• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suatu distribusi data penting untuk diketahui kenormalannya dengan menggunakan teorima batas tengah, yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang cukup besar (banyak), maka distribusi sampling rata-rata akan terdistribusi mendekati normal.

3. Hasil dan Pembahasan

Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah sebanyak 183 orang, yang diambil dari 3 padukuhan, yaitu Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat, dan Padukuhan Jelapan, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan kualitas hidup responden usia 40 – 75 tahun menggunakan instrumen SF-36 terhadap faktor usia dan tingkat penghasilan. Profil responden penelitian dapat dilihat pada Tabel I.

Nilai p pada tabel didapat dari uji nonparametrik SPSS, yaitu uji

chi-square. Perbandingan jumlah responden pada variabel usia, jenis kelamin,

BMI, pengaturan diet, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan cenderung tidak berbeda bermakna. Perbandingan jumlah responden yang melakukan terapi dan tidak melakukan terapi cenderung berbeda bermakna, ditunjukkan dengan nilai p<0,01.

9

Tingginya jumlah responden yang tidak melakukan terapi farmakologi hipertensi dikarenakan responden tidak merasakan tanda dan gejala hipertensi dan tidak rutin melakukan pengukuran tekanan darah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasrat (2016) dan Susilo et al., (2015) menunjukkan hasil yang serupa dengan penelitian ini, yaitu tingginya jumlah responden yang tidak melakukan terapi farmakologi hipertensi dan rendahnya jumlah responden yang melakukan terapi.

Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat, dan Padukuhan Jelapan

Nilai p pada Tabel II diperoleh dengan menggunakan uji t-test tidak berpasangan antara kelompok usia 40-59 tahun dan kelompok usia 60-75 tahun terhadap tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, pulse, serta BMI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada pulse (denyut nadi) pada kelompok responden usia 40-59 tahun dan kelompok responden usia 60-75 tahun.

Variabel Jumlah (n=183) Persentase (%) Nilai p Usia (tahun) 60-75 82 44,8 % 0,16 40-59 101 55,2 % Jenis Kelamin Perempuan 93 50,8 % 0,82 Laki-laki 90 49,2 % BMI (kg/m3) ≥23 89 48,6 % 0,71 <23 94 51,4 % Pengaturan Diet

Tidak Mengatur Diet 81 44,3 % 0,12 Mengatur Diet 102 55,7 % Pekerjaan <Aktif 86 47,0 % 0,42 Aktif 97 53,0 % Pendidikan ≤SMP 100 54,6 % 0,21 >SMP 83 45,4 % Penghasilan <UMR 94 51,4 % 0,71 >UMR 89 48,6 % Terapi Terapi 59 32,2 % <0,01* Tidak Terapi 124 67,8 %

*Nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna; BMI = Body Mass Index; UMR = Upah Minimum Regional

10

Tabel II. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan Faktor Usia Variabel

Kelompok Usia

Nilai p 60-75 tahun 40-59 tahun

Mean ± SD Mean ± SD

Tekanan Darah Sistolik 162,6 ± 17,7 156,0 ± 16,3 0,01* Tekanan Darah Diastolik 92,5 ± 11,3 95,8 ± 10,0 0,04*

Pulse (Denyut Nadi) 80,4 ± 10,3 81,6 ± 10,5 0,41 BMI 22,2 ± 3,5 24,8 ± 3,9 <0,01* *nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Pulse = denyut nadi; BMI = Body Mass Index

Tekanan darah sistolik pada kelompok responden usia 60-75 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok responden usia 40-59 tahun, hal ini terjadi karena seiring dengan bertambahnya usia, tekanan arterial juga meningkat, terjadinya regurgitasi aorta, serta adanya proses degeneratif, yang biasanya terjadi pada usia tua (Muniroh and Wirjatmadi 2003). Seiring dengan bertambahnya usia tekanan darah diastolik akan cenderung menurun, sedangkan tekanan darah sistolik dan denyut nadi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Franklin et al., 2001).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna pada BMI kelompok responden usia 40-59 tahun dan kelompok responden usia 60-75 tahun. Kelompok responden usia 60-75 tahun memiliki BMI lebih rendah dibandingkan dengan kelompok responden usia 40-59 tahun, karena adanya perubahan pada massa otot dan tulang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mungreiphy, et al. (2011)

menunjukkan bahwa kelompok responden usia ≥60 tahun memiliki BMI yang

lebih rendah dibandingkan dengan kelompok responden <60 tahun.

