• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

TERMINAL AMPLAS / TERMINAL PINANG BARIS

U MASUK Klp II Klp I

TERMINAL AMPLAS / TERMINAL PINANG BARIS

b. Peralatan

1. High Volume Air Sampler (HVAS)

2. Desikator dengan kondisi ruang timbangan terkontrol (temperatur 15– 270C) dengan kelembaban relatif antara 0 – 50%

3. Timbangan analitik yang mampu membaca hingga 0,1 mg 4. Barometer yang mampu mengukur hingga 0,1 kPa (1 mmHg)

5. Manometer deferensial yang mampu mengukur hingga 4 kPa (40 mmHg).

6. Pencatat waktu 7. Termometer 8. Filter

Udara dihisap melalui filter di dalam shelter dengan menggunakan pompa vakum laju alir tinggi sehingga partikel terkumpul di permukaan filter. Jumlah partikel yang terakumulasi dalam filter selama periode waktu tertentu diukur dengan menimbang filter (yang sebelumnya telah diketahui bobotnya) setelah pengambilan contoh. Laju alir diukur saat periode pengujian. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk satuan massa partikulat yang terkumpul per satuan volume contoh uji udara yang diambil sebagai µg/m3.

d. Pengambilan contoh uji

1. Tempatkan filter pada filter holder.

2. Tempatkan alat uji di posisi dan lokasi pengukuran.

3. Nyalakan alat uji dan catat waktu serta tanggal, baca indikator laju alir dan catat pula laju alirnya (Q1) untuk diteruskan pembacaan hasil dari kalibrasinya. Catat pula temperatur dan tekanan baromatik.

4. Catat semua pembacaan seperti baca laju alir (Q2), temperatur, dikumpulkan hingga seluruh data terkumpul pada akhir pengukuran. 5. Pindahkan filter secara hati-hati, jaga agar tidak ada partikel yang

terlepas, lipat filter dengan partikulat tertangkap di dalamnya. Tempatkan lipatan filter dalam alumunium foil dan tandai untuk identitas.

Selanjutnya contoh uji yang telah didapat dibawa ke Laboratorium untuk analisa dan perhitungan lebih lanjut.

2. Data kadar timbal dalam darah pada Pegawai Dinas Perhubungan Terminal Antar Kota di Medan Tahun 2008

Data diperoleh melalui pengambilan specimen darah oleh petugas Laboratorium Kesehatan dengan perincian sebagai berikut :

a. Pengambilan Spesimen 1. Alat dan bahan

a. Spuit/disposible syringe b. Blood lancet

c. Karet pengikat lengan/torniquet

d. Kapas

e. Alkohol 70% 2. Wadah spesimen

a. Botol terbuat dari kaca atau spuit b. Ukuran 5 ml

3. Bahan Anti koagulan

a. Ethylene Diamine Tetra acetat (EDTA) dapat digunakan dalam

bentuk padat dengan perbandingan 1:1

b. Heparin dapat digunakan dalam bentuk cair atau padat 4. Tempat Pengambilan dan volume spesimen

Lipatan lengan/siku (darah vena), digunakan apabila mengambil darah dalam jumlah agak banyak, misalnya : 1 s.d. 10 ml

Pada orang dewasa dipakai salah satu vena dalam fossa cubiti, pada bayi dapat digunakan vena jugularis superficialis atau sagittals superior. Cara pengambilan sampel sebagi berikut :

a. Ikat lengan atas dengan mengunakan karet pengikat/torniquet, kemudian tangan dikepalkan.

b. Tentukan vena yang akan diambil darahnya, kemudian sterilkan dengan kapas beralkohol 70%.

c. Suntikkan jarum spuit atau disposable syringe dengan posisi 450

dengan lengan.

d. Setelah darah terlihat masuk dalam spuit, ubah posisi spuit menjadi 300 dengan lengan, kemudian tarik spuit perlahan-lahan hingga

volume yang diinginkan.

e. Setelah volume cukup, buka karet pengikat lengan kemudian tempelkan kapas beralkohol pada ujung jarum yang menempel dikulit kemudian tarik jarum perlahan-lahan.

f. Biarkan kapas beralkohol pada tempat suntikan, kemudian lengan ditekuk atau dilipat dan biarkan hingga darah tidak keluar.

g. Pindahkan darah dari disposibel syringe ke wadah berisi anti koagulan yang disediakan, kemudian digoyang secara perlahan agar bercampur.

h. Jika spesimen ingin tetap dalam spuit, setelah darah diambil kemudian dengan spuit yang sama diambil pengawet atau antikoagulan.

