• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik, saya pikir tadi mengusulkan kaukus libra Libra bulan Oktober ko scorpio beda kalau begitu. Baik, terima kasih. Sebelum saya tawarkan untuk meminta persetujuan peningkatan status tim kerja gabungan penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan menjadi Pansus penanganan bencana kebakaran hutan kami umumkan dulu susunan nama di sini 16 orang, 17 orang Parlindungan Purba sebagai ketua tim kerja gabungan yang nanti kita tingkatkan, H. Abdul Ghaffar Usman Wakil Ketua. Ibu Rosdi Uli Purba, Anggota. M. Syukur, Anggota. Hj. Daryati Uteng, Anggota. Hj. Asmawati, Anggota. Dedi Iskandar Batubara, Anggota. Hj. Permanasari, Anggota. H. Mohammad Rahman, Anggota. Habib Abdurahman Bahsim, Anggota. Hj. Rubaiti Erlita, Anggota. Siska Marleni, Anggota. Djasarmen Purba, Anggota. Ana Latuconsina, Anggota. Mesakh Mirin, Anggota. Abdullah Manarai, Anggota dan Wa Ode, Anggota. Semua berjumlah 7 orang dan ini supaya tidak berbelit-belit memang kita sudah siapkan sehingga Pansus ini langsung kita tandatangani di sini kalau sudah mendapat persetujuan dan setelah rapat ini Anggota Pansus diminta tinggal di tempat. Surat kepada gubernur telah disiapkan bersama kisis-kisinya dan Surat Presiden pun sudah kita siapkan apabila nanti dipandang perlu kalau tidak ada perkembangan yang membaik dari penanganan asap. Saya tawarkan apakah rancangan Keputusan Pimpinan DPD RI tentang peningkatan status tim kerja gabungan penanganan bencana kebakaran hutan menjadi pansus penanganan kebakaran hutan dan lahan dapat kita setujui ?

KETOK 3X Terima kasih.

Baik selanjutnya kita mendengarkan laporan pelaksanaan perkembangan tugas oleh alat kelengkapan yang tidak diambil keputusan berturut-turut dari Badan Kehormatan, BKSP dan PURT. Silakan Badan Kehormatan.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (KETUA BK) (tanpa mic)

Saudara Ketua, mohon BK yang terakhir karena sifatnya hanya surat keputusan dan tidak ada pembahasan kebetulan juga ada sedikit

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Maksudnya penyampaian Surat Keputusan BK bukan?

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (KETUA BK) Iya.

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) BK bukan memohon keputusan.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (KETUA BK)

Saya bacakan.. (tanpa mic)

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih saya persilahkan kepada BKSP.

PEMBICARA : Prof. Dr. DAILAMI FIRDAUS ( WAKIL KETUA BKSP)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta hadirin yang kami hormati. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas perkenan dan ridhonya kita bersama dapat menghadiri Sidang Paripurna ke-4 DPD RI pada hari ini Kamis 29 Oktober 2005.

Izinkanlah kami atas nama anggota dan pimpinan badan kerja sama parlemen menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh Badan kerjasama parlemen BKSP pada Masa Sidang I Tahun Sidang 2015 -2016 Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia serta hadirin yang kami hormati. Berikut ini adalah pelaksanaan tugas-tugas yang telah dilaksanakan BKSP selama dipenghujung Masa Sidang pertama Tahun Sidang 2015 yang pertama BKSP DPD RI telah menyelenggarakan expert meeting dengan tema peningkatan ketahanan pangan di kawasan ASEAN sebuah evaluasi, pada tangga tanggal 22 Oktober 2015 bertempat di ruang Komite III Lantai 2 Gedung B DPD RI selain dihadiri oleh para anggota pertemuan tersebut juga dihadiri berbagai narasumber dari Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, Direktur Perum Bulog, profesor dan mantan menteri, Prof. Dr. Bungaran Saragih Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor, Prof.dr. Hermanto Siregar dan perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk mempersingkat waktu kami sampaikan.

