• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan)."

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

xiv ABSTRAK

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah meningkat secara terus menerus, dengan tekanan sistolik ≥140mmHg dan tekanan diastolik

≥90mmHg. Faktor yang berpengaruh adalah usia dan tingkat penghasilan. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi berdasarkan kajian usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Ngemplak, Sleman, menggunakan instrumen Short Form 36 (SF-36). Jenis penelitian adalah penelitian observasional, dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling sebanyak 183 responden. Data di uji

t-test tidak berpasangan pada delapan domain instrumen SF-36 dengan tingkat

penghasilan dan faktor usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan <Upah Minimum Regional (UMR), kelompok usia mempengaruhi kualitas hidup pada domain fungsi fisik dengan rerata kelompok usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun masing-masing 88,3±14,9 dan 74,3±25,2, dan fungsi sosial dengan rerata 75,2±20,3 dan 72,8±25,7 kelompok usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun. Pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR, usia tidak mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi. Pada kelompok usia 40-59 tahun, tingkat penghasilan mempengaruhi kualitas hidup responden pada domain fungsi sosial dengan rerata kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR yaitu 75,2±20,3 dan 75,9±26,1. Pada kelompok usia 60-75 tahun, tingkat penghasilan tidak mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi.

(2)

xv ABSTRACT

Hypertension is the condition when blood pressure rises continuously,

with systolic pressure ≥90mmHg and diastolic pressure ≥140mmHg. Factors that

affect are age and income levels. The study’s purpose was to evaluate the quality of life of hypertensive respondents based on the study of age and income levels in Ngemplak, Sleman, using instruments Short Form 36 (SF-36). The study was observational study with analytical cross-sectional design. Sampling was done by cluster random sampling with total 183 respondents. Data was test with independent t-test on the eight domains instruments SF-36 with income level and age. The results indicating that group of respondents with incomes <Regional Minimum Monthly Salary, age affect the quality of life in physical function domain with average group aged 40-59 years and 60-75 years respectively 88,3±14,9 and 74,3±25,2 and social functions with average 75,2±20,3 and 72,8±25,7 group aged 40-59 years and 60-75 years. Group of respondents with income levels >UMR, age didn’t affect the quality of life. Group aged 40-59 year, income level affects the quality of life in social function domain with average group with income levels <UMR and >UMR ie 75,2 ± 20,3 and 75,9±26,1. Group aged 60-75 year, income level didn’t affect the quality of life.

(3)

YOGYAKARTA

(KAJIAN USIA DAN TINGKAT PENGHASILAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh : Herawati Claudia NIM : 138114115

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN

NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN USIA DAN TINGKAT PENGHASILAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh : Herawati Claudia NIM : 138114115

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

The fear of the LORD is the

beginning of knowledge, but

fools despise wisdom and

instruction (Amsal 1:7)

Persembahan

(8)
(9)
(10)

vii PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan

Instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (Kajian Usia dan Tingkat Penghasilan)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian ini.

2. Bapak Kepala Dukuh Morangan, Jimat dan Jelapan yang telah memberikan ijin pengambilan data pada masyarakat setempat.

3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK dan Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku penguji yang telah mendukung terlaksananya penelitian dan penyusunan skripsi ini dan selalu bersedia memberikan saran serta arahan yang berharga bagi penulis.

5. Ibu Dita Maria Virginia, M. Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akedemik yang senantiasa membimbing dari awal hingga akhir dan terus memberikan semangat dan motivasi.

6. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu proses pembelajaran selama perkuliahan dari awal hingga akhir.

(11)

viii

motivasi, semangat dan dukungan doa dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman kelompok skripsi: Dewita Cici Ernia, Elma Viorentina Sembiring, Seravina Maria Octaviani, Sari Kusumastuti dan Sang Ayu Putu Asti Indayati yang telah banyak memberikan pembelajaran selama proses penelitian berlangsung.

9. Untuk Nurjadi Dwi Oktawati, Puspa Raras Damasari, dan Millatina Jasmine, yang telah membantu dalam pengambilan data dari awal hingga akhir.

10. Teman-teman FSM C, FKK C dan seluruh angkatan 2013 yang telah berbagi suka dan duka selama berada di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat diucapkan namanya satu per satu yang telah mendukung penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembacanya. Terima kasih.

Yogyakarta, 10 Oktober 2016

(12)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI... vi

PRAKATA... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

ABSTRAK... xiv

ABSTRACT... xv

PENDAHULUAN... 1

METODE PENELITIAN... 3

2.1. Jenis dan Rancangan Penelitian... 3

2.2. permohonan Ijin dan Kerjasama... 4

2.3. Pembuatan Informed Consent... 5

2.4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian... 5

2.5. Penetapan dan Seleksi Calon Responden... 6

2.6. Pengukuran Tekanan Darah, Tinggi Badan dan Berat Badan... 7

2.7. Pengelompokkan dan Analisis Data Penelitian... 7

2.8. Teorima Batas Tengah (Central Limit Theorem)... 8

(13)

x

KESIMPULAN... 16

DAFTAR PUSTAKA... 17

LAMPIRAN...19

(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat, dan Padukuhan Jelapan... 9 Tabel II. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Usia... 10 Tabel III. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun... 11 Tabel IV. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Tingkat Penghasilan... 12 Tabel V. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR... 13 Tabel VI. Sub-analisis Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Usia... 13 Tabel VII. Sub-analisis Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Tingkat Penghasilan... 14 Tabel VIII. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok

Responden Usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR... 14 Tabel IX. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok

(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman,

(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Surat Ijin Penelitian...20

Lampiran 2. Ethical Clearance...21

Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit...22

Lampiran 4. Informed Consent...23

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah....26

Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36...29

Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi...31

Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Wawancara...35

Lampiran 9. Kuisioner Short Form-36 (SF-36)...36

Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36)...40

Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample Size (PS)...42

Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)...43

Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia...44

Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Tingkat Penghasilan...48

Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)...52

Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Jenis Kelamin Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)...56

(17)

xiv

Lampiran 18. Uji T Tidak Berpasangan pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR, Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner

Short Form-36 (SF-36)... 63

Lampiran 19. Uji T Tidak Berpasangan pada kelompok responden usia 60-75 tahun, Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap 8 domain Kuisioner

Short Form-36 (SF-36)... 67

Lampiran 20. Uji T Tidak Berpasangan pada kelompok responden usia 40-59 tahun, Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap 8 domain Kuisioner

Short Form-36 (SF-36)... 71

Lampiran 21. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) pada kelompok responden dengan Tingkat Penghasilan <UMR terhadap faktor usia... 75

