• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terwujudnya Pemantapan Mutu dan Bimtek

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja

5. Terwujudnya Pemantapan Mutu dan Bimtek

7. Terwujudnya SILK yang terintegrasi 8. Terwujudnya sarpras yang andal 9. Terwujudnya efisiensi anggaran 10. Terwujudnya peningkatan revenue

Sepuluh sasaran strategis tersebut diukur melalui 21 Indikator Kinerja yang masing-masing mempunyai target dan capaian. Capaian kesepuluh sasaran strategis dan masing-masing indikator kinerja Tahun 2020 adalah sebagai berikut ;

1. Sasaran strategis terwujudnya kepuasan stakeholder diukur dengan tiga indikator dengan capaian, yaitu :

a. Indikator kepuasan pelanggan dengan target angka/skor sebesar skor 81% tercapai sebesar 82% dan alokasi anggaran sebesar Rp.25.490.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp.

21.591.248,- atau 84,70 %;

b. Indikator persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti dengan target 100% dan tercapai sebesar 100%, tidak terdapat alokasi anggaran untuk indikator ini;

c. Indikator persentase kepuasan pegawai dalam 1 tahun tingkat kesehatan BLU target angka/skor sebesar 70% dengan tercapai 62,90% dan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.473.530.000,- dengan realisasi anggaran yang terserap sebesar Rp. 11.121.244.446,- atau 89,16 %.

2. Sasaran strategis Terwujudnya Peningkatan Produktifitas dan Mutu Layanan dengan dua indikator, yaitu :

a. Indikator Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan Laboratorium dengan target 10 parameter tercapai sebesar 10 parameter atau 100% dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 109.700.000,- dengan realisasi anggaran yang terserap sebesar Rp. 85.612.700,- atau 78,04%;

b. Indikator Jumlah parameter laboratorium yang terakreditasi dengan target sebesar 10 parameter tercapai sebesar 57 parameter atau 570% dengan alokasi anggaran sebesar Rp.105.920.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp.92.200.100,- atau 87,05%.

3. Sasaran strategis Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring laboratorium dengan dua indikator dengan capaian yaitu ;

a. Indikator Jumlah kerjasama kelembagaan / customer dengan target sebesar 10 MoU dengan realisasi sebesar 27 MoU atau 270% dan alokasi anggaran sebesar Rp.161.600.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 156.260.147, - atau 96,70 % . b. Indikator Persentase Akuisisi pelanggan baru dengan target

sebesar 20% dan tercapai sebesar 33,38% dan tidak terdapat alokasi anggaran untuk indikator tersebut.

4. Sasaran strategis Terwujudnya tata kelola yang baik dengan tiga indikator dengan capaian yaitu ;

a. Indikator Tingkat Kesehatan BLU dengan target sebesar 83% dan tercapai sebesar 82,75% dan alokasi anggaran sebesar Rp.111.810.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp.86.210.650,- atau 77,10 %.

b. Indikator Jumlah capaian parameter pemeriksaan lab kesmas dengan target sebesar 169.000 dan tercapai sebesar 135.919 dan alokasi anggaran sebesar Rp.4.620.749.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 4.404.925.108,- atau 95,33 %.

c. Indikator Jumlah capaian parameter pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan dengan target sebesar 27.500 dan tercapai sebesar 29.678 dan alokasi anggaran sebesar Rp.3.720.707.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 3.557.892.364,- atau 95,62

%.

5. Sasaran strategis terwujudnya pemantapan mutu dan bimtek dengan 6 indikator yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020 Balai Besar v a. Indikator Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME (TKPPME)

dengan target sebesar 5% dan tercapai sebesar 44,6% pada siklus 1 dan 7,1% pada siklus 2 dan alokasi anggaran sebesar Rp.1.901.750.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 1.864.889.486,- atau 98,06 %.

b. Indikator Persentase jenis parameter pemeriksaan yang mengikuti PME dengan target sebesar 7% dan tercapai sebesar 32% dan alokasi anggaran sebesar Rp. 207.000.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 150.985.400.,- atau 72,94 %.

c. Indikator Persentase hasil PME / uji banding yang diikuti dengan nilai baik dengan target sebesar 100% dan tercapai sebesar 100%

dan tidak tersedia alokasi anggaran untuk indikator tersebut.

d. Indikator Persentase pelaksanaan Bimtek di wilayah binaan dengan target sebesar 75% dan tercapai sebesar 116,25% dan alokasi anggaran sebesar Rp. 45.912.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 42.129.000.,- atau 91,76 %.

e. Indikator Ketepatan kalibrasi alat sesuai dengan jadwal dengan target sebesar 80% jumlah alat dan tercapai sebesar 93,83%

jumlah alat dan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.036.114.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 959.387.513.,- atau 92,59 %.

f. Indikator Jumlah kemampuan pemeriksaan penyakit berpotensi wabah dengan target sebesar 12 penyakit dan tercapai sebesar 12 penyakit dan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.310.671.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 10.749.781.564.,- atau 95,04 %.

