Kehadiran Pegawai ASN
Strategis 6 Tersedianya akurasi data kepegawaian
6.1. Persentase Pegawai ASN yang Datanya Akurat Sasaran
Strategis 6 Tersedianya akurasi data kepegawaian
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Data pegawai yang di-entry ke dalam sistem informasi kepegawaian adalah data pokok dan data riwayat. Data pokok pegawai terdiri dari 38 (tiga puluh delapan) jenis.
Pada tahun 2015, sebanyak 42,68% pegawai telah ter-update data pokok dan data riwayatnya, sedangkan sisanya baru ter-update data pokoknya saja.
SIMPEG BKD Kota Bandung merupakan Aplikasi berbasis web untuk pengelolaan data pegawai yang dikembangkan sejak Tahun 2009. SIMPEG tersebut merupakan hasil perancangan ulang dari aplikasi sebelumnya agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan organisasi
Seiring dengan semakin luasnya kebutuhan akses SIMPEG oleh SKPD, pada Tahun 2013 BKD Kota Bandung mengembangkan SIMPEG online sehingga pada Tahun 2015 SIMPEG telah dapat diakses oleh seluruh SKPD namun kewenangan SKPD masih sebatas melihat data tanpa bisa merubah data.
Bila dibandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan (target), maka kinerja nyata sebesar 42,68% telah melampaui target sebesar 41,50%
sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,84%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 32,68%, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra, kinerja baru tercapai 42,68%
terdiri dari pejabat struktural dan sebagian JFU sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.40 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2015
Pencapaian kinerja yang didapatkan sampai dengan tahun 2015 didorong oleh kebutuhan terhadap akurasi data ASN. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan terhadap kualitas maupun kuantitas data ASN.
Kualitas Data ASN
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Hasil benchmarking dengan BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :
1. Dokumen arsip kepegawaian sudah dikelola baik secara fisik maupun elektronik 2. Dari sisi aplikasi relatif sama
3. Dari segi data sudah akurat, BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menampilkan informasi kepegawaian secara online, baik melalui web SIMPEG maupun di lounge (command center)
4. Dari segi infrastruktur, pengelolaan server dilakukan secara terpusat di Dishubkominfo serta penyimpanan server di tempat yang memadai
Melaksanakan rapat evaluasi e-PUPNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9 Oktober 2015 bertempat di Ruang Rapat BKD. Rapat evaluasi PUPNS ini dihadiri oleh tim e-PUPNS BKD.
Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain : 1. Adanya Rekonsiliasi Data kepada seluruh SKPD setiap tahun
2. Optimalisasi petugas SIMPEG di SKPD dalam mengelola data kepegawaian 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
4. Adanya koordinasi antar bidang dalam pengakuratan data 5. Memadainya jumlah Verifikator e-PUPNS di SKPD dan BKD
Melaksanakan pemusnahan arsip di Lingkungan BKD Kota Bandung. Untuk simbolis pemusnahan arsip dihadiri oleh BKD Kota Bandung, Inspektorat, Bagian Hukum dan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Pelaksanaan dilaksankan selama 4 hari dimulai pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sampai dengan hari Rabu Tanggal 16
Desember 2015. Pemusnahan arsip ini sendiri dilaksanakan dilaksanakan bertempat di Kantor Arsip BKD Kota Bandung Jl. Aceh No. 12 Bandung
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Adapun faktor penghambat pencapaian kinerja antara lain : 1. Kurangnya Personil Petugas Sistem informasi Kepegawaian
2. Tidak terinformasikannya perubahan data PNS oleh pengelola data kepegawaian / petugas SIMPEG di tiap SKPD ke Badan Kepegawaian Daerah
3. Belum optimalnya support data dari seluruh bidang khususnya yang berkaitan dengan perubahan data PNS (BUP, BUP APS, Pindah-Datang, Meninggal Dunia, Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Diklat, Bintek dan DUK)
4. Jaringan Internet kadang lambat bahkan sering terputus
5. Keterlambatan pengembalian berkas pendukung perubahan data pada PNS di SKPD 6. Aplikasi e-PUPNS sering Error sehingga menghambat dalam penyelesaian Verifikasi
PUPNS
Beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal tersebut antara lain :
Melakukan sosialisasi kepada SKPD tentang pentingnya melakukan pemutakhiran
data untuk proses
percepatan pengambilan keputusan atau kebijakan pimpinan
Mengoptimalkan pemuktahiran data secara berkala
Mengikutsertakan bidang lain untuk pemenuhan personil dalam pelaksanaan pemutakhiran data 1
2
3
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menunjuk petugas secara khusus
yang mengelola atau melakukan pemutakhiran data
Menyampaikan informasi kepada seluruh SKPD untuk melaporkan perubahan data PNS di lingkungan kerjanya
Melakukan koordinasi ke seluruh SKPD secara berkala dalam proses perubahan data 4
5
6
Koordinasi dan Konsolidasi mengenai PUPNS melalui grup WhatsApp
7
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.41 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 6 Tersedianya akurasi data kepegawaian
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN
(Rp)
REALISASI (Rp) %
1 2 3 4 6
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
917.912.162 901.916.560 98,77
Pembangunan/
pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah
1. Penyusunan KAK Sistem informasi eksekutif
2. Entry DRH=6000 PNS 697.704.162 682.231.720 97,78
Pengelolaan dan Pemeliharaan Dokumen dan Arsip Kepegawaian
1. Terlaksananya penyusunan dokumen dan arsip kepegawaian
=2000 berkas (100%)
2. Entry data kelengkapan dokumen kepegawaian berdasarkan tata letak=2.000 berkas (100%) 3. Pemusnahan 5.391 berkas (100%)
220.208.000 219.684.840 99,76
JUMLAH REALISASI SASARAN 6 917.912.162 901.916.560 98,77
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan.
Pada sasaran 6 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tujuan 4 : Meningkatnya akuntabilitas Kinerja SKPD
Sasaran ini bukan merupakan Indikator Kinerja Utama BKD karena tidak berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi BKD, akan tetapi sasaran ini ikut menunjang kinerja BKD dalam pelaksanaan tugas.
Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 3 (tiga) Indikator Kinerja, yang pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.42
Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 7
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
1. Nilai Evaluasi AKIP 63 63,51 100,81
2. Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang
Ditindaklanjuti 100 - -
3. Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset
Daerah 100 100 100
Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 7 100,41
Sesuai Amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), BKD sebagai instansi pemerintah berorientasi pada akuntabilitas kinerja yang hasilnya diperoleh melalui evaluasi AKIP berdasarkan Permenpan-RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Evaluasi dilaksanakan terhadap 4 (empat) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi : Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja serta Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.
Sasaran
Strategis 7 Meningkatnya akuntabilitas