• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

Level 4 Tinggi

4. Terapi Akupresur a. Definisi

50 Cannabinoids nabilone dan dronabinol juga telah terbukti kemanjurannya dalam mengatasi mual muntah, terutama pada agen kemoterapi dengan tingkat potensi emetogenik rendah dan sedang. Efek sampingnya yang akan timbul adalah hipotensi postural dan disphoria. Agen yang paling umum digunakan dalam golongan ini adalah lorazepam, dimana berfungsi untuk pencegahan dan penyembuhan mual muntah anticipatori, sebagai tambahan pada agen antiemetik ketika agen pertama gagal merespon mual muntah. Obat yang paling sering digunakan adalah penotiazin. Obat ini umumnya digunakan sebagai profilaksis utama pada pasien yang mendapat kemoterapi emetogenik rendah dan digunakan sebagai peredam mual muntah yang terjadi pada saat pemberian kemoterapi (Hesketh, 2008).

4. Terapi Akupresur

51 sebagai pengganti penusukan jarum (Dupler, 2005; Lindquist, Snyder,

& Fran Tracy, 2010; Premkumar, 2004).

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014) akupresure merupakan pijat dengan memberikan tekanan pada meridian tubuh dan titik akupresur di sepanjang meridian tersebut yang dilakukan untuk tujuan kesehatan dan kebugaran. Akupresur yang juga biasa disebut dengan pijat akupunktur adalah metode pemijatan berdasarkan ilmu akupunktur tanpa menggunakan jarum (Sukanta, 2003).

b. Sejarah perkembangan akupresur

Akupresur merupakan suatu metode pengobatan tradisional china yang aslinya bernama cen ciu yang berarti jarum dan api karena pengobatan ini memang menggunakan jarum dan api/alat pemanas, yaitu moksa yang dibuat dari daun sundamala (Arteminia vulgaris L.).

Ilmu akupresur telah dikenal lebih dari 5000 tahun lalu. Akupresur merupakan salah satu bentuk dari akupunktur (tusuk jarum) dan berusia lebih tua dari akupunktur. Pada mulanya merupakan suatu cara penyembuhan yang dilakukan orang awam dan berasal dari kebiasaan-kebiasaan sederhana yang dilakukan dengan penekanan ujung-ujung jari tangan pada daerah tertentu di permukaan kulit (Sukanta, 2003).

Pada zaman pemerintahan kaisar Huang Ti (tahun 475-221 SM), pengetahuan akupunktur dihimpun dalam kitab Huang Ti Nei Cing (penyakit dalam kaisar Huang Ti). Pengobatan akupunktur yang menggunakan jarum dan alat pemanas dapat dikembangkan

52 menjadi pengobatan dengan cara pijat (menggunakan jari sebagai jarum), tetapi tetap berdasarkan teori akupunktur. Cara pengobatan ini lazim disebut sebagai pijat akupunktur atau akupresur. Dan saat ini, terdapat beragam metode untuk memberikan terapi akupunktur dan akupresur, meliputi stimulasi elektrik, ultrasound dan laser (Sukanta, 2003).

Sejak awal sentuhan telah menjadi pusat praktek keperawatan.

Sentuhan dikenal dalam pengobatan tradisional Cina sebagai akupresur dalam penerapannya pada perawatan. Metode pengobatan ini umum pada banyak kebudayaan. Sebagaimana Dossey, Keegan, &

Guzzetta (2005) mencatat, "semua budaya telah menunjukkan bahwa beberapa bentuk menggosok, menekan, memijat atau memegang yang manifestasi alami dari keinginan untuk menyembuhkan dan merawat satu sama lain". Acupressure juga integral praktek shiatsu, tui na, tsubo, dan jin si ju jitsyu (Lindquist et al, 2010) .

Sejak jaman dahulu pijat telah dikenal oleh berbagai bangsa termasuk Indonesia. Pijat merupakan pengobatan alami yang dilakukan jika manusia merasa tidak enak badan. Pengalaman ini kemudian diturunkan kepada keluarganya hingga sekarang menjadi ilmu yang dapat dipelajari. Dalam sejarahnya pijat diwarnai oleh kebudayaan yang dibawa bangsa China.

