• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1. Latar Belakang

2.2.7. Teori yang Melandasi Pengaruh Rasio Total Asset

harga saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu

market maker.

d. Pasar Keempat adalah sarana transaksi jual beli antara investor jual dan

investor beli tanpa melalui perantara efek.

2.2.7. Teori Yang Melandasi Pengaruh Rasio Total Asset Turnover Return On Investment (ROI), Inventory Turnover Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba.

Rasio keuangan akan dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba,

hal ini dapat dijelaskan dalam teori “Dow” yang menyatakan identifikasi tren

harga saham dalam jangka panjang dengan berdasarkan pada data-data historis

harga pasar saham di masa lalu (Tandelilin,2001 : 252)

Jika dikaitkan dengan penelitian ini tentu saja Total Asset Turnover,

Return On Investment (ROI), Inventory Turnover merupakan rasio keuangan yang menggunakan data-data historis untuk memprediksi perubahan laba di masa

datang dan juga mempengaruhi harga saham, yang mana keadaan keuangan yang

likuid, solvable, dan profitabilitas yang baik ekstern seperti investor dan

kreditur.(Munawir,2004 : 31)

Adapun yang mendukung teori “Dow” adalah seperti teori “Gordon”

yang menyatakan bahwa kepuasan pemegang saham terhadap korporasi

meningkat seiring dengan rata-rata tingkat pertumbuhan income korporasi (atau

rata-rata tingkat return terhadap modalnya) dan stabilitas incomenya (Belkaoui,

200: 56)

39   

Economic dicision theory menjelaskan bahwa tujuan pertama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat kepada investor,

kreditor, dan pemakai lainnya baik yang sekarang maupun yang potensial dalam

pembuatan investasi, kredit, dan keputusan sejenis secara rasional. Kata rasional

yang terdapat pada teori ini dapat diartikan berdasrkan rasio atau perbandingan

pada besaran satu dengan besaran lainnya, maka teori sesuai dengan raio

keuangan,Scott (Zainuddin: 1999)

Theory of Investment menjelaskan bahwa tujuan kedua pelaporan keuangan adalah untuk membantu investor, kreditur, dan pemakai lainnya baik

yang sekarang maupun yang potensial dalam menilai jumlah, waktu,

ketidakpastian penerimaan kas dari deviden dan bunga di masa yang akan datang,

Scott(Zainuddin : 1999)

Kerangka Pikir :

Berdasarkan landasan teori tersebut, maka dapat dibuatkan premis –

premis sebagai berikut :

Premis 1 : Rasio keuangan merupakan data historis untuk mengidentifikasi

tren harga pasar saham yang mempengaruhi laba (Teori

“Dow”, Tandelilin, 2001: 252)

Premis 2 : Pertumbuhan laba Merupakan faktor yang mempengaruhi

kepuasan pemegang saham terhadap korporasi (Teori

“Gordon”, Belkoui, 2000: 56)

40   

Premis 3 : Keputusan berdasarkan rasio dalam investasi dan kredit dapat

dilihat pada informasi keuangan (Economic decision theory,

Scott, Zainuddin: 1999) .

Premis 4 : Pelaporan keuangan membantu investor dan kreditor untuk

menilai jumlah dan waktu dalam penerimaan kas dari deviden

dan bunga di masa mendatang (Theory of investment, Scott,

Zainuddin : 1999)

Premis 5 : Total assets turnover dan Return on investment mempunyai

pengaruh positif terhadap perubahan laba (Dian,Setyani, 2005:

104-117)

2.3. Diagram Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta untuk memudahkan

analisis dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dapat

digambarkan dalam sebuah bagan kerangka piker, yaitu :

Gambar 1 : Kerangka Pikir

Analisis Regresi Linear Berganda Perubahan Total Assets

Turnover (X1)

Perubahan Return on Investment (X2)

Memprediksi Pertumbuhan Laba (Y)

Perubahan Inventory Turnover (X3)

41   

  2.4. Hipotesis

Berdasarkan pada latar belakang, perumusan masalah, dan landasan teori

yang digunakan maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Bahwa total asset turnover, return on investment, inventory turnover berpengaruh

dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan food and beverages yang

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dalam suatu penelitian adalah untuk memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu penelitian diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu variabel terikat (Y) dan tiga variabel bebas (X) yang dikelompokkan menjadi :

