• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terminal dan Sarana Angkutan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.4. Terminal dan Sarana Angkutan

Kabupaten Asahan memiliki terminal penumpang Tipe A yang berada di Jalan Abdi Satya Bhakti di Kecamatan Kota Kisaran Barat. Terminal ini melayani Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP). Terminal beroperasi 24 jam.

4.5. Tanggapan Pengguna Moda Transportasi di Kota Kisaran 4.5.1. Angkutan Kota

Pemberlakuan sistem trayek diarahkan untuk menjaga pelayanan kepada penumpang dan menghindari tumpang tindih rute yang akan dilewati. Di Kota Kisaran trayek dicirikan dengan nomer trayek yang tertera pada kendaraan. Apabila kendaraan tonase besar tidak lagi beroperasi di Kota Kisaran, maka tanggapan pengemudi angkutan kota adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Wawancara dengan Pengemudi Angkutan Kota

Pertanyaan Jawaban Jumlah

1 2 3 4 P1 33 0 - - 33 P2 0 8 8 17 33 P3 12 7 14 - 33 P4 19 8 9 - 33 P5 33 0 - - 33

Sumber: Hasil Analisa

Hasil dari wawancara di atas sebanyak 33 (tiga puluh tiga) orang atau 100% merasa tidak nyaman jika mengemudi bersamaan dengan angkutan barang bertonase besar (Pertanyaan 1), dan 17 (tujuh belas) orang atau 52% pengemudi angkutan kota jarak pandangnya terbatas karena angkutan bertonase besar (Pertanyaan 2), sebanyak 14 (empat belas) orang memilih waktu tempuh menjadi lebih lama dengan adanya kendaraan bertonase besar (Pertanyaan 3), untuk situasi yang paling tidak diharapkan oleh pengemudi angkutan kota (pertanyaan 4) adalah jalan beriringan dengan kendaraan barang sebanyak 19 (Sembilan belas) orang, sedangkan untuk pertanyaan kelima secara mutlak para pengemudi angkutan kota setuju bila angkutan barang dilarang masuk atau beroperasi di kawasan Kota Kisaran, secara lebih jelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Kemacetan Berkurang

Dengan adanya rencana pembangunan terminal barang di Kota Kisaran maka kendaraan besar tidak lagi memasuki kota. Kemacetan pada ruas jalan selama ini dilewati akan berkurang. Waktu perjalanan relatif lebih cepat. Berkurangnya

kemacetan dan iring – iringan kendaraan dapat menghemat pemakaian bahan bakar minyak.

2) Kenyamanan Mengemudi

Kendaraan besar angkutan barang menghalangi jarak pandang sopir angkutan umum baik dalam mengemudi maupun mencari penumpang. Hal ini terjadi terutama apabila ruas jalan yang dilalui tidak memungkinkan untuk mendahului.

3) Mengurangi resiko kecelakaan

Secara psikologis, pengemudi angkutan kota merasa lebih tenang menaikkan dan menurunkan penumpang karena situasi jalan relatif lebih lancar. Selama ini keberadaan angkutan barang tonase besar menyebabkan pengemudi angkutan kota harus bertindak dengan cepat dan tergesa – gesa dalam melayani penumpang yang dapat membahayakan keselamatan penumpang.

4.5.2. Mobil Pribadi

Di dalam Kota Kisaran pemanfaatan mobil pribadi ditujukan untuk menunjang aktifitas antara lain bekerja, bepergian bahkan mendukung perdagangan. Beberapa pemilik kendaraan menggunakan sebagai moda distribusi produk misalnya jual beli pakaian seperti yang ditemui di Pasar Kisaran dengan adanya rencana pembangunan terminal barang dan larangan angkutan barang tonase besar masuk Kota Kisaran maka tanggapan pengemudi mobil pribadi adalah:

Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Wawancara dengan Pengemudi Mobil Pribadi

