• Tidak ada hasil yang ditemukan

The growing financial performance represents Management's capabilities

Dalam dokumen AR PJAA Final (Halaman 33-38)

to manage business risks of the

Laporan Manajemen

Management's Report

Di bidang usaha pariwisata, kami tidak hanya memperkaya produk melalui pengembangan dan peningkatan fasilitas melainkan juga memperkaya akses terhadap produk tersebut. Dengan target jumlah pengunjung Ancol Taman Impian yang ditetapkan sebanyak 18,49 juta orang, pada tahun ini mengembangkan produk rekreasi dan resor melalui peluncuran objek wisata baru dan produk properti yang berkualitas dan memiliki keunggulan dalam berbagai fasilitas dalam rangka mengantisipasi permintaan untuk penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition) maupun kebutuhan rekreasi lainnya, seperti misalnya pengembangan pantai pasir putih, peluncuran Dufan Glow, wahana Dragon Slide di Atlantis Water Adventure, Ocean Butterfly di Ocean Dream Samudra, dan penambahan sejumlah restoran baru, yaitu Oceanic Seabreeze, Pier, Yoshinoya maupun Rumah Kayu. Selain itu, kami juga mengembangkan sistem pembayaran yang aman dan mudah dalam rangka memberikan akses yang lebih luas sehingga dapat menjangkau berbagai segmen pasar. Kami juga memperkuat komitmen untuk melanjutkan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk Dunia Fantasi dan ISO Lingkungan 14001:2004 untuk memastikan seluruh kegiatan di Strategic Business Unit (SBU) telah sesuai standar yang berlaku dan telah memenuhi tanggung jawab kami terhadap pemeliharaan dan kelestarian lingkungan sekitar.

Kemudian dalam bidang properti, kami memulai kegiatan penambahan land bank untuk ekspansi sektor properti di masa mendatang sebagai langkah antisipatif terhadap potensi peningkatan permintaan dari pasar dalam negeri. Sejalan dengan itu, kami menyelenggarakan sejumlah pelatihan bagi tenaga sales & marketing bidang properti agar mereka memiliki kapabilitas yang lebih baik, termasuk dalam hal dealing. KINERJA FINANSIAL

Sepanjang tahun ini, bisnis kami menghadapi tantangan eksternal yang cukup besar, terutama kondisi makroekonomi di Indonesia yang terkena dampak dari ketidakstabilan makroekonomi global.

Perlambatan laju ekonomi Tiongkok menjadi sebesar 6,9% di tahun 2015 dari sebelumnya 7,3% di tahun 2014, yang

terutama dipicu oleh pelemahan kinerja manufakturnya, telah berdampak pada penurunan harga-harga komoditas dunia, dan pada akhirnya, turut mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun ini berada di bawah

target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 5,2%, yang

ditandai oleh beberapa indikator ekonomi yang menunjukkan adanya pelemahan. Nilai tukar Rupiah berfluktuasi hingga mendekati level psikologis Rp15.000 per Dolar AS pada kuartal III tahun 2015 sehingga secara umum turut melemahkan daya beli masyarakat. Namun tingkat inflasi masih dalam kendali

Pemerintah, yaitu berada di level 3,95% dari target yang ditetapkan sebesar 3,5% (+1).

In tourism sector, we not only enriched the product selection through the development and improvement of facilities but also increased access to the products. To meet the target of visitors to Ancol Taman Impian at 18.49 million, we this year developed the recreational products and resorts through the launch of new tourist objects and high quality property products with various excellent facilities in order to anticipate MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) as well as other recreational needs, including development of white sand beach, the launch of Dufan Glow, Dragon Slide at Atlantis Water Adventure, Ocean Butterfly at Ocean Dream Samudra, and the opening of new restaurants, Oceanic Seabreeze, Pier, Yoshinoya as well as Rumah Kayu.

We also introduced a secure and easier payment system to provide better and affordable access to any market segments. We also strengthened commitment to continue with the implementation of quality management system of ISO 9001 for Dunia Fantasi and ISO 14001:2004 of Environment to ensure that all activities at Strategic Business Unit (SBU) have met applying standard and fulfilled our responsibilities for the environmental care and preservation.