1. Variabel Terikat (Y)

Perubahan laba (sebagai variabel Y) adalah kenaikan atau penurunan laba dari tahun ke tahun. Perubahan laba dihitung dengan Earning After Tax yang merupakan laba usaha setelah dikurangi pajak. Dihitung dengan teknik perhitungan :

Laba tahun (n) – Laba tahun (n-1)

Perubahan Laba tahun (n) = x 100%

Laba tahun (n-1)

(Munawir, 2002: 39)

Skala pengukuran variabel perubahan laba adalah rasio dengan satuan pengukuran yang digunakan adalah prosentasi (%).

43

2. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perubahan rasio keuangan. Perubahan rasio keuangan adalah kenaikan atau penurunan rasio keuangan dari tahun ke tahun. Perubahan rasio keuangan dihitung dengan teknik perhitungan :

Rasio tahun (n) – Rasio tahun (n-1)

Perubahn Rasio tahun (n) = x 100% Rasio tahun (n-1)

(Munawir, 2002: 39)

Adapun perubahan rasio keuangan yang digunakan adalah : 1) Peruba

tal aktiva untuk berputa

otal A sets Turnover agai berikut :

h Total Assets Turnover =

oeljadi.2006 :50) tahun (n-1)

Perubahn TAT= x 100%

adalah rasio dengan tase (%)

2) Peruba

kkan kemampuan aktiva dalam mengh

han Total Assets Turnover (X1)

Total Assets Turnover menunjukkan kemampuan to r selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan.

T s dapat diformulasikan seb

Penjualan Bersi Total Aktiva (M TAT tahun (n) – TAT

TAT tahun (n-1)

Skala pengukuran variabel Total Assets Turnover

satuan pengukur variabel adalah prosen han Return on Investment (X2)

Return on Investment menunju

44

Return on Investmentdapat diformulasikan sebagai berikut : ah Pajak Return on Investment=

achowicz,2005 :224) I tahun (n-1)

Perubahn ROI= x 100%

en adalah rasio dengan entase (%)

3) Peruba

gambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama satu tahun. y Turnover da ikut : H jualan Inventory Turnover = (Moeljadi.2006 :50) n (n-1) Perubahn IT= x 100%

nov r adalah rasio dengan satuan ntase (%)

Laba Bersih Setel Total Aktiva (Van Horne dan W ROI tahun (n) – RO

ROI tahun (n-1)

Skala pengukuran variabel Return on Investm t

satuan pengukur variabel adalah pros han Inventory Turnover (X3)

Inventory Turnover untuk menunjukkan efektifitas atay efisiensi pengelolaan investasi ke dalam persediaan yang dilakukan perusahaan yangter

Inventor pat diformulasikan sebagai ber

arga Pokok Pen

Persediaan IT tahun (n) – IT tahu

IT tahun (n-1) Skala pengukuran variabel Inventory Tur e

45

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1.

i adalah perusahaan Food and Bevera

(13) perusahaan Food and terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2.2.

nggota populasi sebagai sampel selama periode pen

dalah sebagai berikut :

Tabel 8. Daftar Nama-na el

N Populasi

Obyek yang digunakan dalam penelitian in ges yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ada tiga belas Beverages yang

Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Mengingat jumlah populasi masih dalam jangkauan penelitian maka penarikan sampel dilakukan menggunakan metode sensus yaitu keseluruhan a

elitian yaitu tahun 2004-2008.

Nama – nama perusahaan yang menjadi sampel a ma Perusahaan Samp

o Nama Perusahaan

1 PT Siantar Top Tbk

2 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 3 PT Sekar Laut Tbk

4 PT Delta Djakarta Tbk

5 PT Aqua Golden Mississippi Tbk 6 PT Davomas Abadi Tbk

7 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 8 PT Ades Waters Indonesia Tbk 9 PT Cahaya Kalbar Tbk

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 11 PT Mayora Indah Tbk

12 PT Ultrajaya Milk Tbk

13 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia

46

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1.

ood and Beverages yang terdaftar di Bursa un 2004-2008.

