• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil

BAB 5 PEMBAHASAN

5.11. Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil

Proporsi tindakan medis berdasarkan hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Gambar 5.15 Diagram Bar Distribusi Proporsi Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gambar 5.15 dapat diketahui bahwa penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS tertinggi mendapat tindakan konservatif 100% demikian juga dengan yang mengalami PSD. Penderita stroke haemoragik yang mengalami PSA tertinggi adalah tindakan konservatif 92.3%.

Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 4 sel (66,7%) expected count nya lebih dari 5.

100 92.3 100 0 7.7 0 0 20 40 60 80 100 120 PIS PSA PSD P ro p o rs i (% ) Hasil Ct-Scan Tindakan Konservatif Tindakan Operatif

5.12. Letak Kelumpuhan Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT- Scan.

Proporsi letak kelumpuhan berdasarkan hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.16 Diagram Bar Distribusi Proporsi Letak Kelumpuhan Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gambar 5.16 dapat diketahui bahwa penderita stroke haemoragik dengan PIS tertinggi mengalami hemiparesis dextra 57,7%. Penderita stroke haemoragik dengan PSA tertinggi mengalami hemiparesis sinistra 53,8%. Penderita stroke haemoragik dengan PSD tertinggi mengalami hemiparesis dextra 100%.

Analisis statistik dengan uji chi square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 5 sel (55,6%) expected count nya kurang dari 5.

57.7 38.5 100 43 53.8 0 4.3 7.7 0 0 20 40 60 80 100 120 PIS PSA PSD P ro p o rs i (% ) Hasil CT-Scan Hemiparesis Dextra Hemiparesis Sinistra Paraparesis

5.13. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Hasil CT-Scan

Lama rawatan rata-rata berdasarkan hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.17 Diagram Bar Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata- rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT- Scan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gambar 5.17 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS 5,73 (6 hari), lama rawatan rata- rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PSA 11,77 (12 hari) dan lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang mengalami PSD 4,4 (4 hari).

Hasil analisis satatistik dengan uji Anova diperoleh p(=0,024)<0,05 berarti secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan hasil CT-Scan.

Lamanya penderita di rawat inap dikaitkan dengan tindakan medis yang dilakukan, hal ini dilakukan untuk meminimalkan keparahan yang akan terjadi.

4 6 12 0 2 4 6 8 10 12 14 PSD PIS PSA

Lama Rawatan Rata-rata (hari)

H a si l C T -S ca n

Tindakan medis yang dilakukan disesuaikan dengan jenis perdarahan yang terlihat dari hasil CT-Scan. Lokasi perdarahan yang terlihat pada hasil CT-Scan sangat menolong untuk diambilnya tindakan selanjutnya pada pasien. Tindakan yang paling banyak dilakukan konservatif berupa perawatan, pengobatan, bedrest, dan terapi dimana membutuhkan waktu dalam pemulihan pasien.

Perdarahan Subarachnoid (PSA) merupakan rawatan yang paling lama hal ini menunjukan tindakan medis yang dilakukan lebih membutuhkan waktu yang cukup lama didalam pengobatan dan pemulihannya. Pasien dengan Perdarahan Subarachnoid (PSA) ada yang dirawat selama 56 hari dengan jenis kelamin perempuan, faktor risiko hipertensi, lokasi perdarahan basal ganglia, hemiparesis sinistra, biaya asuransi, dan PAPS.

5.14. Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan.

Proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan hasil CT-Scan penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.18 Diagram Bar Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gambar 5.18 dapat diketahui bahwa penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS tertinggi adalah meninggal 62,4%. Penderita stroke haemoragik yang mengalami PSA tertinggi adalah meninggal 69,2%. Penderita stroke haemoragik yang mengalami PIS tertinggi adalah meninggal 100%.

Analisis statistik dengan uji chi square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 5 sel (55,6%) expected count nya kurang dari 5.

5.15. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Keluhan Utama.

Proporsi lama rawata rata-rata berdasarkan keluhan utama penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

26.9 15.4 0 10.7 15.4 0 62.4 69.2 100 0 20 40 60 80 100 120 PIS PSA PSD P ro p o rs i (% ) Hasil CT-Scan PBJ PAPS Meninggal

Gambar 5.19 Diagram Bar Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata- rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Keluhan Utama di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gamabar 5.19 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik dengan keluhan utama nyeri kepala mendadak, mual, dan muntah pada saat masuk rumah sakit adalah 11 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik dengan keluhan utama lemah lengan dan tungkai kanan dan lebih dari satu keluhan utama pada saat masuk rumah sakit adalah 10 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik dengan keluhan utama lemah lengan tungkai kiri pada saat masuk rumah sakit adalah 8 hari dan lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik dengan keluhan utama kesadaran menurun pada saat masuk rumah sakit adalah 5 hari

Dari analisa statistik menggunakan uji Anova, diperoleh nilai p=0,161 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keluhan utama saat masuk rumah sakit.