Data pada Tabel III menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada domain fungsi fisik, peran fisik dan kesehatan secara umum. Hasil tiga domain tersebut menunjukkan bahwa kelompok responden usia 60-75 tahun memiliki rerata yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok responden usia 40-59 tahun.

Faktor usia tua dapat menjadi penyebab rendahnya skor domain SF-36, kualitas hidup pada responden lansia cenderung lebih buruk dibandingkan

11

responden yang lebih muda, terutama pada domain fisik. Alasan yang memungkinkan adalah meningkatnya beban penyakit, termasuk hipertensi pada responden lansia.

Tabel III. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun

Aspek Usia Nilai p

60-75 tahun Mean ± SD 40-59 tahun Mean ± SD Fungsi Fisik 76,5±23,1 86,2±16,8 <0,01* Peran Fisik 47,3±40,3 59,4±41,5 0,04* Nyeri Tubuh 71,0±23,3 71,5±21,2 0,89 Kesehatan Secara Umum 57,2±12,7 61,0±12,3 0,04* Vitalitas 73,2±18,1 68,8±15,6 0,08 Fungsi Sosial 73,7±25,7 75,5±23,5 0,61 Peran Emosional 64,2±42,2 68,3±39,0 0,50 Peran Mental 81,1±16,6 76,9±17,2 0,09 *nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji statistik t-test independent

Pasien hipertensi memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan pasien normal, berbagai faktor klinis dan demografi dapat mempengaruhi nilai kualitas hidup (Soni et al., 2010). Seiring bertambahnya usia seseorang lebih rentan terhadap suatu penyakit, risiko terserang penyakit serius lebih besar, sehingga pasien lansia mempunyai kualitas hidup yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang berusia lebih muda (Steigelman

et al., 2006).

Domain nyeri tubuh antara kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tidak berbeda bermakna, karena nyeri bukan gejala yang biasanya muncul pada pasien hipertensi. Nyeri biasanya muncul ketika pasien memiliki penyakit komplikasi kardiovaskular lainnya, seperti acute myocardial

infarction (Carvalho et al., 2012).

Hasil domain vitalitas pada kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tidak berbeda bermakna, hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Carvalho et al. (2011) dikarenakan adanya perbedaan karakteristik responden penelitian. Hasil domain fungsi sosial, keterbatasan emosional, serta keterbatasan mental pada kelompok responden usia 60-75 dan 40-59 tahun tidak memiliki perbedaan bermakna.

12

Pada pasien lansia yang menderita hipertensi, terjadi penurunan vaskularisasi di area otak karena peningkatan tekanan darah ke otak, sehingga pasien sulit untuk berkonsentrasi, mudah marah, merasa tidak nyaman, serta dapat berdampak pada aspek sosial, emosional dan mental (Dewi dan Sudhana 2013). Tidak adanya perbedaan bermakna di antara kedua kelompok tersebut, karena tersedianya program puskesmas yang terlaksana dengan baik untuk lansia seperti posyandu lansia.

Tabel IV. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman,

Yogyakarta Berdasarkan Faktor Tingkat Penghasilan Variabel Penghasilan Nilai p < UMR >UMR Mean ± SD Mean ± SD Usia 59,3 ± 10,8 57,6 ± 10,3 0,28 Tekanan Darah Sistolik 159,0 ± 17,4 158,9 ± 17,1 0,99 Tekanan Darah Diastolik 93,8 ± 10,7 94,8 ± 10,8 0,51

Pulse 79,2 ± 9,9 83,0 ± 10,6 0,01* BMI 23,5 ± 3,6 23,7 ± 4,2 0,75 nilai p<0.05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji statistik t-test independent; UMR = Upah Minimum Rakyat; Pulse = denyut nadi; BMI = Body Mass Index

Hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel IV menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kajian tingkat penghasilan terhadap variabel usia, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan BMI. Kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR cenderung memiliki

pulse yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok responden dengan

tingkat penghasilan <UMR.

Pengelompokkan tingkat penghasilan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta tahun 2016. Data Tabel V didapat dengan menggunakan uji statistik t tidak berpasangan. Pada Tabel V menunjukkan bahwa kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR tidak mempengaruhi delapan domain SF-36, dilihat dari nilai p pada delapan domain tersebut yaitu nilai p>0,05.