3.3.2.

irectory dan dari situs www.idx.co.id Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan F

Efek Indonesia dari tah Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek

Indonesia yang berupa capital market d yang

sahaan. 3.3.3.

knik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

a.

n dan catatan-catatan perusahaan yang nelitian ini.

b.

litian yang nantinya dipergunakan sebagai dasar embahasan penelitian.

berupa laporan keuangan peru Pengumpulan Data Te

melalui:

Dokumenter

Teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan membaca serta mempelajari dokumen–dokume

berkaitan dengan pe Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari literatur-literatur dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan penulisan pene

47

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1.

variabe i tersebut adalah :

(Sulaiman, 2004: 80) teran an : ntory Turnover i = Standart Error 3.4.2.1. Uji No Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda, teknik ini digunakan karena jumlah variabel bebas yang digunakan lebih dari satu

l. Adapun model persamaan regres Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 +ei

Ke g

Y = Perubahan laba

bo = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

X1 = Perubahan Total Assets Turnover X2 = Perubahan Return on Investment

X3 = Perubahan Inve

e

3.4.2. Uji Kualitas Data rmalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan denganberbagi metode, diantaranya adalah metode Kolmogrov Smirnov. Pedoman dalam

48

mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :

- Jika nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

- Jika nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka distribusi adalah normal.(Sumarsono,2004 : 41-43)

stribusi residual (e1), apabila residual (e1) berdistribusi normal dengan sendirinya bo, b1, b2, dan b3 juga berdistribusi normal (Gujarati,1995 : 66-67)

eputusan melalui uji F menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE maka h

a.

(pasti) diantara beberapa atau semua variabel independen dari model Komponen pengganggu ei harus tersebar mengikuti sebaran normal dengan nilai tengah = 0 dengan varian sebesar σ2

. Dalam regresi OLS (Ordinary LeastSquare) bo, b1, b2, dan b3 adalah fungsi linear dari Y dan Y adalah fungsi linear dari ui (residual). Distribusi sampling dari regresi OLS (Ordinary Least Square) tergantung pada di

3.4.3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Sulaiman (2004 : 87-89), persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiesed Estimation), artinya pengambilan k

dan uji t tidak boleh bias. Untuk

arus memnuhi persyaratan sebagai berikut : Tidak ada Multikolinieritas

49

regresi. Pembuktian ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan cara menghitung VIF (Variance Inflation Factor). (Ghoza

atau lebih yang nya (Ghozali,2001 : 60)

b. Tidak a

lah dengan cara menggunakan uji rank

itas s < 0.05 berarti terjadi Heteroskedastisitas c. Tidak a

da waktu tertentu (data cross

korelasi maka perlu dilihat tabel criteria Durbin Watson, sebagai beri

D

li,2001 : 57)

Jika terjadi multikolinieritas, salah satu cara mengatasi multikolinieritas adalah mengeluarkan satu variabel

berkorelasi dengan variabel lain da Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya Heteroskedastisitas ada

spearman.(Gujarati,1995 : 188)

1) Jika nilai probabilitas > 0.05 berarti tidak terjadi Heteroskedastis 2) Jika nilai probabilita

da Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara dat observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu (date time series) atau data yang diambil pa

sectional).(Gujarati,1995:201)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala auto kut :

urbin Watson Kriteria

0 < DW < dL Ada autokolesai positif

50

dU < DW < 4 - dU Tidak ada autokolesai positif 4 - dU < DW < 4 – dL Tanpa kesimpulan

4 – dL < DW< 4 Ada autokolesai negatif (Ghozali,2001 : 61)

3.4.4. Uji Hip

asing uji hipotesis antara lain sebagai berikut :

j 3

aruh X1,X2,X3 terhadap

akan tingkat signifikansi 0,05dengan derajat b dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

b. ai t hitung

t =

an

c. Daerah kritis Ho melalui kurva distribusi t student dua sisi. otesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis secara parsial (uji ) dan setara simultan (uji F). langkah – langkah pengujian yang dilakukan untuk masing – m

Uji Parsial (Uji t)

H0 : β = 0 ( bahwa tidak terdapat pengaruh X1,X2,X terhadap Y) H1 : βj≠ 0 ( bahwa terdapat peng

Y).