6. Identitas Spesiemen. Spesiemen diberi nomor/kode, sedangkan identitas lengkap dapat dilihat pada buku registrasi yang berisikan nomor, nama responden, umur, dan jenis kelamin.

b. Pengiriman Spesimen Darah

1. Setelah spesimen terkumpul masing-masing dalam wadah/botol kecil, kemudian dimasukan dalam wadah/tempat yang lebih besar dengan diberi es sebagai pengawet sementara (cool box)

2. Wadah spesimen kecil diatur sedemikian rupa sehingga tidak mudah terbalik atau tumpah

3. Wadah diberi label (nomor) 4. Sampel dikirim ke Laboratorium c. Pemeriksaan Spesimen Darah

Pemeriksaan kadar timbal (Pb) di Laboratorium dengan menggunakan metoda

Atomic Absorption Spectrometer (AAS).

3.3.3 Pengolahan Data

Untuk menghasilkan informasi yang benar, maka data yang telah diperoleh akan dilakukan tahapan sebagai berikut :

a. Editing, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengecekan isian

kuisioner.

b. Koding, merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

c. Proccessing, memproses data agar dapat dianalisa. Data yang ada dimasukkan

kedalam program SPSS versi 14.0.

d. Cleaning, merupakan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan.

e. Tabulating, data yang telah sesuai dengan populasi yang dibutuhkan lalu

dimasukkan ke dalam tabel-tabel distribusi.

Kemudian dari hasil pengolahan data tersebut selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan untuk menjawab tujuan penelitian.

3.3.4 Analisis Data a. Analisis Univariat

Variabel-variabel yang akan dianalisis univariat adalah sebagai berikut : kadar timbal di udara ambien, kadar timbal dalam darah, umur pegawai dan masa kerja pegawai dinas perhubungan terminal antar kota di Medan tahun 2008. Tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel tersebut di atas.

b. Analisis Bivariat

Analis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen sebagai berikut : Kadar timbal di udara ambien pada lingkungan kerja dengan kadar timbal dalam darah, Umur dengan kadar timbal dalam darah, Masa kerja dengan kadar timbal dalam darah Pegawai Dinas Perhubungan Terminal Antar Kota di Medan Tahun 2008, dengan uji Chi Square.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Tabel 3.5

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Skala Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Kategori 1. Kadar

timbal di udara ambien

Kadar timbal di udara ambien pada

lingkungan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Terminal Antar Kota di Medan Tahun 2008

Interval High Volume Air Sampler (HVAS) Pengukuran langsung . 1.≥ 2 μg/m3 2.< 2 μg/m3 1. Berlebihan 2. Sandar 2. Kadar timbal dalam darah

Kadar Pb dalam darah Pegawai Dinas Perhubungan Terminal Antar Kota di Medan Tahun 2008 Interval Atomic Absorption Spectrometer (AAS) Pengambilan sampel darah responden untuk diperiksa di laboratorium 1.0-5 μg/dl 2.5- 10 μg/dl 1.Standar 2.Toleransi

4. Umur Usia Pegawai Dinas

Perhubungan Terminal Antar Kota di Medan Tahun 2008 pada saat dilakukan penelitian

Ordinal Wawancara Wawancara Tahun

1. < 39 thn 2. ≥ 39 thn 5. Masa Kerja Masa kerja sebagai Pegawai

Dinas Perhubungan Terminal Antar Kota di Medan sejak direkrut sebagai pegawai hingga pada saat dilakukan penelitian

Ordinal Wawancara Wawancara Tahun

1.< 10 thn 2.≥ 10 thn

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait