• Tidak ada hasil yang ditemukan

Thasin al Tanzih (Kesucian, keterbebasan)Thasin al Tanzih (Kesucian, keterbebasan)

Dalam dokumen tawasin.pdf (Halaman 40-45)

Thasin al Tanzih (Kesucian, keterbebasan)

1.

1. Inilah lingkaran qiyas (alegori) Tauhid, dan Inilah lingkaran qiyas (alegori) Tauhid, dan inilah sosok perlambangnya:inilah sosok perlambangnya:

2.

2. Inilah kesemestaan yang dapat memperlihatkan kepada kita mengenai fatwa dan hukumInilah kesemestaan yang dapat memperlihatkan kepada kita mengenai fatwa dan hukum (Tauhid), juga buat para pakar, ahli

(Tauhid), juga buat para pakar, ahli „ibadah „ibadah  dan ahli madzhab, ahli fiqih  dan ahli madzhab, ahli fiqih dan ahli kalam.dan ahli kalam. 3.

3. Lingkaran pertama adalah „perasaan‟ harfiah,Lingkaran pertama adalah „perasaan‟ harfiah, yang kedua adalah „rasa‟ bati yang kedua adalah „rasa‟ batin,n, dan yang dan yang ketiga adalah kias „ruh‟ (yang tidak

ketiga adalah kias „ruh‟ (yang tidak terkiaskan).terkiaskan). 4.

4. Itulah keseluruhan segala sesuatu, yang dicipta ataupun digubah, yang dipakai, ditapis,Itulah keseluruhan segala sesuatu, yang dicipta ataupun digubah, yang dipakai, ditapis, disaring, disangkal, yang dibuai ataupun dibius.

disaring, disangkal, yang dibuai ataupun dibius. 5.

5. Ia beredar dalam kata- Ia beredar dalam kata-  ganti „kami‟ subyek ganti „kami‟ subyek-subyek pribadi. Seperti sebatang panah, ia-subyek pribadi. Seperti sebatang panah, ia

menembusi sekujur mereka, melengkapinya, mengejutkannya, dan membalikkannya. Ia juga menembusi sekujur mereka, melengkapinya, mengejutkannya, dan membalikkannya. Ia juga menakjubkan mereka, meneranginya,

menakjubkan mereka, meneranginya, dan ia mempesonakannya saat „menemui‟ mereka.dan ia mempesonakannya saat „menemui‟ mereka. 6.

6. Itulah keseluruhan substansi dan kualitas makhluk. Adapun Allah tidak berhubunganItulah keseluruhan substansi dan kualitas makhluk. Adapun Allah tidak berhubungan dengan perumpamaan ini.

dengan perumpamaan ini. 7.

7. Kalau kukatakan: “Ia adalah Dia,” Kalau kukatakan: “Ia adalah Dia,”  pernyataan itu bukanlah (refleksi) Tauhid. pernyataan itu bukanlah (refleksi) Tauhid. 8.

8. Bila kukatakan bahwa Tauhid Allah itu Bila kukatakan bahwa Tauhid Allah itu shahih, orang akan menjawabkushahih, orang akan menjawabku –  – “Tidak“Tidak sangsi lagi!‟ 

9.

9.  Andai kukatakan “tanpa waktu,”  Andai kukatakan “tanpa waktu,” orang akan bertanya: “Adakah maknanya Tauhidorang akan bertanya: “Adakah maknanya Tauhid itu

itu tamsil?” tamsil?”  Padahal, tidak ada perbandingan saat menggambarkan Allah. Tauhidmu itu Padahal, tidak ada perbandingan saat menggambarkan Allah. Tauhidmu itu tidak ada hubungannya dengan Allah ataupun makhluk, sebab faktanya mengungkapkan tidak ada hubungannya dengan Allah ataupun makhluk, sebab faktanya mengungkapkan bahwa sejumlah waktu itu mengintrodusir kondisi terbatas.

bahwa sejumlah waktu itu mengintrodusir kondisi terbatas. Dalam hal ini, kau telahDalam hal ini, kau telah menambahkan pengertian pada Tauhid, seolah (Tauhid) itu bergantung. Bagaimanapun, menambahkan pengertian pada Tauhid, seolah (Tauhid) itu bergantung. Bagaimanapun, kebergantungan bukanlah sifat Allah. Zat-Nya itu Unik. Dan,

kebergantungan bukanlah sifat Allah. Zat-Nya itu Unik. Dan, sekaligus, baik Kebenaransekaligus, baik Kebenaran maupun apa yang gaib, tidak mungkin terpancar (keluar) dari Zat-Nya Zat.

maupun apa yang gaib, tidak mungkin terpancar (keluar) dari Zat-Nya Zat. 10.

