• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terima SK Tim Pemeriksa oleh Atasan Langsung

Setelah mengusulkan Tim Pemeriksa ke Inspektorat Jenderal, atasan langsung menerima Nota Dinas balasan mengenai permintaan Pembentukan Tim Pemeriksa tersebut. Atas usulan Tim Pemeriksa tersebut terdapat 3 (tiga) kondisi jawaban atau respon dari Inspektorat Jenderal yaitu, ditolak, dikembalikan untuk direvisi, dan diterima.

 Jika usulan Tim Pemeriksa ditolak maka atasan langsung melanjutkan dengan menyusun rencana pemeriksaan sesuai tahap 9.b.VII

 Jika usulan Tim Pemeriksa dikembalikan, maka atas usulan tim pemeriksa sebelumnya agar diperbaiki kembali atau mengulang proses pada tahap 9.b.v

 Jika kesimpulannya Diterima dan SK Tim telah diterima oleh Pejabat Eselon I, maka pada dashboard atasan langsung akan muncul notifikasi Anda Belum Membuat Surat Panggilan seperti gambar berikut:

- Klik pada notifikasi tersebut untuk selanjutnya membuat surat pemanggilan pemeriksaan sesuai tahap 9.b.VIII

36 VII. Penyusunan Rencana Pemeriksaan Oleh Atasan Langsung

Dalam hal pemeriksaan pelanggaran disiplin tidak dilakukan pembentukan Tim Pemeriksa atau usulan pembentukan Tim Pemeriksa ditolak oleh Inspektorat Jenderal, Atasan Langsung menyampaikan rencana Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin secara tertulis kepada Pejabat yang Lebih Tinggi (atasan dari atasan langsung terperiksa).

- Untuk input usulan Rencana Pemeriksaan, pilih menu Rencana Pemeriksaan dan akan terlihat tampilan seperti berikut:

- Atasan Langsung menyiapkan dokumen terkait Rencana Pemeriksaan kemudian pilih tombol dan akan terlihat tampilan seperti di bawah ini:

- Lakukan isian pada form di atas dengan mengisi a.l:

 nomor Nota Dinas hal Rencana Pemeriksaan pada kolom Nomor Nota Dinas

 pilih tanggal Nota Dinas

 tanggal Pelaksanaan Pemeriksaan, dan

 Jam serta tempat dilakukannya pemeriksaan

- Setelah isian lengkap, kemudian pilih tombol kirim . Usulan rencana pemeriksaan tersebut selanjutnya akan diproses oleh atasan dari atasan langsung terperiksa sesuai tahap 9.a.iii

37 - Setelah muncul tampilan di atas klik tombol (Cetak SPMP) dan secara otomatis akan

terunduh dokumen Surat Perintah Melakukan Pemeriksaan (SPMP).

- Konsep SPMP yang telah diunduh kemudian dicetak untuk ditetapkan oleh Atasan dari Atasan Langsung terperiksa melalui Nota Dinas dan akan dilanjutkan ke tahap 9.a.iii.

VIII. Pelaksanaan Pemeriksaan oleh Atasan Langsung a. Input Surat Pemanggilan

Atasan Langsung terperiksa yang sudah menerima SK Tim Pemeriksa atau SPMP, kemudian melakukan pemeriksaan terhadap bawahan.

- Untuk input Surat Pemanggilan pilih menu Surat Pemanggilan atau notifikasi Anda Belum Membuat Surat Pemanggilan di dashboard, setelah itu akan diarahkan ke menu Surat Pemanggilan seperti berikut:

- Untuk membuat Surat Pemanggilan pilih tombol dan akan terlihat tampilan formulir seperti di bawah ini:

- Lakukan isian pada form di atas dengan mengisi a.l:

 Nomor Surat Pemanggilan

 tanggal Surat Pemanggilan

 tempat pemeriksaan

 jam Pemeriksaan dan tanggal (sesuai ketentuan pemeriksaan dilakukan 7 (tujuh) hari setelah Surat Pemanggilan diterbitkan), serta

- Setelah selesai mengisi, klik tombol cetak untuk mengunduh konsep surat pemanggilan lalu akan muncul pop up notifikasi seperti berikut:

38 - Klik tombol pilih kemudian klik tombol unduh template untuk mengunduh file konsep Surat

Pemanggilan.

