METODE PENELITIAN
C. Instrumen Penelitian
1. Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis
Instrumen tes yang digunakan berupa tes soal-soal pemahaman dan pemecahan masalah matematis. Bahan tes diambil dari materi pelajaran matematika kelas IX semester 1 dengan mengacu pada KTSP dengan materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Langkah-langkah penyusunan instrumen tes meliputi:
1. Membuatan kisi-kisi soal yang mencakup indikator kemampuan yang diukur, indikator pokok bahasan dan nomor soal.
2. Menyusun soal beserta kunci jawaban dan aturan pemberian skor untuk masing- masing butir soal.
3. Mengkonsultasikan isi soal dengan bantuan pembimbing. 27
29
Mahmudin, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 4. Melakukan uji instrumen tes.
5. Menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Jumlah soal pemahaman dalam penelitian ini 5 butir soal. Soal yang diberikan untuk pretes dan postes sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan yang signifikan dari kemampuan matematis siswa baik sebelum diberi perlakuan maupun setelah diberi perlakuan. Untuk memperoleh data kemampuan pemahaman matematis siswa, maka dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran. Pedoman penskoran untuk kemampuan pemahaman matematis disajikan pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Pedoman Penskoran Kemampuan Pemahaman Matematis
Indikator Reaksi terhadap soal Skor
Dapat mengingat dan menerapkan sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana
Tidak ada jawaban 0
Salah dalam menerapkan atau melakukan
perhitungan 1
Sebagian jawaban benar dalam menerapkan
atau melakukan perhitungan 2
Hampir semua jawaban benar dalam
menerapkan atau melakukan perhitungan 3 Benar dalam menerapkan atau melakukan
perhitungan secara lengkap 4
Dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa
Tidak ada jawaban 0
Salah dalam menerapkan konsep pada suatu
kasus sederhana 1
Sebagian jawaban benar dalam menerapkan
konsep pada suatu kasus sederhana 2 Hampir semua jawaban benar dalam
menerapkan konsep pada suatu kasus sederhana 3 Benar dalam menerapkan konsep pada suatu
kasus sederhana secara lengkap 4
Dapat membuktikan kebenaran sesuatu
Tidak ada jawaban 0
Salah dalam membuktikan 1
30
Mahmudin, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Indikator Reaksi terhadap soal Skor
Hampir semua jawaban benar dalam
membuktikan 3
Benar dalam membuktikan secara lengkap 4
Jumlah soal pemahaman dalam penelitian ini sebanyak 5 butir soal. Soal yang diberikan untuk pretes dan postes sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan yang signifikan dari kemampuan matematis siswa baik sebelum diberi perlakuan maupun setelah diberi perlakuan. Indikator kemampuan pemecahan masalah matematis disajikan pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Aspek Pemecahan Masalah yang
Diukur Indikator Pencapaian
Memahami Masalah Mengidentifikasi semua bagian penting permasalahan dengan menuliskan apa yang diketahui, yang ditanyakan, termasuk membuat diagram atau gambar yang jelas untuk menunjukkan pemahaman terhadap ide dan proses masalah.
Menyusun Rencana Pemecahan Masalah
Menyusun rencana penyelesaian dengan memilih strategi (beberapa strategi) yang tepat yang akan mengarahkan penyelesaian yang benar jika tidak ada kesalahan perhitungan. Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Masalah
Menyelesaikan masalah dengan melakukan perhitungan sesuai strategi yang dipilih, memberikan jawaban secara lengkapdan jelas sesuai prosedur, termasuk dengan membuat diagram atau gambar.
Memeriksa Kembali Hasil Melakukan pemeriksaan terhadap hasil dan proses perhitungan yang telah
31
Mahmudin, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dibuat dengan mengoreksi yang salah, menguji kebenaran, termasuk membuat penyelesaian dengan strategi lain.
Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal.
Untuk memperoleh data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, maka dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran. Pedoman penskoran untuk kemampuan pemahaman matematis disajikan pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Indikator Reaksi terhadap soal/ masalah Skor
Dapat memahami masalah
Salah menginterpretasi atau salah sama sekali 0 Salah menginterpretasikan sebagian soal,
mengabaikan kondisi soal 1
Memahami masalah selengkapnya 2
Dapat merencanakan pemecahan
Tidak ada rencana yang relevan 0 Membuat rencana pemecahan yang tidak dapat
dilaksanakan 1
Membuat rencana yang benar tetapi salah dalam
hasil/tidak ada hasil 2
Membuat rencana yang benar tetapi belum
lengkap 3
Membuat rencana sesuai dengan prosedur dan
mengarah pada solusi yang benar 4
Dapat melaksanakan pemecahan
Tidak melakukan perhitungan 0
Melaksanakan prosedur yang benar dan mungkin menghasilkan jawaban yang benar tetapi salah dalam perhitungan
1
Melakukan proses yang benar 2
Dapat memeriksa kembali hasil yang
Tidak ada pemeriksaan atau tidak ada
32
Mahmudin, 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Indikator Reaksi terhadap soal/ masalah Skor
diperoleh Ada pemeriksaan tetapi tidak tuntas 1 Pemeriksaan dilakukan untuk melihat
kebenaran hasil dan proses 2
Soal tes yang disusun berbentuk uraian dengan alasan:
a. Melalui tes tipe uraian, maka dapat dilihat proses berpikir dan ketelitian siswa melalui langkah-langkah penyelesaian soal karena siswa dituntut untuk menyelesaikan soal secara rinci.
b. Guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, cara menyelesaikan soal, dan penguasaan siswa terhadap konsep materi yang telah diajarkan.
c. Guru dapat mengetahui kesulitan serta kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal.
d. Dengan tes tipe uraian, dapat dihindari adanya bias hasil tes. Hal ini disebabkan karena hasil tes mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya.