• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun Terakhir

Dalam dokumen HERMAN ESTU WICAKSONO 4384 2010 (Halaman 81-89)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

E. Tinjauan Pustaka

10) Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun Terakhir

Menurut hasil wawancara dengan Kepala Bagian Akuntansi, pada tahun 2006, 2007 dan 2008 perusahaan telah menindaklanjuti secara keseluruhan hasil pemeriksaan pada tahun tersebut. Oleh karena itu perusahaan mendapat nilai kinerja 3 yang berarti baik.

82 BAB III

TEMUAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PDAM Kabupaten Madiun selama tahun 2006, 2007 dan 2008 terdapat kelebihan dan kelemahan yang penulis temukan, adapun kelebihan dan kelemahan yang penulis temukan adalah sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Aspek Keuangan

a. Tahun 2006, 2007 dan 2008 perusahaan mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada indikator rasio laba terhadap aktiva produktif selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2006 nilai rasio sebesar (6,15) pada tahun 2007 meningkat menjadi (1,83%) dan tahun 2008 sebesar (0,79%). Hal tersebut dikarenakan jumlah kerugian yang dialami perusahaan selama tiga tahun berturut-turut mengalami penurunan, sedangkan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan selalu mengalami kenaikan. Hal itu menunjukkan perkembangan perusahaan yang sangat baik karena perusahaan mampu menurunkan jumlah kerugian perusahaan.

b. Rasio laba terhadap penjualan selama tahun 2006, 2007 dan 2008 mengalami peningkatan yang sangat baik. Pada tahun 2006 perusahaan memperoleh rasio sebesar (8,25%) dan meningkat menjadi (2,79%) dan

83

tahun 2008 sebesar (1,25%). Hal ini dikarenakan perusahaan mampu meningkatkan jumlah penjualan sedangkan jumlah kerugian yang ditanggung perusahaan selalu mengalami penurunan. Ini juga berarti memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan laba karena jumlah penjualan yang dilakukan perusahaan selalu mengalami kenaikan. c. Operating ratio perusahaan pada tahun 2006, 2007 dan 2008 sebesar

mengalami peningkatan yang cukup baik. Operating ratio pada tahun 2006 sebesar 1,12 meningkat pada tahun 2007 sebesar 1,05 dan pada tahun 2008 menjadi sebesar 1,03. Hal ini disebabkan karena perusahaan mampu menekan biaya operasi sedangkan pendapatan operasi setiap tahun semakin meningkat.

d. Rasio aktiva produktif terhadap penjulan air pada tahun 2006, 2007 dan 2008 memperoleh kinerja yang sangat baik. Rasio pada tahun 2006 sebesar 1,47 pada tahun 2007 sebesar 1,67 dan pada tahun 2008 meningkat sebesar 1,73. Hal ini dikarenakan jumlah aktiva produktif yang dimiliki perusahaan semakin meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan penjualan air yang maksimal.

2. Aspek Non Keuangan

a. Selama tahun 2006, 2007 dan 2008 perusahaan mampu meningkatkan cakupan pelayanan. Hal ini berarti menggambarkan tingkat kemampuan perusahaan dalam melayani pelanggan semakin bertambah luas, sehingga jumlah pelanggan akan semakin bertambah. Hal ini

84

memungkinkan perusahaan untuk dapat menambah jumlah pendapatan karena kenaikan jumlah pelanggan.

b. Selama tahun 2006, 2007 dan 2008 tingkat kehilangan air perusahaan semakin mangalami penurunan. Tahun 2006 tingkat kehilangan air menunjukkan nilai sebesar 28,89% dan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi sebesar 29,52% dan pada tahun 2004 menjadi sebesar 29,11%. Hal ini berarti perusahaan mampu untuk menekan tingkat kehilangan air yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kerugian.

B. Kelemahan

1. Aspek Keuangan

a. Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas pada tahun 2006, 2007 dan 2008 masih menunjukkan keadaan yang masih buruk. Hal ini disebabkan karena jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan lebih kecil dibandingkan jumlah utang yang harus ditanggung perusahaan. Hal ini mengakibatkan perusahaan belum mampu untuk menutup jumlah seluruh utang jangka panjang.

b. Selama tahun 2006, 2007 dan 2008 rasio total aktiva terhadap total utang menghasilkan rasio sebesar 0,69, tahun 2007 sebesar 0,87 dan pada tahun 2008 sebesar 0,88. Keadaan tersebut masih menunjukkan kondisi yang masih buruk. Hal ini dikarenakan total aktiva yang dimiliki perusahaan

85

belum mampu untuk menutup semua total utang yang harus ditanggung oleh perusahaan.

c. PDAM Kabupaten Madiun pada tahun 2006, 2007 dan 2008 menunjukkan penurunan pada indikator aktiva lancar terhadap utang lancar. Pada tahun 2006 rasio aktiva lancar terhadap utang lancar sebesar 0,34 dan mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi sebesar 0,30 pada tahun 2008 menjadi sebesar 0,23. Hal ini disebabkan karena adanya jumlah perubahan aktiva lancar dengan utang lancar, dimana jumlah utang lancar perusahaan tidak mengalami penurunan yang cukup signifikan, sedangkan aktiva lancar perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dalam hal ini rasio aktiva lancar terhadap utang lancar perusahaan masih di bawah nilai terendah.

