• Tidak ada hasil yang ditemukan

tersebut telah dicapai melalui kegiatan “Penelitian pemuliaan dan perakitan varietas unggul baru tanaman

pangan”.

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2011 telah tercapai dengan persentase rata-rata 261%. Target yang disusun dalam PKT yaitu 11 varietas unggul baru (VUB) yang dilepas. Adapun realisasi tingkat capaian telah dilepas 29 varietas unggul baru padi dan palawija antara lain 17 VUB padi, 7 VUB

jagung, dan 5 VUB aneka kabi. Realisasi keuangan pada kegiatan ini sebesar Rp. 10.463.238.350 (99,61%).

Pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran dapat dilihat secara detail pada formulir PKK.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja disajikan sebagai berikut :

Indikator tingkat capaian kinerja kegiatan tahun 2011

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Varietas unggul baru padi 4 VUB 17 425,0 Varietas unggul baru aneka kacang

dan ubi

4 VUB 5 125,0 Varietas unggul baru serealia 3 VUB 7 233,3 Sebagai perbandingan varietas yang dilepas tahun 2011 lebih banyak daripada tahun 2010 seperti disajikan pada tabel di bawah ini. Hal ini karena adanya kegiatan konsorsium yang telah dilaksanakan dengan mengoptimalkan sumber daya penelitian baik yang ada di lingkup Puslitbang Tanaman Pangan, perguruan tinggi, maupun lembaga riset lainnya di Indonesia.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2010 dan 2011.

Indikator Kinerja 2010 2011

Varietas unggul baru padi 10 VUB 17 VUB Varietas unggul baru aneka kacang dan

ubi

- 5 VUB

Varietas unggul baru serealia 5 VUB 7 VUB

Keluaran (output) dan outcome yang telah dicapai dari masing-masing subkegiatan diuraikan sebagai berikut:

Padi.

Selama tahun 2011 telah dilepas sebanyak 17 VUB padi hibrida, inbrida, dan padi gogo, antara lain:

Varietas unggul baru padi sawah inbrida sebanyak 8 VUB yang dilepas dengan nama varietas INPARI 14 Pakuan, INPARI 15 Parahyangan, INPARI 16 Pasundan, INPARI 17, INPARI 18, INPARI 19, INPARI 20, dan INPARI Sidenuk. Varietas unggul baru padi sawah hibrida sebanyak 6 VUB

yang dilepas dengan nama varietas HIPA Jatim 1, HIPA Jatim 2, HIPA Jatim 3, HIPA 12 SBU, HIPA 13, dan HIPA 14 SBU.

Varietas unggul baru padi gogo sebanyak 3 VUB yang dilepas dengan nama INPAGO 8, INPAGO Unsoed 1, INPAGO Unram 1.

Varietas yang telah dilepas telah disebarluaskan kepada pengguna melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang tersebar di 33 propinsi di Indonesia.

Keunggulan masing-masing varietas unggul baru padi yang dilepas tahun 2011 disajikan secara rinci pada Tabel 4.

Tabel 4. Varietas unggul baru padi yang dilepas tahun 2011.

Nama (hari) Umur Potensi hasil (t/ha) Keterangan

Inpari 14 Pakuan 113 8,2 Agak tahan HDB III,IV, Blas, mutu lebih baik dari Ciherang, Pulen

Inpari 15 Parahyangan 117 7,5 Agak tahan HDB III,IV, Blas, mutu lebih baik dari Ciherang, Pulen

Inpari 16 Pasundan 118 7,6 Tahan HDB,agak tahan blas, mutu lebih baik dari Ciherang, Pulen

Inpari 17 111 7,9 Agak tahan WBC 1,2, tahan HDB III,IV,VIII, dan agak tahan blas, Pulen

Inpari 18 102 9,5 Tahan WBC 1,2 agak tahan HDB

Inpari 19 104 9,5 Tahan WBC 1,2 agak tahan WBC 3, tahan HDB III, Pulen

Inpari 20 102 8,8 Agak Tahan WBC 2,Tahan HDB III, agak than blas

Inpari Sidenuk 114 7,58 Agak tahan HDB III, Agak than blas,Pulen

Inpago 8 119 8,1 Tahan blas, toleran kekeringan, agak toleran Al,Pulen

Inpago Unsoed 1 110 7,2 Agak tahan WBC1, toleran Fe, Agak toleran kekeringan, Pulen, Aromatik

Inpago Unram 1 108 7,6 Tahan Blas, agak toleran Al dan Fe,Pulen, merah

Hipa Jatim 1 119 10,0 Agak rentan WBC 1,2, Pulen

Hipa Jatim 2 116 10,9 Agak rentan WBC 3, Agak tahan HDBIII, Pulen

Hipa Jatim 3 117 10,7 Agak tahan HDBIII, Pulen

Hipa 12 SBU 105 10,5 Agak tahan WBC 3, agak tahan HDB III, Pulen

Hipa 13 105 10,5 Agak tahan WBC2,agak tahan HDBIII, Pulen.

