• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIDAK TERDAPAT PENGGELEMBUNGAN/PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL

AB. Suara sah dan Tidak Sah

TIDAK TERDAPAT PENGGELEMBUNGAN/PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL

BUPATI BOMBANA TAHUN 2011

13. Bahwa dalam dalil-dalil angka Romawi V poin 5.1 (5.1.1 s.d. 5.1.16) Pemohon mendalilkan bahwa seolah-olah telah terjadi penggelembungan/ penambahan hasil perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 2, serta seolah-olah telah terjadi pengurangan hasil perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 5 sebagaimana didalilkan Pemohon dalam dalil-dalil angka romawi VI poin 6.1 (6.1.1 s.d. 6.1.7) dan kemudian disimpulkan dengan pembuatan tabel yang sama sekali tidak sesuai dengan dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pemohon sendiri (vide Tabel Permohonan Pemohon halaman 17);

14. Bahwa dalam dalil 5.1.1, dalil 5.1.2, dalil 5.1.8, dalil 5.1.9, dalil 5.1.10, dalil 5.1.11, dalil 5.1.12, dalil 5.1.13, dalil 5.1.14, dan dalil 5.1.15 Pemohon mendalilkan seolah-olah telah dilakukan pencoblosan oleh pemilih yang tidak berhak. Bahwa yang benar, semua yang diberikan kesempatan mencoblos adalah pemilih yang ada dalam DPT. Malahan ada pemilih dalam DPT sebagaimana yang didalilkan Pemohon sebagai wajib pilih yang tidak ada dalam DPT (dalil 5.1.9) tapi melakukan pencoblosan, bahwa fakta yang sebenarnya adalah bahwa Mardin terdaftar dalam DPT, namun yang bersangkutan tidak melakukan pencoblosan atau tidak memilih;

15. Bahwa terkait dengan dalil Pemohon angka 5.1.4 yang mana Pemohon menuduh telah terjadi pengangkutan 14 kotak suara secara tidak sah, kejadian sebenarnya adalah tidak seperti itu. Bahwa yang bersangkutan membawa kotak suara tersebut adalah atas perintah KPUD terkait dengan kotak suara kosong bekas Pemilu Legislatif (9 kotak suara), dan sisa lima kotak suara Pemilukada yang tidak digunakan. Jadi benar bahwa Mappatang, A.Md. membawa kotak suara, namun kotak suara tersebut

adalah kotak suara kosong yang tidak digunakan dalam Pemilukada untuk dikembalikan ke KPUD Kabupaten Bombana atas perintah KPUD;

16. Bahwa terkait dalil penggelembungan/penambahan suara ini, Pemohon juga mendalilkan seolah-olah terdapat intervensi pergantian Ketua KPPS di Desa Mawar. Faktanya, di Desa Mawar ini Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Pihak Terkait) justru kalah dengan hanya meraih 74 suara, sedangkan Pemohon meraih 132 suara (vide Bukti PT-178);

17. Bahwa benar sesuai Formulir Model DB2 – KWK.KPU, sebagaimana diuraikan dalam dalil 4.6 permohonan, Pemohon mengisi Formulir Pernyataan Keberatan, yang menggambarkan keberatan-keberatan Pemohon sebagai berikut:

(1) Menolak hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Bombana;

(2) Terjadinya 6 kali penundaan jadwal Pemilukada Putaran Kedua, sehingga merugikan Pasangan Calon Nomor Urut 5;

(3) Adanya indikasi politik uang;

(4) Adanya keterlibatan birokrasi Kabupaten Bombana dalam mendukung Pasangan Calon Nomor Urut 2;

(5) Adanya keterlibatan kepala desa dalam mendukung Pasangan Calon Nomor Urut 2;

(6) Adanya pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT (pemilih siluman);

(7) Adanya pemilih yang dimobilisasi dari luar daerah dan tetap diperbolehkan memilih oleh KPPS;

(8) Adanya intervensi kepada PNS untuk tidak mencoblos Pasangan Calon Nomor Urut 5;

(9) Keterlibatan penyelenggara Pemilukada dalam mendukung Pasangan Calon Nomor Urut 2;

(10) Banyaknya dokumen-dokumen yang tidak disegel (rusak), dokumen dari PPK Poleang Tenggara, Tontonunu, Poleang Selatan dan Kabaena Barat.