Selanjutnya yang kedua, BKSP DPD RI pada tahun 2015 ini telah melakukan berbagai pembahasan internal mengenai pertemuan lembaga senat Asia Tenggara South East Asia Senat Meeting dan pertemuan lembaga Senat Asia Pasific Meeting. Masing-masing pada pertengahan dan akhir tahun 2016. Pembahasan pertemuan tersebut diawali dengan pemahaman mengenai lembaga senat atau open house dalam sistem parlemen basminsar mengingat dalam ilmu politik dari ilmu pemerintahan terdapat mazhab pemikiran yang menganggap konsep trias politika, unikameral atau bikameral tidak kompatibel dengan sistem ketatanegaraan sebuah negara. Di sisi lain komperatif politik ilmu perbandingan politik memungkinkan adanya perbandingan sistem politik dan parlemen dengan menekankan pada fungsi dewan-dewan yang ada dalam parlemen sehingga melahirkan konsep seperti unikameral atau bikameral sekalipun dewan dalam parlemen tersebut berbeda dalam nama maupun formasi dan cara pembentukannya. Seluruh negara industri maju G7 dan Rusia maupun sebagian besar anggota di G20 yaitu negara denagn Gross Domestik Product (GDP) negara dengan sistem dua kamar, negara-negara Erofa telah membentuk asosiasi senat Eropa Association of European Senates pada tanggal 8 November 2000. Demikian pula negara-negara Arab dan Afrika juga telah membentuk asosiasi Senat Majelis

Syuro dan Dewan yang setara di Afrika dan dunia Arab, Association of Senates Shura & Equivalent Councils in Africa pada tanggal 7 Juni 2002. Anggota EIS antara lain, Perancis, Inggris, Rusia, Jerman dan Italia sedangkan Anggota ASSEC antara lain Dewan Syuro Arab Saudi, Dewan Syuro Qatar dan Dewan Syuro Bahrain yang kesemuanya dibentuk melalui pengangkatan dan bukan oleh mekanisme pemilihan umum. Inisiatif pertemuan Senat Asia Tenggara dan Senat Asia Pasific didorong oleh persamaan pada kepentingan nilai-nilai demokrasi dan negara hukum belum memastikan keseimbangan kekuasaan maupun perluasan keterwakilan rakyat pada lembaga parlemen maupun peran sebuah dewan dalam sistem lembaga perwakilan yang fungsinya setara senat atau menjadi perluasan dan dari sistim unikameral. Baik SIASM dan APSM merupakan langkah politis strategis DPD RI untuk memperkokoh pengakuan DPD RI sebagai lembaga negara yang memiliki ciri-ciri sebagai institusi parlemen yang demokratis, persiapan pertemuan tersebut pada tahun 2015 dilakukan 2 cara yaitu persiapan teknis dan persiapan terkait persiapan teknis BKSP DPD RI melakukan komunikasi dengan berbagai pihak di DPD RI agar kegiatan tersebut menjadi kesepakatan bersama apabila Sidang Paripurna menyepakati niat dan maksud. Kedua pertemuan tersebut maka BKSP akan mengaktif tim kerja persiapan kedua pertemuan senat tersebut. Sedangkan persiapan substansi meliputi pembahasan berbagai isu yang mungkin dapat menjadi tema maupun fokus-fokus kerjasama DPD RI dan parlemen negara lain baik melalui kegiatan focus group discussion dan expert meeting tema-tema FGD dan expert

meeting antara lain poros maritim dunia, Masyarakat Ekonomi ASEAN, Ketahanan Pangan

maupun tema-tema untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara sahabat misalnya perbandingan kerjasama energi sosial budaya dan ekonomi.

Pertemuan Senat Asia Tenggara serta Asia Pasifik dan Asia Pasific merupakan langkah strategis lembaga perwakilan daerah DPD RI selain memiliki fungsi ini dengan kadar tertentu di bidang legislasi penganggaran dan pengawasan dapat menjadi mediator kepentingan daerah terhadap pemerintah pusat maupun kerjasama luar negeri daerah yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Sebaliknya DPD RI dapat pula menjadi mediator antara perwakilan negara sahabat sebagai bagian dari pengembangan kerjasama parlemen dengan pemerintahan daerah. Dengan demikian pertemuan senat di kedua wilayah tersebut dapat pula membantu negara sebagai pendukung diplomasi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia serta hadirin yang kami hormati, selanjutnya yang ketiga yang ingin kami ingin laporkan bahwa belum lama kami BKSP DPD RI telah diundang oleh Duta Besar Norwegia untuk Indonesai duta besar kerajaan Norwegia untuk Indonesia ... traffic yang sebelumnya telah diundang dalam kegiatan expert meeting dalam rangka peningkatan kerjasama DPD RI dengan Norwegia dilaksanakan oleh BKSP DPD RI tanggal 9 September mengundang secara resmi Pimpinan dan Anggota BKSP dalam jamuan makan malam pada tanggal 26 Oktober 2015. Jamuan makan malam tersebut diawali dengan presentasi terkait industri aqua farming, industri perikanan dan dengan keramba dan diikuti dengan diskusi mengenai persentasi dari pejabat kedutaan besar Norwegia tersebut. Dalam paparannya menyatakan bahwa industri aqua

farming yang dimulai sejak tahun 1997 dengan produk di 300.000 ton per tahun namun kini

telah berkembang menjadi 1,3 juta ton di tahun 2014 dan saat ini telah mampu memproduksi 30 juta salmon setiap hari. Norwegia telah mengembangkan teknologi aqua farming secara intensif antara lain dengan melakukan monitor pembiakan salmon selama 18 bulan menggunakan informasi teknologi serta mengembangkan nilai tambah industri melalui integrasi sistem pengolahan ikan dan transportasi ke pelanggan di berbagai negara dalam waktu satu hari dan selain itu teknologi aqua farming dikembangkan agar tidak menjadi terjadi polusi dari bahan makanan untuk ikan atau pelet dan pengembangan ke laut yang lebih dalam. Pemerintah Norwegia menawarkan skema bisnis atau farming bagi pemerintah

daerah dan bisnis pemerintah daerah di Indonesia dapat memanfaatkan bantuan pendanaan financing hingga 85% daerah yang telah menggunakan skema Noewegia ini adalah Kabupaten Yapen di Provinsi Papua melalui BUMD PT. Yapen Maju Sejahtera dan ini mungkin juga bisa di ikut sertakan nanti darah-daerah lain sebagai contoh dari Yapen ini pihak Norwegia menegaskan bahwa Indonesia dapat belajar dari pengalaman dan kesalahan Norwegia di bidang aqua farming dapat memilih ikan yang akan dikembangkan yaitu ikan tropis serta perlindungan lingkungan akibat penggunaan bahan makanan untuk ikan. Bentuk kerjasama dengan Norwegia dapat menjadi modal kerjasama dengan pihak luar negeri pada tahun 2016 BKSP DPD RI telah melaksanakan berbagai kegiatan FGD dan Expert meeting tahun 2015 dengan tujuan menjadikan kegiatan tersebut sebagai landasan kegiatan 2016 yang lebih konstruktif dan produktif. Tahun depan BKSP DPD RI akan berusaha mendorong pertemuan antara para duta besar negara sahabat dan pemerintahan provinsi di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan negara-negara sahabat Indonesia sehingga kerjasama antara luar negeri dengan stakeholder daerah dapat direalisasikan oleh DPD RI Pimpinan dan Anggota DPD RI serta hadirin yang kami hormati.

Demikianlah laporan pelaksanaan tugas BKSP pada masa sidang pertama tahun 2015 ini sebelum menutup laporan ini perkenankan kami atas nama Pimpinan BKSP menyampaikan permohonan maaf kepada Anggota DPD RI apabila laporan ini belum belum dapat memuaskan kita semua. Semoga hal ini selalu mengingatkan kita untuk menjalankan segala tugas dan tanggung jawab demi kemajuan rakyat dan daerah. Saya tutup dengan sebuah pantun, burung cenderawasih dari Irian, kalau dipelihara bisa dihukum. Terima kasih atas segala perhatian sampai juga jumpa dan wassalamualaikum.

