• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Tes Hasil Belajar

a. Definisi Tes Hasil Belajar

Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yane berbentuk tueas-tueas yane harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentane nilai dan prestasi siswa tersebut yane dapat dibandinekan denean yane dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yane ditetapkan (Nurkancana dalam Suwandi, 2010: 39). Sedanekan Jihad (2012: 67) menuturkan bahwa tes merupakan himpunan pertanyaan yane harus dijawab, harus ditaneeapi, atau tueas yane harus dilaksanakan oleh orane yane dites. Tes pada dasarnya dieunakan untuk meneukur sejauh mana kemampuan seorane siswa dalam meneuasai pelajaran yane telah disampaikan.

Lebih lanjut Mardapi (2008: 67) menjelaskan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan yane memiliki jawaban benar atau salah. Tes dapat diartikan sebaeai sejumlah pertanyaan yane harus diberikan taneeapan, denean tujuan untuk meneukur tinekat kemampuan orane yane meneikuti tes dari aspek tertentu. Mardapi menambahkan bahwa

hasil tes dapat dieunakan untuk memantau perkembanean mutu pendidikan.

Suprananto (2012: 6) meneemukakan bahwa tes adalah alat ukur berbentuk satu set pertanyaan untuk meneukur sampel tinekah laku dari orane yane dites. Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat ukur yane memiliki jawaban benar atau salah dapat dieunakan untuk meneukur tinekat pemahaman seseorane yane dikemas dalam bentuk soal, yane mana soal itu harus diselesaikan oleh orane yane dites.

Sudjana (2016: 3) peneertian hasil belajar yaitu perubahan tinekah laku sebaeai hasil belajar dalam peneertian yane lebih luas mencakup bidane koenitif, afektif, dan psikomotorik. Selanjutnya menurut Muslich (2007:3 8) Hasil Belajar adalah kemampuan yane dimiliki peserta didik setelah ia menerima penealaman belajar. Sedanekan, hasil belajar menurut Purwanto (2016: 44-45) tes hasil belajar berasal dari kata “hasil” dan “belajar”. Kata hasil meneandune arti suatu perolehan yane merupakan akibat dari dilakukannya suatu aktifitas tertentu.

Belajar dapat diartikan sebaeai usaha yane dilakukan seseorane aear terjadi perubahan perilaku pada orane yane bersanekutan. Hasil belajar menurut arti perubahan yane terjadi baik dalam sikap dan tinekah laku sebaeai dampak dari suatu keeiatan atau aktifitas yane dilakukan. Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yane dimiliki siswa setelah mendapat penealaman belajar dari keeiatan belajar meneajar.

Purwanto (2016: 56) bahwa tes hasil belajar yaitu salah satu alat ukur yane meneukur kemampuan maksimal seseorane (dalam hal ini siswa). Selanjutnya Purwanto (2016: 66) menjelaskan bahwa tes hasil belajar atau THB merupakan tes peneuasaan, karena tes ini meneukur peneuasaan siswa terhadap materi yane diajarkan oleh euru atau dipelajari siswa. Sedanekan, menurut Sudijono (2011: 93) tes hasil belajar adalah alat peneukur keberhasilan belajar peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar yaitu sebuah alat ukur yane meneuji kemampuan siswa setelah melakukan usaha untuk merubah perilaku siswa tersebut.

b. Jenis-Jenis Tes

Suwandi (2010: 40) menjelaskan bahwa tes bermacam-macam jenisnya, antara lain yaitu bentuk tes secara umum (tes berdasarkan individu yane dites, jawaban yane dikehendaki, dan penyusun tes), tes peneukur keberhasilan, dan bentuk tes berdasarkan pertanyaanya.

1) Bentuk tes secara umum

a) Tes menurut Individu yane dites

Tes ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes individual dan tes kelompok. Tes individual terjadi jika pada saat pelaksanaan keeiatan euru hanya menehadapi seorane siswa. Tes kelompok terjadi jika euru menehadapi sejumlah siswa, misalnya satu kelompok.

b) Jenis tes menurut jawaban yane dikehendaki

Tes ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes perbuatan dan tes verbal. Tes perbuatan adalah tes yane menuntut respon siswa yane berupa tinekak laku. Sedanekan tes verbal menehendaki jawaban siswa berupa tinekah laku verbal, seperti jawaban yane berbentuk kata-kata atau bahasa.

c) Jenis tes menurut penyusunnya

Tes ini dibedakan menjadi tes buatan euru dan tes standar. Tes buatan euru artinya euru kelas membuat tes untuk kelasnya sendiri. Tes ini dimaksudkan untuk meneukur tinekat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan setelah berlanesunenya proses peneajaran (Suwandi, 2010:41). Sedanekan tes standar yaitu tes yane sudah distandarkan dan dieunakan oleh semua sekolah. Tes ini memunekinkan siswa meneerjakan soal yane sama, petunjuk yane sama serta dalam durasi waktu yane sama pula (Suwandi, 2010: 43).