Pada penelitian ini, tingkat penghasilan tidak mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ha et al. (2014), yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna pada domain

13

kesehatan fisik, kesehatan psikologis (mental/emosional) dan hubungan sosial. Hal ini dikarenakan selisih jumlah penghasilan antara kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR pada tempat penelitian tidak berbeda jauh, sehingga kualitas hidup dari kedua kelompok responden tidak berbeda jauh pula.

Tabel V. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR

Aspek Penghasilan Nilai p <UMR Mean ± SD >UMR Mean ± SD Fungsi Fisik 75,3 ± 24,1 80,7 ± 22,7 0,35 Peran Fisik 39,8 ± 40,6 50,0 ± 41,3 0,32 Nyeri Tubuh 69,8 ± 22,7 74,0 ± 24,7 0,48 Kesehatan Secara Umum 54,3 ± 12,6 60,0 ± 15,0 0,10 Vitalitas 68,8 ± 17,4 73,7 ± 18,7 0,27 Fungsi Sosial 73,6 ± 23,1 76,6 ± 23,6 0,60 Peran Emosional 69,8 ± 41,8 67,7 ± 40,6 0,83 Peran Mental 78,4 ± 16,3 81,1 ± 19,2 0,54 nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji statistik t-test independent; UMR = Upah Minimum Regional

Hasil dari sub-analisis pada Tabel VI menunjukkan bahwa pada variabel BMI dan tekanan darah sistolik antara kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun cenderung berbeda bermakna, sedangkan hasil dari sub-analisis pada Tabel VII menunjukkan bahwa tingkat penghasilan berpengaruh pada variabel pulse responden.

Tabel VI. Sub-analisis Profil Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan Faktor Usia Variabel

Penghasilan <UMR Penghasilan >UMR 40-59 tahun Mean±SD 60-75 tahun Mean±SD Nilai p 40-59 tahun Mean±SD 60-75 tahun Mean±SD Nilai p BMI 24,8±3,5 22,2±3,3 <0,01* 24,1±3,5 23,2±4,9 0,32 TDS 155,6±18,0 162,5±16,2 0,06 154,3±15,1 164,7±17,9 <0,01* TDD 95,3±10,5 92,2±10,7 0,16 96,0±10,1 93,4±11,7 0,25 Pulse 78,6±9,3 79,8±10,6 0,56 83,2±11,1 82,7±10,1 0,83 *nilai p<0.05=adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji statistik t-test independent; UMR = Upah Minimum Rakyat; BMI = Body Mass Index

14

Tabel VII. Sub-analisis Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman,

Yogyakarta Berdasarkan Faktor Tingkat Penghasilan Variabel

Usia 40-59 tahun Usia 60-75 tahun

<UMR Mean±SD >UMR Mean±SD Nilai p <UMR Mean±SD >UMR Mean±SD Nilai p BMI 24,8±3,5 24,1±3,5 0,35 22,2±3,3 23,2±4,9 0,27 Usia 50,1±5,1 49,6±4,9 0,62 69,0±5,1 67,4±5,1 0,16 TDS 155,6±18,0 154,3±15,1 0,68 162,5±16,2 164,7±17,9 0,55 TDD 95,3±10,5 96,0±10,1 0,73 92,2±10,7 93,4±11,7 0,63 Pulse 78,6±9,3 83,2±11,1 0,03* 79,8±10,6 82,7±10,1 0,20 nilai p<0.05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji statistik t-test independent; UMR = Upah Minimum Rakyat; BMI = Body Mass Index

Dilakukan sub-analisis dari 8 domain, dengan membandingkan antara kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun dengan kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR. Data Tabel VIII didapat dengan menggunakan uji statistik t tidak berpasangan. Setelah dilakukan sub-analisis, tingkat penghasilan tidak mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi pada kelompok usia 40-59 tahun ataupun 60-75 tahun.