Akupresur disebut sebagai pijat dalam pendekatan ilmu akupuntur. Ilmu ini dikembangkan di masyarakat sebagai pengobatan

53 mandiri secara tradisional (selfcare) karena terbukti aman dan bermanfaat untuk kesehatan. Pengembangan pengobatan ini didukung Kementerian Kesehatan melalui sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional (SP3T) sehingga menjadi salah satu pola pijat yang aman dan bermanfaat (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

c. Manfaat akupresur

Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, rehabilitasi (pemulihan) dan meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk pencegahan penyakit, akupresur dipraktikan pada saat–saat tertentu secara teratur sebelum sakit, tujuannya untuk mencegah masuknya penyebab penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh. Melalui terapi akupresur penyakit pasien dapat disembuhkan karena akupresur dapat digunakan untuk menyembuhkan keluhan sakit dan dipraktikan ketika dalam keadaan sakit. Akupresur juga dapat bermanfaat sebagai rehabilitasi (pemulihan) dengan cara meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit. Selain itu, akupresur juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh (promotif) walaupun tidak sedang dalam keadaan sakit (Fengge, 2012).

d. Teori dasar akupresur 1) Yin Yang

Yin dan yang berasal dari bahasa china. Yin artinya bayangan, Yang artinya cahaya. Hal ini diistilahkan sebagai dua aspek yang berbeda yang mendominasi kehidupan alam yang

54 saling bertentangan seperti sisi gelap dan sisi terang, panas dan dingin, pria dan wanita dan sebagainya. Secara sederhana yin dibedakan menjadi hal yang bersifat pasif, sedangkan yang bersifat aktif. Yin digambarkan sebagai air dengan segala sifatnya, sedangkan yang digambarkan sebagai api dengan segala sifatnya (Cheung & Wong, 2001; Sukanta, 2003; Lindquis et al, 2010).

Fokus perawatan dalam sistem ini adalah untuk mengembalikan keseimbangan dalam tubuh. Gangguan kesehatan manusia terjadi karena adanya gangguan keseimbangan yin dan yang dan atau antara yin yang dalam tubuh dengan alam sekitarnya. Aspek Yang dikaitkan dengan kehangatan, aktivitas, kekuatan eksternal, dan peningkatan. Yin dan Yang selalu berhubungan satu sama lain. Menurut konsep ini, mereka berada di aliran kontinyu dan selalu ada yin dalam yang dan yang dalam yin. Sehingga mengembalikan keseimbangan yin yang dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan dalam tubuh manusia.

Dalam hal ini, yin dan yang harus seimbang. aspek yin berhubungan dengan dingin, pasif, batiniah, dan penurunan (Lindquis et al, 2010).

Pengelompokan yin yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, dalam perilaku alam semesta, perilaku mahluk hidup, letak masalah kesehatan, arah sifat dan jenis masalah.

55 Pengelompokkan ini digunakan dalam mengatasi gangguan kesehatan melalui pemberian rangsangan akupresur

Tabel 2.8 Pengelompokan Ying Yang

No Pengelompokan Yin Yang

1 Dalam alam semesta Gelap, malam, air, basah/lembab, bagian bawah, dalam, barat, utara

Terang, siang, api, kering, bagian atas, luar, timur selatan

2 Tubuh manusia Wanita, dada, perut, gemuk, lambat

Pria, punggung, pinggang, kurus, cepat

3 Organ – organ tubuh Paru-paru, limpa, jantung, ginjal, selaput jantung, hati

Usus besar, lambung, usus halus, kandung kemih,tri

pemanas,

kandung empedu 4 Sifat penyakit Kronis, tenang,

lama, dingin, lembab,

defisiensi, lemah, pucat

Akut, gelisah, baru, panas, eksesi, kuat, demam

5 Cara terapi Menguatkan,

menghangatkan, menambah

Melemahkan, mendinginkan, mengurangi.

Sumber : Kementerian Kesehatan RI, (2012).

2) Teori pergerakan lima unsur

Teori pergerakan lima unsur yaitu teori yang menjelaskan tentang hubungan antara unsur-unsur dalam kehidupan alam semesta. Menurut teori ini alam semesta maupun manusia terdiri dari lima unsur yang saling berhubungan. Lima unsur tersebut adalah kayu, api, tanah, logam dan air. Elemen-elemen ini melambangkan hubungan dan aksi yang terjadi di alam semesta dan di dalam tubuh (Cheung & Wong, 2001). Sukanta (2003)

56 mendukung keyakinan Cina kuno ini dengan mengemukakan bahwa hukum lima unsur adalah hukum dasar tentang saling keterkaitan antara seluruh isi alam semesta yang satu dengan yang lainnya, termasuk organ-organ dalam tubuh. Hukum dasar ini memposisikan organ-organ tubuh dalam suatu siklus yang saling berhubungan untuk membangun keseimbangan (proses sehat-sakit), menganalisis sumber keluhan, maupun untuk melakukan terapi.

Dalam hukum lima unsur, organ-organ dikelompokkan menjadi lima elemen dan disimbolkan dengan kayu, api, tanah, logam, dan air yang terdiri dari sepasang organ padat dan organ berongga. Kayu terdiri dari organ hati (padat) dan kantong empedu (berongga), api terdiri dari organ jantung (padat) dan organ usus kecil (berongga), tanah terdiri dari lambung (berongga) dan limpa (padat), logam terdiri dari paru-paru (padat) dan usus besar (berongga), adapun unsur air terdiri dari ginjal (padat) dan kandung kemih (berongga) (Sukanta, 2008).

3) Qi atau Energi Kehidupan

Qi atau energi kehidupan atau materi dasar kehidupan atau zat dasar kehidupan, terdiri dari dua macam, yaitu energi kehidupan bawaan yang berasal dari orang tua dan energi kehidupan didapat yang berasal dari makanan, minuman dan udara yang didapat baik ketika masih di dalam kandungan maupun

57 sesudah lahir. Konsep sehat-sakit didasarkan pada energi kehidupan. Sehat tidaknya seseorang sangat tergantung pada kuantitas dan kualitas energi kehidupannya dan keadaan lingkungan yang mempengaruhinya. Baik buruknya fungsi organ-organ tubuh pun salah satunya ditentukan oleh kualitas dan kuantitas energi kehidupan yang dimilikinya. Energi kehidupan mengalir di seluruh tubuh dan mempunyai fungsinya masing, sehingga energi kehidupan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :

a) Energi kehidupan organ, berada di setiap organ seperti energi kehidupan paru-paru, energi kehidupan lambung, dan lain-lain

b) Energi kehidupan meridian, berada dan mengalir di meridian, seperti energi kehidupan meridian hati, energi kehidupan meridian usus besar, dan lain-lain

c) Energi kehidupan daya tahan tubuh, mengalir dipermukaan tubuh dan berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit.

(Alamsyah, 2010).

4) Meridian

Menurut pengertian umum meridian adalah garis yang membujur dan saling melintang pada globe atau peta dunia untuk mempermudah mengenali batas-batas suatu wilayah.

58 Garis ini merupakan garis khayal bukan garis nyata yang nampak wujudnya. Selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupuntur untuk memberikan nama-nama pada jalur energi yang mengalir dalam tubuh manusia yang menghubungakn bagian tubuh (Alamsyah, 2010).

Menurut ilmu akupunktur, di dalam tubuh selain mengalir sistem peredaran darah, sistem saraf dan sistem limfa, mengalir juga sistem meridian (Gambar 2.1). Meridian berfungsi sebagai tempat mengalirnya energi vital, penghubung bolak-balik antar organ, bagian-bagian dan jaringan tubuh, pancaindra, titik akupunktur, masuk dan keluarnya penyakit, serta tempat rangsangan penyembuhan. Melalui sistem meridian ini, energi vital dapat diarahkan ke organ atau bagian tubuh yang sedang mengalami gangguan. Di meridian pula terdapat titik-titik akupunktur atau titik pijat yang dirangsang dengan tekanan jari atau alat tumpul lainnya yang tidak menembus kulit dan tidak menimbulkan rasa sakit (Sukanta, 2003).

Sistem meridian tubuh terdiri dari 12 meridian umum di tubuh manusia yang nama-namanya sama dengan 12 organ tubuh, yaitu : 1) meridian paru-paru (LU = Lung); 2) meridian usus besar (LI = Large Intestine); 3) meridian lambung (ST = Stomach); 4) meridian limpa ( SP = Splean); 5) merdian jantung (HT = Heart);

6) meridian usus kecil ( SI = Small intestine); 7) meridan kandung

59 kemih (BL = Bladder); 8) meridian ginjal (KI/KD = Kidney); 9) meridian selaput jantung (PC = Pericardium); 10) meridan tri pemanas (TH/TE = Triple heater); 11) meridian kandung empedu (B = Gall Blader); 12) merdian hati (LR = Liver) (Sukanta, 2003).