6. Sasaran strategis Terwujudnya SDM yang kompeten dicapai melalui satu indikator dengan capaian yaitu :

Indikator Persentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan target sebesar 85% dan tercapai sebesar 96,15% dan alokasi anggaran sebesar Rp.1.189.324.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp.893.974.709,- atau 75,17 %.

7. Sasaran strategis Terwujudnya SILK yang terintegrasi, dicapai melalui satu indikator dengan capaian yaitu :

Indikator Penambahan / upgrade modul SILK yang terintegrasi dengan target sebesar 5 modul dan terealisasi 5 modul. Alokasi anggaran sebesar Rp. 280.500.000,- dengan realisasi anggaran mencapai Rp.

280.500.00,- atau sebesar 100 %.

8. Sasaran strategis Terwujudnya sarpras yang andal dicapai melalui satu indikator dengan capaian yaitu :

Indikator Tingkat kelayakan sarpras laboratorium dengan target sebesar 80 dan tercapai sebesar 90. Alokasi anggaran sebesar

Rp.5.310.881.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp.4.820.854.006,- atau 90,77 %.

9. Sasaran strategis Terwujudnya efisiensi anggaran dicapai melalui indikator dengan capaian yaitu :

Indikator Persentase kenaikan Capaian kinerja pendapatan dengan target sebesar 15 % dan tercapai sebesar 0.59% dan alokasi anggaran sebesar Rp.132.200.000,- dengan realisasi anggaran terserap sebesar Rp. 132.200.000,- atau 100 %.

10. Sasaran strategis Terwujudnya peningkatan revenue dicapai melalui indikator dengan capaian yaitu :

Indikator Total pendapatan BLU dengan target sebesar Rp.

12.355.790.000,- dan akibat dari pandemi COVID-19 terjadi perubahan

target menjadi Rp. 11.000.000.000,- dan terrealisasi sebesar Rp. 11.861.589.044,- atau 107,83 % dari total target.

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR --- i

IKHTISAR EKSEKUTIF --- ii

DAFTAR ISI --- vii

DAFTAR GRAFIK --- viii

DAFTAR GAMBAR --- ix

DAFTAR TABEL --- x

BAB I PENDAHULUAN --- 1

A. Latar Belakang --- 1

B. Maksud dan Tujuan --- 2

C. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi --- 2

D. Sistematika Penulisan --- 6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA --- 7

A. Perencanaan Kinerja --- 11

B. Perjanjian Kinerja --- 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA --- 14

A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja --- 14

1. Terwujudnya Kepuasan Stakeholder --- 14

2. Terwujudnya Peningkatan Produktivitas dan Mutu Layanan---- 19

3. Terwujudnya Peningkatan Kemitraan dan Jejaring Lab --- 23

4. Terwujudnya Tata Kelola Yang Baik--- 26

5. Terwujudnya Pemantapan Mutu dan Bimtek --- 33

6. Terwujudnya SDM Yang Kompeten --- 44

7. Terwujudnya SILK Yang Terintegrasi --- 46

8. Terwujudnya Sarana dan Prasarana Yang Andal--- 47

9. Terwujudnya Efisiensi Anggaran --- 49

10. Terwujudnya PeningkatanRevenue--- 50

B. Sumber Daya --- 51

1. Sumber Daya Manusia --- 51

2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana --- 56

3. Sumber Daya Anggaran --- 60

C. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Badan Layanan Umum --- 66

D. Capaian Kinerja BBLK Jakarta dalam Gambar --- 67

BAB IV.KESIMPULAN--- 71 LAMPIRAN :