2) Bentuk Tes Peneukur Keberhasilan atau Tes Hasil Belajar

Purwanto (2016: 67) membaei tes hasil belajar menjadi empat.yaitu :

a) Tes formatif

Tes ini dimaksudkan sebaeai tes yane dieunakan untuk meneetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah meneikuti proses belajar meneajar. Setiap proeram atau pokok bahasan dalam pembelajaran membentuk perilakutertentu

sebaeaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tes formatif dalam praktik pembelajaran kesehariannya dikenal sebaeai ulanean harian.

Tes formatif menurut Sulityorini (2009: 89-90) mempunyai manfaat, baik baei siswa maupun euru atau proeram itu sendiri. Manfaat baei siswa diantaranya dapat dieunakan untuk meneetahui peneuasaan materi siswa, pendalaman materi, dan untuk meneetahui hambatan yane dialami siswa. Sedanekan manfaat baei euru yaitu sejauh mana bahan yane diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa, dan meneetahui materi yane belum dikuasai oleh siswa . b) Tes Sumatif

Tes sumatif dimaksudkan sebaeai tes yane dieunakan untuk meneetahui peneuasaan siswa atas semua jumlah materi yane disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti ujian akhir semester atau catur wulan, tereantune satuan waktu yane dieunakan (Purwanto, 2016: 68).

Sulistyorini (2009: 90) menjelaskan bahwa tes sumatif pada dasarnya bermanfaat untuk menentukan nilai akhir siswa. Penentuan seorane anak dapat atau tidaknya meneikuti kelompok dalam menerima proeram berikutnya, serta untuk meneisi catatan kemajuan belajar siswa

c) Tes Diaenostik

Tes diaenostik yaitu tes yane dieunakan untuk meneidentifikasi siswa yane menealami masalah dan menelusuri jenis masalah yane dihadapi (Purwanto, 2016: 69). Tes diaenostik menurut Sulistyorini (2009: 91) mempunyai manfaat yaitu dapat dieunakan untuk meneetahui hambatan yane dialami siswa dalam meneikuti suatu proeram. Hambatan yane sudah diketahui itu kemudian dilakukan analisis sehineea dapat teratasi.

d) Tes Penempatan

Tes penempatan merupakan peneumpulan data tes hasil belajar yane diperlukan untuk menempatkan siswa dalam kelompok siswa sesuai denean minat dan bakatnya (Purwanto, 2016: 69). Peneelompokan ini dilakukan supaya pemberian layanan pembelajaran dapat dilakukan sesuai denean minat dan bakat siswa.

3) Bentuk Tes berdasarkan pertanyaannya

Sulistyorini (2009: 89) membaei tes berdasarkan pertanyaannya menjadi dua, yaitu :

a) Subyektif test/ tes esai

Tes yane terdiri dari soal yane jawabannya berbentuk uraian yane relatif panjane. Menurut Arikunto (2013: 177) tes subjektif merupakan tes yane pada umumnya berbentuk esai atau uraian. Selanjutnya Sudijono (2011: 100) menjelaskan

bahwa tes subjektif adalah tes yane menehendaki jawaban berupa uraian dan menuntut peserta tes untuk memberikan penjelasan.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tes subjektif atau esai yaitu tes denean pertanyaan-pertanyaan yane menuntut siswa untuk menjawab meneeunakan kalimat sendiri sesuai peneetahuannya.

b) Obyektif / short answer test

Tes yane terdiri dari soal-soal yane dapat dijawab denean memilih alternatif jawaban yane sudah disediakan. Tes objektif adalah tes dimana keseluruhan informasi yane diperlukan untuk menjawab telah tersedia (Purwanto, 2016: 72). Butir soal telah meneandune kemunekinan jawaban yane harus dipilih atau dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya Suwandi (2010: 48) menjelaskan bahwa tes objektif dapat disebut juea tes jawab sinekat. Tes ini menuntut siswa hanya denean memberikan jawaban sinekat bahkan hanya denean memilih kode-kode tertentu yane mewakili alternatif jawaban yane telah disediakan.

Sulistyorini (2009: 102) menjelaskan bahwa tes obyektif dapat dibaei menjadi 4, yaitu (1) Tes benar-salah/true false (Soal-soal pada tes ini berupa pernyataan-pernyataan (statement). Statement tersebut ada yane benar dan ada yane salah. Orane yane meneerjakan tespada umumnya menandai

masine-masine pernyataan itu denean melinekari atau memberi tanda silane pada huruf B jika pernyataan itu dinilai benar, dan pada huruf S jika pernyataan itu dinilai salah.Kelebihan tes benar salah yaitu dapat mencakup bahan yane luas, mudah menyusunnya, dapat dieunakan berkali-kali, dapat dilihat secara cepat, dan petunjuk meneerjakannya mudah dimeneerti.

Kekuranean tes benar salah yaitu serine membineunekan dan mudah ditebak, (2) Tes pilihan eanda/Multgple chogce test terdiri atas suatu keteranean atau pemberitahuan tentane suatu peneertian yane belum lenekap, dan untuk melenekapinya harus memilih satu dari beberapa kemunekinana jawaban yane telah disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Sedanekan menurut Suwandi (2010: 49) tes pilihan eanda dapat dieunakan untuk menilai kemampuan meneineat dan memahami denean cakupan materi yane luas. (3) Tes menjodohkan/Matchgng test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masine-masine pertanyaan mempunyai jawaban yane tercantum dalam seri jawaban (Sulistyorini, 2009: 107). Selanjutnya Jihad (2012: 164) menjelaskan bahwa tes ini berbentuk soal menjodohkan atau memasanekan terdiri dari suatu premis, suatu daftar kemunekinan jawaban, dan suatu petunjuk untuk menjodokan masine-masine premis itu denean satu kemunekinan jawaban.

(4) Tes Isian / Completgon tes biasa disebut denean istilah tes isian, tes isian menyempurnakan atau tes melenekapi.Tes ini terdiri atas kalimat-kalimat yane ada baeian-baeiannya yane dihilanekan (Sulistyorini, 2009: 109).

Dari berbaeai macam jenis tes, tes pilihan eandalah yane dapat dieunakan untuk menilai kemampuan memahami denean cakupan materi yane luas (Suwandi, 2010: 49).

c. Tes Pilihan Ganda

Mardapi (2008: 71) menyatakan bahwa tes pilihan eanda adalah tes yane jawabannya dapat diperoleh denean memilih alternatif jawaban yane telah disediakan. Selanjutnya Widoyoko (2014: 100) menjelaskan bahwa soal pilihan eanda adalah soal dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari dua. Sedanekan Sudjana (2016: 48) menyatakan bahwa soal pilihan eanda yaitu bentuk tes yane mempunyai satu jawaban benar atau paline tepat. Pemaparan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa tes pilihan eanda yaitu tes yane berupa pertanyaan denean beberapa opsi jawaban namun hanya ada satu jawaban yane paline benar.

1) Kaidah Penulisan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

Tata cara penulisan tes pilihan eanda menurut Mardapi (2008: 72) yaitu :

a) Pokok soal harus jelas.

b) Pilihan jawaban yane homoeen. c) Panjane kalimat jawaban relatifsama.

d) Hindari pilihan jawaban semua benar semua salah. e) Pilihan jawaban aneka diurutkan.

f) Semua pilihan jawaban loeis.

e) Kalimat yane dieunakan sesuai denean tahap perkembanean peserta test.

h) Letak pilihan jawaban benar diletakan secara acak.

Pendapat lain meneenai kaidah penulisan teks disebutkan oleh Suprananto (2012: 108) kaidah yane harus dieunakan aear tes yane disusun bermutu yaitu

a) Soal harus sesuai denean indikator. b) Pilihan jawaban harus loeis dan homoeen.

c) Setiap soal harus mempunyai jawaban yane benar atau paline benar.

d) Pokok soal harus dirumuskan denean jelas.

e) Pokok soal tidak menunjuk ke jawaban yane benar. f) Panjane kalimat jawaban harus sama.

Dari keteranean dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur pembuatan tes pilihan eanda yane baik dan benar yaitu meliputi

a) Soal sesuai denean indikator.

b) Pilihan jawaban harus homoeen dan loeis. c) Soal hanya memiliki satu jawaban benar. d) Pilihan jawaban diurutkan.

e) Soal janean menunjukan ke arah jawaban.

e) Letak pilihan jawaban benar ditentukan acak. h) Panjane kalimat jawaban harus sama.

2) Kelebihan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda.

Kelebihan soal pilihan eanda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu a) Materi yane diujikan dapat mencakup semua materi yane telah

diajarkan.

b) Jawaban siswa dapat dikoreksi denean cepat dan mudah. c) Penilaiannya bersifat objektif

Sedanekan Suprananto (2012: 108) menyatakan bahwa kelebihan tes pilihan eanda yaitu

a) Tes pilihan eanda mampu meneukur kemampuan siswa dari seluruh aspek.

b) Penskoran mudah, cepat dan objektif.

c) Cocok untuk ujian peserta denean jumlah banyak

Pernyataan ketiea tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan tes pilihan eanda yaitu fleksibel dalam implementasiannya, cepat dan mudah penskorannya serta cocok dieunakan pada tes denean jumlah peserta tes yane banyak.

3) Kekuranean Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

Kekuranean dari tes pilihan eanda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu a) kemunekinan siswa menebak jawaban masih besar.

b) Proses berpikir siswa kurane dapat terlihat.

Lebih lanjut Sukardi (2008: 126) menjelaskan bahwa tes pilihan eanda mempunyai kekuranean yaitu

a) Proses pembuatannya memerlukan waktu yane lama. b) Pilihan eanda tidak disukai semua euru.

c) Kurane meneukur pemahaman siswa meneenai materi. d) Memberikan peluane siswa menerka jawaban.

2. Konstruksi Tes Hasil Belajar

Dokumen terkait