• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

Dalam dokumen BAB 2. Landasan Teori (Halaman 24-28)

2.2.1 Definisi, Jenis dan Karakteristik penyakit jantung

Menurut (Rosiawati, 2010), jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan denganbasisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex – nya (puncak ) miring ke sebelahkiri. Berat jantung kira – kira 300 gram. Jantung berada di dalam torak, antara atrium dan 1 ventrikel, dan di kanan juga ada 1atrium 1 ventrikel.

Penyakit jantung terbagi menjadi 10 (sepuluh) bagian, diantaranya adalah sebagai berikut (Rosiawati, 2010):

1. Gagal Jantung Kronik

Kondisi patofisiologi (kelainan fungsi jantung), dimana terdapat kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.

2. Gagal Jantung Akut

Serangan cepat ( rapid onset ) dari gejala – gejala atau tanda – tanda ( symptom and signs) akibat fungsi jantung yang abnormal.

3. Jantung Katup

Penyakit jantung yang disebabkan karena kelainan katup jantung 4. Jantung Perikarditis

Inflamansi pericardius, kantung membrane yang membungkus jantung / peradangan perikard ( selaput jantung).

5. Jantung Koroner

Penyakit jantung akibat gangguan / kelainan pada pembuluh darah koroner 6. Jantung Hipertensi

Penyakit jantung yang disebabkan karena hipertensi.

7. Jantung Kardiomiopati

Suatu kelompok penyakit yang langsung mengenai otot jantung atau miokaditu sendiri.

8. Penyakit Jantung Kongenital/ bawaan

Merupakan kelainan struktur atau fungsi dari sistem kardiovaskuler yang ditemukan pada saat lahir walaupun dapat ditemukan di kemudian hari.

9. Penyakit Jantung Paru

Pembesaran jantung kanan yang disebabkan oleh penyakit paru kronis dan tidak berhubungan dengan kelainan jantung kiri.

10. Penyakit Jantung Teroid

Penyakit Jantung teroid disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan hormon teroid.

2.2.2 Pemeriksaan medis

Medical check up (MCU) dengan pemeriksaan fisik adalah hal yang sama. Menurut (Medical Check Up: RS Mitra Keluarga Bekasi), MCU merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang dokter dalam melakukan pemeriksaan tubuh pasien untuk mencari adanya kejanggalan atau gejala dari suatu penyakit. Lebih lanjut lagi, dikemukakan juga tujuan dari MCU, yaitu:

1. Mendeteksi secara dini adanya suatu penyakit dalam tubuh seseorang 2. Mengatasi secepat mungkin gangguan kesehatan yang telah ditemukan 3. Mencegah penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak berlanjut

Prosedur yang dilakukan oleh seorang dokter dalam melakukan pemeriksaan medical check up mulai dengan tanya jawab atau dikenal dengan istilah anamnesa. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan berupa laboratorium (baik pemeriksaan darah, urine, dll), rontgen dada, EKG/Treadmill Test(Medical Check Up: RS Mitra Keluarga Bekasi). Dalam MCU pemeriksaan yang dilakukan menyeluruh dan pemeriksaan tambahan dilakukan tanpa melihat kondisi pasien.

2.2.3 Lab kimia darah

Kebanyakan laporan laboratorium memperlihatkan tes kimia darah. Tes ini mengukur berbagai zat kimia dalam darah kita untuk melihat apakah tubuh manusia berfungsi dengan baik. Setiap laboratorium mempunyai nilai rujukan untuk hasil tes. Biasanya laporan laboratorium mencantumkan nilai rujukannya dan menandai hasil tes yang berada di luar nilai rujukan (Mentor Healthcare). Pemeriksaan kimia darah yang terdapat di laboratorium

menurut (Bio Medika) meliputi uji fungsi hati, otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi pankreas, elektrolit yang digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dokter.

Berikutnya, di bawah ini akan dijabarkan beberapa laboratorium klinik yang berkaitan dengan diagnosis penyakit jantung, yaitu laboratorium fungsi ginjal, laboratorium diabetes, laboratorium lemak dan laboratorium fungsi jantung. Keempat tes laboratorium ini diambil berdasarkan penyakit penyebab penyakit jantung yang sudah dijelaskan diatas.

2.2.3.1 Laboratorium Fungsi Ginjal

Menurut (Bio Medika), uji fungsi ginjal terutama adalah pemeriksaan ureum dan kreatinin. Ureum adalah produk akhir dari metabolisme protein di dalam tubuh yang diproduksi oleh hati dan dikeluarkan lewat urin. Pada gangguan ekskresi ginjal, pengeluaran ureum ke dalam urin terhambat sehingga kadar ureum akan meningkat di dalam darah. Kreatinin merupakan zat yang dihasilkan oleh otot dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Oleh karena itu kadar kreatinin dalam serum dipengaruhi oleh besar otot, jenis kelamin dan fungsi ginjal. Di Laboratorium Klinik Utama Bio Medika pemeriksaan kadar kreatinin dilaporkan dalam mg/dl dan estimated GFR (eGFR) yaitu nilai yang dipakai untuk mengetahui perkiraan laju filtrasi glomerulus yang dapat memperkirakan beratnya kelainan fungsi ginjal.