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 2020 15

Grafik 2 Jumlah Parameter yang Terakreditasi Tahun 2020 22 Grafik 3 Peserta PNPME Siklus 1 dan Siklus 2 Tahun 2020 34 Grafik 4 Jumlah Parameter Layanan yang mengikuti PME/Uji Banding

tahun 2020

36 Grafik 5 Jumlah Laboratorium yang dibina tahun 2020 38 Grafik 6 Persentase capaian alat yang terkalibrasi tahun 2020 41 Grafik 7 Komposisi Belanja DIPA BBLK Jakarta TA 2020 61 Grafik 8 Komposisi Alokasi dan Realisasi Anggaran TA 2020 65

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020 Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Jakarta ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Struktur Organisasi BBLK Jakarta 4

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1 Matrik Perencanaan Kinerja BBLK Jakarta Tahun 2020 – 2024 8

Tabel 2 Rencana Kinerja Tahun 2020 BBLK Jakarta 11

Tabel 3 Penetapan Kinerja Tahun 2020 12

Tabel 4 Capaian Indikator Kepuasan Pelanggan Tahun 2019 dan 2020 15 Tabel 5 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2020 15 Tabel 6 Nilai Persepsi, interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan, dan Kinerja

Unit Pelayanan

16 Tabel 7 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Kepuasan Pelanggan Tahun

2020

17 Tabel 8 Capaian Indikator Keluhan Pelanggan yang ditindaklanjuti Tahun 2019 dan 2020 18 Tabel 9 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Persentase Kepuasan Pegawai

dalam 1 Tahun, Tahun 2020

19 Tabel 10 Capaian Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan

Laboratorium

20 Tabel 11 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Pertumbuhan Jumlah

Pemeriksaan Baru Tahun 2020

21 Tabel 12 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Jumlah Jenis Pemeriksaan yang

Terakreditasi Tahun 2020

23 Tabel 13 Realisasi Jumlah Kerjasama Kelembagaan /Customer Tahun 2020 24 Tabel 14 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Jumlah Kerjasama Kelembagaan

/ Customer Tahun 2020

25

Tabel 15 Presentase Akuisisi Pelanggan Baru 25

Tabel 16 Capaian Indikator Tingkat kesehatan BLU 2019 dan 2020 26 Tabel 17 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Tingkat Kesehatan BLU tahun 2020 27 Tabel 18 Capaian Indikator Jumlah pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat 28 Tabel 19 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Jumlah Pemeriksaan

Laboratorium Kesehatan Masyarakat Tahun 2020

30 Tabel 20 Capaian Indikator Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Uji Kesehatan 31 Tabel 21 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Jumlah Pemeriksaan

Laboratorium Klinik dan Uji Kesehatan Tahun 2020

33 Tabel 22 Gambaran Peserta PNPME siklus 1 dan 2 tahun 2020 33 Tabel 23 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Tingkat Kepesertaan

Penyelenggaraan PME (TKPPME)

35 Tabel 24 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Jenis Parameter Pemeriksaan

Yang Mengikuti PME

37 Tabel 25 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Pelaksanaan Bimtek di Wilayah

Binaan Tahun 2020

40 Tabel 26 Capaian Indikator Ketepatan Kalibrasi Alat Lab sesuai Jadwal Tahun 2020 40 Tabel 27 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Ketepatan kalibrasi alat sesuai

dengan jadwal Tahun 2020

42 Tabel 28 Capaian Indikator Pemeriksaan Kasus Surveilance Tahun 2020 43

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2019 Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Jakarta xi

Tabel 29 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Pemeriksaan Penyakit Berpotensi Wabah Tahun 2020

44 Tabel 30 Capaian Indikator Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan 45 Tabel 31 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Persentase SDM yang memiliki

kompetensi yang sesuai Tahun 2020

46 Tabel 32 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran IndikatorPenambahan/Upgrade Modul

SILK yang Terintegrasi Tahun 2020

47 Tabel 33 Capaian Indikator Presentase Sarana dan Prasarana yang sesuai standar

pelayanan

47 Tabel 34 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Presentase Sarana dan

Prasarana yang sesuai standar pelayanan Tahun 2020

48 Tabel 35 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Persentase Kenaikan Capaian

Kinerja Pendapatan Tahun 2020

50 Tabel 36 SDM BBLK Jakarta berdasarkan Kelompok Jabatan Tahun 2020 55 Tabel 37 Keadaan Sarana & Prasarana BBLK Jakarta Tahun 2020 56 Tabel 38 Jenis Bangunan dan Gedung BBLK Jakarta Tahun 2020 57 Tabel 39 Kategori Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2020 57 Tabel 40 Rincian Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2020 57 Tabel 41 Mutasi Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2020 58 Tabel 42 Jalan, Irigasi dan Jaringan BBLK Jakarta TA 2020 58

