• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERMINOLOGI SUTRADARA

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 33-38)

Sutradara memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Saat dilapangan seorang sutradara berperan sebagai manajer, kreator, dan sekaligus inspirator bagi anggota tim produksi dan para pemeran. Berbagai peran yang dimainkan oleh pemain mengharuskan sutradara turun langsung dan harus memahami bebar konsep cerita, situasi lingkungan maupun psikologis yang terlibat saat produksi, bahkan untuk hal kecil seperti menjalin hubungan baik dengan semua yang terlibat di produksi menjadi bagian yang sangat penting juga bagi seorang sutradara. Karena, menurut sutradara terkenal Hanung Bramantyo, sutradara berperan sebagai otak dalam tubuh manusia dan yang lain adalah selurung anggota badan.

Dalam perannya sebagai sutradara, diharapkan sutradara dapat menghasilkan gambar dan suara video yang lebih hidup dan tidak semata-mata menyampaikan peran yang sudah direncanakan secara harafiah juga menyampaikan dengan gaya tertentu, melainkan harus mampu memberikan titik pandang yang khas dan dapat memerikan interpretasi pada khalayak.

Recording Audio

Mixing Video dan Audio

34 2.5.1 PERAN SUTRADARA

2.5.1.1 Peran Untuk Penyajian

Sutradara adalah orang yang bertugas menginterpretasikan naskah menjadi suatu bentuk dan susunan gambar dan suara. Seorang Sutradara harus mengingat kepentingan penonton. Pemikirannya harus sejalan dengan Produser, sehingga hasil karya benar-benar dapat di nikmati. Sutradara bertanggung jawab untuk menyiapkan detil-detil pra-produksi, mengoordinasikan kegiatan staf produksi dan on camera talent (pemain yang tampil di depan kamera), mengatur blocking kamera dan pemain/talent pada set acara, memilih shot yang tepat ketika shooting berlangsung dan mengawasi proses pasca produksi. Dengan kata lain, produser menyiapkan konsep, sutradara bertanggung jawab atas semua aspek baik pra-produksi, produksi maupun pasca produksi.

2.5.1.2 Peran Yang Selektif

Dalam tahap ini sutradara bertugas untuk memimpin kelompok kerabat kerja produksi yang terdiri dari masing-masing bidang. Pada saat pra produksi, para ahli tersebut dapat menyampaikan pendapat dan pemikirannya kepada sutradara, kemudian sang sutradara akan menampung saran-saran tersebut dan menilainya, sehingga dalam pelaksanaanya dapat lebih dikonsentrasikan lagi.

2.5.1.3 Peran Yang Originator

Dalam tahap ini, sang sutradara akan merancang dan memikirkan keseluruhan pelaksanaan produksi, diantaranya : menyempurnakan naskah, mengarahkan tim ahli dan memimpin jalannya operasi produksi. Apa yang sutradara pikirkan, kemudian akan di share kepada anggota tim, sehingga pikiran tersebut dapat direalisasikan menjadi suatu kenyataan. Seluruh anggota tim juga akan membantu dan mengatur segala sesuatunya yang diperlukan.

35 2.5.1.4 Sutradara sebagai Pemimpin

Jiwa kepemimpinan! Itulah modal utama seorang sutradara. Tanpa leadership, anda tidak pernah bisa menciptakan karta seni sesuai yang anda inginkan. Dalam memimpin sebuah tim produksi yang terdiri dari berbagai macam latar belakang kru, kadang kala anda harus bersikaprendah hati dan menghargai orang-orang yang bekerja sama dengan kita. Janganlah bersikap arogan. Jangan pula bersikap diktaktor. Apabila berlaku benar maka bersikaplah dengan benar, namun apabila anda melakukan kesalahan, jangan ragu untuk meminta maaf kepada tim agar mereka menyadari bahwa anda adalah manusia biasa. Ingat! Apapun yang terjadi, hasil karya akhir anda adalah buah dari team work. Ingat juga bahwa siapapun yang menjadi anggota tim produksi, anda harus perlakukan sebagai “Rekan Kerja” bukan sebagai “Pekerja” (Naratama, 2013: 32)

2.5.1.5 Sutradara sebagai Seniman

Gudang Ide! Kaya ide! Itulah yang harus anda siapkan sebagai seniman. Bermainlah dengam perasaan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran yang anda punyai. Dengan kata lain, apapun yang anda lihat, dengar, cium dan rasakan dapat menjadi sumber inspirasi bagi karya-karya anda. Pertajam daya nalar dan sensor keindahan dengan banyak berbagai alunan irama music dan beragam budaya. Jangan bersikap apriori terhadap satu jenis music, tetapi dengarkan lah music itu sebagai pemahaman terhadap aspirasi music, bukan hanya untuk di nikmati lainnya lagi. Jangan lupa untuk memperhatikan berbagai hal disekeliling kita. (Naratama, 2013: 38)

