• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOME NTAR

C. Matriks SWOT

2.1.7 Timmons Model

Timmons Model Kewirausahaan menganggap peluang, tim dan sumber daya sebagai faktor penting yang tersedia bagi seorang pengusaha dan menyatakan

bahwa kesuksesan tergantung pada kemampuan pengusaha untuk

menyeimbangkan faktor-faktor kritis (Timmons dan Spinelli, 2008:41). Model Timmons berdasarkan pada diri pengusaha. Pencarian pengusaha untuk kesempatan dan menemukan hal itu, membentuk kesempatan menjadi berpotensi tinggi pada usaha dengan menyusun tim dan mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis yang mengkapitalisasi pada kesempatan. Dalam proses memulai usaha, pengusaha risiko karir pengusaha, arus kas pribadi dan kekayaan bersih. Model ini mendasarkan diri pada premis bahwa pengusaha mendapatkan penghargaan dalam commensuration dengan risiko dan usaha yang terlibat dalam memulai atau pembiayaan usaha.

Gambar 2.5 Timmons Model Sumber : Timmons dan Spinelli, (2008 : 42) A. Faktor Peluang

Timmons Model sangat meyakini bahwa kewirausahaan tidak lain adalah didorong oleh suatu peluang, atau bahkan pasar yang membentuk suatu peluang. Karena peluang lebih tepat untuk diidentifikasi dibandingkan dengan bakat dan kompetensi seorang pengusaha untuk memimpin sebuah usaha dan tim, karena peluang yang tepat maka usaha akan dapat dipastikan sukses dalam jangka panjang. Dalam memimpin usaha seorang pengusaha dan tim harus memainkan peranan penting untuk melakukan suatu perubahan seiring dengan lingkungan usaha yang terus berubah dan bergerak dinamis (Poerwowidagdo, 2010).

Inti dasar dari model Timmons adalah peluang. Peluang memiliki ciri: menarik, bertahan lama, sesuai dengan waktu, berkaitan dengan suatu produk atau jasa, yang memberi nilai bagi pembeli atau penggunanya. Peluang biasanya tercipta dari ide dan kreativitas kewirausahaan. Ide tidak lebih dari sekedar sarana. Mencari ide yang bagus merupakan langkah pertama dalam proses mengubah kreativitas wirausahawan menjadi sebuah peluang. (Timmons dan Spinelli, 2008: 66-70).

Seseorang tidak mungkin membangun suatu bisnis tanpa ide, ide usaha muncul karena pengalaman seseorang. Banyak wirausahawan sukses yang berpengalaman pandai menangkap gejala-gejala peluang. Kemampuan menangkap gejala adalah suatu proses kreatif yang logis, linier dan aditif (menambahkan), tetapi juga intuitif, dan induktif. Menangkap suatu peluang usaha bermula dari kemampuan melihat peluang yang tidak dilihat orang lain. Kelompok dapat menghasilkan kreativitas lebih banyak dibanding perorangan. (Timmons dan Spinelli, 2008: 72-74).

B. Faktor Sumber Daya

Menurut Timmons Model (Poerwowidagdo, 2010), salah satu kesalahpahaman pengusaha berpengalaman adalah bahwa seseorang harus terlebih dahulu memiliki sumber daya yang tetap, terutama uang, dalam rangka usaha tersebut dapat berjalan dengan sukses. Sumber daya meliputi manusia, sumber daya keuangan, aset, rencana bisnis (Timmons dan Spinelli, 2008: 271)

Stevenson dalam Timmons dan Spinelli, (2008: 271) melihat wirausahawan mencoba untuk menggunakan jumlah minimum yang mungkin dari semua jenis sumber daya pada masing-masing tahap pertumbuhan perusahaannya. Mereka mencoba untuk mengontrol sumber daya daripada memiliki sumber daya yang

mereka butuhkan. Ada beberapa strategi dalam mengatur sumber daya (Timmons dan Spinelli, 2008: 272-285). yaitu:

Menggunakan pendekatan bootstrapping yaitu memulai usaha dengan modal yang sedikit. Menurut Gianforte dalam Timmons dan Spinelli, (2008:272) kekurangan uang, tenaga kerja, peralatan, bahkan kekurangan produk, sesungguhnya adalah keuntungan yang besar karena akan memacu bootstraper (wirausahawan) untuk berkonsentrasi pada penjualan supaya menghasilkan uang pada bisnis tersebut.