Tabel 43 Aset Lainnya 58

Tabel 44 Belanja Tahun 2018, 2019 dan 2020 60

Tabel 45 Rincian Anggaran BBLK Jakarta Tahun Anggaran 2020 60 Tabel 46 Uraian Target Sumber Dana BLU BBLK Jakarta Tahun 2020 61 Tabel 47 Rincian Alokasi Angggaran Per Kegiatan DIPA BBLK Jakarta Tahun 2020 62 Tabel 48 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2020 65

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan good governance dan meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta sebagai wujud pertanggung jawaban Instansi pemerintahyang baik, maka Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI perlu menyusun Laporan Kinerja tahun 2020.

Penyusunan laporan berkala dari tiap organisasi pemerintah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang mewajibkan Intansi Pemerintah untuk akuntabilitas dan melaporkan kinerjanya kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta pertanggungjawaban.

Laporan tahun 2020 mengacu kepada Rencana Strategi BBLK Jakarta tahun 2020-2024 dengan indikator - indikator yang berpedoman kepada Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2020-2024 dan laporan ini memuat perkembangan dan hasil pencapaian kinerja satuan kerja berupa kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu 1(satu) tahun.

Laporan tahun 2020 ini berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan anggaran).

Hasil kegiatan program, pencapaian kinerja dan permasalahan, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan program.

Untuk mencapai Visi BBLK Jakarta “ Menjadi Laboratorium Pembina dan rujukan nasional yang unggul dan terpercaya ” maka perlu mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang handal dalam penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan laboratorium yang berguna dan terbaik bagi masyarakat.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam Rencana Strategis (Renstra) BBLK Jakarta Tahun 2020-2024 , dimana tahun 2020 merupakan tahun pertama (awal) penerapan renstra tersebut. Pada tahun 2020 program berfokus

manajemen secara optimal dengan mengutamakan Standar Mutu sesuai akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK).

Dalam mewujudkan visi dan penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan dilakukan dengan mengacu kepada Permenkes No 121 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan PMK No 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum serta seluruh ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan baik oleh Kementerian Kesehatan maupun oleh Kementerian Keuangan.

Untuk itu maka dalam LAKIP ini akan dilaporkan secara komprehensif seluruh upaya dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada tahun 2020.

B. Maksud danTujuan

LAKIP BBLK Jakarta Tahun 2020 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan dan kendala pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja yang ditemui meliputi pengelolaan sumber daya, keuangan, sarana prasarana serta tenaga. Selain itu juga bertujuan untuk dapat digunakan menjadi dasar pertimbangan perencanaan di tahun-tahun berikutnya, sehingga Renstra yang telah ditetapkan akan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

C. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BBLK Jakarta

Tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi BBLK Jakarta ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 52 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta di lingkungan Kementerian Kesehatan bahwa kedudukan BBLK Jakarta adalah sebagai UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

a. Tugas Pokok

Tugas pokok BBLK Jakarta berdasarkan Permenkes Nomor 52 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta di lingkungan Kementerian Kesehatan, adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan

masyarakat dan memberikan bimbingan teknis di bidang laboratorium kesehatan.

b. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana tersebut diatas maka BBLK Jakarta menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan

laboratorium kesehatan masyarakat;

2. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium kesehatan;

3. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;

4. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;

5. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan, dan

6. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK

Fungsi ini juga telah ditetapkan ditiap satuan organik BBLK Jakarta, sehingga setiap unit kerja telah memiliki tugas dan fungsi yang menjadi lingkup pekerjaannya.

c. Struktur Organisasi

Pada Bab II Permenkes No.52 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta di lingkungan Kementerian Kesehatan, dinyatakan bahwa Susunan Organisasi BBLK Jakarta dengan struktur sebagai berikut :

a. Kepala Balai

b. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;

c. Bidang Pelayanan;

d. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;

e. Kelompok Jabatan Fungsional;

f. Instalasi; dan

g. Satuan Pemeriksaan Intern.