2.5.1.6 Sutradara sebagai Penasihat Teknik

Seorang sutradara televisi, harus siap menjalankan tugas sebagai Penasihat Teknik Produksi, baik untuk produksi single maupun multi-camera. kemampuan teknik ini harus di dukung denganpengetahuan dan wawasan broadcast yang

36 memadai, mulai dari unsur video, unsur audio, unsur cahaya, hingga unsur peralatan editing utuk pasca produksi. Sutradara adalah partner terbaik bagi Technical Director, untuk menciptakan karya yang sesuai dengan pangsa penontonnya. (Naratama, 2013: 46)

2.5.2 TUGAS SUTRADARA

Jiwa kepemimpinan! Itu modal utama seorang sutradara. Disamping itu sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap karya akhir tayangan visual, sutradara dituntut untuk menjadi seorang seniman yang mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan. Sutradara juga bertugas sebagai penasihat teknik, karena sutradara adalah pemegang kendali dan penentu akhir bagaimana cara menggunakan teknik tersebut. (Naratama, 2013: 28: 34: 44)

Selanjutnya ada tiga dasar konsep menonton yang harus dipahami oleh sutradara, terutama pada saat pengembangan ide berdasarkan filosofi dari konsep penyutradaraan itu sendiri. Ketiga konsep menonton itu adalah :

1. What People Want to See

What people want to see atau apa yang ingin penonton lihat adalah konsep pertama yang harus terekspresikan dalam sebuah shot.

2. What People Need to See

What People Need to See atau apa yang perlu dilihat oleh penonton. Sebenarnya, perbedaan antara Want dan Need sangatlah transparan. Filosofinya dari apa yang ingin dilihat, berubah menjadi apa yang perlu di lihat. Sutradara akan memberikan shot-shot atau gambar-gambar tambahan yang dapat memperkaya emosi.

37 Ungkapan ini merupakan kesatuan antara apa yang ingin dan perlu dilihat oleh penonton. Dengan kata lain, sutradara harus memutuskan untuk mengambil gambar yang harus dan perlu untuk di tonton.

Sekali lagi, ketiga konsep diatas harusah anda pahami benarsebagai bagian yang paling dasar dalam filosofi penyutradaraan. Satu hal yang harus diperhatikan bahwa untuk menjalankan ketiga konsep tersebut, Sutradara dituntut untuk memahami jenis karya yang akan diproduksi. (Naratama, 2013: 62 : 63 : 65)

2.5.3 RUMUS SUTRADARA 5C

Seorang sutradara juga harus memahami betul teknik basic pengambilan gambar dan memiliki kepekaan terhadap rumus 5C, yaitu Close Up (pengambilan jarak dekat), Camera Angle (sudut pengambilan kamera), composition (komposisi), cutting (pergantian gambar), dan continuity (persambungan gambar-gambar). Bagi seorang sutradara, pengertian atas pengambilan gambar dari sebuat shot atau komposisi gambar sangat berpengaruh pada cara sang sutradara memberikan komando penyutradaraan (Director’s Commanand) kepada seluruh kru produksi, khususnya kepada penata kamera (Naratama, 2013: 75)

2.5.4 UNSUR VISUAL

Adapun unsur visual yang harus diperhatikan oleh sang sutradara dalam tahap persiapan produksi. Berikut adalah unsur visualnya : sikap pose (posture), gerakan anggota badab agar dapat memperjelas adegan (gesture), perpidahan tempat antar pemain (movement), ekspresi wajah (facial expression), dan hubungan pandang antar oemain (eye contact) (Hartoko, 1997: 25). Semua visual tersebut menjadi dasar sutradara untuk mengatur pemain dan mendapatkan hasil acting yang baik.

38 2.5.5 TEKNIK MEMBANGUN KARAKTER

Yang menjadi suatu tantangan utama dari seorang sutradara adalah membangun karakter tokoh. Karakter tokoh yang kuat dan jelas akan sangat membantu pencapaian dan kesan dari tema yang disodorkan. Apakah dia seorang manusia, binatang atau benda mati seperti kayu dan batu, wayang, binatang, bulan kartun, setan atau malaikat, semua harus dapat diterima dan logis. Artinya tokoh yang kita buat akan terkesan wajar, alami, dn tidak dibuat-buat. Lingkungan tokoh juga harus diperhatikan agar karakter dan watak tokoh yang kita kemukakan tersebut logis. Missal seoang opencuri yang hidup dilingkungan sesame pencuri tentu akan berbeda wataknya dengan pencuri yang hidup dilingkungan orang yang salh. Anak pertama yang hidup dikalangan yang berada dan democrat tentu akan berbeda dengan anak pertama yang hidip dikalangan keluarga miskin dan kaku.

Ada banyak cara untuk menggambarkan tokoh agar sesuai dengan tema yang akan kita kemukakan (sumber : Imam, 2011; Kazmate,2011)

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 33-38)

Dokumen terkait