Lampiran 22. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) pada kelompok responden dengan Tingkat Penghasilan >UMR terhadap faktor usia... 79

Lampiran 23. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) pada kelompok responden usia 40-59 tahun terhadap faktor Tingkat Penghasilan... 83 Lampiran 24. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS),

(18)

xv ABSTRAK

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah meningkat secara terus menerus, dengan tekanan sistolik ≥140mmHg dan tekanan diastolik

≥90mmHg. Faktor yang berpengaruh adalah usia dan tingkat penghasilan. Tujuan

penelitian adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi berdasarkan kajian usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Ngemplak, Sleman, menggunakan instrumen Short Form 36 (SF-36). Jenis penelitian adalah penelitian observasional, dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling sebanyak 183 responden. Data di uji

t-test tidak berpasangan pada delapan domain instrumen SF-36 dengan tingkat

penghasilan dan faktor usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan <Upah Minimum Regional (UMR), kelompok usia mempengaruhi kualitas hidup pada domain fungsi fisik dengan rerata kelompok usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun masing-masing 88,3±14,9 dan 74,3±25,2, dan fungsi sosial dengan rerata 75,2±20,3 dan 72,8±25,7 kelompok usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun. Pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR, usia tidak mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi. Pada kelompok usia 40-59 tahun, tingkat penghasilan mempengaruhi kualitas hidup responden pada domain fungsi sosial dengan rerata kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR yaitu 75,2±20,3 dan 75,9±26,1. Pada kelompok usia 60-75 tahun, tingkat penghasilan tidak mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi.

(19)

xvi ABSTRACT

Hypertension is the condition when blood pressure rises continuously, with systolic pressure ≥90mmHg and diastolic pressure ≥140mmHg. Factors that affect are age and income levels. The study’s purpose was to evaluate the quality of life of hypertensive respondents based on the study of age and income levels in Ngemplak, Sleman, using instruments Short Form 36 (SF-36). The study was observational study with analytical cross-sectional design. Sampling was done by cluster random sampling with total 183 respondents. Data was test with independent t-test on the eight domains instruments SF-36 with income level and age. The results indicating that group of respondents with incomes <Regional Minimum Monthly Salary, age affect the quality of life in physical function domain with average group aged 40-59 years and 60-75 years respectively 88,3±14,9 and 74,3±25,2 and social functions with average 75,2±20,3 and 72,8±25,7 group aged 40-59 years and 60-75 years. Group of respondents with income levels >UMR, age didn’t affect the quality of life. Group aged 40-59 year, income level affects the quality of life in social function domain with average group with income levels <UMR and >UMR ie 75,2 ± 20,3 and 75,9±26,1. Group aged 60-75 year, income level didn’t affect the quality of life.

(20)

1 1. Pendahuluan

Hipertensi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah meningkat

secara terus menerus, yaitu keadaan tekanan sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥90 mmHg (Wells et al. 2009). Jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh, sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat secara kronis. Jika penyakit ini dibiarkan dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal (Departemen Kesehatan RI, 2013).

Menurut European Society of Hypertension (ESH) dan European Society

of Cardiology (ESC) tahun 2013, katogeri tekanan darah dibagi menjadi kategori

optimal dengan tekanan sistolik <120 mmHg dan/atau tekanan diastolik <80 mmHg, kategori normal dengan tekanan sistolik 120-129 mmHg dan/atau tekanan diastolik 80-84 mmHg, kategori normal tinggi dengan tekanan sistolik 130-139 mmHg dan/atau tekanan diastolik 85-89 mmHg, kategori hipertensi kelas 1 dengan tekanan sistolik 140-159 mmHg dan/atau tekanan diastolik 90-99 mmHg, kategori hipertensi kelas 2 dengan tekanan sistolik 160-179 mmHg dan/atau tekanan diastolik 100-109 mmHg, kategori hipertensi kelas 3 dengan tekanan

sistolik ≥180 mmHg dan/atau tekanan diastolik ≥110 mmHg (Mancia et al. 2013). Masalah hipertensi di Indonesia cenderung meningkat. Menurut RISKESDAS, terjadi peningkatan penyakit tidak menular terutama hipertensi, yaitu dari 8,3% pada tahun 2007 meningkat menjadi 12,8% pada tahun 2013 (Sugianto, dkk, 2013). Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil

pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8% (Departemen Kesehatan RI,

2013). Daerah Istimewa Yogyakarta menduduki peringkat ke 5 di Indonesia dengan kasus Hipertensi.

(21)

2

kedua terbanyak di Kabupaten Sleman, yaitu sebanyak 63,377 kasus hipertensi (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sigarlaki (2006), Abed and Abu-Haddaf (2013), 75,8% penderita hipertensi merupakan subjek dengan penghasilan rendah dan 15% terjadi pada subjek dengan penghasilan tinggi. Subjek dengan penghasilan tinggi akan lebih mudah untuk melakukan terapi hipertensi secara rutin (Departemen Kesehatan RI, 2013).

Responden yang menderita hipertensi cenderung memiliki status kesehatan yang buruk dibandingkan dengan responden yang tidak menderita hipertensi (Hayes, et al, 2008). Usia dan tingkat penghasilan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kualitas hidup seseorang. Pada lansia, risiko terserang penyakit serius lebih besar, sehingga pasien lansia mempunyai kualitas hidup yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang berusia lebih muda (Steigelman, et al., 2006).

Penduduk dengan penghasilan di bawah UMR mempunyai kualitas hidup yang lebih buruk dibandingkan penduduk dengan penghasilan di atas UMR (Panthee and Kritpracha 2011). Pada masyarakat dengan pendapatan rumah tangga yang tinggi, dapat menurunkan risiko terjadinya hipertensi, sehingga memiliki kualitas hidup yang lebih baik (Lam 2011). Usia dan tingkat penghasilan juga berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien hipertensi.

Kualitas hidup responden dapat diukur dengan menggunakan instrumen

36-item short-form and Health Survey (SF-36). Instrumen SF-36 terdiri dari 1

(22)

3

Hipertensi di Indonesia memiliki angka prevalensi yang tinggi dan hipertensi dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang, sehingga perlu diadakan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun dengan perbedaan usia dan tingkat penghasilan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sleman, pada 3 padukuhan yaitu Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat, dan Padukuhan Jelapan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi kualitas hidup masyarakat di Kecamatan Ngemplak oleh Kabupaten Sleman dan dapat menjadi masukan bagi instansi kesehatan masyarakat setempat terkait dengan kualitas hidup responden hipertensi, serta dapat menjadi informasi terkait perbedaan faktor usia dan tingkat penghasilan terhadap kualitas hidup responden hipertensi.