Pimpinan BKSP DPD RI, M. Iqbal Parewangi, Wakil Ketua, Haripinto Tanuwidjaya, Wakil Ketua, Dailami Firdaus

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) (tanpa mic)

Baik, BKSP. Badak Kehormatan masih perbaikan? Saya tidak tahu di sini sekretariat tindakan laporan jadwal kerja Pak ini ada ngga? Pak Hardi Hood, Ketua Tim Kerja Jadwal.

Baik, tadi Panmus sudah memutuskan, Bapak udah siap?

Saya informasikan saja tadi harapan Panmus memutuskan jadwal Masa Sidang II berbeda dengan sebelumnya dari masa reses dari masa ini mendesak sekali. Perubahan ini juga masa reses diperpanjang sehingga ada space 3 hari kebebasan anggota satu mungkin untuk melaksanakan RDP MPR supaya tidak... karena BPK akan ketat tidak boleh tumpang tindih kegiatan sebagai Anggota MPR dan kegiatan sebagai Anggota DPD.

Kedua, ada kemungkinan pimpinan atau anggota tertentu itu diundang ke Jakarta misalnya yang sudah jelas kita sudah sepakat dengan DPP PKS untuk menerima kunjungan DPD RI dalam rangka amandemen. Nah hal semacam itu diperpanjang sehingga masa sidang kedua akan dimulai pada hari Selasa tanggal 17 November pagi hari Panmus dan seterusnya. kemudian untuk ada kegiatan tanggal 8 semula tanggal 9 pengawasan pilkada jadi sepakati tadi 3 hari formalnya, 3 hari Pak Fatwa, yang formalnya 3 hari, 8, 9, 10 mungkin masing-masing daerah karena terutama yang luas bisa menyeluruh itu itu saja yang prinsip yang mengubah nanti akan dibagikan kepada para anggota. Saya persilakan Ketua.

Sekian, terima kasih.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (KETUA BK)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang pertama sebelum saya menyampaikan laporan tugas BK, izinkanlah saya atas nama pribadi dan rekan-rekan Anggota yang tidak berkesempatan takziah ketika wafatnya suami dari Ibu Juniwati yang saya pribadi sangat kenal dekat ketika beliau masih menjabat untuk menyampaikan dukacita yang sedalam-dalamnya dan doa kita, Allahumma firlahu

warhamhu wa`afihi wa`fu`anhu.

Yang kedua Saudara Ketua, Pimpinan dan para hadirin sekalian, rekan-rekan Anggota Sekertaris Jenderal dan hadirin sekalian, tadi saya telah melapor agak detail pada Panmus tentunya apa yang saya laporkan pada Panmus tadi banyak hal-hal yang tidak pada tempatnya saya harus laporkan di sini, yang kalau pada Rapat Paripurna terakhir yang lalu Badan Kehormatan menyampaikan suatu surat keputusan yang sesuatu yang sifatnya sangat sensitif dan alhamdulillah berhasil kita selesaikan saya ingin sampaikan bahwa kami mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak khususnya dari Bali sendiri bahwa DPD RI dalam hal ini Badan Kehormatannya dapat menyelesaikan baik-baiknya meskipun secara internal di dalam BK itu diakui perdebatan- perdebatan sensitif juga. Nah sekarang selebih dulu sebagai pengantar ya tadi waktu saya keluar dari Rapat Pamus dan lewat di lift saya dicandai beberapa anggota awas-awas, hati-hati SPM lewat, karena mereka tahu bahwa keputusan kali ini untuk pertama kalinya yang dengan terpaksa kita harus ambil dari Badan Kehormatan. Beberapa hari yang lalu Badan Kehormatan telah menyampaikan himbauan edaran kepada seluruh anggota, mohon perhatian tentang intensitas kehadiran anggota secara fisik bukan kehadiran tandatangan, ditenggarai bahwa ada tandatangan-tandatangan yang hadir tanpa kehadiran secara fisik dan itu berarti ada suatu kerjasama gelap yang pada waktunya itu harus kita hati-hati bahwa itu bisa pidana. Edaran yang kami lakukan itu sesungguhnya merupakan warning ancang-ancang yang kami tidak beritahu di dalamnya bahwa akan ada sesuatu keputusan dari Badan Kehormatan yang untuk pertama kalinya tadi malam perdebatan mengenai untuk mengambil suatu tindakan sanksi terhadap anggota yang paling rendah tingkat kehadirannya di dalam baik dalam sidang paripurna maupun di dalam alat kelengkapan yang dia... Saya telah melakukan konfirmasi kepada ketua Komite III dan Ketua BAP kedua duanya menyatakan tidak, hampir kita tidak kenal tetapi yang aneh bahwa ada beberapa kunjungan kerja dia hadir, dia ada, dia ikut kemudian ada salam dari Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara kepada kami ini kenapa orang ini berada terus di sini kenapa tidak pernah ada tidak, tidak hampir di dalam satu tahun jadi praktis di dalam satu tahun itu hanya dua kali dia hadiri di sini. Dia telah melakukan pembelaan diri.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Interupsi Pak Ketua, 114.

