LAMPIRAN
34
35
CONTOH KETERKAITAN GOAL SDGs DENGAN AGENDA PEMBANGUNAN DALAM RPJMN
2015-2019
INDIKATOR 2014
(baseline) 2019 Kementerian Terkait Ketahanan Energi
- Minyak Bumi (ribu BM/hari)
818 710 Kemen. ESDM
- Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.224 1.272 Kemen. ESDM - Batubara (Juta Ton) 397 421 Kemen. ESDM Penggunaan gas bumi DN 53% 75% Kemen ESDM Penggunaan batubara DN 24% 40% Kemen ESDM Pembangunan kilang minyak - 1 Kemen ESDM Jaringan pipa gas (km) 514 2.676 Kemen ESDM Jaringan gas kota
(sambungan rumah)
20 ribu 1,12 jt Kemen ESDM
Slide - 36
GOAL 7 Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for all dengan Agenda Ketahanan Energi
ARAH KEBIJAKAN:
• Meningkatkan produksi energi primer
• Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional Energi
• Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi
• Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi
• Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih transparan dan tepat sasaran
• Memanfaatkan potensi Sumber Daya Air untuk PLTA
PROGRAM PRESIDEN:
1. Membangun terobosan strategi untuk menjaga dan meningkatkan produksi minyak bumi :
a. Pengurangan impor energi minyak dengan meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi migas;
b. Pembangunan pipa gas;
c. Peningkatan efisiensi usaha BUMN penyedia energi (Pertamina, PLN, PGN);
d. Memperpanjang usia sumur-sumur yang sudah berproduksi dan meningkatkan kembali produksi minyak melalui penggunaan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR);
e. Merancang kegiatan eksplorasi yang mengkalibrasi antara resiko tinggi dengan pengembalian investasi sehingga bisa didanai baik oleh pemerintah maupun swasta
f. Penyusunan sistem fiskal yang fleksibel yang mengakomodasi perbedaan setiap ladang minyak mempunyai karakter tersendiri dan mengakomodasi kesulitan geologi yang berbeda-beda
g. Pemberian kemudahan administrasi dalam kegiatan investasi
h. Menyusun tata kelola migas yang efektif dan efisien untuk membangun industri migas nasional yang kuat berorientasi pada kedaulatan energi, dengan cara merevisi UU Migas Merah Putih
i. Berkomitmen mengurangi subsidi dan menjaga penyediaan energi murah j. Merelokasikan sebagian subsidi BBM (sebagian besar impor) ke biofuel
(berbasis domestik)
k. Berkomitmen mencapai industri migas yang kuat dan tangguh dengan mengoptimalkan dana APBN melalui lifting, merumuskan strategi reserve replacement. Dengan komitmen ini akan mendorong revisi UU migas dengan berbasis pada pasal 33 UU D 1945;
l. Pembangunan energi baru terbarukan
m. cerdas mengatasi kelangkaan listrik, mengurangi biaya produksi, mengeliminasi subsidi dan meningkatkan rasio elektrifikasi sampai 100 persen
n. Membangun infrastruktur migas di bidang transportasi yang berbasis energi lokal dan murah, percepatan pembangunan SPBG, infrastruktur hulu dan hilir seeprti kilang, storage, pipa transmisi dan kapal tanker agar mengurangi ketergantungan pada luar negeri, dan juga agar energi yang diproduksi di alam negeri dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan domestik. Teknologi hemat energi dan memberikan disinsentif yang tidak memenuhi MOPS
2. Komitmen agar penguasaan SDA lebih banyak dilakukan oleh pengusaha tambang nasional;
3. Masyarakat lokal di sekitar tambang harus memperoleh manfaat langsung dari pengelolaan tambang diwilayahnya
INDIKATOR 2014
(BASELINE) 2019 Kementerian Terkait
Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau
kecil ke PBB - Selesai tahun
2017
KKP dan Kemlu
Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi nasional, a.l : Produksi perikanan tangkap dan budidaya (juta ton )
22,4** 48
KKP
Terwujudnya pelayanan angkutan laut dalam rangka meningkatkan konektivitas laut
(lihat sasaran infrastruktur)
Kemenhub
Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya hayati laut, a.l. melalui:
- Peningkatan luas kawasan konservasi laut (%) 15,7 juta
ha*** 20 juta ha KKP
- Peningkatan cakupan pengawasan sumber daya
perikanan dan kelautan n.a. 53,4 % KKP, BakorKamla
Slide - 37
Goal 14 Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development dengan Agenda Percepatan Pembangunan Kelautan
PROGRAM PRESIDEN:
1. Meningkatkan produksi perikanan dua kali lipat menjadi sekitar 40-50 juta ton per tahun pada 2019
2. Penerapan best aqua culture practices untuk komoditas-komoditas unggulan
3. Peningkatan luas kawasan konserrvasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan. Kawasan konservasi dalam lima tahun mendatang menjadi 17 juta ha dan penambahan kawasan konservasi seluas 700 ha.
4. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan
5. Mengurangi intensitas penangkapan di kawasan over fishing dan meningkatkan intensitas penangkapan di kawasan underfishing sesuai batas kelestarian
6. Pembangunan 100 sentra perikanan sebagai tempat pelelangan ikan terpadu dengan penyimpanan dan pengoalahn produk perikanan terpadu
7. Pemberantasan illegal, unregulated, dan unreported fishing
8. Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan lautan yang mendukung kinerja pembangunan maritim dan perikanan
ARAH KEBIJAKAN:
1. Menegakkan kedaulatan dan yurisdiksi nasional melalui: (a) penyelesaian tata batas; menyelesaikan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, penyelesaian penamaan pulau2 dan pendaftarannya; (b) pengaturan dan pengendalian ALKI; (c) pengembangan dan penerapan tata kelola laut: penyusunan tata ruang laut nasional; penyusunan rencana aksi dan roadmap pembangunan kelautan dan kemaritiman; (d) peningkatan keamanan laut dan pengawasan SDA kelautan.
2. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan: (a0 pengembangan industri kelautan berkelanjutan; (b) pengembangan konektivitas laut (tol laut) dan sistem logistik laut; (c) pengembangan kawasan dan potensi baru; (d) inventarisasi dan evaluasi potensi sumberdaya kelautan;
3. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut
4. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan Iptek kelautan
5. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir.
INDIKATOR 2014
(baseline) 2019 Kementerian Terkait Penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan
hutan - 100% Kemen LH & Hut
Operasionalisasi KPH 120 579 Kemen LH & Hut
Indeks Kualitas LH (IKLH) - 66,5-68,5 Kemen LH & Hut
Pengelolaan Bencana
Meningkatnya ketangguhan masyarakat
dalam menghadapi bencana BNPB
Meningkatnya sistem peringatan dini untuk pelayanan informasi cuaca dan iklim, serta penanganan bencana
BIG
Meningkatnya kecepatan dan akurasi data dan
informasi MKG. BMKG
Slide - 38
Goal 15 Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests, combat desertification, and halt and reverse land degradation and halt biodiversity loss dengan
Agenda Pelestarian SDALH dan Pengelolaan Bencana
PROGRAM PRESIDEN:
1. . Mengintensifkan kerjasama internasional dalam mengatasi masalah-masalah global seperti perubahan iklim, penyebaran penyakit
2. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan;
3. Peningkatan luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan. Kawasan konservasi dalam lima tahun mendatang menjadi 17 juta hektar dan penambahan kawasan konservasi seluas 700 hektar;
4. Pengawasan dan penegakan hukum yang lebih efektif terhadap pelaku illegal logging
ARAH KEBIJAKAN:
1. Konservasi dan tata kelola hutan berkelanjutan
• Melakukan percepatan pengukuhan kawasan hutan melalui penataan batas, pemetaan dan penetapan, yang melibatkan berbagai pihak
• Membentuk dan mewujudkan unit manajemen yang handal
• Meningkatkan kapasitas pengelola dan sarana prasarana KPH
• Membangun hubungan yang saling menguntungkan antara masyarakat, termasuk masyarakat adat, dengan pemerintah pengelolaan hutan di kawasan hutan
2. Penguatan Sistem pemantauan kualitas lingkungan hidup
• Peningkatan kualitas lingkungan hidup
• Penguatan sistem insentif dan disinsentif pengelolaan lingkungan hidup
• Penerapan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan
• Penguatanpendanaan lingkungan hidup dan kerjasama kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan swasta
ARAH KEBIJAKAN:
3. Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana
• Penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM penanggulangan bencana
• Menyediakan sarana dan prasarana mitigasi, kesiapsiagaan, sistem peringatan dini dalam menghadapi bencana
• Edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat tentang pengurangan risiko bencana;
• Peningkatan partisipasi dan peran serta multi-pihak dalam penanggulangan bencana;
4. Penyediaan informasi iklim dan kebencanaan
• Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta penyampaian informasi peringatan dini, MKG dan informasi pendukung penanganan perubahan iklim yang berkesinambungan