara itu bukanlah percakapan biasa. b. Memilih waktu yang tepat.

c. Andai kata pewawancara tidak dapat melaksanakan hari pertama kunjungannya terhadap sumber informasi, bicarakanlah dengan baik, kapan waktu sumber informasi yang tersedia lagi.

B. Observasi

Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data sangan banyak ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat, mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu onjek penelitian dan kemudian ia menyimpulkan dari apa yang diamati itu.

1. Beberapa Pertimbangan dalam Melakukan Observasi

Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian oleh pengamat dalam pengumpulan data. Ketiga hal tersebut sebagai berikut:

a. Apa yang diamati

b. Apabila diamati dan bagaimana mencatatnya. c. Berapa banyak kesimpulan pengamat dilibatkan. 2. Tipe-Tipe Observasi

Tipe observasi dilihat dari segi keterlibatan pengamat dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu: (1) participant observer dan (2) non-participant

(22)

13

observer. Dilihat dari segi terkontrol tidaknya observasi itu, maka dapat

dibedakan atas: (1) observasi terkontrol dan (2) observasi tidak terkontrol. 3. Pencatatan Observasi

Keberhasilan pencatatan semua kejadian dan tingkah laku yang diamati sangat banyak ditentukan oleh kemampuan pengamat sendiri. Apabila tidak ada gangguan, rintangan atau hambatan antara pengamat dan yang diamati, maka pencatatan secara spontan adalah sesuatu yang tepat untuk digunakan.

C. Dokumen

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu.

(23)

14 BAB 5

VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN OBJEKTIVITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A. Uji Kredibilitas

Agar penelitian yang dilakukan membawa hasil yang tepat dan benar sesuai konteksnya dan latar budaya sesungguhnya, maka peneliti dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan berbagai cara, antara lain:

a. Memperpanjan waktu keikutsertaan peneliti di lapangan. b. Meningkatkan ketekunan pengamatan.

c. Melakukan triangulasi sesuai aturan.

d. Melakukan cek dengan anggota lain dalam kelompok. e. Menganalisis kasus negatif.

f. Menggunakan refference yang tepat. B. Uji Transferabilitas

Dalam bahasa penelitian kualitatif digunakan istilah transferabilitas yang memiliki makna konsep yang sama dengan validitas ekternal. Hasil penelitian di tempat tertentu hanya mungkin dapat ditransfer ke daerah lain kalu di tempat tertentu yang baru benar-benar memiliki karakteristik yang sama dengan tempat/situasi sosial yang telah diteliti.

C. Uji Dependibilitas

Dalam menentukan dependibilitas dapat dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian yang dilakukan. setelah melakukan audit proses, uji dependibilitas dapat juga dilakukan dengan audit produk.

D. Uji Konformitas

Dalam uji konformitas yang dilakukan adalah melihat keterkaitan hasil uji produk dengan hasil audit proses.

(24)

15 BAB 6

TEKNIK ANALISIS DATA

A. Analisis Sebelum ke Lapangan

Sebelum ke lapangan analisis data telah dilakukan. Hasil studi pendahuluan maupun data sekunder baik berupa dokumentasi, buku, karya, foto, maupun material lainnya yang diduga berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sangat menentukan, terutama sekali dalam menentukan fokus penelitian. B. Analisis Selama ke Lapangan

Beberapa model analisis data yang dapat digunakan sesuai dengan tipe dan strategi penemuan yang digunakan. Beberapa di antara model ini sebagai berikut:

1. Model Bogdan dan Biklen 2. Model Miles dan Huberman 3. Model Spradley

Berpijak pada sekuen penelitian etnografis tersebut, kalau ditarik keluar dari sekuen itu, ada lima tahap analisis data penelitian etnografi, yaitu:

1. Analisis wawancara 2. Analisis domain 3. Analisis taksonomi 4. Analisis komponensial 5. Analisis tema budaya

(25)

16

(26)

17 BAB 1

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. B. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Ada tiga hal yang membedakan antara metode kualitatif dengan kuantitatif yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

a. Perbedaan Aksioma

Perbedaan Aksioma Antara Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Metode Kuantitatif Metode Kualitatif

Sifat realitas

 Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur

Sifat realitas

 Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman Hubungan peneliti dengan yang

diteliti

 Independen, supaya terbangun obyektivitas

Hubungan peneliti dengan yang diteliti

 Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna Hubungan variabel

 Sebab-akibat (kausal)

Hubungan variabel

 Timbal balik/interaktif

(27)

18  Cenderung membuat

generalisasi

Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)

Peranan nilai

 Cenderung bebas nilai

Peranan nilai

 Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data

b. Perbedaan Karakteristik

Dibawah ini beberapa perbedaan karakteristik metode kualitatif dan kuantitatif.

Perbedaan Karakteristik Metode Kualitatif dan Kuanitatif Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif

Desain

 Umum

 Fleksibel

 Berkembang, tampil dalam proses penelitian

Desain

 Spesifik, jelas, terinci

 Ditentukan secara mantap secak awal

 Menjadi pegangan langkah demi langkah Tujuan  Memperoleh pemahaman, makna “Verstehen”  Mengembangkan teori  Menggambarkan realitas yang kompleks Tujuan  Menunjukkan hubungan antara variabel  Mentest teori

 Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif Teknik Penelitian  Observasi, participant observation  Terutama wawancara terbuka Teknik Penelitian  Eksperimen, survey, observasi berstruktur  Wawancara berstruktur

(28)

19

Instrumen Penelitian

 Peneliti sebagai instrumen (human instrument)

 Buku catatan, tape recorder

Instrumen Penelitian

 Test, angket, wawancara, skala

 Komputer, kalkulator Data

 Deskriptif

 Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dan lain-lain

Data

 Kuantitatif

 Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen Sampel  Kecil  Tidak representatif  Purposif Sampel  Besar  Representatif

 Sedapat mungkin random Analisis

 Terus-menerus sejak awal sampai akhir penelitian

 Induktif

 Mencari pola, model, tema

Analisis

 Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai

 Deduktif

 Menggunakan statistik Hubungan dengan responden

 Empati, akrab

 Kedudukan sama, setaraf

 Jangka lama

Hubungan dengan responden

 Berjarak, sering tanpa kontak langsung

 Hubungan antara peneliti-subjek

 Jangka pendek Usulan desain

 Singkat

 Sedikit tanpa literatur

 Pendekatan secara umum

Usulan desain

 Luas dan terinci

 Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah

(29)

20  Masalah yang diduga

relevan

 Tidak ada hipotesis

 Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan

 Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya

 Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu

 Hipotesis dirumuskan dengan jelas

 Ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan c. Perbedaan Proses Penelitian

Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat sirkuler.

(30)

21

a. Proses Penelitian Kualitatif

Proses Penelitian Kuantitatif, modifikasi dari Tuckman (dalam Sugiyono, 2014:18)

Penggunaan Aspek Logika Untuk Merumuskan Hipotesis Sumber masalah

1. Empiris 2. Teoritis

Rumusan Masalah

Konsep & Teori yang relevan

Konsep & Teori yang relevan

Pengajuan Hipotesis

Kesimpulan

Penemuan Menyusun Instrumen Penelitian

Metode/Strategi Pendekatan

penelitian Praduga terhadap

hubungan antar variabel Yang menyatakan Mengum pulkan & Mengana lisa data

(31)

22

b. Proses Penelitian Kualitatif

Keterangan : 1 = berfikir, 2 = bertanya, 3 = analisis, 4 = kesimpulan, 5 = pencandraan

Kesimpulan 1 Mendiskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan

ditanyakan 1

Tahap Deskripsi Memasuki konteks sosial : ada

tempat, aktor, aktivitas

2

Tahap Reduksi Menentukan fokus : memilih diantara yang telah dideskripsikan

3 Tahap Seleksi Mengurai fokus : menjadi komponen yang lebih rinci

Kesimpulan 2

Menyortir data dan selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian

Kesimpulan 2 Mengkosntruksi data yang diperoleh menjadi hipotesis

Menemukan

Informasi Asosiatif

Gambaran informasi lengkap tentang hubungan antara variabel satu dengan

gejala lain Informasi Deskriptif

Gambaran lengkap tentang keadaan obyek yang diteliti

Informasi Asosiatif Gambaran informasi lengkap tentang perbedaan atau persamaan

(32)

23

C. Kapan Penelitian Kualitatif Digunakan

Berikut ini dikemukakan kapan metode kualitatif digunakan sebagai berikut:

a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.

b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. c. Untuk memahami interaksi sosial

d. Untuk mengembangkan teori. e. Untuk memastikan kebenaran data. f. Memahami perasaan orang.

g. Meneliti sejarah perkembangan. D. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif

Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan, bukan sekedar pembuktian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif. Namu demikian kemungkinan jangka penelitian berlangsung dalam waktu yang pendek bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah jenuh.

E. Kompetensi Peneliti Kualitatif

a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti.

b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks sosial yang akan diteliti.

c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian.

d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dan wawancara mendalam secara triangulasi, serta sumber-sumber lain.

e. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari analisis deskriptif, domain , komponensial, dan tema kultural budaya. f. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan

(33)

24

g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru. h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci.

(34)

25 BAB 2

MASALAH, FOKUS, JUDUL, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A. Masalah dalam Penelitian Kualitatif

Kemungkinan masalah sebelum dan sesudah peneliti memasuki lapangan

B. Fokus Penelitian

Spradley mengemukakan empat alternatif untuk menetapkan fokus yaitu:

a. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan. b. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. c. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. C. Judul Penelitian Kualitatif

Judul dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan. Judul penelitian kualitatif digunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan. P E NEL IT I M E M ASU K I L AP AN G A N

Masalah sebelum peneliti masuk lapangan

Masalah setelah peneliti masuk lapangan Masalah Masalah Masalah Masalah Tetap Masalah Berkembang Masalah diganti

(35)

26

D. Teori dalam Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik, jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh lebih banyak karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan. Teori bagi peneliti kualitatif berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam.