2. Metode Penelitian

2.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan dengan melakukan wawancara yang mengacu pada panduan pertanyaan yang terdapat pada SF-36, serta dilakukan pengukuran tekanan darah, kemudian data diolah dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dan dianalisis dengan metode statistika.

Tempat penelitian dirandom dari Kecamatan Ngemplak. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit yang terdiri dari satu kelompok (cluster). Dan dari tiap kelompok tersebut, akan ada individu yang terpilih sebagai sampel. Variabel pada penelitian ini terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. Variabel bebas (usia dan tingkat penghasilan)

2. Variabel tergantung (nilai kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36)

(23)

4

Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan Instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta” yang dilakukan oleh 6 orang dengan kajian yang berbeda-beda yaitu jenis kelamin, BMI (Body Mass Index), pendidikan, pekerjaan, pengaturan diet, penghasilan, dan kelompok usia adalah variabel yang diteliti oleh semua peneliti sehingga data yang diperoleh merupakan data bersama.

Gambar I. Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY

2.2. Permohonan ijin dan kerjasama

Penelitian dilakukan setelah mendapatkan Ethical Clearence dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ref: KE/FK/792/EC/2016 dan surat ijin melakukan penelitian dari Bappeda Kabupaten Sleman. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuisioner SF-36, informed consent, panduan wawancara, alat pengukur tinggi badan, timbangan berat badan dan sphygmomanometer digital.

(24)

5 2.3. Pembuatan informed consent

Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang

ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan dari pembuatan informed consent adalah untuk menjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang nantinya akan di publikasikan karena responden yang digunakan pada penelitian ini merupakan responden manusia. Responden diminta untuk mengisi informed consent secara lengkap dan benar yang berisi nama, alamat, umur kemudian menandatanganinya. 2.4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah panduan wawancara dan kuisioner SF-36 (Short-Form-36) yang telah dilakukan validasi. Dilakukan uji pemahaman bahasa yang dilakukan dengan mengujikan kuisioner kepada 30 orang dengan kriteria inklusi tetapi tidak berasal dari lokasi penelitian.

Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk mengetahui pemahaman responden terhadap maksud dan tujuan pernyataan yang

dibuat peneliti. Uji realibilitas dilakukan dengan koefisien alpha (α) dari

Cronbach alpha. Nilai cronbach alpha yang baik adalah >0,60

(Bhuiyan and Gani 2015). Jika nilai cronbach alpha >0,60, maka domain dalam SF-36 dinyatakan reliabel.

(25)

6

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yaitu

sphygmomanometer digital yang telah dilakukan validasi dan

reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas sphygmomanometer dengan melakukan kalibrasi, yaitu dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan tekanan darah probandus menggunakan sphygmomanometer digital dan sphygmomanometer raksa yang dilakukan pada tiga probandus.

Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian di uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95% untuk melihat apakah terdapat perbedaan bermakna pada hasil pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan dengan mengukur tekanan darah pada tiga probandus masing-masing sebanyak tiga kali pengukuran, dengan jarak waktu 5 menit setiap pengukuran.

2.5. Penetapan dan seleksi calon responden

Pada penelitian ini digunakan 183 responden. Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden, kemudian responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatangani surat persetujuan untuk mengikuti penelitian dengan sukarela. Perhitungan besar sampel menggunakan program PS (power and sample size). Hasil perhitungan sampel dengan nilai α= 0,05; power= 0,8; δ=10; σ=20; dan m=1 menghasilkan nilai 64,

sehingga diperoleh besar sampel minimal untuk 1 kelompok penelitian sebanyak 64 responden dengan range sebesar 25% sehingga jumlah responden minimal untuk 1 kelompok adalah 80 responden.

(26)

7

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah responden yang berusia 40-75 tahun dan memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg

dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg atau sedang menjalani terapi farmakologi hipertensi dan bersedia mengisi informed consent. Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi

informed consent dan diwawancarai.

2.6. Pengukuran Tekanan Darah, Tinggi Badan dan Berat Badan

Pengukuran tekanan darah untuk responden yang telah menandatangani informed consent, dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan pada meja dan dalam posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali berturut–turut, dan masing-masing pengukuran diberikan jeda selama 2 menit. Jika hasil

pengukuran kedua berbeda ≥10 mmHg dibanding pengukuran pertama,

maka dilakukan pengukuran ketiga. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dengan pengukuran terakhir dihitung reratanya sebagai hasil ukur tensi.

Responden yang masuk dalam kriteria inklusi dan telah menandatangani informed consent akan diukur tinggi badan dan berat badan dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan dan timbangan berat badan. Alat yang digunakan telah dilakukan kalibrasi dari Badan Metrologi, tujuan kalibrasi adalah untuk meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi mengenai hasil pengukuran yang dilakukan. 2.7. Pengelompokan dan Analisis Data Penelitian

(27)

8

Analisis data dilakukan dengan penentuan nilai statistik dari variabel yang ditentukan. Uji normalitas dilakukan dengan parameter

Kolmogorov-Sminov. Data dikatakan terdistribusi normal apabila

p>0,05. Dilakukan analisis data untuk mengetahui pengaruh usia dan tingkat penghasilan terhadap skor kualitas hidup responden. Dilakukan uji t tidak berpasangan karena data dianggap terdistribusi normal. Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok. Dalam penelitian ini dilakukan sub-analisis data agar analisis yang dilakukan tidak ada yang sama untuk setiap kelompok penelitian serta untuk memperjelas perbedaan antar kelompok.

2.8. Teorima Batas Tengah (Central Limit Theorem)

Suatu distribusi data penting untuk diketahui kenormalannya dengan menggunakan teorima batas tengah, yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang cukup besar (banyak), maka distribusi sampling rata-rata akan terdistribusi mendekati normal.

3. Hasil dan Pembahasan

Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah sebanyak 183 orang, yang diambil dari 3 padukuhan, yaitu Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat, dan Padukuhan Jelapan, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan kualitas hidup responden usia 40 – 75 tahun menggunakan instrumen SF-36 terhadap faktor usia dan tingkat penghasilan. Profil responden penelitian dapat dilihat pada Tabel I.