Tabel VIII. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden Usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR

Aspek

Usia 40-59 tahun Usia 60-75 tahun <UMR Mean±SD >UMR Mean±SD <UMR Mean±SD >UMR Mean±SD Fungsi fisik 88,3±14,9 84,4±18,2 74,3±25,2 79,6±19,9 Peran fisik 60,1±39,9 58,8±43,2 42,0±41,4 54,3±38,1 Nyeri tubuh 70,8±21,6 72,0±21,1 71,0±24,4 71,0±22,1

Kesehatan secara umum 60,3±13,5 61,6±11,3 55,1±13,1 60,1±11,8

Vitalitas 69,0±16,4 68,6±15,1 71,5±17,6 75,6±18,6 Fungsi sosial 75,2±20,3 75,9±26,1 72,8±25,7 74,8±26,0

Peran emosional 64,6±39,0 71,6±39,1 63,1±43,0 65,7±41,6 Peran mental 75,6±16,9 78,0±17,5 79,6±17,4 83,1±15,6

15

Tabel IX. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR dengan Kelompok

Responden Usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun Aspek

Penghasilan <UMR Penghasilan >UMR 40-59 tahun Mean±SD 60-75 tahun Mean±SD 40-59 tahun Mean±SD 60-75 tahun Mean±SD Fungsi Fisik 88,3±14,9* 74,3±25,2* 84,4±18,2 79,6±19,9 Peran Fisik 60,1±39,9* 42,0±41,4* 58,8±43,2 54,3±38,1 Nyeri Tubuh 70,8±21,6 71,0±24,4 72,0±21,1 71,0±22,1 Kesehatan Secara Umum 60,3±13,5 55,1±13,1 61,6±11,3 60,1±11,8 Vitalitas 69,0±16,4 71,5±17,6 68,6±15,1 75,6±18,6 Fungsi Sosial 75,2±20,3 72,8±25,7 75,9±26,1 74,8±26,0 Peran Emosional 64,6±39,0 63,1±43,0 71,6±39,1 65,7±41,6 Peran Mental 75,6±16,9 79,6±17,4 78,0±17,5 83,1±15,6 *nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji

t-test independent; UMR = Upah Minimum Rakyat

Dilakukan sub-analisis dari 8 domain, dengan membandingkan antara kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR dengan kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun. Data Tabel IX didapat dengan menggunakan uji statistik t tidak berpasangan. Setelah dilakukan sub-analisis, terdapat dua domain pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR yang dipengaruhi oleh usia, yaitu domain fungsi fisik dan peran fisik. Pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR, usia tetap tidak mempengaruhi kualitas hidup responden.

Responden dengan tingkat penghasilan <UMR, pada kelompok usia 40-59 tahun cenderung memiliki fungsi fisik dan peran fisik yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok usia 60-75 tahun. Seiring bertambahnya usia seseorang lebih rentan terhadap suatu penyakit, risiko terserang penyakit serius lebih besar, sehingga fungsi fisik pada kelompok usia 60-75 cenderung kurang baik dibandingkan dengan kelompok usia 40-59 tahun (Steigelman et

al., 2006).

Dari hasil sub-analisis, perbedaan BMI pada kelompok responden dengan penghasilan <UMR tidak mempengaruhi kualitas hidup responden, perbedaan tekanan darah sistolik pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR juga tidak mempengaruhi hasil kualitas hidup responden. Pada kelompok responden usia 40-59 tahun, pulse cenderung berbeda

16

bermakna, namun perbedaan pulse tersebut juga tidak mempengaruhi hasil kualitas hidup responden.

Dalam penelitian Carvalho et al., (2012) disebutkan bahwa adanya keterbatasan dalam penelitian yaitu semua responden berasal dari suatu perkumpulan penderita hipertensi yang memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang hipertensi sedangkan responden yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengetahuan hipertensi yang minim. Keterbatasan dalam penelitian lainnya adalah responden yang digunakan dalam penelitian tidak seragam, ada responden yang melakukan terapi farmakologi hipertensi dan ada yang tidak serta pengambilan data hanya dilakukan satu kali dan tidak adanya follow-up.

4. Kesimpulan

Hasil penelitian pada 183 responden menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) nilai kualitas hidup berdasarkan usia 40-59 tahun dibandingkan dengan usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik, peran fisik dan kesehatan secara umum. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok tingkat penghasilan >UMRdan <UMR pada semua domain nilai kualitas hidup. Hasil sub analisis menunjukkan adanya perbedaan skor kualitas hidup yang bermakna antara kelompok usia 40-59 tahun dengan kelompok usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik dan peran fisik. Hasil sub analisis tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok tingkat penghasilan >UMR dan <UMR pada semua domain nilai kualitas hidup.

17 Daftar Pustaka

Abed, Y. and Abu-Haddaf, S., 2013. Risk Factors of Hypertension at UNRWA Primary Health Care Centers in Gaza Governorates, ISRN Epidemiology, 6 Bhuiyan, F. and Gani, M.O., 2015. Usage of Human Resource Information

System and Its Application in Business : A Study on Banking Industry in

Bangladesh. SCIRP, 7, 111–122.

Carvalho, M.A.N., Silva, I.B.S., Ramos, S.B.P., Coelho, L.F., Goncalves, I.D., and Figueiredo Neto, J.A. de, 2012. Quality of Life of Hypertensive Patients and Comparison of Two Instruments of HRQOL Measure. Arq Bras Cardiol, 98 (5), 442–451.

Departemen Kesehatan RI, 2013, Hipertensi, Departemen Kesehatan RI, http://depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909, diakses pada tanggal 14 Februari 2016.

Dewi, P.R. and Sudhana, I.W., 2013. Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia Dengan Normotensi Dan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Gianyar I Periode Bulan November Tahun 2013, Jurnal Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana, 1–25.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013. Profil Kesehatan Sleman Tahun 2013, 274, 42.

Franklin, S.S., Larson, M.G., Khan, S.A., Wong, N.D., Leip, E.P., Kannel, W.B., and Levy, D., 2001. Does the Relation of Blood Pressure to Coronary Heart Change With Aging? The Framingham Heart Study. Circulation, 103, 1245

1249.

Ha, N.T., Duy, H.T., Le, N.H., Khanal, V., and Moorin, R., 2014. Quality of life among people living with hypertension in a rural Vietnam community. BMC

public health, 14, 833.

Hasrat, K.T., 2016. Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Menggunakan Instrumen SF-36: Kajian Faktor Usia dan Jenis Kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hayes D.K., Denny C.H., Keenan N.L., Croft J.B., Greenlund K.J., 2008,

Health-related quality of life hypertension status, awareness, treatment, and control: National Health & Nutrition Examination Survey, 2001-2004, J Hypertens, 26(4):641-647.

Jordan-marsh, M., 2002. Advanced Practice. J Clin Epidemiol, 22 (6), 35–43. Lam, C.S.P., 2011. The socioeconomics of hypertension: How $50 000 May Buy

a Drop in Blood Pressure. Hypertension, 58 (2), 140–141.

18

hypertension: The Task Force for the management of arterial hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC). J Hypertens, 31, 1281-1357.

Mungreiphy, N.K., Kapoor, S., and Sinha, R., 2011. Association between BMI, Blood Pressure, and Age: Study among Tangkhul Naga Tribal Males of Northeast India. J Anthropol Sci, 2011, 1–6.

Muniroh, L., Wirjatmadi, B. and Kuntoro, 2003. Pengaruh Pemberian Jus Buah Belimbing dan Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga, 25–34.

Nwankwo, T., Yoon, S.S., Burt, V., and Gu, Q., 2013. Hypertension among adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012. NCHS data brief, 133, 1–8.

Panthee, B. and Kritpracha, C., 2011. Review : Anxiety and Quality of life in

Patients with Myocardial Infarction, NMJN, 105–115.

Rachmawati, Y., Perwitasari, D. A., dan Adnan, 2014, Validasi Kuisioner SF-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi di Puskesmas Yogyakarta,

Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan,

Yogyakarta.

Sigarlaki, H.J.O., 2006. Karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi di desa bocor, kecamatan bulus pesantren, kabupaten kebumen, jawa tengah, tahun 2006. Makara, Kesehatan, 10 (2), 78–88.

Soni, R., Porter, A., Lash, J., and Unruh, M., 2010. Health-related quality of life in hypertension, chronic kidney disease and coexistent chronic health conditions. Adv Chronic Kidney Dis, 17 (4), 17–26.

Steigelman, K.L., et al., 2006, Religion, Relationships and Mental Health in Midlifewomen Following Acute Myocardial Infarction, Issues in Mental

Health Nursing, 27, 141.

Susilo, N., 2015. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Usia 40-75 Tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (Kajian Faktor Umur dan Pengaturan Diet), Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wells, B., Dipiro, J., Schwinghammer, T., and Dipiro, C., 2009.

19

20 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

21 Lampiran 2. Ethical Clearance

22

23 Lampiran 4. Informed Consent

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Dewita Cici Ernia dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul

“EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DAN SOSIO-EKONOMI)”. Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi.