Pertanyaan Jawaban Jumlah

1 2 3 4 P1 33 0 - - 33 P2 22 0 4 7 33 P3 8 21 4 - 33 P4 9 20 5 - 33 P5 33 0 - - 33

Sumber: Hasil Analisa

Hasil dari wawancara di atas sebanyak 33 (tiga puluh tiga) orang atau 100% merasa tidak nyaman jika mengemudi bersamaan dengan angkutan barang bertonase besar (Pertanyaan 1), dan 22 (dua puluh dua) orang atau 67% berpendapat bahwa kendaraan bertonase besar mengakibatkan polusi udara akibat emisi gas buang (Pertanyaan 2), sebanyak 21 (dua puluh satu) atau 63% orang memilih waktu tempuh menjadi lebih lama dengan adanya kendaraan bertonase besar (Pertanyaan 3), untuk situasi yang paling tidak diharapkan oleh pengemudi mobil pribadi (pertanyaan 4) adalah kendaraan bertonase besar parkir dibahu jalan dengan ukuran kendaraan bertonase besar tersebut akan memakai hampir setengah dari lebar badan jalan sebanyak 20 (dua puluh) orang, atau 61% sedangkan untuk pertanyaan kelima secara mutlak para pengemudi mobil pribadi setuju bila angkutan barang dilarang masuk atau beroperasi di kawasan Kota Kisaran, secara lebih jelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Lebih nyaman dan aman berkendara

2) Polusi berkurang

Suasana kota menjadi lebih bersih dan tertata karena berkurangnya polusi dari gas buangan kendaraan angkutan barang bertonase besar.

3) Kemacetan berkurang

Suasana jalan menjadi lebih lapang karena kendaraan tonase besar yang lalu lalang didalm kota akan mengurangi kapasitas jalan.

4.5.3. Kendaraan Bermotor Roda Dua

Mobilitas penduduk di Kota Kisaran telah mengalami perubahan signifikan akibat peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Kendaraan bermotor roda 2 (dua) telah menggantikan sepeda, fenomena ini tampak pada saat jam sibuk di pagi maupun sore hari. Tanggapan atas rencana pembangunan terminal barang yang berakibat kendaraan angkutan barang bertonase besar tidak diperbolehkan masuk Kota Kisaran adalah:

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Wawancara dengan Pengemudi Sepeda Motor

Pertanyaan Jawaban Jumlah

1 2 3 4 P1 33 0 - - 33 P2 21 3 5 4 33 P3 4 18 11 - 33 P4 15 18 0 - 33 P5 33 0 - - 33

Hasil dari wawancara di atas sebanyak 33 (tiga puluh tiga) orang atau 100% merasa tidak nyaman jika mengemudi bersamaan dengan angkutan barang bertonase besar (Pertanyaan 1), dan 21 (dua puluh satu) orang atau 64% berpendapat bahwa kendaraan bertonase besar dapat membuat keadaan menjadi rawan kecelakaan (Pertanyaan 2), sebanyak 18 (delapan belas) atau 55% orang merasa keamanan berkendara bagi pengguna sepeda motor berkurang dengan adanya kendaraan bertonase besar (Pertanyaan 3), untuk situasi yang paling tidak diharapkan oleh pengemudi mobil pribadi (pertanyaan 4) adalah kendaraan bertonase besar parkir dibahu jalan dengan ukuran kendaraan bertonase besar tersebut akan memakai hampir setengah dari lebar badan jalan sebanyak 18 (delapan belas) orang atau 55%, sedangkan untuk pertanyaan kelima secara mutlak para pengemudi mobil pribadi setuju bila angkutan barang dilarang masuk atau beroperasi di kawasan Kota Kisaran, secara lebih jelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Resiko Kecelakaan Berkurang

Dibanding jenis angkutan orang lainnya, kendaraan bermotor relatif rawan kecelakaan. Apabila ada kendaraan angkutan barang tonase besar berada didepannya maka harus ada upaya mendahului karena kendaraan barang di dalam kota berjalan dengan kecepatan rendah. Di ruas jalan tertentu hal ini membahayakan karena lebar jalan sudah dipenuhi kendaraan besar. Upaya mendahului kendaraan barang tonase besar relatif berbahaya, karena bercampurnya moda transportasi lain dan lalu lintas jalan 2 arah.

2) Lebih Aman dan Nyaman

Larangan kendaraan barang masuk kota akan memberikan kenyamanan bagi pengendara motor roda 2 (dua).

3) Polusi Berkurang

Pengendara sepeda motor akan mengalami akibat gas buangan knalpot kendaraan kapasitas mesin besar dengan suara berisik menimbulkan suasana tidak nyaman bagi pengendara motor roda dua.

4) Kemacetan berkurang

Walaupun sepeda motor termasuk moda transportasi yang leluasa dalam pergerakan, namun kehadiran angkutan barang tonase besar tetap berdampak pada kelancaran berkendara.

4.6. Analisis Tanggapan Pengusaha terhadap Rencana Pembangunan

Dokumen terkait