(36)

27 BAB 3

METODE PENELITIAN KUALITATIF

A. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudain ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.

Bermacam-macam Teknik Sampling

B. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah okus penelitian menjadi jeas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

Teknik Sampling

Probability Sampling

Non Probability Sampling

7. Simple random sampling 8. Proportionate stratified

random sampling

9. Disproportionate stratified random sampling

10. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah) 1. Sampling sistematis 2. Sampling kuota 3. Sampling incidental 4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh 6. Snowball sampling

(37)

28

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penelitian kualitatif memiliki empat cara, sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah proses pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah kumpulan fakta mengenai kenyataan dunia.

Ada tiga macam observasi sebagai berikut: (1) Observasi partisipatif

a. Observasi yang pasif b. Observasi yang moderat c. Observasi yang aktif d. Observasi yang lengkap

(2) Observasi terus terang dan tersamar (3) Observasi tak terstruktur

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan suatu makna dalam sutu topik tertentu.

Ada tiga macam wawancara sebagai berikut: (1) Wawancara terstruktur

(2) Wawancara semiterstruktur (3) Wawancara tak berstruktur 3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, baik berupa catatan, gambar atau karya monumental seseorang. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan dokumentasi adalah penelitian terdahulu yang terkait dengan tema penelitian ini, foto-foto keadaan pasar malam, ataupun catatan penyelenggara pasar malam yang berkaitan dengan jumlah pedagang, jumlah pengunjung, dan lain sebagainya. Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.

(38)

29

4. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Secara sederhana triangulasi merupakan proses membandingkan data-data yang telah didapat melalui metode pengupulan data. Bahkan dapat pula membandingkan data yang ditemukan oleh peneliti dengan data yang ditemukan oleh peneliti lain yang meneliti tema yang sama. Tujuan trianulasi untuk menguji validitas data serta meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

D. Teknis Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.

Setelah data terkumpul, maka yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data dalam penelitian kualitatif sebetulnya dilakukan secara terus menerus, seperti dikemukakan oleh Miles And Huberman (1984) bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Adapun langkah-langkah analisis data di lapangan model Miles and Huberman dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul dikategorisasi dan data yang tidak penting dibuang.

2. Display data

Display data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara uaraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan display data, memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan pemahaman tersebut.

(39)

30

3. Penarikan kesimpulan

Tahap ketiga dalam analisis data menurut Milesand Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Akan tetapi bila kesimpulan didukung dengan bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sedangkan menurut Spradley analisis data di lapangan adalah sebagai berikut:

1. Analisis domain, yaitu analisis untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti. Dalam satu domain, terdiri dari cover term, yaitu nama suatu domain budaya. Included term, yaitu nama-nama yang lebih rinci yang ada dalam suatu kategori. Dan Semantic reletionship, hubungan semantik.

2. Analisis taksonomi, yaitu analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpulberdasrkan domain yang telah ditetapkan.

3. Analisis komponensial, yaitu pengorganisasian perbedaan dalam suatu domain.

4. Analisis tema budaya, yaitu pencarian benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada.

E. Validitas dan Realibilitas Penelitian Kualitatif

Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.

Suatu penelitian dianggap berkualitas apabila data yang didapat lolos uji keabsahan data. Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data diuji dengan beberapa metode uji, yaitu:

(40)

31

1. Uji Kredibilitas

Uji Kredibilitas Data dalam Penelitian Kualitatif

2. Uji transferabilitas

Uji transferability adalah uji untuk menjawab pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. 3. Uji depenabilitas

Uji ini dalam metode kuantitatif dikenal dengan uji reliabilitas, yaitu uji untuk mengukur sejauh mana proses penelitian yang sama dapat diulangi/direplikasi oleh peneliti lain. Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap seluruh proses penelitian

4. Uji konfirmabilitas

Uji konfirmability mirip dengan uji depenability. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan.

Uji Kredibilitas data

Perpanjangan Pengamatan Peningkatan ketekunan

Triangulasi Diskusi dengan teman

sejawat

Analisis Kasus Negatif Membercheck

(41)

32

(42)

33 BAB 1

FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF

A. Konsep Dasar Penelitian Kualitatif

Istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistic atau alamiah, etnigrafi interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, the Chicago school, fenomenologis, studi kasus, interpretatif, ekologis dan deskriptif.

Beberapa definisi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata. Penelitian kualitatif dari definisi lainnya dapat diamati bahwa hal itu merupakan penelitian yang dimanfaatkan untuk wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelomok orang.

B. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian kualitatif sebagai berikut :

a. Pada penelitian awal dimana subjek penelitian tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami.

b. Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional. c. Untuk penelitian konsultatif.

d. Memahami isu-isu rumit sesuatu proses untuk keperluan evaluasi. C. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan kepustakaan ditemukan bahwa Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 1993:4) mengajukan lima buah ciri, sedangkan Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 1993:4) mengulas sepuluh buah ciri penelitian kualitatif. Uraian di bawah ini merupakan hasil pengkajian dan sintesis kedua versi tersebut.