Nilai p pada tabel didapat dari uji nonparametrik SPSS, yaitu uji

chi-square. Perbandingan jumlah responden pada variabel usia, jenis kelamin,

(28)

9

Tingginya jumlah responden yang tidak melakukan terapi farmakologi hipertensi dikarenakan responden tidak merasakan tanda dan gejala hipertensi dan tidak rutin melakukan pengukuran tekanan darah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasrat (2016) dan Susilo et al., (2015) menunjukkan hasil yang serupa dengan penelitian ini, yaitu tingginya jumlah responden yang tidak melakukan terapi farmakologi hipertensi dan rendahnya jumlah responden yang melakukan terapi.

Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat, dan Padukuhan Jelapan

Nilai p pada Tabel II diperoleh dengan menggunakan uji t-test tidak berpasangan antara kelompok usia 40-59 tahun dan kelompok usia 60-75 tahun terhadap tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, pulse, serta BMI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada pulse (denyut nadi) pada kelompok responden usia 40-59 tahun dan kelompok responden usia 60-75 tahun.

Variabel Jumlah (n=183) Persentase (%) Nilai p Usia (tahun)

(29)

10

Tabel II. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan Faktor Usia

Variabel

Kelompok Usia

Nilai p 60-75 tahun 40-59 tahun

Mean ± SD Mean ± SD

Tekanan Darah Sistolik 162,6 ± 17,7 156,0 ± 16,3 0,01* Tekanan Darah Diastolik 92,5 ± 11,3 95,8 ± 10,0 0,04*

Pulse (Denyut Nadi) 80,4 ± 10,3 81,6 ± 10,5 0,41 BMI 22,2 ± 3,5 24,8 ± 3,9 <0,01* *nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Pulse = denyut nadi; BMI = Body Mass Index

Tekanan darah sistolik pada kelompok responden usia 60-75 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok responden usia 40-59 tahun, hal ini terjadi karena seiring dengan bertambahnya usia, tekanan arterial juga meningkat, terjadinya regurgitasi aorta, serta adanya proses degeneratif, yang biasanya terjadi pada usia tua (Muniroh and Wirjatmadi 2003). Seiring dengan bertambahnya usia tekanan darah diastolik akan cenderung menurun, sedangkan tekanan darah sistolik dan denyut nadi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Franklin et al., 2001).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna pada BMI kelompok responden usia 40-59 tahun dan kelompok responden usia 60-75 tahun. Kelompok responden usia 60-75 tahun memiliki BMI lebih rendah dibandingkan dengan kelompok responden usia 40-59 tahun, karena adanya perubahan pada massa otot dan tulang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mungreiphy, et al. (2011)

menunjukkan bahwa kelompok responden usia ≥60 tahun memiliki BMI yang

lebih rendah dibandingkan dengan kelompok responden <60 tahun.

Data pada Tabel III menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada domain fungsi fisik, peran fisik dan kesehatan secara umum. Hasil tiga domain tersebut menunjukkan bahwa kelompok responden usia 60-75 tahun memiliki rerata yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok responden usia 40-59 tahun.

(30)

11

responden yang lebih muda, terutama pada domain fisik. Alasan yang memungkinkan adalah meningkatnya beban penyakit, termasuk hipertensi pada responden lansia.

Tabel III. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun

Aspek Usia Nilai p

60-75 tahun Mean ± SD

40-59 tahun Mean ± SD

Fungsi Fisik 76,5±23,1 86,2±16,8 <0,01* Peran Fisik 47,3±40,3 59,4±41,5 0,04* Nyeri Tubuh 71,0±23,3 71,5±21,2 0,89 Kesehatan Secara Umum 57,2±12,7 61,0±12,3 0,04* Vitalitas 73,2±18,1 68,8±15,6 0,08 Fungsi Sosial 73,7±25,7 75,5±23,5 0,61 Peran Emosional 64,2±42,2 68,3±39,0 0,50 Peran Mental 81,1±16,6 76,9±17,2 0,09 *nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji statistik t-test independent

Pasien hipertensi memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan pasien normal, berbagai faktor klinis dan demografi dapat mempengaruhi nilai kualitas hidup (Soni et al., 2010). Seiring bertambahnya usia seseorang lebih rentan terhadap suatu penyakit, risiko terserang penyakit serius lebih besar, sehingga pasien lansia mempunyai kualitas hidup yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang berusia lebih muda (Steigelman

et al., 2006).

Domain nyeri tubuh antara kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tidak berbeda bermakna, karena nyeri bukan gejala yang biasanya muncul pada pasien hipertensi. Nyeri biasanya muncul ketika pasien memiliki penyakit komplikasi kardiovaskular lainnya, seperti acute myocardial

infarction (Carvalho et al., 2012).

(31)

12

Pada pasien lansia yang menderita hipertensi, terjadi penurunan vaskularisasi di area otak karena peningkatan tekanan darah ke otak, sehingga pasien sulit untuk berkonsentrasi, mudah marah, merasa tidak nyaman, serta dapat berdampak pada aspek sosial, emosional dan mental (Dewi dan Sudhana 2013). Tidak adanya perbedaan bermakna di antara kedua kelompok tersebut, karena tersedianya program puskesmas yang terlaksana dengan baik untuk lansia seperti posyandu lansia.

Tabel IV. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman,

Yogyakarta Berdasarkan Faktor Tingkat Penghasilan

Variabel dengan uji statistik t-test independent; UMR = Upah Minimum Rakyat; Pulse = denyut nadi; BMI = Body Mass Index

Hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel IV menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kajian tingkat penghasilan terhadap variabel usia, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan BMI. Kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR cenderung memiliki

pulse yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok responden dengan

tingkat penghasilan <UMR.

Pengelompokkan tingkat penghasilan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta tahun 2016. Data Tabel V didapat dengan menggunakan uji statistik t tidak berpasangan. Pada Tabel V menunjukkan bahwa kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR tidak mempengaruhi delapan domain SF-36, dilihat dari nilai p pada delapan domain tersebut yaitu nilai p>0,05.

(32)

13

kesehatan fisik, kesehatan psikologis (mental/emosional) dan hubungan sosial. Hal ini dikarenakan selisih jumlah penghasilan antara kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR pada tempat penelitian tidak berbeda jauh, sehingga kualitas hidup dari kedua kelompok responden tidak berbeda jauh pula.

Tabel V. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR

Aspek nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji statistik t-test independent; UMR = Upah Minimum Regional

Hasil dari sub-analisis pada Tabel VI menunjukkan bahwa pada variabel BMI dan tekanan darah sistolik antara kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun cenderung berbeda bermakna, sedangkan hasil dari sub-analisis pada Tabel VII menunjukkan bahwa tingkat penghasilan berpengaruh pada variabel pulse responden.

