BAB IV KEISTIMEWAAN BILAL BIN RABAH
B. Terompahnya terdengar di Surga
Bilal hidup dan bergaul bersama Islam secara lahir maupun batin. Karena itu Nabi mencintainya dengan kecintaan yang tidak dapat digambarkan oleh pena.
Pada kesempatan lainnya Nabi datang membawa kabar gembira bagi Bilal: “Surga rindu kepada tiga orang: Ali, Ammar, dan Bilal.” Allahu akbar! Surga rindu kepada Bilal! Padahal ia hanyalah
15
Hilmi ‘Ali Sya’ban, Bilal Bin Rabah Al-Habsy (Beirut: Darl Kitab Ilmiyah, 1991), 12.
67
mantan seorang budak tetapi kini menjadi orang ternama di dunia, bahkan di langit, sehingga kembali yang abadi itu pun merindukannya.
Banyak pembesar, pemilik pangkat, para penguasa, dan pemilik harta berlimpah yang tidak dapat memperoleh sepersepuluh dari keabadian yang didapatkan Bilal, hamba sahaya dari Habasyah ini. Para pahlawan sejarah juga tidak bisa memperoleh sejumput ketenaran sejarah sebagaimana didapatkan olehnya.
Kulit tubuh yang hitam, derajat dan keturunan yang rendah, serta pandangan hina manusia karena statusnmya sebagai hamba sahaya sama sekali tidak menghalangi Bilal ketika memilih Islam sebagai agama dan mendapatkan kedudukan tertinggi ini. Sesungguhnya dia berhak mendapatkan keutamaan tersebut karena kejujuran, keyakinan, kesucian, serta pengorbanannya.16
Nabi mendengar Suara Sandalnya di Surga kabar gembira berupa surga menjadi kenyataan Rasulullah mengungkapkan pendengaran berikut yang terkait dengannya.
Jabir bin Abdullah mengutip sabda Rasulullah: “Aku bermimpi memasuki Surga, dan disana aku bertemu dengan Rumaisha, istri Abu Thalhah. Tiba-tiba aku mendengar suara sandal, maka aku bertanya: ‘siapakah itu?’ Dia menjawab: ‘Itu adalah Bilal.’Demikianlah di antara
16
Mahmud Al-Mishri, Ensiklopedi Sahabat, terj. Syafarudin et al (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i
2015), 75.
68
buah amal shalih yang dikerjakan secara terus-menerus oleh seorang muslim. Dan, ganjaran itu sesuai dengan amalan.
Ibnu Hajar menyatakan dalam fathul Bari: “Manakala Bilal selalu berjalan dengan sandal untuk mengumandangkan adzan di hadapan nabi, ganjaran yang setimpal dengannya pun didapatkan di Surga. Namun ini tidak menunjukkan akan masuknya dia ke sana sebelum Rasulullah, mengingat posisinya sebagai pengikut beliau.Sabda itu mengisyaratkan sikap konsisten Bilal terhadap amal yang dikerjakan sepanjang hidupnya , serta menunjukkan kedekatannya dengan beliau. Intinya, hadits tersebut menunjukkan keistimewaan Bilal bin Rabah.17
Dalam hadits Riwayat Bukhori Rasulullah SAW Bersabda: aku mendengar derap terompahmu di surga.18 Muslim juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Rasulullah bersabda kepada Bilal setelah menunaikan shalat subuh, ‘Wahai Bilal, beritahukanlah kepadaku tentang perbuatan- perbuatanmu yang paling engkau harapkan manfaatnya dalam Islam! Karena sesungguhnya tadi malam aku mendengar suara terompahmu di depanku di surga.’ Bilal radhiyallahu ‘anhu menjawab, ‘Tidak ada satu perbuatan pun yang pernah aku lakukan, yang lebih kuharapkan
17
Ibid., 76-77. 18
HR. Bukhari (2/547), Shohih Bukhari.
69
manfaatnya dalam Islam dibandingkan dengan (harapanku terhadap) perbuatanku yang senantiasa melakukan shalat (sunnah) yang mampu aku lakukan setiap selesai bersuci (wudhu) dengan sempurna di waktu siang ataupun malam.’19
Ternyata amalan tersebut yang mengantarkannya sebagai calon penghuni surga. Karena itu Bilal menjadi istimewa, ia selalu menjaga wudhlu dan sholat dengan wudhu tersebut, sehingga Rasul mendengar langkah sandal Bilal di syurga.
Nama Bilal memang kerap dikaitkan dengan azan. Sebab, dia adalah orang pertama yang menjadi muazin pada zaman Rasul SAW. Namun, kemuliaan Bilal tak hanya karena azannya, jejak langkah Bilal pernah didengar Rasulullah SAW di dalam surga. Sebuah penghargaan yang sangat tinggi bagi setiap orang yang beriman.
19
HR. Muslim (2/380-381), Shohih Muslim.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang peranan sahabat Nabi Muhammad yaitu Bilal bin Rabah dalam dakwah Rasulullah, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bilal bin Rabah Al-Habasyi adalah seorang budak, Ia berasal dari negeri Habasyah, sekarang Ethiopia. Ia biasa dipanggil Abu Abdillah dan digelari Muadzdzin Ar-Rasul. Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah dengan seorang Ibu yang di kenal dengan nama Hamamah, seorang hamba sahaya hitam di antara hamba- hamba sahaya Makkah, oleh karena itu sebagian orang memanggilnya dengan Ibnu As-Sauda. Bilal berkulit hitam dengan kepribadian yang soleh.
2. Peran beliau dalam dakwah Rasulullah adalah sebagai Muadzin pertama Rasulullah bahkan setelah Rasulullah wafat beliau tidak berkenan untuk mengumandangkan adzan lagi, kemudian perannya yang kedua adalah keterlibatannya dalam perang Badar, di medan perang dia dipertemukan oleh majikannya yang dulu selalu menyiksanya ketika dia memilih ajaran Rasulullah dan mati ditangannya.
72
3. Keistimewaan beliau yang begitu luar biasa adalah ketika imannya sedang di uji pada saat beliau memantapkan hatinya untuk memeluk agama Islam disitulah Bilal bin Rabah menerima banyak siksaan dari majikannya yakni Umayyah Bin Khalaf, di siksa dengan cara yang sadis serta tidak bermoral namun ia tetap dalam keteguhan imannya, tetap dengan agamanya Islam. Keistimewaan yang lain adalah ketika Rasulullah mengatakan bahwa dia mendengar sandal,jejak kaki, terompahnya di Surga, Rasulullah bertanya kepadanya tentang amalan apa yang ia lakukan sehingga mendengar suara sandalnya di surga, ternyata Bilal adalah orang yang tidak pernah batal Wudlu amalan itu yang menghantarkannya ke tempat yang indah penuh kenikmatan yaitu surga.
B. Saran-Saran
Berdasarkan penelitian tentang Peranan Bilal bin Rabah dalam Dakwah Rasulullah SAW (580-640 M) penulis berharap:
1. Dapat menjadi khazanah bagi pembacanya serta penulis dan khususnya bagi semua umat muslim sehingga dapat meneladani Bilal bin Rabah sebagai hamba Allah yang taat dan beriman.
2. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan membutuhkan penyempurnaan serta perbaikan untuk skripsi ini, walau sudah dengan maksimal penulis berupaya untuk kesempurnaannya. Oleh karena itu penulis berharap selanjutnya ada yang membahas atau meneliti dengan lebih mendalam tentang Bilal bin Rabah dengan pembahasan lain
73
sehingga bisa menambah wawasan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
A.Buku-buku
Al-Abrasyi, M. Athiyah, Biografi Muhammad (Yogyakarta, Darul Hikmah, 2014). Al-Husaini, M.H. Al-Hamid, Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW
(Bandung: Pustaka Hidayah, 2008).
Ali sya’ban, Hilmi, bilal bin rabah Al-habsy (Beirut: Dar kitab Ilmiyah, 1991).
Al-Kandhawi M. Yusuf, Kehidupan Para Sahabat Rasulullah, Terj. Bey Arifin, et al (Surabaya: Bina Ilmu Ananda, 2008).
Al-Mishri, Mahmud, Ensiklopedi Sahabat, terj. Syafarudin, Lc dan Darwis. (jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2015)
Al-Qur’an, 5 (Al Maidah): 3.
Bahreisy, Salim, Sejarah Hidup Nabi-Nabi, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2011). Bisri M. Djaelani, Sejarah Nabi Muhammad SAW (Yogyakarta: Buana Pustaka,
2004).
Bakran Adz-Dzakiey, Hamdani, Prophetic Intelligence;Kecerdasan Kenabian
(Yogyakarta: Al-Manar, 2013).
Hasan An-Nadwi, Abul, Riwayat Hidup Rasulullah, Terj. Bey Arifin et al (Surabaya: PT Bina Ilmu, 2008).