1. Latar Alamiah

2. Manusia sebagai Alat (Instrumen) 3. Metode Kualitatif

(43)

34

5. Teori dari Dasar (grounded theory) 6. Deskriptif

7. Lebih Mementingkan Proses daripada Hasil 8. Adanya “Batas” yang ditentukan oleh “Fokus” 9. Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data 10. Desain yang Bersifat Sementara

11. Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama D. Landasan Teoretis Penelitian Kualitatif

Seorang peneliti yang mengadakan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada teori yang sudah ada. Peneliti yang baik menyadi dasar orientasi teoritis data. Teori membantu menghubungkannya dengan data. E. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif

Poster tentang PARADIGMA

Ilmiah Alamiah

Teknik yang digunakan Kuantitatif Kualitatif Kriteria kualitas “Rigor” Relevansi

Sumber Teori A priori Dari-dasar (grounded) Persoalan kausalitas Dapatkah X

menyebabkan Y?

Apakah X

menyebabkan Y dalam latar alamiah?

Tipe pengetahuan yang digunakan

Proposisional Proposisional yang ketahui bersama Pendirian Reduksionis Ekspansionis Maksud Verifikasi Ekspansionis

KARAKTERISTIK METODOLOGIS

Instrumen Kertas-pensil atau alat fisik lainnya

Orang sebagai peneliti Waktu penetapan

pengumpulan data dan analisis

Sebelum penelitian Selama dan sesudah pengumpulan data Desain Pasti Muncul-berubah Gaya Intervensi Seleksi

Latar Laboratorium Alam Perlakuan Stabil Bervariasi Satuan kajian Variabel Pola-pola

Unsur kontekstual Kontrol Turut campur atas undangan

(44)

35 BAB 2

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF

A. Paradigma Penelitian Kualitatif

Penelitian pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih meyakinkan kebenaran. Menurut Bodgan dan Biklen (1982:32), paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proporsi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian . Paradigma merupakan pola atau modal tentang bagaimana bagian-bagian berfungsi di mana prilaku yang di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu.

B. Teori

1. Pengertian

Teori adalah seperangkat proposisi yang berinteraksi secara sintaksi yaitu mengikuti tertentu yang dapat dihubungkan secara logis dengan lainnya dengan data atas dasar yang dapat diamati. Fungsi teori adalah sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.

2. Bentuk Formulasi Teori

Menurut Glaser dan Straus (1980:31), untuk keperluan penelitian kualitatif yang dikenal dengan teori dari dasar, penyajian suatu teori dapat dilaksanakan dalam 2 bentuk yaitu penyajian dalam bentuk seperangkat proposisi atau secara proporsional; dan dalam bentuk diskusi teoritis yang memanfaatkan kategori konseptual dan kawasannya.

Teori substantive adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantive atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan. Sedangakan teori formal adalah teori untuk keperluan atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan.

(45)

36

3. Unsur-Unsur Teori

Unsur-unsur teori yang dibentuk melalui analisis perbandingan meliputi:

a. Ketegori konseptual dan kawasan konseptualnya.

b. Hipotesis kerja atau hubungan generalisasi diantara ketegori dan kawasannya.

(46)

37 BAB 3

TAHAPAN-TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF

A. Tahap Penelitian secara Umum 1. Tahap Pra-Lapangan

Dalam tahap pra-lapangan terdapat enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian b. Memilih lapangan

c. Mengurus perizinan

d. Menjajaki dan menilai lapangan

e. Memilih dan memanfaatkan informasi penelitian f. Menyiapkan perlengkapan penelitian

g. Persoalan etika penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. b. Memasuki lapangan.

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data. 3. Tahap Analisis Data

B. Tahap Penelitian secara Siklikal

Pada bagian ini dikemukakan dua hal yang berhubungan dari segi analisis data, yaitu sebagai berikut:

1. Analisis data. Analisis data dilaksanakan langsung bersama-sama dengan mengumpulkan data yaitu analisis domein yang merupakan analisis data di mana dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan, berperanserta/wawancara.

2. Analisis taksonomi, yaitu analisis fokus melalui pengajuansejumlah pertanyaan kontraks untuk memperdalam datayang telah ditemukan.

(47)

38

3. Analisis Komponen, yaitu analisis yang dilakukan setelahanalisis taksonomi yang dilakukan dalam bentuk wawancara untuk memperdalam data yang telah ditemukandari hasil analisis fokus

4. Anallisis tema, yaitu seperangkat prosedur untuk mamahami secara holistic pemandangan yang sedang diteliti.

(48)

39 BAB 4

SUMBER DAN JENIS DATA

A. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selain dari itu adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya.

B. Peranan Manusia sebagai Instrumen Penelitian 1. Pengamatan Berperan serta

Menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh orang-orang dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan. 2. Manusia sebagai Instrumen Penelitian

Ada tiga hal yang perlu diketahui yaitu mencakup ciri-ciri umum, kualitas yang diharapkan, dan kemungkinan peningkatan manusia sebagai instrumen.

(49)

40 BAB 5

ANALISI DATA DAN PENULISAN TEORI

A. Analisis Data dan Penulisan Teori

Konsep analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mengintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Komponen-komponen yang perlu ada dalam sesuatu analisis data, yaitu sebagai berikut:

1. Pemrosesan Satuan 2. Kategorisasi

a. Fungsi dan Prinsip kategorisasi

Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Tugas pokok kategorisasi yaitu sebagai berikut:

1) Mengelompokkan kartu dengan jelas

2) Merumuskan aturan dan sebagai dasar pemeriksaan keabsahan data. 3) Menjaga agar sikap kateogori mengikuti prinsip taat asas

b. Langkah-Langkah Kategorisasi

Metode yang digunakan dalam kategorisasi berdasarkan atas metode analisis komparatif

B. Modus Analisis Data

Ada 3 pendekatan modus analisis data yaitu sebagai berikut: 1. Hermeneutik

ialah landasan filsofi dan juga merupakan modus analisis data yang berkaitan dengan pengertian dan tekstual.

2. Semiotik

Ialah berkaitan dengan makna dari tanda dan symbol dalam bahasa, dan merupakan analisis konten

(50)

41

Ialah sejak lama telah menjadi istilah kunci dalam diskusi bahasa dan analisisnya.

C. Tahap Analisis Data secara Umum

Ada tiga hal pokok yang diuraikan dalam analisis data, yaitu sebagai berikut:

1. Konsep dasar

2. Menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja 3. Bekerja dengan hipotesis kerja

D. Tiga Model Analisis Data

Ada tiga model dalam analisis data, yaitu sebagai berikut:

1. Metode perbandingan, tetap dinamakan demikian karena dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu data dengan data yang lain dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dan kategori lainnya.

2. Metode analisis data menurut Spradley yang tak terlepas dari keseluruhan proses penelitiandan dinyatakan dengana teknik pengumpulan data 3. Metode Analisis data menurut Miles dan Huberman, didasarkan pada

pandangan paradigmyang positivisme. Analisis data dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan dan menggunakan matriks.

(51)

42

(52)

43 BAB 1

MENAKSIR KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF: BEBERAPA KRITERIA DASAR

A. Pendekatan Kualitatif

Dalam literatur profesional, pendekatan kualitatif dalam penelitian juga dikaitkan dengan sejumlah nama lain, seperti Interaksionis Simbolis, Perspektif Batin, Mazhab Chicago, Fenomenologis, Studi Kasus, Telaah-telaah Interpetif, Etno metodologis, Ekologis dan Deskriptif (Bodgan dan Biklen, 1992); masing-masing mungkin memiliki sejumpat makna yang unik. Oleh karena itu, penelitian kualitatif tidak monolitik.

B. Asumsi-Asumsi Penelitian Kualitatif

Istilah penelitian kualitatif digunakan sebagai istilah pembungkus yang meliputi sejumlah strategi peneletian yang sama-sama memiliki sifat-sifat tertentu yang diambil dari rangkaian asumsi yang paling berhubungan yang bersifat khas paradigma penelitian kualitatif.

Secara lebih spesifik, sejumlah pakar metodologi penelitian kualitatif (misalnya, Bodgan dan Biklen, 1992; Denzim dan Lincoln, 1994; Glesme dan Peshkin, 1992) telah mengidentifikasi sejumlah asumsi filosofis yang mendasari pendekatan penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut:

1. Realitas atau pengetahuan dibangun secara sosial karena realitas adalah suatu bentukan, maka bila ada realitas jamak di dunia ini.

2. Realitas atau pengetahuan dibentuk secara kognitif (dalam pikiran kita). Oleh karena itu, dia tidak terpisahkan dari kita. Dengan kata lain, kita tidak dapat memisahkan apa yang kita tahu dari diri kita.

3. Seluruh entitas termasuk manusia selalu dalam keadaan saling mempengaruhi dalam proses pembentukan serentak.

4. Karena peneliti tidak bisa dipisahkan dari yang ditelitinya maka penelitian itu selalu terikat-ikat.

(53)

44

C. Desain Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti seharusnya memiliki sejumlah pengetahuan tentang topic di sekitar fenomena yang akan dikajinya, yang akan memungkinkannya untuk memformulasikan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bermanfaat dan berterima. Dari semua itu, bisa muncul suatu desain atau rencana penelitian yang dapat diuatamakan dengan rasa percaya diri.

Secara lebih spesifik, suatu desain atau rencana penelitian kualitatif yang baik pada dasarnya menyertakan tetapi tidak terbatas pada pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dinyatakan dengan jelas, rencana rinci penggunaan berbagai instrumen dan teknik untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna menemukan sejumlah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan seperti representasi pengetahuan yang telah dimiliki tentang fenomena yang diteliti. Dengan demikian, tidak berangkat dari nol.

(54)

45 BAB 2

PARADIMA PENELITIAN KUALITATIF

A. Penelitian Paradigma Kualitatif

Pendapat Patton (1978) yang secara lengkap dikutip Lincoln & Guba (1985) tentang paradigma kualitatif sebagai berikut.