Tabel VI. Sub-analisis Profil Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan Faktor Usia

Variabel

(33)

14

Tabel VII. Sub-analisis Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman,

Yogyakarta Berdasarkan Faktor Tingkat Penghasilan

Variabel

Usia 40-59 tahun Usia 60-75 tahun

<UMR statistik t-test independent; UMR = Upah Minimum Rakyat; BMI = Body Mass Index

Dilakukan sub-analisis dari 8 domain, dengan membandingkan antara kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun dengan kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR. Data Tabel VIII didapat dengan menggunakan uji statistik t tidak berpasangan. Setelah dilakukan sub-analisis, tingkat penghasilan tidak mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi pada kelompok usia 40-59 tahun ataupun 60-75 tahun.

Tabel VIII. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden Usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR

Aspek

Usia 40-59 tahun Usia 60-75 tahun

<UMR

Fungsi fisik 88,3±14,9 84,4±18,2 74,3±25,2 79,6±19,9

Peran fisik 60,1±39,9 58,8±43,2 42,0±41,4 54,3±38,1

Nyeri tubuh 70,8±21,6 72,0±21,1 71,0±24,4 71,0±22,1

Kesehatan secara umum 60,3±13,5 61,6±11,3 55,1±13,1 60,1±11,8

Vitalitas 69,0±16,4 68,6±15,1 71,5±17,6 75,6±18,6

Fungsi sosial 75,2±20,3 75,9±26,1 72,8±25,7 74,8±26,0

Peran emosional 64,6±39,0 71,6±39,1 63,1±43,0 65,7±41,6

Peran mental 75,6±16,9 78,0±17,5 79,6±17,4 83,1±15,6

(34)

15

Tabel IX. Perbandingan 8 Domain Kuisioner SF-36 antara Kelompok Responden dengan Tingkat Penghasilan <UMR dan >UMR dengan Kelompok

Responden Usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun

Aspek

Penghasilan <UMR Penghasilan >UMR 40-59 tahun

Fungsi Fisik 88,3±14,9* 74,3±25,2* 84,4±18,2 79,6±19,9 Peran Fisik 60,1±39,9* 42,0±41,4* 58,8±43,2 54,3±38,1 Nyeri Tubuh 70,8±21,6 71,0±24,4 72,0±21,1 71,0±22,1 Kesehatan Secara Umum 60,3±13,5 55,1±13,1 61,6±11,3 60,1±11,8 Vitalitas 69,0±16,4 71,5±17,6 68,6±15,1 75,6±18,6 Fungsi Sosial 75,2±20,3 72,8±25,7 75,9±26,1 74,8±26,0 Peran Emosional 64,6±39,0 63,1±43,0 71,6±39,1 65,7±41,6 Peran Mental 75,6±16,9 79,6±17,4 78,0±17,5 83,1±15,6 *nilai p<0,05 = adanya perbedaan bermakna antar kelompok; Nilai p didapat dengan uji

t-test independent; UMR = Upah Minimum Rakyat

Dilakukan sub-analisis dari 8 domain, dengan membandingkan antara kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR dan >UMR dengan kelompok responden usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun. Data Tabel IX didapat dengan menggunakan uji statistik t tidak berpasangan. Setelah dilakukan sub-analisis, terdapat dua domain pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR yang dipengaruhi oleh usia, yaitu domain fungsi fisik dan peran fisik. Pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan >UMR, usia tetap tidak mempengaruhi kualitas hidup responden.

Responden dengan tingkat penghasilan <UMR, pada kelompok usia 40-59 tahun cenderung memiliki fungsi fisik dan peran fisik yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok usia 60-75 tahun. Seiring bertambahnya usia seseorang lebih rentan terhadap suatu penyakit, risiko terserang penyakit serius lebih besar, sehingga fungsi fisik pada kelompok usia 60-75 cenderung kurang baik dibandingkan dengan kelompok usia 40-59 tahun (Steigelman et

al., 2006).

(35)

16

bermakna, namun perbedaan pulse tersebut juga tidak mempengaruhi hasil kualitas hidup responden.

Dalam penelitian Carvalho et al., (2012) disebutkan bahwa adanya keterbatasan dalam penelitian yaitu semua responden berasal dari suatu perkumpulan penderita hipertensi yang memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang hipertensi sedangkan responden yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengetahuan hipertensi yang minim. Keterbatasan dalam penelitian lainnya adalah responden yang digunakan dalam penelitian tidak seragam, ada responden yang melakukan terapi farmakologi hipertensi dan ada yang tidak serta pengambilan data hanya dilakukan satu kali dan tidak adanya follow-up.

4. Kesimpulan

(36)

17 Daftar Pustaka

Abed, Y. and Abu-Haddaf, S., 2013. Risk Factors of Hypertension at UNRWA Primary Health Care Centers in Gaza Governorates, ISRN Epidemiology, 6 Bhuiyan, F. and Gani, M.O., 2015. Usage of Human Resource Information

System and Its Application in Business : A Study on Banking Industry in

Bangladesh. SCIRP, 7, 111–122.

Carvalho, M.A.N., Silva, I.B.S., Ramos, S.B.P., Coelho, L.F., Goncalves, I.D., and Figueiredo Neto, J.A. de, 2012. Quality of Life of Hypertensive Patients and Comparison of Two Instruments of HRQOL Measure. Arq Bras Cardiol, 98 (5), 442–451.

Departemen Kesehatan RI, 2013, Hipertensi, Departemen Kesehatan RI, http://depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909, diakses pada tanggal 14 Februari 2016.

Dewi, P.R. and Sudhana, I.W., 2013. Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia Dengan Normotensi Dan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Gianyar I Periode Bulan November Tahun 2013, Jurnal Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana, 1–25.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013. Profil Kesehatan Sleman Tahun 2013, 274, 42.

Franklin, S.S., Larson, M.G., Khan, S.A., Wong, N.D., Leip, E.P., Kannel, W.B., and Levy, D., 2001. Does the Relation of Blood Pressure to Coronary Heart Change With Aging? The Framingham Heart Study. Circulation, 103, 1245– 1249.

Ha, N.T., Duy, H.T., Le, N.H., Khanal, V., and Moorin, R., 2014. Quality of life among people living with hypertension in a rural Vietnam community. BMC

public health, 14, 833.

Hasrat, K.T., 2016. Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Menggunakan Instrumen SF-36: Kajian Faktor Usia dan Jenis Kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hayes D.K., Denny C.H., Keenan N.L., Croft J.B., Greenlund K.J., 2008,

Health-related quality of life hypertension status, awareness, treatment, and control: National Health & Nutrition Examination Survey, 2001-2004, J Hypertens, 26(4):641-647.