In property sector, we added some land bank to support expansion of our property sector in the future years and to anticipate the potential increase in domestic demand. We accordingly held a number of training programs for sales & marketing staffs of our property sector so that they can have better capabilities, particularly in dealing.

THE FINANCIAL PERFORMANCE

Throughout the year, our business was exposed to relatively big external challenges, particularly due to the unstable global macroeconomic that finally brought adverse impact to Indonesian economy. The Chinese economic downturns to 6.9% in 2015 from previously at 7.3% in 2014, particularly due to the weakening manufacturing sector, had led to the decline in global commodities, and at the end, led the Indonesian economy to moderate.

The economy grew at the pace below the Government target at 5.2%, as marked by weakening in several economic indicators. Rupiah volatility toward its psychological level at Rp15,000 per US Dollar in third quarter of 2015 reduced the consumer purchasing power. Yet, the inflation was at 3.95% or within the Government’s target set at 3.5% (+1).

Laporan Manajemen

Management's Report

Menghadapi kondisi tersebut, Direksi Perseroan telah menerapkan manajemen keuangan yang ketat melalui penguatan organisasi internal dengan memperbaiki proses bisnis dalam rangka mewujudkan sebuah organisasi yang efektif dan efisien. Kami juga mengoptimalkan kinerja SBU agar ke depannya dapat menjadi profit center yang menguntungkan dan berkesinambungan bagi Perseroan.

Upaya ini pada akhirnya berdampak pada peningkatan perolehan

pendapatan sebesar 2,74% terhadap tahun 2014 menjadi

Rp1,13 triliun pada tahun 2015, dengan laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp290,86 miliar dan EBITDA sebesar Rp541,17 miliar. Kondisi finansial yang tetap positif merepresentasikan kemampuan Manajemen untuk mengelola risiko di masing-masing bidang bisnis dan meminimalisir dampaknya terhadap kinerja keuangan Perseroan.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Terkait penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan tahun ini lebih fokus pada peningkatan pengendalian internal guna meminimalkan potensi fraud atau penyimpangan dalam kegiatan operasional maupun transaksi keuangan yang dilakukan. Sebagai implementasinya, Perseroan melakukan optimalisasi penerapan sistem e-Procurement yang tidak hanya menciptakan transparansi namun juga kesetaraan dalam berbisnis dan bertransaksi dengan para mitra Perseroan. Kami juga membangun sistem business intelligence untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan agar hasilnya dapat lebih terukur dan tepat sasaran.

Kami juga memaksimalkan penerapan Key Performance Indicator (KPI) dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja jajaran manajemen maupun karyawan untuk memastikan kesesuaian antara hasil kerja dengan target yang dicanangkan. Penerapan KPI sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kinerja karyawan juga kami manfaatkan untuk menentukan remunerasi yang sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan. Kemudian, kami juga menerapkan sistem informasi kepegawaian yang sistematis dan terpadu dalam rangka menyediakan akses yang seluas-luasnya bagi karyawan untuk memperoleh informasi tentang perusahaan, kebijakan dan lain-lain.

Melalui berbagai upaya tersebut, Direksi meyakini akan kesinambungan bisnis Perseroan dan bahwa organisasi Perseroan akan mampu bersaing dan terus berekspansi di tengah tantangan bisnis yang semakin ketat.

Anticipating the business situation, Board of Directors of the Company has applied tight financial management through strengthening internal organization and improvement of business process to realize an effective and efficient organization. We also optimized performances of SBUs and developed them into prospective and sustainable profit center for the Company.

These efforts succeeded to lead the Company to record a 2.74% growth in revenue against previous year to Rp1.13 trillion in 2015, and Rp290.86 billion in comprehensive income attributable to owners of the parent, and Rp541.17 billion in EBITDA. The positive financial results represented the Management’s capacity to manage risks at business field and minimize the impacts to financial performance of the Company.

THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Relating to the implementation of good corporate governance, the Company this year focused on the enhancement of internal control to minimize the fraud potential or deceitful act in the operation and financial transactions.

