• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia

Pemantauan Status dan Situasi HPHK di Kab.Brebes Tahun 2019

1. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia

Pemasukan Media Pembawa ke dalam wilayah negara Republik Indonesia harus memenuhi persayaratan administrasi seperti yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 antara lain :

a. Melalui pintu pemasukan yang telah ditetapkan; b. Dilaporkan kepada petugas karantina;

c. Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari negara asal.

Pelabuhan Tanjung Intan yang berada di wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan salah satu pintu pemasukan Media Pembawa PSAT khususnya biji gandum dan kedelai. Biji gandum dan kedelai masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap guna memenuhi bahan baku industri tepung dan tempe di wilayah Cilacap, Banyumas dan sekitarnya. Pada Tahun 2019 Importir yang rutin melakukan kegiatan importasi melalui wilker Tanjung Intan yaitu PT Manunggal Perkasa (gandum) dan PT FKS Multi Agro (kedelai).

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Pengawasan keamanan pangan biji gandum dan kedelai di wilayah SKP

Kelas I Cilacap mengacu pada Permentan Nomor

55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Dalam Permentan ini diatur tentang persyaratan dan tata cara pemasukan serta cara pengawasan terhadap Media Pembawa (MP) PSAT, dimana gandum dan kedelai merupakan salah satu MP PSAT yang termasuk dalam permentan tersebut. Daftar pemasukan MP PSAT melalui pelabuhan Tanjung Intan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 - 2019

NO NAMA MP JUMLAH MP-PSAT (TAHUN DALAM KG)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Biji Gandum 128.596.130 205.687.000 427.803.527 510.696.506 564.138.614 2 Biji Kedelai - 20.250.000 75.158.734 81.595.712 77.203.927 TOTAL 128.596.130 225.937.000 502.962.261 592.292.218 641.342.541

Grafik 3.1. Volume Impor Biji Gandum dan Biji Kedelai pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 - 2019

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Tabel 3.17. Volume Importasi Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 – 2019

Negara Asal Volume Importasi Biji Gandum Pada Tahun (KG)

2015 2016 2017 2018 2019 Amerika Serikat - - 34.017.000 29.450.134 140.765.766 Argentina - - - 85.204.384 181.981.000 Australia 97.343.140 120.687.000 293.227.160 64.049.300 80.963.000 Bulgaria - - - - 33.000.000 Kanada 10.800.000 11.000.000 40.623.572 29.459.882 - Rusia 20.452.990 - 15.000.000 101.445.442 - Ukraina - 74.000.000 44.935.795 201.087.364 96.548.808 Uruguay - - - - 30.880.040 Jumlah 128.596.130 205.687.000 427.803.527 510.696.506 564.138.614 Grafik 3.2. Volume Importasi Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Th. 2015 – 2019

Tabel 3.18. Volume Importasi Biji Kedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 – 2019 No Negara Asal Volume Importasi Biji Kedelai Pada Tahun (KG)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Amerika Serikat - 20.250.000 75.158.734 81.595.712 77.203.927

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Grafik 3.3. Volume Importasi Biji Kedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 – 2019

Tabel 3.19. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Gandum Tahun 2015 – 2019

Nama Komoditas Frekuensi Importasi Gandum Pada Tahun (Kali) Total 2015 2016 2017 2018 2019

Biji Gandum 13 24 36 121 85 279

Grafik 3.4. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Gandum Tahun 2015 – 2019

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasukan biji gandum pada tahun 2019 mengalami peningkatan volume jika dibandingkan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

dengan pemasukan biji gandum pada tahun 2015 – 2018. Peningkatan volume ini disebabkan karena adanya peningkatan permintaan pasar dalam negeri terhadap hasil olahan gandum yaitu tepung terigu. Namun secara frekuensi mengalami penurunan. Hal ini disebabkan jumlah volume yang besar dalam sekali pemasukan, sehingga secara frekuensi menurun namun secara volume meningkat.

Tabel 3.20. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Kedelai tahun 2015 – 2019

Nama Komoditas Frekuensi Importasi Kedelai Pada Tahun (Kali) Total

2015 2016 2017 2018 2019

Biji Kedelai 0 5 16 17 15 53

Grafik 3.5. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Kedelai Tahun 2015 – 2019

Pemasukan biji kedelai tahun 2019 mengalami penurunan. Berdasarkan volume dan frekuensi pemasukan biji kedelai menurun jika dibandingkan dengan pemasukan pada tahun 2015 - 2018.

Pada setiap pemasukan MP PSAT dilakukan pengambilan sampel oleh Petugas Pengambil Contoh (PPC). Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau random agar dapat mewakili. Pengambilan sampel dilakukan pada palka di

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

atas kapal. Sampel yang diambil digunakan untuk pengujian kesehatan (ada/tidaknya OPTK) dan pengujian PSAT untuk residu pestisida dan logam

berat sesuai dengan ketentuan dalam Permentan Nomor

55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dilakukan apabila ada penugasan kegiatan monitoring dari Kepala Pusat Keamanan Hayati Nabati.

Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan yang berasal dari negara atau tempat produksi yang sistem pengawasan keamanan pangannya telah diakui atau berasal dari negara yang memiliki perjanjian ekuivalensi, keamanan pangan atas pemasukan produk PSAT dilakukan melalui pelaksanaan monitoring.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan kegiatan monitoring sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian sesuai Surat Kepala Badan Nomor : 8138/KR.040/K/04/2019 Tanggal 22 April 2019 tentang Penugasan Tindakan Monitoring Keamanan Pangan Segar Tumbuhan (PSAT)..

Kegiatan monitoring dilakukan dua kali yaitu pengujian PSAT di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) yang merupakan laboratorium PSAT Lingkup Barantan yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian sesuai dengan arahan dari Kepala Badan (sesuai Permentan No. 55/Permentan/KR.340/11/2017 lampiran IV).

Pelaksanaan kegiatan monitoring pangan segar asal tumbuhan bertujuan untuk mengetahui kandungan cemaran kimia (residu pestisida, logam berat dan mikotoksin) atas pemasukan impor gandum biji asal Argentina dan biji kedelai asal Amerika.

Berdasarkan hasil pengusian PSAT yang dilakukan pada parameter yang dapat diuji baik untuk komoditas Biji Gandum (Argentina) dan Biji Kedelai

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

(Amerika) tidak menunjukkan hasil yang melebihi Batas Maksimal Residu atau

Batas Maksimum Cemaran yang ditentukan pada Permentan

No.55/PERMENTAN/KR.040/11/2016.

Gambar 3.12. Pengambilan sampel MP-PSAT di palka kapal

Tabel 3.21. Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan M.P. PSAT (OPT/K) Media Pembawa Gandum dan Kedelai pada tahun 2019 sebagai berikut :

No. Negara Asal Hasil Pengujian Golongan Status

A MEDIA PEMBAWA BIJI GANDUM

No Negara Asal Hasil Temuan Golongan

Temuan

1 Amerika Serikat

Tidak Ditemukan Serangga SERANGGA --

Pithomyces chartarum, Alternaria tritici, Alternaria triticina, Melanospora zamiae, Dothiorella sp., Stemphylium herbarum, Epicoccum purpurascens, Pucinia recondita, Alternaria triticina

CENDAWAN OPT

Chromolaena odorata, Avena fatua, Setaria lutescens, Setaria viridis, Panicum miliaceum, Vicia angustifolia, Convolvulus sepium,

Polygonum convolvulus, Amaranthus

spinosus, Saponaria vaccaria, Chenopodium alba, Polygonum persicaria, Anthemis cotula,

GULMA OPT

2 Argentina

Tidak ditemukan serangga SERANGGA OPT

Alternaria triticina, Fusarium oxysporum,

Stemphylium herbarum, Fusarium

moniliforme, Alternaria triticina, Drechslera sorokiniana, Tilletia laevis, Puccinia recondita, Nigrosopoa panici, Epicoccum purperasens, Fusarium moniliforme, Puccinia graminis,

CENDAWAN

Tilletia laevis, (OPTK A1), Cendawan yang

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Avena fatua, Echinochloa colona, Conium maculatum, Polygonum persicaria, Sorghum

halepense, Argemone mexicana,

Chenopodium alba, polygnum convolvulus, sorghum halepense, Echinocloa turneriana, Lithospermum arvense, Echinocloa turneriana,

Raphanus raphanistrum, Chromolaena

odorata,

GULMA OPT

3

Australia

Tidak ditemukan serangga SERANGGA --

Alternaria triticina, Epicoccum purpurascens CENDAWAN -

Avena fatua, Chromolaena odorata, Vicia angustifolia, Raphanus raphanistrum, Raphanus sativus

GULMA OPT

4 Bulgaria

Tidak ditemukan serangga SERANGGA --

Tilletia laevis, Tilletia tritici, Puccinia graminis, Puccinia recondita, Nigrospora panici, Alternaria triticina, Epicoccum purpurascens, Cladosporium herbanum,

CENDAWAN

Tilletia laevis, Tilletia tritici

(OPTK A1) dan OPT Cendawan

Lainnya

Polygonum convolvulus, Convolvulus arvensis GULMA OPT

5 Ukraina

Tidak ditemukan serangga SERANGGA --

Tilletia laevis, Tilletia tritici, Alternaria triticina,

Nigrospora sphaerica, Epicoccum

purpurascens, Tilletia contraversa, Puccinia sorghi, CENDAWAN Tilletia laevis, Tilletia tritici (OPTK A1), Cendawan yang lain OPT

Polygonum convolvulus, Brassica kaber, Convulus arvensis, Convolvulus sepium, Vicia angustifolia, Avena fatua, Saponaria vaccaria, Brassica juncea, Euphorbia esula

GULMA OPT

6 Uruguay Tidak ditemukan serangga SERANGGA --

Alternaria triticina, Fusarium moniliforme,

Nigrospora panici CENDAWAN OPT

Avena fatua, Raphanus raphanistrum, GULMA OPT

B MEDIA PEMBAWA BIJI KEDELAI

1 Tidak ditemukan baik yang hidup maupun mati SERANGGA --

Amerika Peronospora manshurica (spora mati) CENDAWAN OPT

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK ke