2. Aspek Non Keuangan

a. Kontinuitas aliran air selama tahun 2006, 2007 dan 2008 masih menunjukkan nilai yang rendah. Hal ini disebabkan karena perusahaan belum mampu untuk menyediakan air secara non stop 24 jam.

b. Jumlah cakupan pelayanan perusahaan masih tergolong rendah karena belum mampu memenuhi target cakupan pelayanan sebesar 60% dari total jumlah penduduk.

c. Prosedur Operasi Standar (SOP) selama tahun 2006, 2007 dan 2008 belum mampu dipedomani secara sepenuhnya oleh perusahaan.

86

d. Rencana jangka panjang selama tahun 2006, 2007 dan 2008 belum mampu dipedomani secara sepenuhnya oleh perusahaan.

87 BAB IV PENUTUP

Berdasarkan penilaian kinerja yang dilakukan penulis pada bab sebelumnya di PDAM Kabupaten Madiun selama tahun 2006, 2007 dan 2008, maka penulis akan memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang berkaitan dengan hasil pembahasan yang dilakukan oleh penulis, dimana hasil dari penilaian kinerja tersebut terdapat dalam lampiran.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan penulis tentang penilaian kinerja pada PDAM Kabupaten Madiun ditinjau dari aspek keuangan dan non keuangan, maka penulis dapat menyimpulkan tingkat kinerja PDAM Kabupaten Madiun pada tahun 2006 masuk dalam kategori cukup dengan nilai kinerja sebesar 49,86. Tingkat kinerja PDAM Kabupaten Madiun pada tahun 2007 masuk dalam kategori cukup dan mengalami kenaikan menjadi sebesar 59,23. Hal ini disebabkan karena kenaikan yang cukup signifikan dalam penilaian kinerja aspek operasional. Tingkat kinerja PDAM Kabupaten Madiun pada tahun 2008 masuk dalam kategori cukup dan mengalami penurunan menjadi sebesar 54,75. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan dalam penilaian aspek keuangan dan non keuangan. Tetapi secara keseluruhan tingkat keberhasilan PDAM Kabupaten Madiun selama tahun 2006, 2007 dan 2008 masuk dalam kategori cukup.

88 B. Rekomendasi

1. Aspek Keuangan

a. Direksi PDAM hendaknya mengambil langkah-langkah yang nyata untuk mengurangi kerugian yang dialami perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dan menekan biaya operasi yang selama ini masih cukup tinggi.

b. Perusahaan hendaknya lebih banyak untuk meningkatkan penambahan dalam hal instalasi sumber air, instalasi pompa dan pengolahan air, instalasi transmisi dan distribusi, sehingga dapat meningkatkan jumlah total aktiva perusahan dan memungkinkan perusahaan dapat memperluas jaringan yang kemudian dapat meningkatkan pelanggan baru.

c. Perusahaan harus lebih banyak melakukan investasi jangka pendeknya dan meningkatkan jumlah persediaan, sehingga secara langsung dapat meningkatkan jumlah aktiva lancar. Tetapi di sisi lain hendaknya perusahaan harus mampu untuk melakukan pembayaran pinjaman plus denda yang didapat dari pihak ketiga ataupun dari pemerintah pusat dan perusahaan harus lebih selektif dalam hal penggunaan utang jangka panjangnya.

89 2. Aspek Non Keuangan

a. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan supaya memenuhi target 60% dari total jumlah penduduk, hendaknya PDAM Kabupaten Madiun mengupayakan perluasasan jaringan ke seluruh wilayah Kabupaten Madiun, kemudian mengintensifkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai arti pentingnya penggunaan air bersih.

b. Sehubungan dengan kontinuitas aliran air yang masih belum mampu untuk mengalirkan air selama 24 jam non stop kepada pelanggan, perusahaan hendaknya memprioritaskan agar distribusi air kepada pelanggan dapat mengalir selama 24 jam non stop, sehingga pelanggan tidak merasa dikecewakan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan. c. Pimpinan perusahaan hendaknya sering melakukan inspeksi mendadak

(sidak) ke setiap bagian yang ada di perusahaan, sehingga para karyawan dapat melaksanakan tugasnya sesuai tugas dan tanggungjawabnya.

Dalam dokumen HERMAN ESTU WICAKSONO 4384 2010 (Halaman 81-89)

Dokumen terkait