Gambar 2. Keragaan di lapang VUB padi Inpari 14

Gambar 3. Keragaan di lapang VUB padi Inpago 8

Gambar 4. Keragaan di lapang VUB padi Inpari 17

Kedelai

Kedelai unggul baru varietas GEMA. Hasil uji adaptasi sejumlah galur harapan di 16 sentra produksi kedelai di Indonesia, varietas GEMA memiliki potensi hasil 3,06 t/ha. Di samping itu, varietas ini berumur genjah (73 hari), ukuran bijinya 11,90 g/100 biji, kandungan protein 39% lebih tinggi daripada kedelai impor hanya 37%. Varietas GEMA prospektif dikembangkan pada daerah bercurah hujan terbatas atau dibudidayakan pada MK2.

Gambar 6. Keragaan di lapang kedelai varietas GEMA berumur genjah dan produksi tinggi 3,06 t/ha.

Ubijalar

Dua klon harapan dengan kandungan antosianin tinggi yaitu MSU 01022-12 dan MSU 01016-19 telah disetujui untuk dilepas oleh TP2V Tanaman Pangan dengan nama varietas Antin 1 dan Antin 2. Varietas Antin 1 memiliki potensi hasil 33,2 t/ha, toleran kekeringan, mengandung zat antosianin 33,89 mg/100 g dan distribusi warna ungunya sangat menarik, cocok untuk dibuat keripik. Sedangkan varietas Antin 2 memiliki potensi hasil 27,3 t/ha dan kandungan antosianin tinggi (156 mg/100g umbi).

Kacang tanah

Varietas unggul baru kacang tanah yang diusulkan untuk dilepas dengan nama Hypoma 1 dan Hypoma 2, saat ini sedang menunggu terbitnya SK Menteri Pertanian. Hypoma 1 adaptif di lingkungan optimal, dengan potensi hasil 3,70 t/ha polong kering. Varietas tersebut cukup tahan terhadap penyakit bercak dan karat daun sekaligus agak tahan terhadap penyakit layu bakteri. Varietas Hypoma 2 mempunyai daya adaptasi umum yang baik terutama di lingkungan dengan musim hujan yang terbatas yang sering menyebabkan tanaman mengalami cekaman kekeringan pada fase generatif. Potensi hasil varietas Hypoma 2 mencapai 3,50 t/ha polong kering, toleran kekeringan, serta agak tahan terhadap penyakit bercak dan karat daun.

Gambar 8. Polong dan biji kacang tanah varietas Hypoma 1

Gambar 9. Polong dan biji kacang tanah varietas

Hypoma 2

Jagung

Selama tahun 2011 telah dilepas sebanyak 7 VUB jagung hibrida dan komposit, antara lain: a) Varietas unggul jagung hibrida yang dilepas dengan nama varietas BIMA 12 Q, BIMA 13Q, BIMA 14 Batara, BIMA 15 Sayang, dan BIMA 16, dan b) Varietas unggul baru jagung komposit (bersari bebas) yang dilepas dengan nama varietas PROVIT A1 dan PROVIT A2. Deskripsi varietas unggul baru jagung yang telah dilepas diuraikan pada halaman berikutnya.

Gambar 10. Keragaan di lapang jagung Bima 15 Sayang

Gambar 11. Keragaan di lapang jagung Bima 14 Batara

Gambar 12. Keragaan jagung Bima 13Q potensi hasil 9,8 t/ha

Jagung hibrida varietas Bima 12Q memiliki potensi hasilnya 9,3 t/ha, berumur 98 hst, memiliki kandungan asam amino lisin dan triptofan tinggi, stay green yaitu warna batang dan daun di atas tongkol masih hijau, saat biji sudah masak/ waktu untuk panen. Sedangkan jagung hibrida varietas Bima 13Q toleran bercak daun, agak toleran busuk pelepah dan rentan hama gudang, potensi hasilnya 9,3 t/ha, berumur ± 103 hst, memiliki kandungan asam amino lisin dan triptofan tinggi. Jagung hibrida varietas Bima 14 BATARA potensi hasilnya 12,9 t/ha, berumur ± 95 hst, juga stay green sehingga sangat baik diintegrasikan dengan usaha ternak. Jagung hibrida varietas Bima 15 SAYANG potensi hasilnya 13,2 t/ha, berumur ± 100 hst, juga stay green. Varietas jagung hibrida Bima 16 potensi hasil 12,4 t/ha, beradaptasi spesifik pada lingkungan yang suboptimal. Varietas jagung hibrida Bima 16 ini tergolong tahan terhadap penyakit bulai dan hawar daun.

Program fortifikasi jagung kerja sama Badan Litbang Pertanian dengan CIMMYT menghasilkan 2 varietas jagung komposit yang diperkaya vitamin A. Jagung varietas Provit A-1 kandungan vitamin A (beta karotin tinggi 0,081 ppm), kandungan protein lebih tinggi dibanding jagung biasa, potensi hasil 7,4 t/ha, umur 96 hst. Sedangkan varietas Provit A-2 mempunyai kandungan vitamin A (beta karotin 0,144 ppm), kandungan protein 8,64%, potensi hasil 8,8 t/ha, dan umur 98 hst. Jagung ini sangat sesuai untuk mengatasi permasalahan gizi buruk di masyarakat.

Sasaran 3 : Terciptanya teknologi budi daya, panen, dan pascapanen primer tanaman pangan

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama dengan target yang telah ditetapkan dalam PKT 2011, yaitu dihasilkannya 17 teknologi budi daya, panen, dan pascapanen primer tanaman pangan dalam rangka mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan.

Sasaran 3 tersebut telah dicapai melalui kegiatan “Perakitan

Dokumen terkait