• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I

Pada siklus I terdapat 2 kali pertemuan, dimana masing-masing pertemuan memiliki waktu 2x35 menit setiap pertemuan. Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan perencanaan berupa pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat dan media pembelajaran, angket, pedoman wawancara, serta reward untuk mendukung jalannya proses penelitian peneliti. Tahap perencanaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan guru kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada awal kegiatan peneliti memimpin siswa berdoa setelah makan sebelum memasuki kelas. Pelaksanaan pada pertemuan ke-1 di siklus I ini dilakukan pada 03 Mei 2016 setelah istirahat kedua yakni pada jam 13.00 WIB. Kemudian siswa menyalami peneliti dan satu-persatu masuk kelas dengan tertib. Pada awal kegiatan, peneliti memberikan salam dan mempersilahkan siswa untuk duduk di bangkunya masing-masing dengan tertib. Peneliti menertibkan siswa dengan cara memberikan tepuk-tepukan agar fokus siswa mengarah ke peneliti. Kemudian peneliti membagikan soal pre-test berupa pilihan ganda (PG) kepada setiap siswa. Peneliti berpesan agar mengerjakan soal tersebut dengan jujur dan bersungguh-sungguh. Setelah selesai, kemudian peneliti membagikan angket kepada setiap siswa berpesan agar mengerjakan angket secara jujur dan sesuai benar-benar dengan apa yang dialami para peserta didik.

Setelah para siswa selesai mengerjakan angket, peneliti memerintahkan siswa untuk duduk kembali dengan tertib di tempat duduknya masing-maisng. Kemudian peneliti memulai pelajaran dengan memberikan apresepsi tentang organisasi yang terbentuk menjelang kemerdekaan Indonesia. Kemudian peneliti memberikan

lembaran materi kepada setiap siswa dan memerintahkan siswa untuk membaca, memahami, dan menggaris bawahi apa saja yang penting pada lembar materi tersebut. Kemudian peneliti memerintahkan siswa untuk mempresentasikan dengan menjelaskan apa yang telah mereka baca dan pahami dari lembar materi yang peneliti berikan.

Pada saat peneliti memerintahkan siswa untuk maju mempresentasikan, hanya 1-2 orang siswa yang menunjuk tangan. Ini membuktikan bahwa siswa tidak/belum termotivasi untuk menjelaskan apa yang telah mereka kerjakan untuk menyampaikannya di depan kelas. Kemudian peneliti memberikan semangat dan pujian kepada siswa yang telah berani maju untuk mempresentasikan di depan kelas. Peneliti memberikan reward

berupa coklat kepada siswa yang telah berani maju mempresentasikan hasil kerjanya. Kemudian peneliti mengakhiri kegiatan dengan menyimpulkan pelajaran secara bersama-sama dan mengingatkan siswa untuk tetap belajar di rumah dan tetap semangat dalam belajar. Kegiatan diakhiri dengan mengucapkan hamdalah dan berdoa sebelum pulang.

Pertemuan ke-2 siklus I dilaksanakan pada 09 Mei 2016 pada jam yang sama setelah istirahat yakni 13.00 WIB. Seperti biasa peneliti menyiapkan siswa untuk berdoa setelah makan dengan berbaris di depan kelas dan kemudian memasuki kelas satu-persatu dengan tertib. Kemudian peneliti menanyakan kehadiran siswa apakah ada yang absen atau tidak. Kemudian peneliti memulai materi dengan melakukan penjelasan dengan power point dengan materi tentang tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

Gambar 4.1

Peneliti menjelaskan materi menggunakan power point

Kemudian peneliti membagi siswa ke dalam 3 kelompok dengan menggunakan permen yang memiliki 3 jenis berbeda. Peneliti memerintahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok masing-masing. Keadaan kelas cukup kondusif dan siswa dapat diatur karena peneliti bersikap tegas. Peneliti memerintahkan siswa untuk berbaris sesuai dengan kelompoknya kemudian memulai kegiatan kelompok dengan metode Team Games Tournament.56

Gambar 4.2

Siswa memperhatikan soal dan menjawab pertanyaan pada kegiatan TGT

Siswa terlihat cukup antusias ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran, namun ada pula beberapa siswa yang berada di paling belakang barisan malah asyik mengobrol. Akhirnya, peneliti

56

Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Penerbit Nusamedia & Nuansa Cendekia, 2013), h. 171

mengambil tindakan dengan menegur dan memberikan peringatan agar tidak mengobrol pada saat pelajaran berlangsung.