Pandangan ihwal dunia, sudut pandang umum, cara menguraikan kompleksitas dunia sebenarnya. Dengan demikian, paradigma tertanam dalam sosialisasi para pengikut dan praktisi : paradigma bersifat normatif, memberi tahu praktisi apa yang harus dilalukan tanpa harus mempertimbangkan epistemologi ekstensial. Namun inilai yang merupakan kekuatan dan kelemahan paradigma. Kekuatannya, memungkinkan suatu kegiatan terlaksana, kelemahannya adalah bahwa alasan kegiatan itu tersembunyi di balik asumsi-asumsi yang tidak perlu dipertanyakan kebenarannya (1985:15).

Contoh Interaksi Masalah Sebelum Menemukan fokus Penelitian

Seperti nampak dalam diagram di atas, problem muncul sebagai akibat interaksi antara tiga faktor atau lebih. Ketiga faktor itu memunculkan persoalan tertentu, yaitu (1) dari persoalan konsep muncullah conceptual problem. (2) Dari persoalan data empiris di lapangan, muncullah action problem. (3) Dari persoalan pengalaman muncullah value problem.

3. Konsep

(55)

46

B. Masalah Penelitian

Manusia adalah makhluk yang senantiasa bermasalah. Maka, yang sulit adalah mengidentifikasi masalah dan mendudukinya dalam proposal penelitian. Ada tiga jenis masalah yang dihadapi oleh peneliti, yaitu:

a. Konsep b. Data empirik c. Pengalaman C. Fokus Penelitian

Fokus Penelitian Eksplisit tertulis dalam

judul Yang diteliti Tidak diteliti

Cultur transfer Transfer budaya Transfer bahasa

In Communication Sewaktu Berkomunikasi

Sebelum atau sesudah komunikasi

Indonesian students Mahasiswa Indonesia

Mahasisw Amerika atau mahasiswa asing

lainnya

US academic settings Konteks akademis Amerika

Konteks non akademis

US academic settings Dalam kampus Luar kampus

Cultural Transfer in Communication: Qualitative Study of Indonesian Students in US Academic Settings (Alwasilah, 1991)

D. Unsur-unsur Cetak Biru Naturalistik

Lincoln & Guba (1985) merinci unsur-unsur desain dan tertib urutannya sebagai berikut:

a. Menentukan fokus penelitian

b. Menentukan kesesuaian paradigma dengan fokus penelitian c. Menentukan kesesuaian paradigma dengan teori substantif d. Menentukan di mana dan dari siapa data akan diperoleh e. Menentukan fase-fase penelitian

f. Menggunakan instrumen manusia g. Mengumpulkan dan merekam data

(56)

47

h. Melakukan analisis data i. Merencanakan logistik, dan

j. Merencanakan/membangun keterpercayaan. E. Jenis Pengetahuan

Empat Macam Pengetahuan Tingkat kesadaran atau jenis pegolahannya Produk Pengetahuan (3) Propositional (terungkapkan) (4) Tacit (tidak terungkapkan)

(1) Disadari Hipotesis Pemahaman yang

dalam (insight) Pernyataan Rasa Cemas

(apprehensions)

(2) Tidak disadari Pengakuan (assertion) Firasat (hunches) Simbol-simbol

linguistik

Kesan (impression) Mimpi Perasaan

Bahasa Getaran (respon terhadap isyarat nonverbal dan petunjuk yang tak nampak

Mimpi tanpa kata-kata (Non-linguistic

dreams) F. Studi Penjajakan

Sebelum melakukan penelitian sesungguhnya, disarankan melakukan penjajagan atau pilot study. Ini penting dilakukan karena beberapa alasan, antara lain untuk merasakan sediri implikasi dari emergent-theory approach, yakni bagaimana sebuah teori itu mencuat dengan sendirinya ke permukaan, bukan meminjam teori yang ada selama ini.

G. Hipotesis

Dalam bahasa konvensional, hipotesis lazim dimaknai sebagai jawaban yang terduga terhadap pertanyaan penelitian. Sikap ini adalah a priori. Hipotesis

(57)

48

dibuat berdasarkan hasil penelitian terdahulu. Kemungkinan lain adalah berdasarkan proposisi-proposisi sehingga muncullah hipotesis.

Dalam penelitian kualitatif, hipotesis berfungsi untuk membuat peneliti sensitif terhadap fenomena yang sedang diteliti, bukan untuk diuji terbukti tidaknya seperti dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif lebih tertarik pada palusibility, yaitu ketangguhan untuk mendapatkan persetujuan atau kepercayaan karena alasan-alasan rasional dan bukti-bukti sahih.

H. Kehebatan Paradigma Kualitatif

Masing-masing paradigma penelitian memiliki kekuatan dan kelemahan. Ada beberapa keistimewaan yang melekat pada pendekatan kualitatif sebagai berikut.

a. Pemahaman makna

b. Pemahaman konteks tertentu

c. Identifikasi fenomena dan pengaruh yang tidak terduga d. Kemunculan teori berbasis data

(58)

49

I. Model Cetak Biru

Model Cetak Biru Penelitian Kualitatif

Model di atas terilhami oleh model interaktif dari Maxwell (1996:5).