As part of implementation, the Company has optimized the implementation of e-Procurement system which not only promotes transparency but also fairness in conducting business and transactions with business partners of the Company. We also have developed business intelligence system to support business development of the Company to generate measured and effective results.

We also maximized the implementation of Key Performance Indicator (KPI) in the process of evaluation against performance of management and employees to ensure the concurrence between the results and targets. KPI serves as reference in evaluating employee performance as well as in determining the remuneration based on the individual performance of the employees. We, then, implemented an integrated and systematic human resource information system to provide access for the employees to corporate information, policies and others.

With these efforts, Board of Directors believes in the business sustainability of the Company and organizational competitiveness to continue expanding amid the challenging business situation.

Laporan Manajemen

Management's Report

Dalam rangka menjaga kepercayaan yang diberikan, Direksi senantiasa berkomitmen untuk mewujudkan organisasi yang solid, menerapkan efisiensi biaya dan menyelenggarakan kegiatan operasional sesuai best practices dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang berlaku umum. Kami sangat bangga bahwa upaya ini di tahun 2015 telah mendapat pengakuan yang sangat baik, yang diindikasikan oleh perolehan nilai assessment atas pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan sebesar 73,18 (dalam skala 100) versi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan skor sebesar 77,88 versi PT Kharisma Integrasi Manajemen, perusahaan penyedia jasa konsultasi manajemen yang menggunakan parameter ASEAN Scorecard dalam penilaian pelaksanaan GCG. Keberhasilan ini membuktikan komitmen Direksi untuk memastikan implementasi GCG di lingkungan Perseroan sebagaimana tugas dan tanggung jawab kami yang ditetapkan dalam Panduan Dewan Komisaris dan Direksi dan melaksanakannya secara sungguh-sungguh sesuai peraturan yang berlaku.

TUMBUH BERSAMA LINGKUNGAN

Sebagai perusahaan yang peduli akan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, Perseroan senantiasa menempatkan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) sebagai salah satu strategi yang diterapkan Perseroan dalam menumbuhkembangkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat di samping juga sebagai bentuk upaya mempertahankan kesinambungan usaha Perseroan. Berbagai kegiatan kami selenggarakan sepanjang tahun 2015 yang merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat agar mereka dapat turut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup sekaligus dapat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi berbasis kerakyatan di lingkungan sekitar Ancol Taman Impian. Selain memanfaatkan sumber daya yang ada, Perseroan juga menjalin kerja sama dengan komunitas dan organisasi nirlaba yang memiliki kepedulian akan kelestarian lingkungan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti komunitas Transformasi Hijau yang bermitra dengan komunitas binaan Perseroan, Teens Go Green, dalam program kegiatan Green Taruna.

Kami berharap pelaksanaan kegiatan CSR Perseroan akan mampu mendorong terealisasinya visi ‘Ancol Green Company’ di masa datang.

PROSPEK USAHA

Memasuki tahun 2016, Direksi merasa optimis akan perbaikan kondisi makroekonomi di dalam negeri. Sebagaimana laporan Bank Indonesia terkait peningkatan indeks kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi di tahun 2016, kami meyakini tingkat pembelanjaan konsumen juga akan pulih.

So as to maintain trust from shareholders, Board of Directors is always committed to create a solid organization, apply cost-efficiency and hold operational activities as best practices and principles of good corporate governance. We are very proud to see that in 2015 our efforts were recognized with score 73.18 (scale 100) resulted from assessment over GCG implementation in the Company by Development and Financial Supervisory Board and score 77.88 in term of GCG assessment version of PT Kharisma Integrasi Manajemen, a management consultant service company, using ASEAN Scorecard parameters. Achievements represented strong commitment of the Board of Directors to ensure GCG implementation in the Company as part of the duties and responsibilities that are outlined in Board Manual and with determination to implement it according to the laws.

GROWING WITH THE COMMUNITY

As our care for the improvement of the community’s welfare, the Company consistently puts Corporate Social Responsibility (CSR) as one priority strategy of the Company in developing the harmonious relation with the community as well as in maintaining business sustainability of the Company.