Setelah kegiatan TGT selesai dilakukan, peneliti bersama-sama siswa memeriksa jawaban tiap kelompok dan ternyata kelompok 1 dan kelompok 3 memiliki hasil yang sama. Akhirnya, peneliti memutuskan untuk memberikan soal lagi dengan ketentuan kelompok yang dapat menjawab pertanyaan paling benar dan tepat yang akan menjadi pemenangnya. Kemudian TGT dimenangkan oleh kelompok 3. Peneliti memberikan tepuk tangan dan seluruh kelas juga diminta untuk bertepuk tangan. Peneliti juga memberikan pujian kepada kelompok yang menang karena telah berusaha dengan baik. Peneliti memberikan reward beruppa coklat kepada kelompok yang menang dan memberikan semangat kepada yang lainnya agar dapat menjadi yang terbaik selanjutnya.

Gambar 4.3

Peneliti memberikan reward kepada kelompok yang menang

Kemudian peneliti memerintahkan siswa untuk duduk kembali di tempatnya masing-masing dan membagikan soal post-test kepada masing-masing siswa. Tidak lupa peneliti berpesan agar siswa mengerjakannya dengan jujur dan teliti. Peneliti mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan pelajaran bersama-sama dengan para siswa dan mengucapkan hamdalah kemudian berdoa.

c. Tahap Observasi Siklus I

Kegiatan observasi atau pengamatan merupakan suatu kegiatan yang mengamati jalannya proses pembelajaran. Pelaksanaan pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan aktivitas peneliti sebagai guru dan pengamatan aktivitas siswa. Pengamatan pembelajaran ini difokuskan pada pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, serta pengamatan motivasi belajar siswa selama pembelajaran dikelas.

Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, karena apa yang diamati merupakan segala sesuatu yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti serta observer.

Dari hasil pengamatan peneliti dengan observer pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Hasil Lembar Observasi

Tabel 4.2

Hasil Observasi Guru Pertemuan ke-1 Siklus I

No Aspek Yang Diamati Realisasi Keterangan

Ada Tidak 1 Ketrampilan membuka pelajaran √

2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward

dalam pembelajaran

√ 3 Kemampuan guru dalam membantu siswa

mengalami kesulitan dalam pembelajaran

√ 4 Kemampuan memberi penguatan √

5 Penguasaan bahan pelajaran √

6 Kemampuan guru mengahargai pendapat siswa

√ 7 Kemampuan mengkondisikan kelas √ 8 Kemampuan menggunakan waktu secara

efektif

√ 9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √

Terlihat dari observasi observer pada table 4.2 bahwa, peneliti selama melakukan penelitian sebagai guru di kelas pada pertemuan pertama telah melakukan semua aspek yang ada pada lembar observasi guru

Tabel 4.3

Hasil Observasi Guru Pertemuan ke-2 Siklus I

Terlihat dari observasi observer pada tabel 4.3 bahwa, peneliti selama melakukan penelitian sebagai guru di kelas pada pertemuan kedua juga telah melakukan semua aspek yang ada pada lembar observasi guru.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Siswa Pertemuan ke-1 Siklus I

No. Nama

Aspek yang Diamati

Kesiapan Perhatian Tertarik Senang Antusias Aktif Ingin Tahu

1 Aur 3 1 1 2 1 2 1

2 Apt 2 1 1 1 1 1 1

3 Rev 2 2 2 2 2 2 2

No Aspek Yang Diamati Realisasi Keterangan

Ada Tidak 1 Ketrampilan membuka pelajaran √

2 Ketrampilan guru dalam menerapkan reward

dalam pembelajaran

√ 3 Kemampuan guru dalam membantu siswa

mengalami kesulitan dalam pembelajaran

√ 4 Kemampuan memberi penguatan √

5 Penguasaan bahan pelajaran √

6 Kemampuan guru mengahargai pendapat siswa

√ 7 Kemampuan mengkondisikan kelas √ 8 Kemampuan menggunakan waktu secara

efektif

√ 9 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran √

4 Aal 2 1 1 2 1 1 1 5 AryD 2 2 2 1 2 1 1 6 Gha 2 1 2 2 1 2 2 7 Syi 2 2 1 2 1 1 2 8 Nas 1 2 2 1 2 2 1 9 Aya 2 2 1 1 1 2 2 10 Nin 2 1 2 1 2 2 1 11 Amr 1 1 1 1 2 1 2 12 Tav 2 2 2 2 1 1 1 13 Raf 1 2 1 2 1 2 1 14 Abh 2 2 2 2 2 1 1 15 Pri 2 1 2 1 1 1 2 16 She 3 2 2 2 2 2 2 17 Ung 3 2 2 2 2 2 1 18 AryS 2 1 1 2 1 3 1

Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa, masih sedikit sekali motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Hanya ada 1 siswa yang keaktifannya telah mencapai nilai yang cukup tinggi, namun aspek yang lainnya pun masih rendah. Pada kegiatan penelitian yang peneliti lakukan pada pertemuan ke-1 di siklus 1 ini, memang semangat belajar siswa masih belum terbentuk. Untuk mempresentasikan hasil dari kegiatan mereka belajar saja masih perlu didorong dengan verbal dan perbuatan berupa ajakan agar siswa mau dan tidak malu untuk maju mempresentasikan di depan kelas. Dapat dikatakan pada observasi pertemuan ke-1 siklus 1, motivasi balajar siswa masih rendah.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Siswa Pertemuan ke-2 Siklus I

No. Nama

Aspek yang Diamati

Kesiapan Perhatian Tertarik Senang Antusias Aktif Ingin Tahu 1 Aur 3 3 3 2 2 2 2 2 Apt 2 2 1 2 1 1 1 3 Rev 3 2 2 2 2 3 2 4 Aal 2 3 2 2 1 2 1 5 AryD 2 2 2 1 2 1 1

6 Gha 3 2 2 2 1 2 2 7 Syi 2 2 1 2 1 1 2 8 Nas 2 2 2 1 2 2 1 9 Aya 2 2 1 3 1 2 2 10 Nin 3 1 2 1 2 2 2 11 Amr 2 3 1 1 2 1 2 12 Tav 2 2 2 2 1 1 1 13 Raf 3 2 1 2 1 2 1 14 Abh 2 2 2 2 2 1 1 15 Pri 2 1 2 1 1 1 2 16 She 3 2 2 2 2 2 2 17 Ung 3 2 2 2 2 2 1 18 AryS 2 1 1 2 1 3 1

Dari tabel observasi 4.5 dapat dilihat bahwa, terdapat beberapa aspek dalam penilaian observasi siswa yang telah meningkat. Di antaranya adalah, kesiapan, perhatian, ketertarikan, dan keaktifan siswa ada lebih dari satu anak yang telah mencapai kategori cukup tinggi walaupun masih banyak juga yang belum. Namun peneliti bersyukur karena telah ada peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan ke-1 ke pertemuan ke-2 pada siklus pertama ini. Hal tersebut dapat terjadi karena peneliti selalu memberikan pujian dan ucapan-ucapan yang mendorong semangat siswa seperti “Kamu bisa!”, “Ayo tidak usah takut salah, karena ini belajar.”, “Wahh pintar, tepat sekali! Bagus sekali sayangku.” Dan masih banyak contoh dari kata-kata peneliti yang dapat memotivasi siswa.

2) Hasil Wawancara

Peneliti mendapatkan hasil wawancara dengan siswa kelas V C SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan pada siklus I, yang dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

Penulis : Apakah adik-adik merasa senang selama pembelajaran IPS dengan menggunakan reward?

Narsumber : Senang Kak.

adanya reward ini? Narasumber : Lumayan Kak.

Penulis : Apakah adik-adik jadi lebih aktif dalam pembelajaran? Narasumber : Daripada sebelumnya, di kelas jadi lebih aktif Kak. Penulis : Apakah adik-adik menjadi semangat menjawab

pertanyaan yang diajukan guru?

Narasumber : Sebenarnya saya mau jawab pertanyaan, tapi saya malu Kak.

Penulis : Menurut adik-adik, apakah pembelajaran dengan menggunakan reward sesuai bila diterapkan dalam pembelajaran IPS?

Narasumber : Sesuai kok Kak.

Dari hasil wawancara peneliti dengan sebagian anak di kelas pada akhir pertemuan siklus I dapat disimpulkan bahwa, mereka (para siswa) merasa senang dan keaktifannya mulai muncul karena adanya peranan reward dan motivasi dari peneliti selama menjadi, namun mereka masih malu karena belum terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran yang aktif di kelas.

3) Data Hasil Angket

Pada awal pertemuan siklus I, peneliti menghitung data angket motivasi belajar siswa. Dari data yang diperoleh melalui angket, oleh peneliti dihitung dalam bentuk presentase. Angket motivasi diberikan kepada siswa pada awal pertemuan siklus I dan akhir pertemuan siklus II. Dalam pertemuan awal siklus I angket diberikan pada hari Selasa, 03 Mei 2016. Angket tersebut diberikan kepada 18 siswa kelas V A. Adapun hasil dari perhitungan angket motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Angket Pertama

No. Nama Awal Pertemuan Penelitian

1 Aur 49 2 Apt 46 3 Rev 59 4 Aal 41 5 AryD 35 6 Gha 40 7 Syi 36 8 Nas 66 9 Aya 37 10 Nin 41 11 Amr 32 12 Tav 38 13 Raf 42 14 Abh 43 15 Pri 47 16 She 32 17 Ung 32 18 AryS 60 Jumlah 776 Presentase 53.9

Dari tabel 4.6, jumlah skor keseluruh dari angket bisa dilihat mencapai 776 poin dan presentase yang di dapatkan adalah 53,9% pada awal pertemuan. Hal ini dapat dikatakan cukup tinggi namun masih kurang karena masih banyak poin angket siswa yang di bawah

50 dimana hal tersebut menyatakan bahwa keaktifan siswa masih rendah pada awal pertemuan.