Dimana j = 1,2,3 : variabel ke j sampai dengan ke 3

a. Dalam penelitian ini digun be as [n - k], Menentkan nil bi hit se (bi) Keterangan: t : hasil perhitung bi : koefisien regresi se : standar error

51

b. ika tingkat signifikansi < 5% maka Ho ditolak dan H1 diterima.

a. Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alterrnatif

H0 : β1 = β2 =….=  0     (X1,X2, bersama Xj tidak terpengaruh terhadap Y)

1 j X1,X2, bersama Xj terpengaruh

y signifikansi 0,05 dengan derajat bebas [n - k], d h pengamatan, dan k : jumlah variabel.

c. Menen n n

a. Jika tingkat signifikansi ≥ 5% maka Ho diterima dan H1 ditolak.

b. Jika tingkat signifikansi < 5% maka Ho ditolak. dan H1 diterima. J

Uji Kecocokan Model (Uji F)

H : salah satu dari β ≠ 0 (

terhadap Y))

b. Dalam penelitian ini digunakan tingka imana n :jumla

tuka ilai F hitung

R2 / (k-1) Fhitung =

(1-R ) / (n-k) 2

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Mengenai Perusahaan Food And Beverages 1. PT Siantar Top Tbk

PT Siantar Top, Tbk, didirikan pada tanggal 12 Mei 1987 dengan

berdasarkan akta notaris No. 45 yang dibuat dihadapan Ny.Endang

Widjajanti Soejono.SH.

Perseroan bergerak dalam bidang industry makanan ringan, yaitu

mie (snack noodle) kerupuk (ceackers), dan kembang gula (candy),

dengan kantor pusat dan lokasi pabrik berada Jln Tambak Sawah No.

21- 23 Waru Sidoarjo dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara

komersial pada tahun 1989.

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14

Agustus 1990, dengan berdasarkan akta Notaris No 228 yang dibuat

dihadapan Benny Kristianto, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang produksi mie, penggilingan

tepung terigu, kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan

pengembangan, dengan kantor pusat yang berkedudukan di Gedung

Arlobimo Sentra lantai 12, di Jln H.R Rusuna Said X-2, Jakarta.

Sedangkan lokasi pabrik berada di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan

53   

Sulawesi dan perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial

pada tahun 1990.

3. PT Sekar Laut Tbk

PT Sekar Laut Tbk didirikan pada tanggal 19 Juli 1976 dengan

berdasarkan akta Notaris No 120 yang dibuat dihadapan Soejipto, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang industry pembuatan krupuk, saos

tomat, sambal dan bumbu masak. Dengan kantor pusat yang

berkedudukan di Jln Raya Darmo 23-25 Surabaya, sedangkan lokasi

pabrik berada di Jln Jenggolo II / 17 Sidoarjo dan Perseroan memulai

kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1976.

4. PT Delta Djakarta Tbk

Kantor utama dan Pabrik PT Delta Djakarta Tbk berada di Jln

Inspeksi Tarum Barat, Desa Setia Darma, Tambun Bekasi. Produksi

utama perusahaan adalah bir pilsner dan dipasarkan dengan merek

Anker Bir dan menguasai hampir 40 % pasaran bir pilsner di Indonesia. Produk perusahaan yang lain adalah Anker Stout dan Santa

Super Shandy. Mempunyai perjanjian kerjasama dengan Aliansi

Breweries Netherland BV, mencakup perkembangan teknologi,

pemasaran dan general manajemen Delta Djakarta juga memproduksi

produk berlisensi dari Carlsberg International AS, Denmark dengan

54   

5. PT Aqua Golden Mississippi Tbk

PT Aqua Golden Mississippi Tbk bergerak dalam industri air

minum kemasan, perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor

pusat di Jln Pulo Lentut No 3 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta

sedangkan pabriknya berlokasi di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari

Jawa Barat. Perusahaan memulai usaha komersialnya pada tahun 1974.

Hasil produksi perusahaan dipasarkan di pasar lokal dan ekspor.