Ihsan, Muhammad, Kisah sahabat nabi for kids (Bekasi : Sukses Publishing, 2012). Karimi, Izuddin, Mereka adalah para sahabat . (Solo: At-Tibyan, 2014).
Karya, Soekama, Asep Usman Ismail, Hanun Asrohah, Murodi , Ensiklopedia Mini Sejarah Kebudayaan Islam. (Jakarta : Logo Wacana Ilmu, 1998).
Khalid, Muhammad Khalid, Para Sahabat yang Akrab dalam Kehidupan Rasul. Terj. M. Arfi Hatim. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000).
Kuntowijoyo, pengantar ilmu sejarah (yogyakarta: yayasan bentang budaya, 2011). Moljum Khan, Muhammad, 100 Muslim Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah,
Terj.Wiyanto Suud, Khairul Imam (Jakarta: Noura Books, 2012).
Murad, Mustafa, 30 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga, terj. Abu ‘Aisyah. (Solo: Insan Kamil, 2011).
Mustafa Mutawalli, Ahmad, Syama’il Rasulullah, terj. Muflih Kamil (Jakarta: Qisthi Press,2009).
Notosusanto, Nugroho, Masalah Penelitian Sejarah (Jakarta: Yayasan Idayu, 1978). Pramono, Teguh, 100 muslim paling berpengaruh dan terhebat sepanjang sejarah.
(Yogyakarta: DIVA Press , 2015).
Rahman Al-Mubarakfury, Syaikh shafiyyur, sirah nabawiyah, terj. Kathur Suhardi (Jakarta: pustaka Al-Kautsar, 1997).
Salem, Sara, Bilal Ibn Rabah Perjalanan Menembus Kepekatan Iman, terj. A.Nashir Budiman. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996).
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Press, 2009). Subhani, Ja’far, Sejarah Nabi Muhammad SAW, Terj. Muhammad Hasyim, et al
(Jakarta: Lentera, 2009).
Syakir, Syaikh Mahmud, Ensiklopedi Peperangan Rasulullah SAW, Terj. Abdul Syukur Abdul Razzaq (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005).
Yusuh RAH.A, Syaikh Muhammad, Kisah Teladan Sepanjang Zaman Rasulullah dan Para Sahabat, Terj. M. Mahfufun Ni’am Sya’roni (Jakarta: Citra Risalah, 2008).
Zakariyya al-Kandahlawi Rah.a, Maulana Muhammad, Kisah Teladan Rasulullah
SAW dan Para Sahabat r.a, Terj. Andi Abdurrahman Ahmad (Yogyakarta:
Citra Media, 2006).
B.Hadits
HR. Bukhari: 3755, Shohih Bukhari: 2/548. HR. Bukhari: 3754, Shohih Bukhari: 2/547.
HR. Bukhari: 604, Shohih Bukhari : 1/220-221. HR. Bukhari: 608, Shohih Bukhari :1/222. HR. Bukhari (2/547), Shohih Bukhari.
HR. Ibnu Majah 706, Sunan Ibnu Majah: 1/232 HR. Ibnu Majah: 725, Sunan Ibnu Majah: 1/240. HR. Ibnu Majah: 728, Sunan Ibnu Majah: 1/241. HR. Muslim 1 / 164, Shohih Muslim.
HR. Muslim (2/380-381), Shohih Muslim.
C.Internet
Al Sofwah, Bilal bin Rabah Al Habsyi Radhiyallahu ‘Anhu wafat 20 H http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihattokoh&id=207 ,(Rabu, 13 April 2011). Wili Caswili,”Sejarah Dakwah Rasulullah Periode Makkah dan Madinah“,
http://wilyhikaru22.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-dakwah-rasulullah-saw- periode.html, (Mei 2013).
Rony Wijaya, “ Biografi Bilal bin Rabah” http://bio.or.id/biografi-bilal-bin-rabbah/. Adi Salman, Kisah Bilal Bin Rabah, http://sitblogspot.blogspot.co.id/2015/06/kisah-
bilal-bin-rabah.html, (Rabu, 17 Juini 2015).
Syarifudin, Adzan, http://adzan4.blogspot.co.id/2012/05/sejarah-adzan.html, (Senin 07 Mei 2012).
Swadaya, Bilal bin Rabah: “Kulitnya Hitam, Hatinya Putih” ,
http://www.daaruttauhiid.org/artikel/read/artikel-islami/329/bilal-bin-rabah- kulitnya-hitam-hatinya-putih.html, ( Jum'at, 01 April 2016).