Membangun braintrust dari mentor yang berpengalaman untuk menambah nilai penting dalam perusahaan.

 Menggunakan sumber daya orang lain dengan cara meminjam dan memakai jasa manusia dari luar.

 Menganalisa kebutuhan keuangannya. Mengevaluasi kebutuhan sumber daya keuangan dan kapan diperlukan.

C. Faktor Tim

Tim dipimpin oleh wirausahawan yang sudah memiliki pengalaman kerja yang sukses. Dia adalah pemain sekaligus pelatih, menentukan derap kerja dan iklim kerja di dalam tim. Kemampuan wirausahawan dalam menempatkan orang yang tepat untuk posisi tertentu merupakan kapabilitas yang disukai oleh investor. Pemimpin harus menghargai mereka yang berhasil, tetapi juga membantu mereka yang gagal, serta berbagi hasil dengan mereka yang mendatangkan laba bagi perusahaan. Pemimpin juga harus menerapkan standar perilaku dan performa yang

tinggi pada tim. Tabel 2.12 menunjukkan aspek terpenting sebuah tim. (Timmons dan Spinelli, 2008:45)

Tabel 2.12 Aspek Penting Dalam Tim Kewirausahaan Pemimpin

Kewirausahaan

 Belajar dan mengajari lebih cepat lebih baik  Berani menghadapi tantangan, ulet

 Memiliki integritas kepribadian, bisa diandalkan dan dipercaya

 Membangun budaya dan organisasi kewirausahaan Kualitas Tim  Pengalaman kerja yang relevan

 Memiliki semangat untuk berhasil  Setia pada pekerjaan, tekun, dan ulet

 Bisa menghadapi risiko, ketidakpastian, dan

ketidakjelasan  Kreatif

 Terfokus pada pekerjaan tim  Bisa beradaptasi

 Selalu mengejar peluang  Memiliki jiwa kepemimpinan  Bisa berkomunikasi

Sumber : Timmons, and Spinelli. New Venture Creation: Entrepreneurship for the 21st Century, Sixth Edition. (2008: 45)

Menurut (Timmons dan Spinelli, 2009:113), setelah pengusaha mengidentifikasi peluang, kemudian pengusaha memulai bisnis dengan menyusun tim dan mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan. Ukuran dan sifat peluang menentukan ukuran dan bentuk tim. Model Timmons menekankan pentingnya tempat khusus pada tim dan menganggap tim yang baik sebagai hal yang diperlukan dalam mencapai sukses. Sebuah tim yang buruk dapat membuang ide yang bagus. Di antara semua sumber daya, hanya tim yang baik yang dapat membuka potensi

yang lebih tinggi dengan setiap peluang dan mengelola tekanan yang berhubungan dengan pertumbuhan. Dua peran utama tim terhadap faktor-faktor penting lainnya adalah:

a. Melepaskan ambiguitas dan ketidakpastian kesempatan dengan menerapkan kreativitas.

b. Memberikan kepemimpinan untuk mengelola sumber daya yang tersedia dengan cara yang paling efektif dengan berinteraksi dengan kekuatan eksogen dan konteks pasar modal yang berubah terus-menerus.

Model Timmons memegang kemampuan pengusaha untuk menyulap tim yang hebat sebagai faktor utama keberhasilan bisnis. Tim yang hebat namun selalu terpecah-pecah dan tanggung jawab pengusaha untuk melatih anggota tim yang unggul. Dalam mengevaluasi peluang dari satu usaha terdapat model yang dikembangkan oleh Timmons (dalam Adams dan Spinelli, 2012: 139-140), sebagai berikut:

Tabel 2.13 Kriteria Timmons

Kriteria Indikator Tingkat Potensi

Tinggi Rendah

1. Pasar Pasar Teridentifikasi Tidak

Teridentifikasi

Konsumen Terjangkau Tidak Terjangkau

Waktu kembali modal < 1 Tahun > 3 Tahun

Nilai Tambah Tinggi Rendah

Usia Produk Panjang Pendek

Ukuran Pasar Potensi penjualan

tinggi

Potensi penjualan tinggi

2. Keuangan Waktu mencapai arus

Dokumen terkait