Porsi wilayah penyampaian Badan Kehormatan terhadap men-judge dan memutuskan terhadap salah satu anggota tidak usah disampaikan di Paripurna. Menurut saya Ketua, mohon maaf kan sudah ada cukup dilaporkan secara umum saja. Menurut saya akan menjadi pertanyaan besar nanti saya mengapresiasi tadi bahasa Pak A.M. Fatwa bahwa akan melaporkan surat keputusan tetapi tidak usah menguraikan seluruh arus proses di internal Badan Kehormatan. Menurut saya apa yang disampaikan oleh Pak A.M. Fatwa orang tua kita sebagai Ketua Badan Kehormatan saya sendiri mengapresiasi itu tetapi menurut saya alurnya tidak usah disampaikan di sidang paripurna, itu internal di Badan Kehormatan. Ccukup hasil dari keputusan. Interupsi saja, Ketua, mengingatkan karena waktu.

PEMBICARA : Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (NAD) Saya punya interupsi lagi.

Saya untuk pribadi Pak Ketua dan semua teman-teman ini perlu preferensi umum menjadi pelajaran buat kita yang mendapat amanah rakyat dipilih dengan sukarela untuk hadir di gedung ini di jabatan ini di lembaga ini tentu tidak boleh main-main ini. Saya pribadi punya sikap begitu kepada saya kalau saya seperti itu tolong diumumkan di tengah orang banyak tidak ada masalah kalau saya, begitu karakter umumkan di paripurna Ghazali malas.

Terima kasih.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (KETUA BK)

Jadi saya tidak akan menguraikan secara detail tetapi saya akan menyampaikan terjadi suatu pertama dulu bahwa kami telah memanggil saksi ahli dari dokter karena ada surat dokter yang masuk yang memang iya dia sakit, surat dokter itu tapi ada juga surat dokter yang berlaku satu bulan, ini aneh. Menurut Undang-Undang dokter hanya bisa memberikan istirahat paling lama 3 hari, lebih dari 3 hari itu namanya sudah rawat inap. Ini perlu diketahui supaya jangan-jangan kita main-mainkan masalah-masalah surat itu. Jadi saya perlu menyampaikannya bahwa BK persalahkan tidak bersosialisasi kata kami masuk ke DPD ini dari awal, tidak berkewajiban sosialisasi mengenai Undang-Undang ataupun pasal-pasal mengenai tatib masuk Anggota DPD sini dianggap harus sudah tahu.