6. PT Davomas Abadi Tbk

PT Davomas Abadi Tbk didirikan pada tanggal 14 Maret 1990,

dengan berdasarkan akta Notaris No 25 yang dibuat dihadapkan

Soetomo Ramelan, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang industry pengolahan biji coklat

menjadi kakao lemak dan kakao bubuk (cocoa powder), dengan

Kantor Pusat yang berkedudukan di Jln Pangeran Jayakarta, 117 Blok

B / 35-39 di Jakarta, sedangkan lokasi pabrik berada di Jln Industri

Raya III Blok AB No. 1 Tangerang Banten 15710 dan Perseroan

memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1991.

7. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Perusahaan menghasilkan tiga macam mie antara lain : mie siap

saji Mikita, Ha Ha, dan merk Bossmie, mie kering ayam 2 Telor, tanah

Air, Manggis dan Taeda Hula Hula, dan mie makanan kecil merek

Anak Kita. Perusahaan mengganti namanya menjadi PT Tiga Pilar

55   

8. PT Ades Waters Indonesia Tbk

PT Ades Waters Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 6 maret

1985 dengan berdasarkan akta Notaris No 11 yang dibuat dihadapan

Miryam Magdalena Indrani Wiardi, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang industry dan distribusi air minum

dalam kemasan, dengan Kantor Pusat yang berkedudukan di Jakarta,

sedangkan lokasi pabrik berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan

Sumatera Utara dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara

komersial pada tahun 1986.

9. PT Cahaya Kalbar Tbk

PT Cahaya Kalbar Tbk didirikan pada tanggal 13 Februari 1968

dengan berdasarkan akta Notaris No 1 yang dibuat dihadapan

Mochamad Damiri, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang industry makanan dan

perdagangan umum termasuk import, dengan Kantor Pusat yang

berkedudukan di Jakarta, sedangkan lokasi pabrik berada di Jln Raya

Pluit Selatan Blok S/6 Jakarta 14440 Perseroan memulai kegiatan

operasi secara komersial pada tahun 1971.

10.PT Multi Bintang Indonesia Tbk

PT Multi Bintang Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 3 Juni

1929 dengan berdasarkan akta Notaris No 8 yang dibuat dihadapan

56   

Perseroan bergerak dalam bidang produksi bir dan minuman

lainnya dan produk-produk lain yang relevan, serta memasarkan dan

mengimport atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan

produk-produk diatas pada pasar lokal maupun internasional, dengan Kantor

Pusat yang berkedudukan di Jln Daan Mogot Km.19 Jakarta,

sedangkan lokasi pabrik berada di Jln Ratna No. 14 Surabaya.

Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1929.

11.PT Mayora Indah Tbk

PT Mayora Indah Tbk didirikan pada tanggal 17 Februari 1977

dengan berdasarkan akta Notaris No 204 yang dibuat di hadapan

Poppy Savitri Parmanto, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang industry makanan, kembang gula

dan biskuit, dengan Kantor Pusat yang berkedudukan di Gedung

Mayora di Jln Tomang Raya No 21-23 Jakarta, sedangkan lokasi

pabrik berada di Tangerang dan Bekasi dan Perseroan memulai

kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1978.

12.PT Ultra Jaya Milk Tbk

PT Ultra Jaya Milk Tbk didirikan pada tanggal 2 November

1971 dengan berdasarkan akta Notaris No 8 yang dibuat dihadapan

Komar Andasasmita, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang perindustrian,

perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan darat atau laut, serta

57   

Mayora di Jln Raya Cimareme No 131 Padalarang, Bandung, Jawa

Barat, sedangkan lokasi pabrik di Jln Cimareme No 143 Cimahi,

Bandung, Jawa Barat dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara

komersial pada tahun 1990.

13.PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk didirikan pada tanggal 16 April

1974 dengan berdasarkan akta Notaris No 7 yang dibuat dihadapan

Paul Tamara, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang pengolahan dan

perdagangan hasil bumi, dengan Kantor Pusat dan lokasi pabrik di Jln

Ki Kemas Rindho, Kertapati Palembang dan Perseroan memulai

kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1974.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Perubahan Total Asset Turnover (X1)

Total Asset Turnover menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Berikut ini data

Perubahan Total Asset Turnover tahun 2004 sampai dengan 2005.

Tabel 4.1 : Data Perubahan Total Asset Turnover tahun 2004 sampai dengan 2005

X1

No Nama Perusahaan

2004 2005 Perubahan

1 PT Siantar Top Tbk 1,52 1,34 -11,842

2 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 1,14 1,27 11,403

3 PT Sekar Laut Tbk 1,23 1,77 43,902

4 PT Delta Djakarta Tbk 0,78 0,80 2,564

5 PT Aqua Golden Mississippi Tbk 1,99 2,13 7,035

58   

7 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0,67 0,64 -4,477

8 PT Ades Waters Indonesia Tbk 1,18 0,68 -42,372

9 PT Cahaya Kalbar Tbk 0,58 0,73 25,862

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 1,29 1,48 14,728

11 PT Mayora Indah Tbk 1.08 1,17 8,333

12 PT Ultrajaya Milk Tbk 0,42 0,57 35,714

13 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 1,50 1,36 -9,333

Sumber : Lampiran 1.A, 1B.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa perusahaan yang

memiliki perubahan negatif adalah PT Siantar Top Tbk, PT Davomas Abadi Tbk,

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Ades Waters Indonesia Tbk, dan PT Prasidha

Aneka Niaga Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mengalami

penurunan Total Asset Turnover.

Perusahaan yang memiliki perubahan positif adalah PT Indofood Sukses

Makmur Tbk, PT Sekar Laut Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Aqua Golden

Mississippi Tbk, PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT

Mayora Indah Tbk, PT Ultrajaya Milk Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan perusahaan food and beverages tersebut dalam menggunakan aktiva

yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan semakin baik, karena semakin tinggi

rasio perputaran total aktiva akan semakin baik.

4.2.2. Perubahan Return On Investment (X2)

Return On Investment menunjukkan kemampuan aktiva dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak. Berikut ini data perubahan Return On

Investment tahun 2004 sampai dengan 2005

Tabel 4.2 : Data Perubahan Return On Investment tahun 2004 sampai dengan 2005

X2

No Nama Perusahaan

2004 2005 Perubahan

59   

2 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2,47 0,84 -65,991

3 PT Sekar Laut Tbk -37,93 96,94 -355,576

4 PT Delta Djakarta Tbk 8,50 10,49 23,411

5 PT Aqua Golden Mississippi Tbk 13,65 8,79 -35,604

6 PT Davomas Abadi Tbk 6,27 5,16 -17,703

7 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0,03 0,01 -66,666 8 PT Ades Waters Indonesia Tbk -126,18 -56,77 -55,008

9 PT Cahaya Kalbar Tbk -8,37 -6,58 -21,385

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 15,79 15,12 -4,243

11 PT Mayora Indah Tbk 6,65 3,13 -52,932

12 PT Ultrajaya Milk Tbk 0,34 0,36 5,882

13 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 0,44 41,65 9365,909

Sumber : Lampiran 2.A, 2.B.

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa perusahaan yang

memiliki perubahan negatif adalah PT Siantar Top Tbk, PT Indofood Sukses

Makmur Tbk, PT Sekar Laut Tbk, PT Aqua Golden Mississippi Tbk, PT

Davomas Abadi Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT Ades Waters

Indonesia Tbk, PT Cahaya Kalbar Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, dan PT

Mayora Indah Tbk. Hal ini mengakibatkan kemampuan perusahaan Food and

Beverages tersebut dalam menghasilkan keuntungan dari setiap satuan rupiah aktiva yang digunakan akan menurun.

Perusahaan yang memiliki perubahan positif adalah PT Delta Djakarta

Tbk, PT Ultrajaya Milk Tbk, dan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mengalami kenaikan Return On

Investment. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik, karena dapat mengetahui kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan

dalam aktiva yang digunakan operasi perusahaan untuk menghasilkan

60   

4.2.3. Perubahan Inventory Turnover (X3)

Inventory Turnover untuk menunjukkan efektivitas atau efisiensi

Dokumen terkait