12. Bahwa adalah hak Pemohon untuk menyatakan keberatan-keberatan sebagaimana tersebut di atas. Namun demikian catatan keberatan

Pemohon justru menunjukkan tidak adanya penggelembungan/penambahan maupun pengurangan hasil perolehan

suara dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Bombana Putaran Kedua Tahun 2011. Apalagi tidak ada catatan keberatan dari Pemohon yang secara spesifik terkait dengan penggelembungan dan pengurangan suara sebagaimana didalilkan dalam permohonan;

13. Bahwa tidak terdapatnya penggelembungan/penambahan maupun pengurangan suara yang dapat menguntungkan ataupun merugikan salah satu Pasangan Calon dapat dilihat dari rekapitulasi hasil perolehan suara di tiap-tiap daerah pemilihan (vide Bukti PT-6) yang mana tabulasinya dapat disederhanakan sebagaimana terlihat dalam lampiran jawaban ini (vide Tabel: Lampiran 1);

14. Bahwa selain itu tidak terdapatnya penggelembungan maupun pengurangan suara dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Bombana Putaran Kedua Tahun 2011 ini juga ditunjukkan dalam rekapitulasi di tingkat PPK di 22 kecamatan di Kabupaten Bombana yang tercermin dalam Formulir DA dari 22 kecamatan (vide Bukti PT-7 s.d. Bukti PT-28) sebagaimana dapat dilihat dalam lampiran jawaban ini (vide Tabel: Lampiran 2);

15. Bahwa dalam jawaban atau tanggapan ini, Pihak Terkait juga hendak memberikan bukti paling sahih mengenai tidak terdapatnya penggelembungan maupun pengurangan suara dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Bombana Putaran Kedua Tahun 2011, yaitu dengan mencermati secara seksama basis data otentik yang bersumber dari Formulir C-1 di seluruh TPS (310 TPS) dari 138 PPS di Kabupaten Bombana (vide Bukti PT-28 s.d. Bukti PT-338) yang tercermin dalam tabulasi yang kami lampirkan dalam jawaban ini (vide Tabel: Lampiran 3);

16. Bahwa Pemohon melalui dalil angka 6.1.1 s.d. angka 6.1.7 mendalilkan adanya pengurangan suara sebagai akibat dari penggelembungan/ penambahan suara, serta akibat adanya money politic. Rumusan dalil tersebut dapat diterima manakala didasari fakta hukum. Termasuk dalam hal ini dalil rusaknya kotak suara dan ditemukannya amplop dalam keadaan rusak (dalil 6.1.4). Namun keadaan sebenarnya ternyata tidak seperti yang didalilkan Pemohon. Bahwa tidak benar terdapat kotak suara yang rusak di

PPK Kecamatan Poleang Tenggara. Saat dibuka, Kotak Suara dalam keadaan baik, demikian pula dengan amplop. Semuanya masih dalam keadaan tersegel. Hanya saja saat amplop dibuka tidak didapati lampiran perolehan suara sah dalam Formulir DA, sehingga dalam Pleno kemudian dipakai kertas plano PPK. Keadaan mana sudah sesuai ketentuan, bahwa manakala lampiran Formulir penghitungan suara hilang, maka yang digunakan adalah kertas plano PPK;

17. Bahwa bukti-bukti tersebut Pihak Terkait paparkan mengingat dalil-dalil Pemohon mengenai dugaan terjadinya penggelembungan maupun pengurangan suara sama sekali tidak relevan. Secara etimologis, penggelembungan berarti menjadikan gembung secara artifisial seperti buih air sabun, sedangkan pengurangan berarti menyebabkan penyusutan, berkurang, atau menjadikan sesuatu tidak cukup, tidak genap, tidak penuh, tidak lengkap. Namun demikian, secara sederhana dapat dipahami, penggelembungan/penambahan maupun pengurangan adalah sebagai “permainan otak-atik angka” mulai dari tingkat TPS, PPK, sampai Pleno KPUD sehingga “permainan otak-atik angka” dimaksud dapat merugikan ataupun menguntungkan salah satu pasangan calon. Pemohon dalam dalilnya hanya menyebutkan adanya dugaan pelanggaran tanpa satupun dalil yang menyatakan di mana penggelembungan/penambahan dan pengurangan itu terjadi. Apakah di TPS, PPK ataukah di tingkat KPUD;

18. Bahwa dengan demikian argumentasi dan fakta-fakta (andaikan benar) yang diuraikan Pemohon untuk memperkuat dalil-dalil angka romawi V poin 5.1 (5.1.1 s.d. 5.1.16) dan dalil-dalil angka Romawi VI poin 6.1 (6.1.1 s.d. 6.1.7) tidak dapat dijadikan sebagai fakta hukum adanya penggelembungan/penambahan maupun pengurangan suara. Andaikan fakta yang diajukan Pemohon terkait dalil-dalil a quo salah satu di antaranya kemudian terbukti atau dapat dibuktikan, fakta tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar adanya penggelembungan/penambahan maupun pengurangan suara karena yang dijadikan dasar semuanya terkait dengan pidana Pemilukada maupun administrasi. Maka, oleh karenanya dalil yang diajukan Pemohon bukan merupakan domain sengketa hasil penghitungan suara yang mempengaruhi terpilihnya Pasangan Calon sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah dan jelas bukan merupakan objek

perselisihan Pemilukada sebagaimana dimaksud Pasal 4 PMK 15/2008, karena semua argumen dan fakta yang diajukan Pemohon untuk memperkuat dalil terjadinya penggelembungan maupun pengurangan suara a quo sepenuhnya merupakan domain pidana Pemilukada dan domain pelanggaran administrasi;

TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN ADMINISTRASI DALAM