Gambar 1

Struktur Organisasi BBLK Jakarta

Berdasarkan Permenkes R.I Nomor 52 Tahun 2013

Subbagian

Bagian/bidang membawahi sub bagian/seksi dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, pejabat eselon III dan IV yang menduduki jabatan tersebut diangkat oleh Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. Terdapat 3 orang pejabat eselon III dan 6 orang pejabat eselon IV dengan rerata masa tugas dibeberapa jabatan telah melebihi 5 tahun, telah diusulkan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan untuk mendapat penyegaran melalui promosi dan mutasi agar terjadi proses regenerasi dan optimalisasi produktifitas kinerja pegawai.

Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang melakukan penyelenggaraan pelayanan teknis laboratorium.Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk dan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBLK Jakarta.Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Instalasi dibantu oleh kelompok jabatan fungsional yang ditentukan jenisnya sesuai Analisa Beban Kerja (ABK).Adapun Instalasi yang ada di BBLK Jakartasaat ini adalah 6 instalasi yaitu instalasi Labkes Klinik (Patologi Klinik, Imunologi, Mikrobiologi Klinik, Biomolekuler), Instalasi Mikrobiologi, Instalasi Kimia Kesehatan, Instalasi Media dan Reagensia, Instalasi Sampling dan Uji Kesehatan serta Instalasi Sarana dan Prasarana.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terdiri dari berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang kompetensinya. Jumlah tenaga fungsional yang ada saat ini sejumlah 84 orang, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Namun jumlah yang tersedia masih belum sesuai dengan kebutuhan yang mengacu pada Analisa Beban Kerja (ABK).

Unsur lainnya adalah Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) dipimpin oleh seorang Ketua yang ditunjuk dan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBLK Jakarta, yang melakukan tugas dan fungsi pengawasan internal penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang hasilnya direkomendasikan kepada Kepala BBLK Jakarta sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk lebih menajamkan materi laporan dalam LAKIP BBLK Jakarta ini, maka sistematika penulisan disusun sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi BBLK Jakarta, serta sistematika penyajian laporan.

b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang sasaran, indikator dan target yang akan dicapai beserta anggaran yang digunakan pada tahun 2020

c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja tahun 2020, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja sebagai Instansi Badan Layanan Umum (BLU).

d. Bab IV Penutup, berisi kesimpulan dari 2020 dan langkah selanjutnya untuk meningkatkan kinerja organisasi

e. Lampiran

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang melayani, akuntabel dan transparan melalui perubahan orientasi cara berpikir dan budaya Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi cara berpikir dan budaya kerja seorangentrepreneur, maka perubahan paradigma tersebut menuntut pula perubahan pola perencanaan yang semula berbasis pada kebutuhan anggaran menjadi perencanaan berbasis kinerja, sehingga orientasi bukan pada besaran belanja yang dilakukan akan tetapi berfokus padaouput yang dicapai dengan anggaran yang tersedia (money follow function).

Perencanaan berbasis Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan yang dihitung setiap tahun dan mengacu pada indikator kinerja berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) BBLK Jakarta Tahun 2020 - 2024. Dalam perencanaan tersebut tertuang aspek tujuan, sasaran, indikator serta target yang akan dicapai setiap tahunnya. Penetapan sasaran, indikator dan target kinerja tersebut merupakan salah satu upaya dari tujuan jangka panjang yang akan dicapai oleh BBLK Jakarta dalam 5 tahun.

Selanjutnya perencanaan kinerja tersebut dituangkan dalam sebuah perjanjian kerja yang merupakan kontrak kerja antara kepala satuan kerja dengan Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan selaku pembina dan pemberi anggaran, dilanjutkan antara Kepala BBLK Jakarta dengan setiap kepala unit kerja dan antara kepala unit kerja dengan setiap pegawai, perjanjian kinerja inilah yang dipakai sebagai pedoman untuk menilai keberhasilan, efektifitas dan kendala kinerja di BBLK Jakarta pada tahun berjalan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Renstra BBLK Jakarta tahun 2020 – 2024 dituangkan kedalam matrik kinerja BBLK Jakarta sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)2020 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 8 Tabel 1