Beratnya kelainan ginjal diketahui dengan mengukur uji bersihan kreatinin (creatinine clearance test/CCT). Creatinine clearance test/CCT memerlukan urin kumpulan 24 jam, sehingga bila pengumpulan urin tidak berlangsung dengan baik hasil pengukuran akan mempengaruhi nilai CCT. Akhir-akhir ini, penilaian fungsi ginjal dilakukan dengan pemeriksaan cystatin-C dalam darah yang tidak dipengaruhi oleh kesalahan dalam pengumpulan urin. Cystatin adalah zat dengan berat molekul rendah, dihasilkan oleh semua sel berinti di dalam tubuh yang tidak dipengaruhi oleh proses radang atau kerusakan jaringan. Zat tersebut akan dikeluarkan melalui ginjal. Oleh karena itu kadar Cystatin dipakai sebagai indikator yang sensitif untuk mengetahui kemunduran fungsi ginjal.

2.2.3.2 Laboratorium Diabetes

Menurut (Mayo Clinic), pengecekan darah yang dilakukan untuk mengetahui pasien terkena diabetes atau tidak, ada 4 (empat) tes darah yang dilakukan, yaitu :

Tes Glycated hemoglobin (A1C)

Tes darah ini menunjukkan tingkat rata-rata gula darah Anda selama dua sampai tiga bulan. Mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin, protein pengangkut oksigen dalam sel darah merah. Semakin tinggi tingkat gula darah, maka akan tinggi juga hemoglobin seseorang dengan memiliki kandungan gula didalamnya.

A1C tingkat 6,5 persen atau lebih tinggi pada dua terpisah tes menunjukkan bahwa seseorang memiliki diabetes.

Tes Random Blood Sugar

Sampel darah akan diambil pada waktu acak. Terlepas dari Kapan Anda terakhir makan, gula darah acak tingkat 200 miligram per deciliter (mg/dL) — 11.1 millimoles per liter (mmol/L) atau lebih mengisyaratkan terkenanya diabetes.

Tes Fasting Blood Sugar

Sampel darah akan diambil setelah semalam berlalu. Tingkat gula darah puasa antara 100 dan 125 mg/dL (5,6 dan 6.9 mmol/L) dianggap prediabetes. Jika pada 126 mg/dL (7 mmol/L) atau yang lebih tinggi di dua tes terpisah, maka seseorang akan dapat didiagnosis dengan diabetes.

Tes Oral glucose tolerance

Sampel darah akan diambil setelah Anda puasa untuk setidaknya delapan jam atau semalam. Kemudian Anda akan diminta minum gula, dan tingkat gula darah Anda akan diukur lagi setelah dua jam. Gula darah tingkat kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L) normal. Tingkat gula darah dari 140 untuk 199 mg/dL (7,8 sampai 11 mmol/L) dianggap prediabetes. Ini kadang-kadang disebut sebagai gangguan toleransi glukosa.

2.2.3.3 Laboratorium Lemak

Menurut (Bio Medika), pemeriksaan lemak darah meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL kolesterol. Pemeriksaan tersebut terutama dilakukan pada pasien yang memiliki kelainan pada pembuluh darah seperti pasien

dengan kelainan pembuluh darah otak, penyumbatan pembuluh darah jantung, pasien dengan diabetes melitus (DM) dan hipertensi serta pasien dengan keluarga yang menunjukkan peningkatan kadar lemak darah. Untuk pemeriksaan lemak darah ini, sebaiknya berpuasa selama 12 - 14 jam. Bila pada pemeriksaan kimia darah, serum yang diperoleh sangat keruh karena peningkatan kadar trigliserida sebaiknya pemeriksaan diulang setelah berpuasa > 14 jam untuk mengurangi kekeruhan yang ada.

Untuk pemeriksaan kolesterol total, kolesterol HDL dan kolesterol LDL tidak perlu berpuasa. Selain itu dikenal pemeriksaan lipoprotein (a) bila meningkat dapat merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner.

2.2.3.4 Laboratorium Fungsi Jantung

Menurut (Bio Medika), Uji fungsi jantung dapat dipakai pemeriksaan creatine kinase (CK), isoenzim creatine kinase yaitu CKMB, N-terminal pro brain natriuretic peptide (NT pro-BNP) dan Troponin-T. Kerusakan dari otot jantung dapat diketahui dengan memeriksa aktifitas CKMB, NT pro-BNP, Troponin-T dan hsCRP.

Pemeriksaan LDH tidak spesifik untuk kelainan otot jantung, karena hasil yang meningkat dapat dijumpai pada beberapa kerusakan jaringan tubuh seperti hati, pankreas, keganasan terutama dengan metastasis, anemia hemolitik dan leukemia.

Dalam dokumen BAB 2. Landasan Teori (Halaman 24-28)

Dokumen terkait