10. Jika kukatakan: “Tauhid adala Jika kukatakan: “Tauhid adalah Firman itu sendiri,” h Firman itu sendiri,” „Firman‟ „Firman‟  adalah sifatnya Zat, adalah sifatnya Zat, bukan Zat itu sendiri.

bukan Zat itu sendiri. 11.

11. Jika kukatakan: “Tauhid makn Jika kukatakan: “Tauhid maknanya Allah berhasrat sebagai yang anya Allah berhasrat sebagai yang Satu,‟ Satu,‟  „Kehendak‟ 

„Kehendak‟  Ilahi adalah sifatnya Zat, sedangkan hasrat adalah makhluk. Ilahi adalah sifatnya Zat, sedangkan hasrat adalah makhluk. 12.

12. Jika kukatakan: “Allah adal Jika kukatakan: “Allah adalah Tauhidnya Zat ah Tauhidnya Zat  yang dinyatakan pada dirinya sendi yang dinyatakan pada dirinya sendiri,” ri,”  maka aku membuat Zat bertauhid, yang

maka aku membuat Zat bertauhid, yang bisa menjadi pergunjingan kita.bisa menjadi pergunjingan kita. 13.

13. Jika kukatakan: “Tidak, Jika kukatakan: “Tidak, ‟ia‟ ‟ia‟ (Tauhid) bukan Zat,” (Tauhid) bukan Zat,”  lalu dapatkah aku menyatakan lalu dapatkah aku menyatakan bahwa Tauhid adalah makhluk?

bahwa Tauhid adalah makhluk? 14.

14. Jika kukatakan: “Nama dan obye Jika kukatakan: “Nama dan obyek yang dinamai itu k yang dinamai itu Satu,” Satu,”  maka apakah pengertian maka apakah pengertian (nama) yang dikandung Tauhid?

(nama) yang dikandung Tauhid? 15.

15. Jika kukatakan:” Allah adal Jika kukatakan:” Allah adalah ah  Allah, maka adakah aku mengatakan bahwa  Allah, maka adakah aku mengatakan bahwa AllahAllah adalah zatnya-Zat, dan

adalah zatnya-Zat, dan „ia‟ „ia‟  (Tauhid) adalah Dia? (Tauhid) adalah Dia? 16.

16. InilahInilah “Tha “Tha - - Sin” Sin”  yang membicarakan tentang penyangkalan atas alasan-alasan sekunder, yang membicarakan tentang penyangkalan atas alasan-alasan sekunder, dan inilah lingkaran-lingkarannya, dengan

17.

17. Lingkaran pertama adalah pra-Kelanggengan, yang Lingkaran pertama adalah pra-Kelanggengan, yang kedua Keterangjelasannya, yang ketigakedua Keterangjelasannya, yang ketiga Dimensinya, dan yang keempat Berpengetahuannya.

Dimensinya, dan yang keempat Berpengetahuannya. 18.

18. Adapun Zat bukannya tanpa sifat. Adapun Zat bukannya tanpa sifat. 19.

19. Sang penempuh (lingkaran) pertama membuka Gerbang Pengetahuan, dan tidak bertemu.Sang penempuh (lingkaran) pertama membuka Gerbang Pengetahuan, dan tidak bertemu. Yang kedua membuka Gerbang Penyucian, dan tidak bertemu. Yang ketiga membuka Yang kedua membuka Gerbang Penyucian, dan tidak bertemu. Yang ketiga membuka Gerbang Pemahaman, dan tidak bertemu. Yang

Gerbang Pemahaman, dan tidak bertemu. Yang keempat membuka Gerbang Pemaknaan,keempat membuka Gerbang Pemaknaan, dan tidak bertemu. Tidak seorang

dan tidak bertemu. Tidak seorang pun „ketemu‟ Allah dalam Z pun „ketemu‟ Allah dalam Zat at -nya atau dalam-nya atau dalam Kehendak-Nya, tidak dalam pembicaraan, apalagi dalam Dia- 

Kehendak-Nya, tidak dalam pembicaraan, apalagi dalam Dia- nya „Dia‟ Sejati.nya „Dia‟ Sejati. 20.

