• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL DATA PENELITIAN

C. Tingkat Inklusi Keuangan Syariah Masyarakat Pesisir Tuban

110

Berikut adalah jumlah Nasabah BTM Surya Utama dan BMT Surya Raharja pada tahun 2018-2019, yakni sebagai berikut.

Tabel 3.2

Data Nasabah BTM Surya Utama dan BMT Surya Rahardja

Lembaga Keuangan Non Bank Tahun 2018 Tahun 2019

BTM Surya Utama 8.106 9.448

BMT Surya Raharja 7.700 9.200

Sumber: Data di olah, BMT Surya Raharja dan BTM Surya Utama

Berdasarkan data diatas peneliti bisa memaparkan bahwa nilai efektif yang mengarah pada hasil data nasabah tidak terlalu memberikan perbedaan mencolok. Hal ini bisa ditarik benang merahnya bahwa peran BMT dalam literasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna memberikan pemahaman yang mendalam dalam memberikan inklusi keuangan syariah. Sehingga perlu adanya sinergi kedua nya antara BTM Surya Utama dan BMT Surya Raharja untuk terus selalu hadir masyarakat hingga kebiasaan yang mendarah daging berupa terbiasanya dengan tukang cicil atau dengan sistem konvensional bisa merubahnya.

C. Tingkat Inklusi Keuangan Syariah Masyarakat Pesisir Tuban Dalam Menggunakan Produk BMT

Keuangan syariah mempunyai peran penting dalam memberikan akses kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. Fasilitas berupa layanan yang diberikan kepada masyarakat harus mampu menjangkau sampai pada wilayah terkecil di Indonesia, pelayanan tersebut dapat diukur dengan

111

menggunakan tingkat inklusi keuangan yang berada ditengah-tengah masyarakat. Sistem keuangan syariah yang paling inklusif adalah memberikan dan mengalokasikan sumber daya yang produktif dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu BMT yang tersebar kedaerah pesisir adalah BMT Surya Utama, tepatnya daerah pesisir Tuban. Menurut Bapak Abduh selaku manajer BMT Surya Utama mengatakan bahwa:

“Edukasi dan sosialisasi BMT dilakukan dengan cara menyebarkan SDM, jadi SDM kita disebar kelapangan untuk memberikan keterangan tentang produk pembiayaan dan simpanan melalui penawaran dan akad pembiayaan maupun tabungan”.119

Edukasi dan sosialisai tersebut sangan penting bagi masyarakat agar masyarakat mampu memahami pentingnya produk-produk syariah. Selain itu juga, BMT juga diharapkan mampu membantu kehidupan masyarakat daerah pesisir menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Abduh juga menambahkan bahwa:

“Tahun 2018 BTM Surya Utama mengadakan pelatihan atau sosialisasi keuangan syariah yang di ikuti oleh 60 Koperasi di kabupaten Tuban”.120

Pelatihan tersbut diharapkan mampu memberikan pengetahuan tersendiri bagi masyarakat sehingga mampu meningkatkan minat masyarakat terhadap BMT. Hal ini juga untuk memerangi praktek-praktek ribawi yang sudah tersebar di masyarakat. Sosialisasi berbasis pelatihan akan membuka pola pikir masyarakat bahwa BMT adalah alternatif paling efektif dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Segala aktivitas ekonomi akan didukung oleh produk pembiayaan yang terdapat di BMT Surya Utama. Disamping itu juga, terdapat pengajian-pengajian yang dilakukan disekitar masjid dalam rangka mengedukasi masyarakat dalam mengetahui lembaga

119 Muhammad Abduh, Wawancara, Manajer BTM Surya Utama Tuban, 25 Mei 2020.

120

112

keuangan syariah, sepertti yang dikatan Abduh selaku manajer BTM Surya Utama Bahwa:

“Dewan Syariah yang setiap memberikan pengajian diselupi dengan materi keuangan syariah melaui dakwah di beberapa masjid sekitar BTM Surya Utama. Materi ini biasanya diberikan pada penduduk yang tidak tau produk BMT. Pemintanya juga banyak karena pengajian ini sifatnya rutin dilakukann oleh pengurus masjid dengan penceramah yang berbeda-beda, tapi jika penceramahnya dari dewan syariah pengurus masjid memberikan pengumunan kepada penduduk karena kita sudah melakukan kerjasama dengan masjid”.121

Bentuk dakwah melalui masjid akan memberikan dampak akselerasi bagi mereka dalam mengetahui dan memahami produk dan konsep lembaga keuangan syariah khususnya BMT. Konsep edukasi yang diberikan BMT kepada masyarakat tidak hanya melalui training tetapi juga menggunakan dakwah ke masjid-masjid sekitar BMT. Program ini adalah sebuah bentuk sosialisasi juga yang dilakukan oleh BMT karena banyak masyarakat yang masih belum paham tentang BMT. hal ini juga disampaikan oleh kepala Desa Karangagung bahwa :