Jordan-marsh, M., 2002. Advanced Practice. J Clin Epidemiol, 22 (6), 35–43. Lam, C.S.P., 2011. The socioeconomics of hypertension: How $50 000 May Buy

a Drop in Blood Pressure. Hypertension, 58 (2), 140–141.

(37)

18

hypertension: The Task Force for the management of arterial hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC). J Hypertens, 31, 1281-1357.

Mungreiphy, N.K., Kapoor, S., and Sinha, R., 2011. Association between BMI, Blood Pressure, and Age: Study among Tangkhul Naga Tribal Males of Northeast India. J Anthropol Sci, 2011, 1–6.

Muniroh, L., Wirjatmadi, B. and Kuntoro, 2003. Pengaruh Pemberian Jus Buah Belimbing dan Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga, 25–34.

Nwankwo, T., Yoon, S.S., Burt, V., and Gu, Q., 2013. Hypertension among adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012. NCHS data brief, 133, 1–8.

Panthee, B. and Kritpracha, C., 2011. Review : Anxiety and Quality of life in

Patients with Myocardial Infarction, NMJN, 105–115.

Rachmawati, Y., Perwitasari, D. A., dan Adnan, 2014, Validasi Kuisioner SF-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi di Puskesmas Yogyakarta,

Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan,

Yogyakarta.

Sigarlaki, H.J.O., 2006. Karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi di desa bocor, kecamatan bulus pesantren, kabupaten kebumen, jawa tengah, tahun 2006. Makara, Kesehatan, 10 (2), 78–88.

Soni, R., Porter, A., Lash, J., and Unruh, M., 2010. Health-related quality of life in hypertension, chronic kidney disease and coexistent chronic health conditions. Adv Chronic Kidney Dis, 17 (4), 17–26.

Steigelman, K.L., et al., 2006, Religion, Relationships and Mental Health in Midlifewomen Following Acute Myocardial Infarction, Issues in Mental

Health Nursing, 27, 141.

Susilo, N., 2015. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Usia 40-75 Tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (Kajian Faktor Umur dan Pengaturan Diet), Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wells, B., Dipiro, J., Schwinghammer, T., and Dipiro, C., 2009.

(38)

19

(39)
(40)
(41)

22

(42)

23 Lampiran 4. Informed Consent

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Dewita Cici Ernia dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul

“EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DAN SOSIO-EKONOMI)”. Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi.

2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 6 faktor (BMI, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan, pengaturan diet dan pendidikan) terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian tekanan darah responden.

Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 160 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.

1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

2. Prosedur Penelitian

Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:

a. Responden penelitian akan diwawancarai oleh Tim peneliti. Pertanyaan wawancara meliputi, nama, alamat, usia, jenis kelamin, status, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, penyakit penyerta, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, pola makan/diet, penghasilan, jenis pekerjaan (Berdasarkan CRF yang sudah disediakan).

(43)

24 3. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

4. Manfaat

Keuntungan langsung yang Responden penelitian dapatkan adalah

a. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah secara gratis

b. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi sehingga dapat membantu mencegah prevalensi hipertensi meningkat dan tekanan darah responden hipertensi dapat terkontrol

c. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tekanan darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapat memberikan informasi terkait faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi di Padukuhan Denggung, Padukuhan Medari Cilik, Padukuhan Rejodadi II, dan Padukuhan Penen, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai faktor risiko hipertensi seperti: pola hidup sehingga dapat memantau kesehatan fisik secara lebih intensif. 5. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.

6. Informasi Tambahan

(44)
(45)

26

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah

1. Uji Validitas Spygmomanometer Digital dan Sypgmomanometer Raksa

Pengujian validitas menggunakan t-test dependent dengan taraf kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara statistic. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunaka valid.

a. Sygmomanometer 1

b. Sygmomanometer 2

Spygmomanometer 2 Probandus

1 2 3

Digital

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

96 Diastolik (mmHg)

90 Spygmomanometer 1 Probandus

1 2 3

Digital

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

99 Diastolik (mmHg)

(46)

27 c. Sygmomanometer 3

Spygmomanometer 3 Probandus

1 2 3

Digital

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

96 Diastolik (mmHg)

97

2. Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital a. Spygmomanometer 1

Probandus Spygmomanometer 1

b. Spygmomanometer 2

(47)

28 c. Spygmomanometer 3

(48)

29

(49)

30

DATA UJI RELIABILITAS KUESIONER SF-36

Domain Nilai Cronbach's Alpha Tiap Domain

(50)

31 Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

40

Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36)

Tabel 1.Skor dari tiap-tiap pertanyaan Nomor dari tiap

pertanyaan

Jumlah jawaban asli

(60)

41

Tabel 2. Jumlah rata-rata dari delapan subvariabel Subvariabel Jumlah

pertanyaan

Nomor pertanyaanyang dilihat dari tabel 1

Fungsi fisik 10 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 Peran fisik 4 13, 14, 15, 16

Nyeri tubuh 2 21, 22

Kesehatan secara umum 6 1, 2, 33, 34, 35, 36

Vitalitas 4 23, 27, 29, 31

Aspek sosial 2 20, 32

Aspek emosional 3 17, 18, 19

(61)

42

Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample

(62)

43

Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)

Tests of Normality (SF-36)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

FF .206 183 .000 .823 183 .000

PF .228 183 .000 .813 183 .000

NT .134 183 .000 .933 183 .000

KSU .112 183 .000 .974 183 .002

VIT .101 183 .000 .973 183 .001

FS .216 183 .000 .874 183 .000

PE .316 183 .000 .742 183 .000

PM .118 183 .000 .936 183 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

USIA .122 183 .000 .941 183 .000

TDS .097 183 .000 .955 183 .000

TDD .070 183 .030 .986 183 .058

Pulse .055 183 .200* .992 183 .448

BMI .076 183 .011 .966 183 .000

(63)

44

Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia

Group Statistics

Kelompok Usia N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

BMI 1 (60-74 tahun) 82 22.19 3.460 .382

2 (40-59 tahun) 101 24.79 3.888 .387

TDS 1 (60-74 tahun) 82 162.56 17.754 1.961

2 (40-59 tahun) 101 156.03 16.255 1.617

TDD 1 (60-74 tahun) 82 92.50 11.309 1.249

2 (40-59 tahun) 101 95.75 10.035 .999

Pulse 1 (60-74 tahun) 82 80.35 10.307 1.138

(64)