20. Maha Besar Allah, yang Maha Suci,  Maha Besar Allah, yang Maha Suci, yang dengan kesucian-Nya tidaklah Dia terjyang dengan kesucian-Nya tidaklah Dia terjangkauangkau oleh segenap cara (thariqah) sang arif, apalagi oleh segenap intuisi orang kebatinan.

oleh segenap cara (thariqah) sang arif, apalagi oleh segenap intuisi orang kebatinan. 21.

21. InilahInilah “Tha “Tha - - Sin” Sin”  tentang tentang Nafi‟  Nafi‟ -Itsbat (Penyangkalan dan Penegasan) dan inilah-Itsbat (Penyangkalan dan Penegasan) dan inilah  penjabarannya:

 penjabarannya:

22.

22. Rumus pertama membicarakan pikiran orang kebanyakanRumus pertama membicarakan pikiran orang kebanyakan („amm),(„amm), yang kedua pemikiran yang kedua pemikiran orang terpilih (khasysy). Dan, lingkaran yang menggambarkan

orang terpilih (khasysy). Dan, lingkaran yang menggambarkan „Ilmu „Ilmu  Allah ada di antara Allah ada di antara keduanya. Adapun

keduanya. Adapun „La‟ „La‟  (  (  dimensi. Dua

dimensi. Dua „ha‟ „ha‟ -nya ( -nya ( 

menopangnya ke atas. Di luar itu berawal ketergantungan (makhluk). menopangnya ke atas. Di luar itu berawal ketergantungan (makhluk). 23.

23. Pikiran orang kebanyakan tercebur ke samudera khayal, dan pemikiran orang terpilihPikiran orang kebanyakan tercebur ke samudera khayal, dan pemikiran orang terpilih (tercebur) ke samudera kearifan. Tetapi, dua samudera itu akan mengering, dan jalan yang (tercebur) ke samudera kearifan. Tetapi, dua samudera itu akan mengering, dan jalan yang mereka tandai akan terhapus. Pikiran dan pemikiran itu akan lenyap, dua pilarnya akan mereka tandai akan terhapus. Pikiran dan pemikiran itu akan lenyap, dua pilarnya akan runtuh, dua alam maujudnya akan hancur, juga pembuktiannya serta pengetahuannya akan runtuh, dua alam maujudnya akan hancur, juga pembuktiannya serta pengetahuannya akan musnah.

musnah.

 ) yang tertutup lingkaran adalah penyangkalan atas segenap  ) yang tertutup lingkaran adalah penyangkalan atas segenap  ) adalah perangkatnya, seperti pilar dua sisinya T

24.

24. Sedangkan di hadirat Keilahian Allah, Dia tetap „Ada‟,Sedangkan di hadirat Keilahian Allah, Dia tetap „Ada‟, mengatasi sekalian makhluk yang mengatasi sekalian makhluk yang bergantung. Segenap puji bagi Allah, yang tidak terjangkau oleh alasan sekunder. Bukti-  bergantung. Segenap puji bagi Allah, yang tidak terjangkau oleh alasan sekunder. Bukti-  nya sangat kuat, dan kuasa-Nya sangat agung. Dia, Tuhan Sang Kemegahan dan

nya sangat kuat, dan kuasa-Nya sangat agung. Dia, Tuhan Sang Kemegahan dan Keagungan serta Kemuliaan. Maha Satu

Keagungan serta Kemuliaan. Maha Satu yang „Tiada  yang „Tiada - - Terbilang‟ dengan kesatuan aritmetis.Terbilang‟ dengan kesatuan aritmetis. Tiada patokan, hitungan, awalan atau akhiran

Tiada patokan, hitungan, awalan atau akhiran yang menjangkau-Nya. Wujud-Nyayang menjangkau-Nya. Wujud-Nya „Tiada 

„Tiada - - Terbayang‟ karena Dia bebas dari maujud.Terbayang‟ karena Dia bebas dari maujud. Dia Sendiri saja yang mengetahui Diri-  Dia Sendiri saja yang mengetahui Diri-   Nya, Penguasa Keluasan dan Keluhuran (QS

 Nya, Penguasa Keluasan dan Keluhuran (QS. 55: 27), Pencipta (Al-Kh. 55: 27), Pencipta (Al-Khaliq) ruh danaliq) ruh dan  jasad.

 jasad.