1. Problem Penelitian 2. Pertanyaan Penelitian 3. Tujuan Penelitian 1. Kerangka Konseptual 5. Metode Penelitian 6. Validasi Penelitian

(59)

50 BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN KUALITATIF

A. Konteks Penelitian Kualitatif

Konteks dalam penelitian kualitatif sangat mempengaruhi makna dari fenomena yang sedang ditelaah. Konteks fisik seperti kuliah adalah tempat terjadinya kegiatan perkuliahan. Konteks lain adalah pranata konsep, asumsi, ekspektasi, kepercayaan, dan teori yang membantu, mendorong atau menggerakkan penelitian anda. Konteks teoritis sering juga disebut kerangka konseptual.

B. Peran Teori

Dalam penelitian kualitatif, peran teori tidak sejelas dalam penelitian kuantitatif, karena model penelitian kualitatif adalah induktif yaitu dengan urutan sebagai berikut.

1. Mengumpulkan informasi.

2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan. 3. Membangun kategori-kategori 4. Mencari pola –pola (teori)

5. Membangun sebuah teori atau membandingkan pola dengan teori-teori lain.

Dalam penelitian kualitatif, tidak terdapat teori a priori, melainkan

grounded theory , yaitu teori yang dikembangkan secara induktif selama

penelitian atau beberapa kasus berlangsung, dan melalui interaksi yang terus-menerus dengan data di lapangan. Ada bermacam teori, dan yang paling sederhana adalah teori model barbel atau barbell theory (Maxwell: 1996),

Teori membangun model atau peta yang menggambarkan dunia seperti apa adanya. Teori menyederhanakan dunia atau fenomena, namun penyederhanaan ini dilakukan untuk menjelaskan atau merangkan bagaimana fenomena itu bekerja. Teori yang baik menggambarkan sebuah fenomena, memberi suatu pemahaman baru dan meluaskan pemahaman akan fenomena tersebut.

(60)

51 BAB 4

METODE PENELITIAN KUALITATIF

Kekuatan paradigma kualitatif terletak pada inductive dan grounded. Peneliti kualitatif berfokus pada fenomena tertentu yang tidak memiliki

generalizability dan comparability, tetapi memiliki interval validity dan contekstual understanding. Terdapat empat garis besar yang dilakukan peneliti

untuk mencapai tujuan penelitian, diantaranya: A. Membangun Keakraban dengan Responden

Istilah baku dalam literatur kualitatif adalah gaining entry atau

establishing rapport, yakni kulo nuwun terhadap lokasi penelitian dan

silaturahmi kepada responden. Membangun rapport adalah mekanisme untuk mengurangi jarak psikologis, mencairkan ketegangan,dan membangun kepercayaan responden terhadap peneliti. Untuk mempertahankan kepercayaan responden, peneliti harus ‘berbudaya lokal-responden’ agar mendapatkan data secara terus menerus sampai penelitian selesai.

B. Penentuan Sampel

Pemilihan sampel pada penelitian kualitatif, diterapkan pada manusia sebagai responden, latar atau setting, serta kejadian atau proses. Pemilihan sampel harus dilakukan agar penelitian langsung menuju sasaran. Karena itu, fokus dan pertanyaan penelitian harus selalu dirujuk ulang agar variabel, parameter, dan ranah penelitian tidak menggelembung.

Penelitian kaualitatif menerapkan purposeful sampling atau

criterion-based selection yakni jurus agar manusia, latar, dan kejadian tertentu, betul-betul

diupayakan terpilih untuk memberikan informasi penting yang tidak mungkin diperoleh melalui jurus lain.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya:

(61)

52

2. Interview 3. Observasi

4. Analisis dokumen D. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak boleh menunggun dan membiarkan data menumpuk, untuk kemudian menganalisisnya. Adapun beberapa cara menganalisis data, diantaranya:

1. Menulis memo 2. Koding

3. Kategorisasi 4. Kontekstualisasi 5. Pajangan (Display)

(62)

53

(63)

54 BAB 1

PENELITIAN KUALITATIF

A. Hakikat Penelitian

1. Penelitian sebagai aplikasi metode ilmiah

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang saangat beraturan yang memerlukan sejumlah langkah yang beraturan: pengenalan dan pendefinisian masalah, perumusan hipotesis, penggumpulan data, analisis data, dan pernyataan kesimpulan mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis. Penerapan yang lebih formal dari metode ilmiah untuk pemecahan berbagai masalah adalah semua yang dilakukan oleh penelitian.