- File yang sudah diunduh kemudian dicetak dan ditetapkan oleh Atasan Langsung. Kemudian pilih upload file untuk mengunggah file Surat Pemanggilan dalam format .pdf dan klik tombol . pada contoh gambar sebelumnya

- Jika terperiksa tidak hadir pada pemanggilan pertama, maka dibuatkan Surat Pemanggilan Kedua dengan mengulangi proses di atas.

- Untuk melakukan panggilan kedua dapat dengan mengakses menu Surat Pemanggilan lalu klik tombol > seperti pada gambar di bawah ini:

- Setelah itu ulangi langkah pembuatan surat pemanggilan seperti pada proses pembuatan surat pemanggilan sebelumnya. Adapun untuk tanggal pemeriksaan atas pemanggilan kedua dilakukan maksimal 7 (tujuh) hari setelah tanggal pemanggilan pertama

- Setelah dilakukan pemanggilan dan terperiksa hadir, maka akan dilakukan pemeriksaan terhadap terperiksa. Adapun jika atas kedua pemanggilan tersebut terperiksa tidak hadir, maka informasi atas pelanggaran disiplin dinyatakan terbukti.

b. Input Pertanyaan BAP dan cetak konsep BAP

Setelah memanggil terperiksa, atasan langsung melakukan pemeriksaan terhadap bawahan.

Hasil pemeriksaan tersebut direkam dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

- Untuk melakukan input BAP, pilih menu BAP atau dapat dengan klik notifikasi Anda Belum Membuat BAP pada dashboard seperti tampilan berikut

39 - Setelah Klik Menu BAP atau notifikasi di atas akan diarahkan ke halaman menu BAP seperti

berikut:

- Pada saat pemeriksaan, atasan Langsung menyiapkan dokumentasi selama BAP, kemudian untuk menginput hasil BAP pada aplikasi pilih tombol dan akan terlihat tampilan seperti berikut:

- Lakukan isian pada form BAP di atas dengan mengisi a.l:

 Tanggal BAP (tanggal BAP secara otomatis sudah sesuai dengan Surat Pemanggilan)

 Catatan Tambahan pada kolom keterangan jika ada

 Pertanyaan pemeriksa dan Jawaban terperiksa

 Cetak BAP untuk mengunduh konsep BAP yang telah dilakukan

 Upload File untuk mengunggah BAP yang sudah ditandatangani dengan klik tombol

 Pilih Kesimpulan Pemeriksaan (opsi: tidak bersalah/tingkat hukuman sesuai PP94/ 2021) - Setelah seluruh form tersebut diisi maka klik tombol submit untuk menyelesaikan proses input

BAP pada Aplikasi.

- Setelah melakukan BAP terdapat 2 (dua)

 Jika kesimpulan pemeriksaan sesuai atau lebih tinggi dari rekomendasi IBI/UKI maka dapat dilanjutkan ke penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin (LHPPD) sesuai tahap 9.b.x

 Jika kesimpulan pemeriksaan lebih rendah dari rekomendasi IBI/UKI maka atasan langsung melakukan koordinasi atas hasil pemeriksaan sesuai tahap tahap 9.b.ix

- Adapun jika pelanggaran disiplin bukan merupakan rekomendasi IBI/UKI maka setelah dilakukan pemeriksaan, atasan langsung dapat menyusun LHPPD sesuai tahap tahap 9.b.x

40 IX. Koordinasi atas Hasil Pemeriksaan yang tidak sesuai Rekomendasi (Role: Pejabat Eselon I

dan Pejabat Eselon II, III, IV, V)

Jika kesimpulan hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan rekomendasi hasil Audit Investigasi IBI atau hasil pemeriksaan UKI, maka atasan langsung wajib melakukan koordinasi dengan IBI atau UKI. Untuk menginput hasil koordinasi tersebut ke dalam aplikasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

- Ketika kesimpulan pemeriksaan berbeda dengan rekomendasi IBI/UKI. pada dashboard atasan langsung akan muncul notifikasi Anda Belum Membuat Koordinasi seperti gambar berikut:

- Untuk melakukan input BAP hasil koordinasi pilih menu Hasil Koordinasi atau klik notifikasi di atas dan akan terlihat tampilan seperti berikut:

- Atasan Langsung melakukan koordinasi dan membuat Berita Acara Koordinasi dengan UKI/Itjen, untuk input BA Koordinasi maka pilih tombol . di atas dan akan terlihat tampilan seperti berikut:

41 - Lakukan isian pada form BAP di atas dengan mengisi a.l:

 Nomor Berita Acara Koordinasi

 Tanggal Berita Acara Koordinasi

 Keterangan tambahan jika ada

 Upload File untuk mengunggah BA yang sudah ditandatangani dengan klik tombol

 Pilih Kesimpulan Pemeriksaan (opsi: tidak bersalah/tingkat hukuman sesuai PP94/ 2021) - Setelah seluruh form diisi, kemudian pilih tombol untuk menyelesaikan proses

koordinasi pada aplikasi.

- Langkah selanjutnya setelah hasil pemeriksaan ditetapkan adalah menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pelanggaran DIsiplin (LHPPD)

X. Laporan Hasil Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin oleh Atasan Langsung a. Input LHPPD

Setelah pemeriksaan pelanggan disiplin selesai dilaksanakan dan telah diperoleh kesimpulan final, atasan langsung menyusun LHPPD.

- Untuk input LHPPD pilih menu LHPPD atau notifikasi Anda Belum Membuat LHPPD di dashboard atasan langsung seperti berikut:

- Setelah langkah di atas dilakukan maka akan muncul tampilan berikut:

- Atasan Langsung menyiapkan dokumen terkait penyusunan LHPPD, kemudian untuk input LHPPD pilih tombol dan akan terlihat tampilan formulir di bawah ini:

42 - Lakukan isian pada form LHPPD di atas dengan mengisi a.l:

 Nomor LHPPD

 Tanggal LHPPD

 pilih kesimpulan hasil pemeriksaan sesuai hasil pemeriksaan atau koordinasi terakhir

 input rincian pelanggaran dan pillih pasal yang dilanggar serta jenis hukuman disiplin

 Upload File LHPPD untuk mengunggah Laporan Hasil Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin yang sudah ditandatangani

 Upload File LKPHD jika Pejabat Yang Berwenang Menghukum (PYBM) adalah bukan Atasan Langsung

- Setelah seluruh form diisi, pilih tombol untuk menyelesaikan proses input LHPPD.

- Adapun seusai dilakukan koordinasi atas hasil pemeriksaan. Terdapat 2 (dua) kondisi Hasil Pemeriksaan atau kesimpulan final a.l:

a) Jika kesimpulan pemeriksaan pegawai dinyatakan tidak bersalah maka akan muncul tampilan berikut:

- Klik tombol untuk mengirimkan LHPPD ke Pejabat Eselon I dan UKI, setelah itu LHPPD akan langsung terkirim ke Pejabat Eselon I dan UKI dan pemeriksaan pelanggaran disiplin telah SELESAI

- Jika kesimpulan pemeriksaan pegawai dinyatakan bersalah maka kirim LHPPD tersebut ke Pejabat yang Berwenang Menghukum (PYBM) Setelah itu pada menu LHPPD akan muncul seperti tampilan berikut

43 - Klik tombol untuk melakukan edit isian data LHPPD jika masih perlu perbaikan

- Klik tombol untuk mengirim LHPPD ke Pejabat yang Berwenang Menghukum (PYBM) dan akan diarahkan ke formulir berikut

- Atasan Langsung memilih PYBM sesuai dengan kriteria yang diatur PP 94 Tahun 2021 - Jika PYBM adalah Menteri Keuangan pada pilihan Apakah PYBM adalah Menteri

Keuangan klik tombol pada formulir tersebut sehingga toggle berubah menjadi berwarna biru seperti berikut

- Jika Bukan Menteri Keuangan, maka geser toggle tersebut sehingga berwarna abu-abu, kemudian ketik NIP PYBM sesuai dengan kriteria yang diatur PP 94 Tahun 2021.

- Setelah LHPPD dan/atau LKPHD sudah dikirim selanjutnya PYBM menetapkan Surat Keputusan Penjatuhan Hukuman Disiplin (SK Hukdis)

- Adapun proses legal drafting terhadap SK Hukdis dilakukan melalui sistem informasi/

aplikasi terkait legal drafting yang merupakan bagian terpisah dari aplikasi e-Hukdis

Dokumen terkait