We held various programs in the course of 2015 as part of community empowerment program to increase their participation in environmental preservation and to represent our contribution to increase community-based economy around Ancol Taman Impian. While empowering the current resources, the Company also develops cooperation with community and non-profit organization that have high concern on environmental preservation and improvement of welfare, such as Transformasi Hijau community which held partnership with the Company’s developed community, Teens Go Green, in developing the Green Taruna activity.

We expect the CSR implementation in the Company will pave way for the realization of vision ‘Ancol Green Company’ in the future.

BUSINESS PROSPECT

As we enter the year of 2016, Board of Directors is optimistic with the recovery of domestic macroeconomic. As the survey by Bank of Indonesia on the consumer expectation index for economic condition in 2016, we believe a recovery will also take place in consumer spending.

Laporan Manajemen

Management's Report

Secara umum Direksi menerapkan strategi yang lebih fokus pada penguatan usaha rekreasi sebagai tulang punggung usaha Perseroan dan pengembangan properti sebagai sarana penunjang rekreasi. Direksi meyakini bahwa seiring pulihnya daya beli masyarakat, minat masyarakat untuk berekreasi akan meningkat. Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan masyarakat di masa datang, Perseroan akan mengagendakan sejumlah aksi korporasi, salah satunya penggabungan Dunia Fantasi dan Fantastique yang akan menawarkan pengalaman berekreasi yang lebih spektakuler bagi masyarakat.

Sebagai perusahaan pengembang kawasan wisata dan properti yang terbesar dan terpadu di Indonesia, geliat bisnis rekreasi ini dengan sendirinya akan meningkatkan permintaan terhadap properti Perseroan yang selalu tampil dengan inovasi terkini dan unggul dalam berbagai fasilitas. Dengan demikian, kami akan mampu menjaga rasio leverage Perusahaan tetap positif.

Sejalan dengan itu, Direksi akan tetap konsisten membangun keunggulan SDM agar mampu memberikan layanan yang memuaskan dan pengalaman yang spektakuler bagi pengunjung.

PENUTUP

Menutup laporan ini, saya, mewakili jajaran Direksi, ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dewan Komisaris atas dukungan dan kepercayaan, serta kepada para pemegang saham, mitra, masyarakat luas dan pemangku kepentingan lain sehingga kami dapat merealisasikan agenda bisnis yang ditetapkan di tahun ini. Kami juga ingin mengapresiasi kinerja yang ditunjukkan oleh jajaran manajemen dan karyawan yang berkontribusi terhadap pencapaian dan prestasi bisnis sepanjang tahun 2015. Kami berharap bahwa pada akhirnya kekuatan kerja sama tim yang telah terbina selama ini dapat mendukung upaya kami mewujudkan visi ‘Ancol Luar Biasa’ pada tahun 2020.

Hormat kami,

Gatot Setyowaluyo

Direktur Utama

President Director

Board of Directors seeks efforts to apply strategies that are focused on strengthening recreation business as the backbone of the Company and development of property sector to support recreation sector. Board of Directors believes that as the economy recovers in line with the recovery in household consumption, the demand for recreation will increase. To anticipate the increasing market demand in the next year, the Company has set a number of corporate actions, one of which is to combine Dunia Fantasi and Fantastique which offers more spectacular recreational experience for the people. As the biggest and the most integrated property development company in Indonesia, recovery of recreational business will automatically increase demand for the Company’s properties that are excellent in facilities and innovative in features. Therefore, we are assured to be able to maintain the leverage ratio of the Company at positive level.

In the meantime, Board of Directors will continue building human resource excellence so that they can deliver satisfying service and spectacular experience to all visitors.

CLOSING

To conclude, I, on behalf of Board of Directors, would like to thank Board of Commissioners for the continuous support and trust in us and to all shareholders, partners, public and other stakeholders so that we could achieve all business agenda of the year. We also would like to appreciate the performance of all management and staffs that contributed positively to the outstanding business achievements in 2015.

We expect that at the end the strength of our team work will support the realization of our vision, namely: ‘Ancol Luar Biasa’ by 2020.

Laporan Manajemen

Management's Report

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Dalam dokumen AR PJAA Final (Halaman 33-38)