45

Independent Sample Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BMI Equal variances

assumed .210 .647 -4.732 181

Equal variances not

assumed -4.790 179.445

TDS Equal variances

assumed 1.774 .185 2.593 181

Equal variances not

assumed 2.570 166.360

TDD Equal variances

assumed .367 .546 -2.060 181

Equal variances not

assumed -2.034 163.538

Pulse Equal variances

assumed .003 .956 -.820 181

Equal variances not

(65)

46

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig. (2-Interval of the

Difference Lower BMI Equal variances

assumed .000 -2.604 .550 -3.690

Equal variances

not assumed .000 -2.604 .544 -3.677

TDS Equal variances

assumed .010 6.531 2.518 1.562

Equal variances

not assumed .011 6.531 2.542 1.513

TDD Equal variances

assumed .041 -3.252 1.579 -6.369

Equal variances

not assumed .044 -3.252 1.599 -6.410

Pulse Equal variances

assumed .413 -1.270 1.548 -4.325

Equal variances

(66)

47

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the

Difference Upper

BMI Equal variances assumed -1.518

Equal variances not assumed -1.531

TDS Equal variances assumed 11.500

Equal variances not assumed 11.549

TDD Equal variances assumed -.136

Equal variances not assumed -.095

Pulse Equal variances assumed 1.785

(67)

48

Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Tingkat Penghasilan

Group Statistics

Penghasilan N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

BMI 1 94 23.53 3.626 .374

2 89 23.72 4.215 .447

Usia 1 94 59.32 10.763 1.110

2 89 57.64 10.306 1.092

TDS 1 94 158.98 17.379 1.793

2 89 158.93 17.120 1.815

TDD 1 94 93.79 10.649 1.098

2 89 94.83 10.825 1.147

Pulse 1 94 79.21 9.913 1.022

(68)

49

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BMI Equal variances

assumed 1.020 .314 -.320 181

Equal variances not

assumed -.319 173.799

Usia Equal variances

assumed .459 .499 1.077 181

Equal variances not

assumed 1.078 180.976

TDS Equal variances

assumed .248 .619 .018 181

Equal variances not

assumed .018 180.711

TDD Equal variances

assumed .016 .898 -.658 181

Equal variances not

assumed -.657 180.082

Pulse Equal variances

assumed .031 .861 -2.496 181

Equal variances not

(69)

50

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig. (2-Interval of the

Difference Lower BMI Equal variances

assumed .749 -.186 .580 -1.331

Equal variances

not assumed .750 -.186 .583 -1.336

Usia Equal variances

assumed .283 1.679 1.559 -1.398

Equal variances

not assumed .283 1.679 1.557 -1.394

TDS Equal variances

assumed .986 .046 2.552 -4.989

Equal variances

not assumed .986 .046 2.551 -4.987

TDD Equal variances

assumed .512 -1.044 1.588 -4.177

Equal variances

not assumed .512 -1.044 1.588 -4.179

Pulse Equal variances

assumed .013 -3.787 1.517 -6.781

Equal variances

(70)

51

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Upper

BMI Equal variances assumed .959

Equal variances not assumed .964

Usia Equal variances assumed 4.755

Equal variances not assumed 4.752

TDS Equal variances assumed 5.081

Equal variances not assumed 5.079

TDD Equal variances assumed 2.089

Equal variances not assumed 2.090

Pulse Equal variances assumed -.793

(71)

52

Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

Usia N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Fungsi Fisik 1 82 76.52 23.103 2.551

2 101 86.24 16.784 1.670

Peran Fisik 1 82 47.26 40.255 4.445

2 101 59.41 41.511 4.130

Nyeri Tubuh 1 82 70.99 23.326 2.576

2 101 71.45 21.241 2.114

Kesehatan Secara Umum

1 82 57.24 12.712 1.404

2 101 61.00 12.303 1.224

Vitalitas 1 82 73.23 18.060 1.994

2 101 68.81 15.623 1.555

Fungsi Sosial 1 82 73.67 25.690 2.837

2 101 75.54 23.449 2.333

Peran Emosional 1 82 64.24 42.185 4.659

2 101 68.34 39.014 3.882

Peran Mental 1 82 81.10 16.624 1.836

(72)

53

Levene's Test for Equality of

Fungsi Fisik Equal variances

assumed 11.942 .001 -3.290

Equal variances

not assumed -3.185

Peran Fisik Equal variances

assumed .622 .431 -1.996

Equal variances

not assumed -2.002

Nyeri Tubuh Equal variances

assumed .680 .411 -.139

Vitalitas Equal variances

assumed 2.658 .105 1.774

Equal variances

not assumed 1.748

Fungsi Sosial Equal variances

assumed 1.349 .247 -.515

Equal variances

not assumed -.510

Peran Emosional Equal variances

assumed 2.071 .152 -.680

Equal variances

not assumed -.675

Peran Mental Equal variances

assumed .181 .671 1.679

Equal variances

(73)

54

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference Fungsi Fisik Equal variances

assumed 181 .001 -9.713

Equal variances

not assumed 143.888 .002 -9.713 Keterbatasan Fisik Equal variances

assumed 181 .047 -12.150

Equal variances

not assumed 175.362 .047 -12.150 Nyeri Tubuh Equal variances

assumed 181 .890 -.458

Vitalitas Equal variances

assumed 181 .078 4.420

Equal variances

not assumed 161.143 .082 4.420 Fungsi Sosial Equal variances

assumed 181 .607 -1.874

Equal variances

not assumed 166.088 .611 -1.874 Peran Emosional Equal variances

assumed 181 .497 -4.093

Equal variances

not assumed 167.235 .501 -4.093 Peran Mental Equal variances

assumed 181 .095 4.226

Equal variances

(74)

55

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Fungsi Fisik Equal variances

assumed 2.952 -15.539 -3.888

Equal variances

not assumed 3.049 -15.740 -3.686 Keterbatasan Fisik Equal variances

assumed 6.088 -24.162 -.138

Equal variances

not assumed 6.068 -24.126 -.174

Nyeri Tubuh Equal variances

assumed 3.300 -6.969 6.053

Vitalitas Equal variances

assumed 2.491 -.495 9.335

Equal variances

not assumed 2.529 -.574 9.413

Fungsi Sosial Equal variances

assumed 3.638 -9.053 5.305

Equal variances

not assumed 3.673 -9.126 5.378

Peran Emosional Equal variances

assumed 6.015 -15.961 7.775

Equal variances

not assumed 6.064 -16.065 7.879

Peran Mental Equal variances

assumed 2.517 -.741 9.193

Equal variances

(75)