5 8 10 10 11 0 2 4 6 8 10 12 Kesadaran menurun Lemah lengan dan tungkai kiri lemah lengan dan tungkai kanan Lebih dari satu keluhan utama Nyeri kepala mendadak, mual, dan

muntah

Lama rawatan rata-rata (hari)

K e lu h a n u ta m a

Hal ini berarti bahwa proporsi penderita stroke haemoragik dengan kesadaran menurun, lemah lengan dan tungkai, nyeri kepala mendadak, dan lebih dari satu keluhan tidak berbeda secara bermakna berdasarkan lama rawatan rata-rata.

5.16. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Letak Kelumpuhan.

Proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan letak kelumpuhan penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.20 Diagram Bar Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata- rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Letak Kelumpuhan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gambar 5.20 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang letak kelumpuhan pada paraparesis adalah 12 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang letak kelumpuhan pada hemiparesis sinistra adalah 9 hari, dan lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang letak kelumpuhan pada hemiparesis dextra adalah 6 hari.

6 9 12 0 2 4 6 8 10 12 14 Hemiparesis dextra Hemiparesis sinistra Paraparesis

Hasil rawatan rata-rata (hari) Letak

Dari analisa statistik menggunakan uji Anova, diperoleh nilai p=0,81 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan berdasarkan letak kelumpuhan.

Hal ini berarti bahwa proporsi penderita stroke haemoragik dengani hemiparesis sinistra, hemiparesisi dextra, dan paraparesis tidak berbeda secara bermakna berdasarkan lama rawatan rata-rata.

5.17. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Stroke Haemoragik Lokasi Perdarahan.

Proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan lokasi perdarahan penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.21 Diagram Bar Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata- rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Lokasi Perdarahan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gambar 5.21 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang lokasi perdarahan pada subarachnoid adalah 16

1 5 9 12 16 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Batang otak Hemifer serebri Serebelum Basal ganglia Perdarahan subarachnoid

Lama rawatan rata-rata (hari)

Lo k a si p e rd a ra h a n

hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang lokasi perdarahan pada basal ganglia adalah 12 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang lokasi perdarahan pada serebelum adalah 9 hari, lama rawatan rata- rata penderita stroke haemoragik yang lokasi perdarahan pada hemifer serebri adalah 5 hari, dan lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang lokasi perdarahan pada batang otak adalah 1 hari

Dari analisa statistik menggunakan uji Anova, diperoleh nilai p=0,085 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan berdasarkan lokasi perdarahan.

Hal ini berarti bahwa proporsi penderita stroke haemoragik dengan lokasi perdarahan subarachnoid, basal ganglia, hemifer serebri, batang otak, dan serebelum tidak berbeda secara bermakna berdasarkan lama rawatan rata-rata.

5.18. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Stroke Haemoragik Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi lama rawata rata-rata berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang penderita stroke haemoragik rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.22 Diagram Bar Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata- rata Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

Berdasarkan gambar 5.22 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang pulang dengan berobat jalan (PBJ) adalah 12 hari, lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang pulang atas permintaan sendiri (PAPS) adalah 10 hari, dan lama rawatan rata-rata penderita stroke haemoragik yang meninggal adalah 3 hari.

Dari analisa statistik menggunakan uji Anova, diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

Penderita stroke haemoragik yang pulang berobat jalan lebih lama dirawat inap di rumah sakit hal ini menunjukkan bahwa pasien telah mendapatkan pelayanan medis dengan baik dan kondisinya semakin membaik sehingga disarankan untuk membawa penderita pulang kerumah untuk mendapatkan rehabilitasi dan pemulihan selanjutnya, keluarga juga rutin membawa pasien kerumah sakit untuk

3 10 12 0 2 4 6 8 10 12 14 Meninggal PAPS PBJ

Lama rawatan rata-rata (hari) Keadaan

kontrol/pemantaun perkembangan penyakit. Adanya penderita yang pulang atas permintaan sendiri hal ini terjadi pada pasien yang berobat dengan biaya sendiri sehingga meminta untuk pulang walaupun keadaan penderita masih belum pulih. Pihak rumah sakit tetap memberi ijin kepada pihak pasien untuk pulang dengan menjelaskan kejadiaan dan resiko yang kemungkinan akan terjadi.

Penderita stroke haemoragik yang meninggal dunia merupakan lama rawatan rata-rata paling rendah yaitu 3 hari. Kondisi penderita ketika masuk rumah sakit sudah cukup parah sehingga tindakan medis yang dilakukan tidak menolong untuk menyelamatkan jiwa penderita dan tingkat keparahan ini dapat dikaitkan dengan lamanya pasien dirawat di rumah sakit.

Dokumen terkait