4) Data Hasil Belajar

Pada kegiatan penelitian, peneliti menggunakan tes belajar berupa tes objektif yaitu pilihan ganda untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Tes hasil belajar diberikan 2 kali pada 1 siklus yaitu pada awal pertemuan ke-1 siklus I (pre-test) sebelum dilakukannya penerapan reward tanggal 03 Mei 2016 pukul 13.00 WIB dan pada akhir pertemuan ke-2 siklus I (post-test) tanggal 09 Mei 2016 pukul 13.00 WIB. Adapun hasil dari perhitungan tes belajar siswa tersebut adalah:

Tabel 4.7 Hasil Tes Belajar Siswa

No. Nama Siklus I

Pre-test Post-test 1 Aur 70 100 2 Apt 40 80 3 Rev 90 90 4 Aal 70 90 5 AryD 60 100 6 Gha 60 100 7 Syi 60 90 8 Nas 80 90 9 Aya 50 100 10 Nin 70 70 11 Amr 50 80 12 Tav 80 100 13 Raf 80 90 14 Abh 80 100

15 Pri 80 100 16 She 70 100 17 Ung 70 100 18 AryS 70 100 Jumlah 1230 1680 Rata-rata/presentase 68.3 93.3 Post Test - Pre Test 450

Score Max. - Pre

Test 570

Uji N-Gain 0.78

Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tes hasil belajar dari pertemuan ke 1 ke pertemuan ke-2 siklus I terjadi peningkatan. Pertemuan pertama (pre-test) siswa mendapatkan hasil 68,3% dan pada pertemuan ke-dua (post-test) siswa mendapatkan hasil 93.3%. Hal ini dapat dikatakan bahwa ada peningkatan sebesar 25% pada siklus pertama.

Dapat disimpulkan pada penelitian siklus I telah terjadi peningkatan yang berarti menunjukkan adanya peranan reward

terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. namun, masih ada beberapa aspek terutama aspek afektif atau sikap siswa yang bisa dilihat pada tabel observasi, bahwa siswa masih malu-malu dan belum terbiasa walaupun aspek kognitif atau pengetahuan siswa yang dapat dilihat dari tes hasil belajar sudah ada peningkatan yang cukup tinggi.

d. Tahap Refleksi Siklus I

Pada pelaksanaan tindakan penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada siklus I, peneliti bersama guru dan observer melakukan analisis dan refleksi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penerapan reward dalam pembelajaran IPS pada siklus I

masih banyak kekurangan dan perlu adanya berbagai perbaikan. Beberapa catatan dibawah ini diambil berdasarkan pengamatan peneliti, hasil observasi melalui lembar observasi, wawancara dengan siswa, serta diskusi dengan guru, dan observer. Dalam siklus I ini masih terlihat hasil belajar siswa meningkat tetapi keaktifan siswa belum terlalu jauh meningkat. Hal tersebut juga dapat dilihat bahwa motivasi siswa belum meningkat hanya sebagai siswa yang memeperhatikan dan tertarik saja. Sebagai pertimbangan maka peneliti dan guru berdiskusi dan menyimpulkan hal-hal yang masing kurang dalam siklus I dan perlu perbaikan adalah:

1) Peneliti masih belum mengembangkan kemampuannya dalam menggali keaktifan siswa

2) Pada saat berdoa sikap siswa masih ada yang tidak duduk siap 3) Pada saat belajar masih ada sebagian siswa yang mengobrol dan

sibuk dengan kegiatannya sendiri 4) Siswa masih malu-malu

5) Siswa belum terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran yang aktif

6) Kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru

Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru untuk siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Peneliti akan lebih mengembangkan kemampuannya dalam menggali kekatifan siswa

2) Peneliti akan bersikap lebih tegas kepada para siswa agar siswa disiplin dan tertib

3) Peneliti akan terus memberikan kata-kata motivasi yang dapat meningkatkan keaktifan dan kepercayaan diri siswa

4) Peneliti akan menggunakan metode yang lebih menarik pada saat belajar

Dokumen terkait