2. Proses sistematik penelitian

Langkah-langkah Penelitian

3. Aktivitas dalam proses penelitian

Proses sistematik dari penelitian dan metode ilmiah mengarah pada aktivitas yang dilibatkan dalam pelaksanaan suatu studi penelitian. Secara singkat aktivitas umum yang dilibatkan dalam pelaksanaan suatu studi penelitian dapat diperlihatkan dengan penekanan pada hakikat urutan proses penelitian. Identifikasi Masalah Review Informasi Pengumpulan data Analisis Data Penarikan Kesimpulan

(64)

55

Pola urutan kegiatan dalam pelaksanaan suatu studi penelitian dan hubungan setiap aktivitas dengan keberadaan ilmu pengetahuan

B. Elemen Penelitian

Menurut Creswell (2003: 3) peneliti harus memperhatikan tiga elemen kerangka kerja, yaitu asumsi-asumsi filosofis tentang apa yang membentuk tuntutan pengetahuan (knowledge claims); prosedur umum penelitian (strategies

of inquiry); dan prosedur detail pengumpulan data, analisis, dan penulisan, yang

disebut metode.

1. Tuntutan Pengetahuan Alternatif (Alternatif Knowladge Claims)

Pernyataan suatu tuntutan pengetahuan berarti bahhwa peneliti memulai suatu proyek penelitian dengan asumsi-asumsi tertenru tentang bagaimana mereka akan mempelajari dan apa yang akan mereka ppelajari selama penelitian mereka. Tuntutan (Claim) disebut sebagai paradigma, asumsi-asumsi filosofis, epistemologis, dan ontologi; yang secara luas dipahami sebagai metodologi penelitian.

Identifikasi masalah penelitian Perumusan Hipotesis

Identifikasi Data yang diperlukan Perumusan Kembali Hipotesis Bila Diperlukan

Tinjauan Informasi yang Relevan

Pengumpulan Data Analisis Data Merangkum hasil Menggambar kan kesimpulan dan implikasi

Teori yang berhubungan

Keberadaan tubuh pengetahuan yang berhubungan dengan masalah

Perluasan, Revisi, dan Teori Baru Pengetahuan Baru

(65)

56

Menurut Creswell (2003: 6) terdapat empat aliran pemikiran tentang pengetahuan sebagai berikut:

a. Tuntutan pengetahuan pospositivisme,. b. Tuntutan pengetahuan konstruktivisme sosial. c. Tuntutan pengetahuan advokasi/partisipatori. d. Tuntutan pengetahuan pragmatisme.

2. Strategi Penelitian Kualitatif

Peneliti menyatakan pilihan dari suatu desain penelitian asumsi-asumsi tentang tuntutan pengetahuan. Strategi penelitian memberikan konstribusi pada semua pendekatan penelitian. Strategi alternatif penelitian kualitatif sebagai berikut:

a. Penelitian naratif b. Penelitian fenomenologis c. Etnografi d. Grounded Theory e. Studi kasus 3. Metode Penelitian

Elemen utama ketiga yang terdapat dalam pendekatan penelitian adalah metode spesifik pengumpulan dan analisis data dalam suatu studi. Ada manfaatnya untuk memperhatikan posibilitas pengumpulan data dalam suatu studi. Prosedur penelitian kualitatif sebagai berikut :

a. Emerging methods b. Pertanyaan terbuka

c. Data interview, data observasi, data dokumen, dan audiovisual d. Analisis teks dan gambaran

C. Pendekatan Penelitian Kualitatif

Tuntutan pengetahuan, strategi, dan metode semuanya memberikan kontribusi pada suatu pendekatan penetian yang cenderung lebih kualitatif.

(66)

57

Kecenderungan Pendekatan kualitatif

Asumsi filosofis Tuntutan pengetahuan postpositivisme Strategi penelitian Survei dan eksperimen

Metode Pelaksanaan praktek penelitian sebagai peneliti

Pertanyaan tertutup, pendekatan ditentukan sebelumnya, data numerik

Menguji, memverivikasi, atau menjelaskan teori Mengidentivikasi variabel untuk studi Menghubungkan variabel dalam masalah dan

hipotesis

Menggunakan validitas dan reliabelitas standar Mengobservasi dan mengukur informasi secara

numerik

Menggunakan pendekatan yang tidak bias Melaksanakan prosedur statistik

Pendekatan Kualitatif

D. Kriteria Pemilihan Suatu Pendekatan

Ada tiga faktor yang menentukan dalam pemilihan pendekatan yang akan digunakan dalam suatu penelitian, yaitu masalah penelitian, pengalaman peneliti, dan audiens yang akan memanfaatkan laporan tertulis penelitian.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

AMTS206.. Sekarang nomor 2b jawabanmu ini sudah betul tapi ada yang keliru. AMS219P : coba perhatikan kamu menuliskan brpa luas kebun tetapi kamu tidak mencari

akan semakin cepat tercapai, hal ini disebabkan kendaraan-kendaraan yang melintas memiliki angka ekivalen yang makin besar dankenderaan yang lewat pada suatu lajur jalan

Tujuan penyusunan Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Batang adalah untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan yaitu turut mendorong tercapainya

[r]

Tabel 4.14 Rekapitulasi Kemampuan Kognitif Siswa dalam Membaca Cepat 97 Tabel 4.15 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar ..... 82 Grafik Data Kemampuan Siswa pada siklus

[r]

Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak D asar Lompat Jauh.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) Nomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara Wajib, bersama ini kami sampaikan