____________________________________________

____________________________________________

"THASIN": Pencapaian Sang Laron "THASIN": Pencapaian Sang Laron

Sang laron terbang di sekeliling nyala api hingga terbit fajar. Sang laron terbang di sekeliling nyala api hingga terbit fajar. Lalu ia kembali ke rekan-rekannya, dan menceritakan Lalu ia kembali ke rekan-rekannya, dan menceritakan

keadaan (hal) spiritualnya dengan ungkapan yang penuh kesan. keadaan (hal) spiritualnya dengan ungkapan yang penuh kesan. Ia berpadu (hulul) dengan geliatnya nyala api

Ia berpadu (hulul) dengan geliatnya nyala api

dalam hasratnya untuk mencapai Penyatuan (Tawhid) yang sempurna. dalam hasratnya untuk mencapai Penyatuan (Tawhid) yang sempurna. Cahayanya nyala api itu adalah Pengetahuan

Cahayanya nyala api itu adalah Pengetahuan hakikat,hakikat,  panasnya adalah Kenyataan hakikat,

 panasnya adalah Kenyataan hakikat,

dan Penyatuan dengannya adalah Kebenaran hakikat. dan Penyatuan dengannya adalah Kebenaran hakikat.

Ia merasa tidak puas dengan cahayanya ataupun dengan panasnya, Ia merasa tidak puas dengan cahayanya ataupun dengan panasnya, sehingga ia melompat ke dalam nyala api langsung.

sehingga ia melompat ke dalam nyala api langsung.

Sementara itu rekan-rekannya menantikan kedatangannya, Sementara itu rekan-rekannya menantikan kedatangannya,

supaya ia menceritakan kepada mereka tentang 'penglihatan' aktualnya, supaya ia menceritakan kepada mereka tentang 'penglihatan' aktualnya, karena ia merasa tidak puas dengan kabar angin saja.

karena ia merasa tidak puas dengan kabar angin saja. Tetapi, ketika itu ia tengah tuntas sirna (fana'),

Tetapi, ketika itu ia tengah tuntas sirna (fana'), musnah dan buyar ke dalam kepingan-kepingan, musnah dan buyar ke dalam kepingan-kepingan,  yang tersisa tanpa wujud, tanpa jasad ataupun tand

 yang tersisa tanpa wujud, tanpa jasad ataupun tanda pengenal!a pengenal!  Jadi, dalam peringkat (maqam) apa ia dapat kem

 Jadi, dalam peringkat (maqam) apa ia dapat kembali ke rekan-rekannya?bali ke rekan-rekannya? Dan keadaan (hal) spiritual apa yang tengah dicapainya sekarang?

Dan keadaan (hal) spiritual apa yang tengah dicapainya sekarang? Ia yang sampai pada pandangan (bashirah) batin,

Ia yang sampai pada pandangan (bashirah) batin, niscaya sanggup terlepas dari perkabaran saja. niscaya sanggup terlepas dari perkabaran saja.

 Juga ia yang sampai pada inti pandangan batin,  Juga ia yang sampai pada inti pandangan batin,

tidak lebih prihatin tentang pandangan

tidak lebih prihatin tentang pandangan batinnya...batinnya... (: Dari Fragmen

(: Dari Fragmen "THAWASIN" Al-Hallaj.."THAWASIN" Al-Hallaj...).)

"THASIN TITIK 'AZALI" "THASIN TITIK 'AZALI"

(Sebuah Fragmen dalam "THAWASIN" Al-Hallaj) (Sebuah Fragmen dalam "THAWASIN" Al-Hallaj)

... aku 'melihat' Tuhanku dengan mata hatiku, ... aku 'melihat' Tuhanku dengan mata hatiku, aku menyapa: "Siapakah Engkau?"

aku menyapa: "Siapakah Engkau?" Dia menjawab: "Kau!"

Dia menjawab: "Kau!"

namun, bagiku, 'di mana' tak memiliki tempat, namun, bagiku, 'di mana' tak memiliki tempat,

dan tak ada 'di mana' ketika perhatian menyangkut-Mu, dan tak ada 'di mana' ketika perhatian menyangkut-Mu, akal pun tak punya bayangan

akal pun tak punya bayangan

tentang keberadaan-Mu dalam (dimensi) waktu, tentang keberadaan-Mu dalam (dimensi) waktu,  yang mengizinkan akal mengetahui 'di mana'

 yang mengizinkan akal mengetahui 'di mana' Engkau adanya...Engkau adanya...  Engkau adalah 'Sesuatu' yang meliputi

 Engkau adalah 'Sesuatu' yang meliputi setiap 'di mana',setiap 'di mana', mengatasi 'Titik' yang 'tak-di mana-mana'.

mengatasi 'Titik' yang 'tak-di mana-mana'.  jadi, 'di mana'-kah Engkau adanya

 jadi, 'di mana'-kah Engkau adanya...?...?

Diterjemahkan oleh AM Santrie

Diterjemahkan oleh AM Santrie dari “THAWASIN” edisi Arab, terbitan Beirutdari “THAWASIN” edisi Arab, terbitan Beirut dandan edisi Inggris, terjemahan Aisha Abd

 AM. SANTRIE lahir & besar di

 AM. SANTRIE lahir & besar di Bandung, & pernah menjalani kehidupan dgn berbagaiBandung, & pernah menjalani kehidupan dgn berbagai

 profesi. Sebelum menikah (198

 profesi. Sebelum menikah (1985) dgn Halimah -- yg telah membuahkan 7 5) dgn Halimah -- yg telah membuahkan 7 org anak -- ia pernahorg anak -- ia pernah

menerjuni jalan tasawuf, & keluar-masuk pesantren secara takhosus, jg mengikuti beberapa

menerjuni jalan tasawuf, & keluar-masuk pesantren secara takhosus, jg mengikuti beberapa

thoriqoh mu'tabaroh. Lalu mendalami dunia sastra, dgn menulis berbagai prosa & artikel di

thoriqoh mu'tabaroh. Lalu mendalami dunia sastra, dgn menulis berbagai prosa & artikel di

koran2 & majalah2, terutama di majalah sastra HORISON. Bahkan

koran2 & majalah2, terutama di majalah sastra HORISON. Bahkan pernah memenangipernah memenangi

sayembara naskah sandiwara di DKJ (1981), serta menjuarai

sayembara naskah sandiwara di DKJ (1981), serta menjuarai lomba cerpen di majalahlomba cerpen di majalah

KARTINI (1982 & 1983). Begitu menikah, ia bekerja di

KARTINI (1982 & 1983). Begitu menikah, ia bekerja di Penerbit PUSTAKA Salman ITBPenerbit PUSTAKA Salman ITB

sebagai editor/penyunting, telah menyunting puluhan buku2

sebagai editor/penyunting, telah menyunting puluhan buku2 Islam. Di samping itu, ia pun Islam. Di samping itu, ia pun telahtelah

menerbitkan 2 buah buku: 1)

menerbitkan 2 buah buku: 1) "ALINEA" (1985), kumpulan cerpen bernafas tasawuf,"ALINEA" (1985), kumpulan cerpen bernafas tasawuf,

diterbitkan oleh PUSTAKA Salman ITB; dan 2) "MARTABAT (ALAM) TUJUH, Suatu

diterbitkan oleh PUSTAKA Salman ITB; dan 2) "MARTABAT (ALAM) TUJUH, Suatu

 Naskah Mistik Islam dari Desa Karang, Pam

 Naskah Mistik Islam dari Desa Karang, Pamijahan" (1987), dlm ijahan" (1987), dlm "WARISAN"WARISAN

INTELEKTUAL ISLAM INDONESIA", Editor: Ahmad Rifa'i Hasan, MA,

INTELEKTUAL ISLAM INDONESIA", Editor: Ahmad Rifa'i Hasan, MA, diterbitkanditerbitkan

oleh MIZAN...

Dalam dokumen tawasin.pdf (Halaman 40-45)

Dokumen terkait