• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori .1 Koordinasi

2.1.7 Tes Koordinasi Tubuh

Bertujuan untuk mengukur kontrol tubuh, koordinasi tubuh dan mengidentifikasi gerakan motorik tubuh. Koordinasi tubuh memiliki korelasi yang tinggi sehingga mempunyai kooefisien validitas 0,70 dan koefisien reabilitas 0,90 untuk semua tes total yang akan di lakukan. Tes yang akan dilakukan mempunyai tingkat dan jenis kelamin, untuk usia laki-laki dan perempuan 5-14 tahun dan mempunyai norma tes sendiri dan terpisah. Tes batterai ini diberikan pada pos ke pos tertentu, tes batterai terdiri dari 4 pos dimana masing-masing pos tidak terlalu berat. Urutan tes dan kelas dapat dibagi menjadi beberapa regu dan masing- masing regu dapat memulai tes dari pos yang berbeda. Namun jika jumlah kelas sedikit dapat dilakukan dengan cara pos ke pos secara bergantian tanpa mendahului pos berikutnya. Penilaian dilakukan oleh petugas tes yang sudah terlatih. Prosedur umum,yaitu : 1) empat item tes membutuhkan peralatan khusus, bahan-bahan tes harus disediakan sebelum hari pengujian, 2) semua item tes harus dijelaskan dan dipraktekan sebelum pengujian dimulai, 3) tujuan dari tes harus diberi tahu kepada siswa, 4) siswa diharapkan memakai sepatu, 5) penguji harus dilatih sebelum periode pengujian di laksanakan, (Barrow and McGee, 1979:154).

2.1.7.1 Balance Backward

Tes balok keseimbangan ini terdiri dari 3 balok yang setiap balok panjangnya 3 meter, tebal balok 5 cm dan papan start berukuran 25 cm. Balok pertama mempunyai lebar 6 cm, balok kedua 4.5 cm dan balok ketiga 3 cm. Tes ini terdiri dari 3 kali percobaan berjalan mundur kebelakang untuk setiap balok yang disediakan.

Sebelum tes dimulai siswa diwajibkan mencoba melakukan tes ini dengan mencoba semua papan dan berjalan maju mundur pada setiap papan yang dicoba. Saat melakukan percobaan sebelum tes ini siswa setelah berjalan mundur dan telah sampai ke ujung balok harus kembali lg ke papan start dengan berjalan maju. Skor atau nilai akhir adalah jumlah total langkah mundur siswa pada 3 percobaan dan masing-masing 3 balok. Langkah pertama dari papan start tidak dihitung, hitungan dimulai dari langkah kedua sampai ujung balok, jika kaki siswa keluar dari balok harus memulai lagi dari awal papan start. Dalam tes ini langkah maksimal saat berjalan mundur adalah 8 titik atau 8 langkah, jika siswa berhasil melangkah kurang dari 8 langkah makan mendapat nilai 8 poin. Rata maksimum tes adalah 72 poin (3 balok x 3 percobaan x 8 poin), (Barrow and McGee, 1979:156).

Gambar 2.1 Tes balance backward Sumber : Barrow and McGee, 1979:156.

2.1.7.2 Hopping

Tes ini untuk mengukur kemampuan melompat bersama dengan keseimbangan dinamis, keterampilan tes ini dengan cara melompat dengan melipat kaki yang satunya, semisal kaki kanan yang dominan sehingga kaki kiri yang dilipat

ke atas begitu juga sebaliknya jika kaki kiri yang dominan maka kaki kanan yang dilipat ke atas. Tes ini di lakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri sebanyak 3 kali percobaan. Tes melompat dengan satu kaki ini harus melewati papan yang berukuran persegi 50 cm dan tebalnya 5 cm. Untuk siswa yang akan di tes berusia 9-10 tahun maka menggunakan 5 papan yang di susun ke depan dengan jarak 1,5 meter / papan. Siswa sebelum tes diperbolehkan melakukan percobaan, dan di jelaskan kriteria tes yang benar. Siswa melakukan 3 kali tes yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dikarenakan setiap percobaan tes nilainya berbeda. Percobaan pertama jika siswa berhasil melewati papan maka mendapat nilai 3 poin, untuk percobaan kedua mendapat 2 poin setiap berhasil melewati papan, dan percobaan ketiga mendapat 1 poin setiap berhasil melewati papan. Penilaian dilakukan setalah siswa melakukan lompatan pertama dari papan start, jika siswa menyentuh atau menedang papan maka tidak dihitung atau tidak mendapat poin. Jika siswa menyentuh atau menendang papan saat melompat sampai 3 kali menyentuh atau menendang maka di anggap gagal dan langsung mendapat 5 poin, (Barrow and McGee, 1979:156).

2.1.7.3 Lateral Jumping

Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan melompat, alat yang digunakan stopwact dan dua lembar kayu lapis berukuran 60 cm x 50 cm x 8 cm yang digabungkan dengan engsel dan di beri strip kayu kecil berukuran 60 cm x 4 cm x 2 cm yang dipasang di bagian tengah dari total luas antara kedua papan kayu. Tes terdiri dari melompat lateral bolak balik melewati strip kayu. Siswa melakukan lompatan dengan cara kaki bersamaan dan selama 15 menit. Jika siswa kakinya menyentuh strip kayu, berhenti sejenak atau melompat dengan kaki tidak bersamaan maka tidak di hitung poin. Tes dilakukan sebanyak 2 kali percobaan secara bergantian. Siswa saat akan melakukan tes berdiri diatas papan dengan kaki rapat dan di samping strip kayu, aba aba yang di berikan saat tes yaitu “bersedia, siap, yak” kemudian siswa melakukan lompatan lateral setelah 15 detik di beri aba aba “stop”. Nilai akhir yaitu total lompatan dari 2 uji coba, (Barrow and McGee, 1979:157).

Gambar 2.3 Tes lateral jumping Sumber : Barrow and McGee, 1979:157.

2.1.7.4 Lateral Movemen

Tes ini bertujuan mengukur kecepatan pergerakan lateral, peralatan yang dibutuhkan yaitu stopwact, dua papan persegi 25 cm dengan tebal 1,5 cm dan setiap sudut di beri karet setinggi 5 cm. Tes ini terdiri dari dua papan yang digerakkan atau dipindahkan dari sisi papan ke sisi papan sampingnya sebanyak mungkin selama 20 detik. Untuk posisi awal papan ditempatkan berdampingan kemudian siswa berdiri di salah satu papan, jika siswa berdiri di kanan maka harus bergerak ke papan yang berada dikiri. Saat menginjak papan kedua poin sudah di hitung kemudian saat siswa berhasil memindahkan papan poin kembali dihitung begitu seterusnya selama 20 detik. Tes di lakukan sebanyak 2 kali setiap tes di beri jeda 10 detik untuk istirahat. Nilai akhir adalah jumlah keseluruhan poin yang di dapatkan dari dua kali percobaan tes, (Barrow and McGee, 1979:157).

Gambar 2.4 Tes Lateral Movement Sumber Barrow and McGee, 1979:157.

Dokumen terkait