Kemudian apakah cuma saya sendiri yang harus diberikan sanksi sedangkan saya tahu katanya ada beberapa yang lain ini adalah yang pertama supaya saya ingin mengingatkan bahwa ini adalah yang pertama dan berikutnya akan ada karena tanpa ada laporan lagi dengan sekarang ini sudah ada perbaikannya dari sekretariat jenderal supporting sistem mengenai rekap kami bisa bertolak dari rekap kehadiran itu. Jadi kalau tunggu saja gilirannya kalau dianggap perlu.

Sekarang saya akan membacakan, tentu tidak seluruhnya tetapi hanya mulai dari menimbang, mengingat dan sampai kepada memutuskan. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas ini ada data-data yang sudah diuraikan Badan Kehormatan DPD RI berkesimpulan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota yang terhormat Saudari Mulyati Saiman,. S.Si telah terbukti secara sah dan meyakinkan sehingga kepada yang bersangkutan perlu diberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Mengingat pasal-pasal terkait dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2012 2012 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Majelis Permusyawaratan Rakyat dan seterusnya. Dua, Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang tata tertib. Tiga, Peraturan DPD RI Nomor 3 Tahun 2012 tentang kode etik. Empat, Peraturan DPD RI Nomor 4 Tahun 2012 tentang tata beracara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DPD RI Nomor 17 Tahun 2013 2013 tentang perubahan atas peraturan DPD RI Nomor 4 Tahun 2012 tentang tata beracara menetapkan menyatakan

1. Saudara Mulyati Saiuman, S.Si Nomor Anggota B-105 telah terbukti bersalah melanggar ketentuan kewajiban menghadiri Sidang Paripurna dan atau Rapat alat kelengkapan DPD RI.

2. Memberikan sanksi teguran tertulis kepada Saudari Mulyati Saiman S.Si agar tidak mengulangi untuk perbuatannya.

Demikian keputusan ini diambil dalam Rapat Pleno Badan Kehormatan DPD RI pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 yang ditandatangani oleh kami Ketua Badan

Kehormatan DPD RI AM Fatwa, Wakil Ketua Badan Kehormatan DPD RI Lalu Suhaemi Ismi dan Wakil Ketua Badan Kehormatan DPD RI Bu Darni Rani Jakarta 28 Oktober 2015 Pimpinan Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Indonesia ditandatangani oleh kami bertiga.

Jadi itulah Saudara Ketua, kami akan menyerahkan ini keputusan ini dan mohon bantuan Sekretaris Jenderal untuk betul-betul supporting sistem pada unit-unit alat kelengkapan ini diperhatikan sehingga tidak terjadi kelambatan seperti sekarang ini, sebab sesungguhnya keputusan ini terlambat karena kami tentu harus ada persyaratan-persyaratan. Nah sekarang setelah melalui pembahasan yang luas persyaratan itu sudah bisa kami ambil langkah-langkah selanjutnya untuk diketahui bahwa keputusan Badan Kehormatan satu-satunya alat kelengkapan yang mempunyai hak untuk membuat utusan adalah disamping maksud berikutnya pimpinan DPD RI adalah Badan Kehormatan yang bersifat final dan mengikat, paripurnapun tidak bisa membatalkan keputusan ini. Jadi mudah-mudahan dua kali BK di dalam 2 bulan ini mengambil ini putusan, yang pertama yang sangat sensitif, kedua memang ini yang selalu dikritik kepada BK, apa ini kerja BK? Tapi persoalannya siapa sih yang berani melaporkan diantara kawan sendiri? Kan tidak ada yang berani melaporkan, tidak ada yang berani melaporkan kan sekarang. Kalau tidak ada berani yang melaporkan kami akan bertitik tolak dari rekap, rekap itupun mohon diawasi oleh Saudara Sekretaris Jenderal jangan ada kerjasama yang gelap antara seseorang anggota dengan unsur kepegawaian, itu akibatnya nanti pidana.

Demikianlah Saudara Ketua atas segala perhatian. PEMBICARA : RAFLI (NAD)

Sedikit Ketua mohon maaf.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (KETUA BK)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada pembahasan di dalam persoalan ini. PEMBCARA : RAFLI (NAD)

Tidak pembahasan, Ketua.

Dokumen terkait