Gambar 2.1 Titik-titik Meridian dan Penyebarannya

Sumber : http://www.healthphone.com/consump_english/a_understanding_chineseourself/about_acupress ure/about_acupressure.htm

59 5) Titik Akupunktur (Acupoint)

Titik akupunktur adalah simpul meridian tempat terpusatnya energi kehidupan dan merupakan titik perangsangan untuk menimbulkan keseimbangan kesehatan tubuh. Jalur meridian yang menjadi penyebaran titik-titik akupunktur telah dikenal dalam pengobatan China selama beberapa ribu tahun yang lalu. Jalur tersebut merupakan jalur energi secara fisiologis dan mungkin bisa dijelaskan dengan berbagai pendekatan (Michael, 2010).

Titik akupunktur (acupoint) merupakan sel aktif listrik yang mempunyai sifat tahanan listrik rendah dan konduktivitas listrik yang tinggi sehingga titik akupunktur akan lebih cepat menghantarkan listrik dibanding sel- sel lain. Panjalaran dari satu titik akupunktur ke titik akupunktur lainnya melalui jalur meridian (jalur aktif listrik). Titik akupunktur dijelaskan sebagai suatu perforasi silindris yang berbatas tegas dari fascia superfisialis, diameter 2–8 mm ditutup oleh jaringan ikat dimana lewat bundel neuromuskuler, mempunyai sifat biofisik tahanan listriknya rendah dengan potensial lebih positif (Sukanta, 2003).

Adanya ujung saraf dan pembuluh darah yang banyak terdapat di sekitar titik akupunktur akan memperbesar respons.

Sel mast melepaskan histamin, heparin dan kinin protese yang menyebabkan vasodilatasi. Histamin menyebabkan pelepasan

60 nitric oxide dari endotel vaskuler yang merupakan mediator berbagai reaksi-reaksi kardiovaskuler, neurologis, imun, digestif dan reproduksi. Sel mast juga akan melepaskan platelet activating factor (PAF) yang kemudian diikuti pelepasan serotonin dari platelet. Serotonin merangsang nosiseptor sendiri dan meningkatkan respon nosiseptor terhadap bradikinin. Bradikinin merupakan vasodilator kuat yang menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler (Cheung & Wong, 2001)

Pada titik akupunktur terjadi perubahan energi kimiawi menjadi energi listrik. Titik akupunktur mempunyai sifat khas high electrical voltage (tegangan listrik tinggi) dengan low resistance (tahanan rendah). Transduksi intraseluler dari titik akupunktur (low resistance point) terjadi melalui meridian yang merupakan suatu jalur spesifik yang pada hakekatnya adalah intracellular signaling (Saputra, Koesnadi, & Idayanti, 2005;

Suhariningsih, 1999).

e. Teknik pemijatan dalam akupresur

Pemijatan dapat dilakukan dengan menggunakan jari, bagian tubuh atau alat bantu dengan tujuan perawatan kesehatan.

Perangsangan pada titik akupresur mempengaruhi efek pemijatan.

Kementerian Kesehatan RI, (2014) menjelaskan bahwa teknik perangsangan dalam akupresur dibagi menjadi 2 bagian, yaitu;

61 1) Penguatan

a) Dilakukan pada pasien yang sifatnya masuk dalam kelompok Yin

b) Pemijatan pada setiap titik yang dipilih maksimal 30 kali putaran atau tekanan

c) Arah putaran searah jarum jam dari pasien d) Tekanan pijatan tidak boleh terlalu kuat e) Pemijatan dilakukan searah meridian 2) Pelemahan

a) Dilakukan pada pasien yang sifat penyakitnya masuk dalam kelompok Yang

b) Pemijatan pada setiap titik yang dipilih anatar 40 -60 kali putaran atau tekanan

c) Arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam d) Tekanan dimulai dari sedang dan kuat

e) Jumlah titik dipilih disesuaikan dengan kebutuhan f) Pemijatan dilakukan berlawanan arah meridian f. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam akupresur

1) Kondisi pasien

Akupresur tidak boleh dilakukan terhadap pasien yang a) Dalam keadaan terlalu kenyang

b) Dalam keadaan terlalu emosi

62 c) Dalam keadaan hamil, ada beberapa titik akupresur yang tidak boleh dipijat terutama pada meridian yin kaki khususnya meridian CV di bawah pusar dan LI4 karena dapat menimbulkan keguguran

d) Dalam kondisi tubuh sangat lemah hanya diperlukan pijat untuk menguatkan

2) Kontraindikasi

Kondisi yang tidak bisa ditangani dengan akupresur antara lain:

a) Kegawatdaruratan medik b) Kasus yang perlu pembedahan c) Keganasan

d) Penyakit akibat hubungan seksual e) Penyakit infeksi

f) Penggunaan obat pengencer darah g) Kelainan pembekuan darah

h) Daerah luka bakar, borok, luka parut baru (kurang dari 1 bulan)

3) Kondisi ruangan

a) Suhu ruangan tidak terlalu panas dan terlalu dingin b) Sirkulasi udara lancar dan segar

c) Saran dan prasarana yang digunakan harus bersih d) Pencahayaan cukup

63 4) Posisi pasien dan terapis

Posisi pasien dan terapis harus senyaman mungkin, pasien dpat duduk atau berbaring dan dalam keadaan rileks.

5) Efek samping akupresur

a) Syok karena keadaan pasien saat dipijat terlalu lemah/lelah atau takut

b) Kejang otot karena pemijatan terlalu kuat dan pasien dalam keadaan tegang

c) Bengkak/memar karena pijatan terlalu kuat dan kulit pasien terlalu sensitif.

g. Akupresur untuk mual muntah

Akupresur menggunakan teori dasar akupuntur sebagai landasan teorinya, hanya saja dalam prakteknya tidak menggunakan jarum melainkan menggunakan jari atau benda tumpul sebagai alat penekan/perangsang titik-titik akupuntur. Stimulasi yang diberikan dengan jarum atau dengan penekanan pada titik-titik akupresur menghasilkan efek terapeutik karena :

1) Konduksi dari sinyal elektromagnetik yang mampu mendorong aliran zat- zat biokimia pencegah nyeri seperti endorpin dan sel-sel sistem immun ke tempat khusus di tubuh yang mengalami cedera atau rusak karena penyakit.

2) Mengaktivasi sistem opioid sehingga dapat menurunkan nyeri 3) Perubahan pada zat kimia otak, sensasi dan respon involunter

64 dengan pengeluaran berbagai neurotransmitter dan neurohormon.

yang mengenai lambung dan limpa, sehingga energi yang tidak harmonis tersebut kembali ke dalam kondisi yang seimbang.

Titik-titik yang umumnya dimanipulasi pada kondisi mual muntah diantaranya titik P6 dan dikombinasikan dengan titik St36.

Aplikasi dari beberapa titik yang bermanfaat dalam mengurangi suatu gejala penyakit dapat menghasilkan efek yang lebih efektif (Lindquist et al, 2010).

Titik P6 adalah titik yang terletak di jalur meridian selaput jantung. Meridian selaput jantung memiliki dua cabang, sebuah cabangnya masuk ke selaput jantung dan jantung, kemudian terus ke bawah menembus diafragma, ke ruang tengah dan ruang bawah perut.

Meridian ini juga melintasi lambung dan usus besar. Cara menentukan titik P6 yaitu dengan meletakan 3 jari pasien di atas pergelangan tangan, tepatnya kurang lebih 6 cm di atas pergelangan tangan dan berada diantara dua penonjolan otot yang terlihat jelas saat menggenggam tangan dengan erat (Fengge, 2012)

Gambar 2.2 Lokasi Titik Akupresur P6

65 Gambar 2.3 Lokasi Titik Akupresur St36

Titik St36 adalah titik akupresur yang berada di kaki dan di alur meridian lambung. Meridian lambung dimulai dari ujung meridian usus besar yang memiliki beberapa cabang, salah satu cabangnya akan memasuki limpa dan lambung (Fengge, 2012).

Efektivitas akupresur pada titik P6 dan St36 untuk mengatasi mual muntah pada berbagai kondisi penyakit telah diuji oleh beberapa penelitian. Penelitian tersebut diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Dibble et al (2007) terhadap 160 orang responden wanita yang mendapatkan kemoterapi akibat kanker payudara.

Responden tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok yang mendapat akupresur pada titik P6, kelompok placebo akupresur dan kelompok yang hanya mendapat perawatan yang biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas mual

66 dan muntah yang signifikan pada kelompok yang mendapat akupresur bila dibandingkan dengan kelompok plasebo dan kelompok yang mendapatkan perawatan yang biasa.

Stannard et al (1989) dalam Collin & Thomas (2004) juga melakukan penelitian terhadap 18 penderita kanker di Inggris dengan menggunakan sea band untuk menurunkan mual muntah akibat kemoterapi. Sea band diletakkan bilateral pada titik akupresur P6 dengan tujuan memberikan rangsangan pada titik tersebut. Hasil akhir dilaporkan bahwa tindakan tersebut dapat menyembuhkan gejala-gejala yang tidak menyenangkan akibat kemoterapi, diantaranya kecemasan dan mual muntah.

67 B. Kerangka teori

Dokumen terkait