GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.3. Terminologi Acceptance Sampling 1. Terminologi Levels dan Risks
3.3.3. Terminologi Perhitungan Grafik
Prinsip pengukuran rencana samplingbiasanya dipresentasikan dalam bentuk grafik yang menunjukkan bagaiman rencana yang akan menunjukkan beberapa kemungkinan dari nilai proporsi kecacatan5. Beberapa grafik adalah sebagai berikut.
1. OC (Operating Characteristic) Curve. Penunjukan probabilitas dari penerimaan diplot dengan nilai proporsi kecacatan. OC curve digunakan dalam menilai perlindungan yang diberikan dari rencana.Contoh OC curve dapat dilihat pada Gambar 3.1.
III-6
Sumber: Edward G. Schilling (2008)
Gambar 3.1. OC Curve
2. ASN (Average Sample Number) Curve. Penunjukkan ASN diplot dengan nilai proporsi kecacatan. Digunakan dengan rencana yang menggunakan sampling dengan beberapa stages, itu menunjukkan bagaiman ukuran sampel
rata-rata bervariasi ketika kualitas yang diperiksa berubah. ASN curve digunakan dalam menilai kebutuhan inspeksi yang dibutuhkan.Contoh grafik ASN dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Sumber: Edward G. Schilling (2008)
Gambar 3.2. ASN Curve
3. AOQ (Average Outgoing Quality) Curve
Penunjukkan AOQ diplot dengan nilai proporsi kecacatan. Titik maksimums pada grafik AOQ adalah AOQL. Proporsi kecacatan dilabel dengan pm. Contoh grafik AOQ dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Sumber: Edward G. Schilling (2008)
Gambar 3.3. AOQ Curve
4. ATI (Average Total Inspection) Curve
Penunjukkan ATI diplot dengan nilai proporsi kecacatan. ATI Curve digunakan untuk pembetulan prosedur untuk menunjukkan persyaratan inspeksi keseluruhan untuk total prosedur. Contoh grafik ATI dapat dilihat pada Gambar 3.4
III-8
Sumber: Edward G. Schilling (2008)
Gambar 3.4. ATI Curve 3.4. Teknik Sampling
Populasi ialah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti. Elemen adalah setiap anggota dari populasi6. Dengan kata lain, seluruh elemen yang membentuk satu kesatuan karakteristik adalah populasi dan setiap unit dari populasi tersebut adalah elemen dari populasi. Sampel adalah sebuah subset dari populasi. Sebuah subset terdiri dari sejumlah elemen dari populasi yang ditarik sebagai sampel melalui mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu. Elemen yang ditarik dari populasi disebut sebagai sebuah sampel apabila karakteristik yang dimiliki oleh gabungan seluruh elemen-elemen yang ditarik tersebut merepresentasikan karakteristik dari populasi.
Sampling ialah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme tertentu melalui makna karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Kata
6 Sinulingga, Sukaria. 2013. Metode Penelitian. Medan: USU Press. Hal: 27, 182-195.
mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik maupun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar sampel yang diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik populasi dari mana sampel tersebut diambil atau ditarik.Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya waktu dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data.Sampling sering dilawankan dengan sensus yaitu suatu pengumpulan data secara menyeluruh yaitu seluruh sumber data ditelusuri dan setiap elemen data yang dibutuhkan diambil.
Secara garis besar metode penarikan sampel dapat diklasifikasi atas dua bagian yaitu probability sampling (penarikan sampel yang terkait dengan faktor probabilitas) dan non-probability sampling (penarikan sampel yang tidak terkait dengan faktor probabilitas). Perbedaan prinsipil dari dua tipe sampling ini selain dalam hal teknis/mekanisme pelaksanaan, juga dari sasaran pokok yaitu probability sampling lebih melihat kemungkinan area baru untuk diteliti
sedangkan non-probablility sampling lebih ditekankan pada eksplorasi dan kelayakan penerapan suatu ide.
Dalam probability sampling, setiap elemen dari populasi diberi kesempatan untuk ditarik menjadi anggota dari sampel. Rancangan atau metode probabilitysampling ini digunakan apabila faktor keterwakilan (represntiveness)
oleh sampel terhadap populasi sangat dibutuhkan dalam penelitian antara lain agar hasil penelitian dapat digeneralisasi secara lebih luas. Pemilihan metode penarikan sampel tergantung pada banyak faktor, antara lain yang utama ialah luasnya
III-10
cakupan generalisasi yang diinginkan, ketersediaan waktu, maksud dan tujuan penelitian.