Matrik Perencanaan Kinerja BBLK Jakarta Tahun 2020 – 2024

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Bobot Satuan

Target

2020 2021 2022 2023 2024

PERSPEKTIF STAKE HOLDER 1 Terwujudnya

Kepuasan stake holder

1 Tingkat Kepuasan

Masyarakat per tahun 0.06 Persen 85 85 82 82,5 83

2 Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

0.05 Persen 100 100 100 100 100

3 Persentase kepuasan

pegawai dalam 1 tahun 0.05 Persen 70 75 75,5 76 76,5

PERSPEKTIF PROSES BISNIS 2 Terwujudnya

Peningkatan

Produktifitas dan Mutu Layanan

4 Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan Laboratorium

0.06 Parameter 10 10 10 10 10

5 Jumlah parameter laboratorium yang terakreditasi

0.07 Parameter 10 15 15 15 15

3 6 Jumlah kerjasama

kelembagaan / customer 0.02 MoU 10 30 30 35 35

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)2020 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 9 Terwujudnya

peningkatan kemitraan dan jejaring lab

7 Prosentase Akuisisi

pelanggan baru 0.03 Persen 20 20 20 20 20

4 Terwujudnya tata kelola yang baik

8 Tingkat Kesehatan BLU 0.08 Persen 83 83 83 83 83

9 Persentase capaian parameter pemeriksaan lab kesmas

0.07 Parameter 169.000 177.500 186.000 195.600 205.300

10 Persentase capaian parameter pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan

0.07 Parameter 27.500 29.000 30.500 31.800 33.500

5 Terwujudnya

pemantapan mutu dan bimtek

11 Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME (TKPPME)

0.05 Persen 5 5 7 7 8

12 Persentase jenis parameter pemeriksaan yang

mengikuti PME

0.05 Persen 7 10 12 15 25

13 Persentase hasil PME / uji banding yang diikuti dengan nilai baik

0.04 Persen 100 100 100 100 100

14 Persentase pelaksanaan

Bimtek di wilayah binaan 0.05 Persen 75 80 85 90 100

15 Ketepatan kalibrasi alat

sesuai dengan jadwal 0.04 Persen 80 85 90 90 100

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)2020 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 10

16 Jumlah kemampuan

pemeriksaan penyakit berpotensi wabah

0.05 Penyakit 12 14 16 18 18

PERSPEKTIF LEARNING AND GROWTH 6 Terwujudnya SDM

yang kompeten

17 Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai

0.04 Persen 85 90 93 95 95

7 Terwujudnya SILK yang terintegrasi

18 Penambahan / upgrade modul SILK yang terintegrasi

0.03 Modul 5 5 5 5 5

8 Terwujudnya sarpras yang andal

19 Tingkat kelayakan sarpras

laboratorium 0.04 Persen 80 80 80 80 80

PERSPEKTIF FINANCIAL 9 Terwujudnya efisiensi

anggaran

20 Persentase kenaikan Capaian kinerja pendapatan

0.06 Persen 15 15 15 15 15

10 Terwujudnya

peningkatanrevenue

21 Total pendapatan BLU 0.06 Rupiah 12.365.790.000 15.771.687.000 17.199.597.000 18.767.946.000 20.493.530.000

A. PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2020

Perencanaan kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun2020 disusun dan ditetapkan sebagai pedoman untuk melaksanakan program dan/atau kegiatan secara aktual. adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Rencana Kinerja Tahun 2020 BBLK Jakarta

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2020

SATUAN VOLUME

Terwujudnya Kepuasan Stake

Holder

1 Tingkat kepuasan masyarakat per tahun Persen 81

2 Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

Persen 100

3 Persentase kepuasan pegawai dalam 1 tahun

4 Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan Laboratorium

Parameter 10

5 Jumlah parameter laboratorium yang terakreditasi

6 Jumlah kerjasama kelembagaan / customer

MOU 10

7 Persentase Akuisisi pelanggan baru Persen 20

Terwujudnya tata kelola yang baik

8 Tingkat Kesehatan BLU Persen 83

9 Persentase capaian parameter pemeriksaan lab kesmas

Angka 169.000

10 Persentase capaian parameter pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan

Angka 27.500

Terwujudnya pemantapan mutu

dan bimtek

11 Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME (TKPPME)

Persen 5

12 Persentase jenis parameter pemeriksaan yang mengikuti PME

Persen 7

13 Persentase hasil PME / uji banding yang diikuti dengan nilai baik

Persen 100

14 Persentase pelaksanaan Bimtek di wilayah binaan

Persen 75

15 Ketepatan kalibrasi alat sesuai dengan jadwal

Persen 80

16 Jumlah kemampuan pemeriksaan penyakit berpotensi wabah

Angka 12

Terwujudnya SDM yang kompeten

Terwujudnya SDM yang kompeten

Dokumen terkait