56

Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

Penghasilan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Fungsi Fisik 1 32 75.3125 24.09449 4.25934

2 34 80.7353 22.73471 3.89897

Keterbatasan Fisik 1 32 39.8438 40.59009 7.17538

2 34 50.0000 41.28614 7.08051

Nyeri Tubuh 1 32 69.8438 22.65037 4.00406

2 34 73.9706 24.58071 4.21556

Kesehatan Secara Umum

1 32 54.3125 12.55038 2.21862

2 34 60.0000 15.02926 2.57750

Vitalitas 1 32 68.7500 17.41338 3.07828

2 34 73.6765 18.68028 3.20364

Fungsi Sosial 1 32 73.6250 23.11786 4.08670

2 34 76.6471 23.63598 4.05354

Peran Emosional 1 32 69.8125 41.80325 7.38984

2 34 67.6765 40.63043 6.96806

Peran Mental 1 32 78.3750 16.25155 2.87290

(76)

57

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Fungsi Fisik Equal variances assumed .222 .639 -.941 Equal variances not

assumed -.939

Keterbatasan Fisik Equal variances assumed .086 .770 -1.007 Equal variances not

assumed -1.007

Nyeri Tubuh Equal variances assumed .103 .749 -.708 Equal variances not

assumed -.710

Kesehatan Secara Umum

Equal variances assumed .623 .433 -1.663 Equal variances not

assumed -1.672

Vitalitas Equal variances assumed .154 .696 -1.106 Equal variances not

assumed -1.109

Fungsi Sosial Equal variances assumed .091 .764 -.525 Equal variances not

assumed -.525

Peran Emosional Equal variances assumed .100 .753 .210 Equal variances not

assumed .210

Peran Mental Equal variances assumed .230 .633 -.610 Equal variances not

(77)

58

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference Fungsi Fisik Equal variances

assumed 64 .350 -5.42279

Equal variances not

assumed 63.099 .351 -5.42279

Keterbatasan Fisik

Equal variances

assumed 64 .318 -10.15625

Equal variances not

assumed 63.873 .317 -10.15625

Nyeri Tubuh Equal variances

assumed 64 .482 -4.12684

Equal variances not

assumed 63.974 .480 -4.12684

Kesehatan Secara Umum

Equal variances

assumed 64 .101 -5.68750

Equal variances not

assumed 63.127 .099 -5.68750

Vitalitas Equal variances

assumed 64 .273 -4.92647

Equal variances not

assumed 63.995 .272 -4.92647

Fungsi Sosial Equal variances

assumed 64 .602 -3.02206

Equal variances not

assumed 63.901 .601 -3.02206

Peran Emosional Equal variances

assumed 64 .834 2.13603

Equal variances not

assumed 63.486 .834 2.13603

Peran Mental Equal variances

assumed 64 .544 -2.68382

Equal variances not

(78)

59

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Fungsi Fisik Equal variances

assumed 5.76412 -16.93795 6.09236

Equal variances

not assumed 5.77443 -16.96171 6.11612 Keterbatasan

Fisik

Equal variances

assumed 10.08594 -30.30523 9.99273

Equal variances

not assumed 10.08066 -30.29546 9.98296 Nyeri Tubuh Equal variances

assumed 5.82869 -15.77098 7.51731

Equal variances

not assumed 5.81407 -15.74187 7.48819 Kesehatan Secara

Umum

Equal variances

assumed 3.41956 -12.51885 1.14385

Equal variances

not assumed 3.40085 -12.48328 1.10828 Vitalitas Equal variances

assumed 4.45247 -13.82130 3.96836

Equal variances

not assumed 4.44287 -13.80214 3.94920 Fungsi Sosial Equal variances

assumed 5.75999 -14.52896 8.48485

Equal variances

not assumed 5.75606 -14.52146 8.47734 Peran Emosional Equal variances

assumed 10.14806 -18.13705 22.40911

Equal variances

not assumed 10.15695 -18.15798 22.43003 Peran Mental Equal variances

assumed 4.39612 -11.46608 6.09844

Equal variances

(79)

60

Lampiran 17. Uji T Tidak Berpasangan pada kelompok responden dengan tingkat penghasilan <UMR, Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short

Form-36 (SF-36)

Group Statistics

usia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

ff 1,00 47 74,2553 25,17285 3,67184

2,00 47 88,2979 14,86448 2,16821

kf 1,00 47 42,0213 41,41072 6,04037

2,00 47 60,1064 39,92506 5,82367

nt 1,00 47 70,9574 24,44689 3,56595

2,00 47 70,7872 21,60006 3,15069

ksu 1,00 47 55,1489 13,10821 1,91203

2,00 47 60,2553 13,46084 1,96347

vit 1,00 47 71,4894 17,62887 2,57143

2,00 47 69,0426 16,40646 2,39313

fs 1,00 47 72,8085 25,66645 3,74384

2,00 47 75,1915 20,25129 2,95395

pe 1,00 47 63,1277 43,00638 6,27312

2,00 47 64,5745 38,98982 5,68725

pm 1,00 47 79,6170 17,35380 2,53131

Gambar

Tabel I.   Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Padukuhan
Gambar I.  Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman,
Gambar I. Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY
Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat, dan Padukuhan Jelapan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Didik yang memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa Pasal 21 yang

Oleh karena itu diperlukan sebuah nilai konversi sehingga arus lalu lintas menjadi lebih tepat jika dinyatakan dalam jenis kendaraan standar,yaitu mobil penumpang

nr rltdi kDdN eii,3riiL,rn3!. \rniorl!hhaDsqe,L

THE EFFECT OF FISCAL POLICY ON ECONOMIC GROWTH CASE STUDY IN

Sebuah laporan untuk manajemen yang menunjukkan harga pokok barang yang dibuat selama periode tersebut; persediaa awal barang dalam proses ditambah biaya pembuatan

Skala yang pertama mengungkap motivasi berprestasi dengan 40 item, skala yang kedua mengungkap interaksi sosial dengan 42 item, dan skala yang ketiga dalam penelitian

Pemesanan barang ini merupakan aktifitas perdagangan yang dilakukan secara interaktif melalui internet yang memungkinkan pihak-pihak bertransaksi tanpa harus saling bertemu dan

Ruh (ruh atau jiwa) juga menunjukkan kelembutan Ilahi, dan seperti halnya si “hati”, ia juga berada di dalam hati badaniah. Ruh dimasukkan ke dalam tubuh melalui