3.4.1. Probability Sampling
Dalam probability sampling, setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditarik menjadi anggota dari sampel7. Rancangan atau metode probability sampling ini digunakan apabila faktor keterwakilan oleh sampel terhadap populasi sangat dibutuhkan dalam penelitian antara lain agar hasil penelitian dapat digeneralisasi secara lebih luas.
Terdapat beberapa teknik Probability Sampling, antara lain:
1. Simple Random Sampling
Dalam Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability sampling, setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan
atau peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Contohnya jika dari perusahaan X yang memiliki 500 karyawan akan ditarik sebanyak 25 orang secara serentak menjadi sebuah sampel maka peluang masing-masing karyawan akan terpilih menjadi anggota sampel adalah 1/500. Cara penarikan sampel berdasarkan simpel random sampling memiliki bias yang relatif kecil dan memberikan kemampuan generalisasi yang tinggi. Namun penggunaan metode ini terbatas pada kondisi populasi yang memiliki elemen dengan karakteristik atau property yang tidak berfluktuasi besar.
7Ibid., h. 193-201
2. Systematic Random Sampling
Systematic Samplingadalah suatu metode pengambilan sampel dari populasi
dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut mulai dari urutan yang dipilih secara random diantara nomor 1 hingga n.
Contohnya sebuah sampel berukuran 25 akan ditarik dari populasi yang berukuran 250. Elemen-elemen dalam populasi diberi nomor urut 1 hingga 250. Jika ukuran sampel dibandingkan dengan ukuran populasi misalnya terdapat 6 kelipatan. Berdasarkan jumlah kelipatan ini diambil secara random sebagai elemen pertama dalam sampel yaitu salah satu nomor urut 1 hingga 6, misalnya terpilih nomor 4. Nomor 4 yang terpilih maka nomor urut elemen populasi yang akan menjadi elemen sampel adalah nomor dengan kelipatan 4 sehingga yang terpilih adalah elemen-elemen dengan nomor urut 4, 10, 16, 22, 28, 34, dan seterusnya.
3. Stratified Random Sampling
Penarikan sampel menurut metode stratified random sampling merupakan perluasan sekaligus mengatasi kelemahan dari metode simple random sampling. Pada metode stratified random sampling, strata elemen dalam
populasi mendapat perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada. Beberapa contoh strata yang dimaksud antara lain adalah strata dalam pendapatan, pendidikan, jabatan, usia, status, dan lain-lain. Contoh lainnya jika sasaran penelitian adalah untuk mendapatkan informasi tentang pandangan kepala keluarga tentang mutu pemerintah desanya, maka tingkat
III-12
pendapatan kepala keluarga yang bermukim di desa tersebut tidak perlu dijadikan strata walaupun kisaran besarnya pendapatan mereka cukup besar.
4. Cluster Sampling
Dalam banyak kejadian, populasi berada dalam keadaan seperti terkotak-kotak dimana masing-masing terkotak-kotak menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Contohnya suatu wilayah dihuni oleh penduduk yang bersifat multi-kultur.
Masing-masing kultur tentu memperlihatkan cirinya sendiri dan akan sulit hidup bersama kecuali dengan mengadopsi toleransi terhadap perbedaan. Jika penelitian tentang perilaku masyarakat terhadap partisipasi dalam pembangunan dilakukan di wilayah yang multi-kultur ini dengan populasi adalah seluruh penduduk yang sudah berumur >15 tahun maka metode cluster sampling sangat tepat digunakan.
5. Area Sampling
Area Sampling sangat mirip bahkan sering digabung dalam cluster sampling.
Dalam area sampling, cluster dari populasi adalah perbedaan lokasi geografis dari populasi. Contohnya populasi berada dalam lokasi yang berbeda karakteristiknya. Populasi berada di daerah perkotaan, daerah pantai, pegunungan, pedalaman, dan lain-lain. Seperti halnya dengan cluster sampling, area sampling juga dilakuakan dengan cara memilih secara random
area investigasi dan pada area terpilih dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan salah satu metode simple random sampling,systematic sampling, atau stratified random sampling, sesuai dengan kondisinya.Juga dalam area sampling dapat dilakukan multi-stage sampling kalau diperlukan.