2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 6 faktor (BMI, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan, pengaturan diet dan pendidikan) terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian tekanan darah responden.

Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 160 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.

1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

2. Prosedur Penelitian

Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:

a. Responden penelitian akan diwawancarai oleh Tim peneliti. Pertanyaan wawancara meliputi, nama, alamat, usia, jenis kelamin, status, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, penyakit penyerta, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, pola makan/diet, penghasilan, jenis pekerjaan (Berdasarkan CRF yang sudah disediakan).

b. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah oleh Tim peneliti.

24 3. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

4. Manfaat

Keuntungan langsung yang Responden penelitian dapatkan adalah

a. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah secara gratis

b. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi sehingga dapat membantu mencegah prevalensi hipertensi meningkat dan tekanan darah responden hipertensi dapat terkontrol

c. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tekanan darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapat memberikan informasi terkait faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi di Padukuhan Denggung, Padukuhan Medari Cilik, Padukuhan Rejodadi II, dan Padukuhan Penen, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai faktor risiko hipertensi seperti: pola hidup sehingga dapat memantau kesehatan fisik secara lebih intensif. 5. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.

6. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi Dewita Cici Ernia pada 085245554606. Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. (0274) 588688 password 17225 dari lingkungan UGM) atau 08112666869 dari luar, atau email: mhrec_fmugm@ugm.ac.id

26

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah 1. Uji Validitas Spygmomanometer Digital dan Sypgmomanometer Raksa

Pengujian validitas menggunakan t-test dependent dengan taraf kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara statistic. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunaka valid.

a. Sygmomanometer 1 b. Sygmomanometer 2 Spygmomanometer 2 Probandus 1 2 3 Digital Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) 96 60 91 62 92 64 Raksa Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) 90 50 90 60 98 70 Nilai P sistolik = 0,9188 Nilai P diastolik = 0,7512 Spygmomanometer 1 Probandus 1 2 3 Digital Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) 99 59 91 59 98 73 Raksa Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) 110 80 97 58 90 68 Nilai P sistolik = 0,6625 Nilai P diastolik = 0,5606

27 c. Sygmomanometer 3 Spygmomanometer 3 Probandus 1 2 3 Digital Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) 96 63 91 64 112 76 Raksa Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) 97 55 94 64 100 60 Nilai P sistolik = 0,7054 Nilai P diastolik = 0,3532

2. Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital a. Spygmomanometer 1 Probandus Spygmomanometer 1 Hasil Mean SD CV 1 2 3 1 S D 107 87 107 84 108 83 107,33 84,67 0,57 2,08 0,53% 2,45% 2 S D 96 70 93 69 95 71 94,6 70 1,52 1 1,60 % 1,42% 3 S D 100 70 98 74 98 71 98,67 71,67 1,16 2,08 1,17% 2,91% b. Spygmomanometer 2 Probandus Spygmomanometer 2 Hasil Mean SD CV 1 2 3 1 S D 100 65 98 64 94 63 97,34 64 3,05 1 3,13% 1,56% 2 S D 100 74 99 72 104 76 101 74 2,64 2 2,61% 2,70% 3 S D 100 62 94 63 95 67 96,33 64 3,21 2,64 3,33% 4,12%

28 c. Spygmomanometer 3 Probandus Spygmomanometer 3 Hasil Mean SD CV 1 2 3 1 S D 109 75 109 74 110 72 109,33 73,66 0,57 1,52 0,52% 2,06% 2 S D 123 80 130 85 130 80 127,67 81,67 4,04 2,88 3,16% 3,52% 3 S D 122 75 115 77 117 77 118 76,33 3,60 1,15 3,05% 1,50%

29

30

DATA UJI RELIABILITAS KUESIONER SF-36 Domain Nilai Cronbach's Alpha

Tiap Domain Fungsi Fisik 0.935

Peran Fisik 0.956 Nyeri Tubuh 0.655 Kesehatan secara umum 0.843 Vitalitas 0.874 Aspek sosial 0.803 Aspek Emosional 0.921 Kesehatan mental 0.881

31 Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi

33 2. Ukuran Tinggi Badan

35 Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Wawancara

36 Lampiran 9. Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

40

Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36) Tabel 1.Skor dari tiap-tiap pertanyaan

Nomor dari tiap pertanyaan

Jumlah jawaban

Dokumen terkait