“saya sering mengahdiri acara undangan dari BMT, kan BMT disini ini sering mengisi dimasjid kampung mas, jadi saya tau apa itu BMT. penduduk saya juga yang pinjam ke BMT karena kan disini banyak orang yang kekurangan modal jadi mereka pinjam ke BMT. ya dari pengajian dimasjid itu mas, jadi kan masyarakat tau apa itu BMT dan bagaimana cara pinjamnya bagaimana, semua itu biasanya dari BMT itu ada yang ke pasar begitu nawarin, ada yang juga ke rumah-rumah langsung karena kebetulan saya kepala desanya jadi saya tau apa yang dilakukan oleh masyarakat saya”.122

Kebutuhan masyarakat akan modal, peran BMT sangat besar dalam mememnuhi kebutuhan masyarakat akan modal. Proses sosialisasi dan edukasi terus dilakukan oleh BMT agar masyarakat lebih mengenal lembaga kauangan

121 Ibid

122

113

syariah. Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh BMT begitu agresif dalam mensosialisasikan produknya agar masyarakat tidak terjerat oleh praktek-praktek ribawi sehingga peran keberadaan BMT dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Masyarakat juga sangat apresiasi atas keberadaan BMT sebagai peminjam dana, hal ini disampaikan oleh Sukinten bahwa:

“percaya bahwa BMT sebagi temnpat meminjam yang mudah; percaya aman uangnya ditabung di BMT, Saya tau bmt ya dari pengajian di masjid saya itu mas. Dan tetanggga saya juga ada yang minjem ke BMT”.123

dengan kata lain, mekanisme iklusi yang dilakukan oleh BMT telah berhasil sehingga mampu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Masyarakat juga memiliki keyakinan bahwa BMT adalah tempat yang paling terpercaya dalam penyimpanan uang. Artinya BMT mempunyai peran penting dalam mengelola perekonomian masyarakat terutama masyarakat pesisir Tuban.

Lembaga keuangan syariah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dengan sistem inklusi keuangan. BMT sebagai lembaga keuangan non bank yang tugasnya memberikan pembiayaan untuk masyarakat menegah kebawah telah berkembang begitu pesat karena misi dasarnya adalah mengentaskan kemiskinan dan mensejahterkan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Agung sebagai Manajer Surya Raharja bahwa:

“Menambah anggota dengan cara memperkecil simpanan pokok sebesar Rp100.000,- dan simpanan wajib Rp,1.200,- supaya masyarakat berkesempatan menjadi anggota BMT sehingga bisa melakukan pembiayaan dan menabung di BMT.

123

114

Karena syarat melakukan pembiayaan adalah menjadi anggota terlebih dahulu. Kami juga Mendatangi sekolah sekolah untuk menawarkan produk tabungan dengan sistem jemput bola (SDM BMT mengambil tabungan ke peserta)”.124

Sistem jemput bola pick-up service banyak memberikan keuntungan, tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan BMT tetapi juga mampu meningkatkan jumlah anggota sehingga masyarakat mampu berjalan sesuai dengan islam dalam melakukan aktivitas ekonominya. Pegawai-pegawai BMT Surya Raharja juga tidak hanya memberikan pembiayaan tetapi mereka juga memberikan edukasi tentang produk BMT dan memberikan motivasi agar usaha merek lebih baik. Sepertti yang dikatakan oleh Agung bahwa:

“SDM (Karyawan) lapangan menawarkan pembiayaan dan Tabungan kepada masyarakat pasar tradisional, pedagang keliling, usaha kecil, kelembaga pendidikan untuk menjemput tabungan dan lain-lain, menyebar brosur. Kita juga menerangkan produk BMT itu bagaimana dan memberikan motivasi kepada mereka agar usaha mereka bisa jalan terus, ini juga menjadi strategi kami untuk menanggulangi masyarakat agar membayar cicilan tepat waktu. Jadi usaha kalau tidak hati-hati bisa bangkrut maka dari itu kita mengedukasi dan memotivasi mereka, kalau mereka tidak bayar kita juga yang akan repot kan”.125

Pemasaran yang dilakukan oleh BMT Surya Raharja adalah memberikan penawaran produk ke pasar-pasar tradisional sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk menggunakan jasa BMT. tidak hanya itu, pihak BMT juga menyebarkan brosur dan memberikan penjelasan tentang produk-produk yang terdapat pada BMT serta memberikan motivasi kepada masyarakat yang mempunyai usaha dan menjadi anggota BMT. motivasi ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kredit macet, karena jika usaha yang dilakukan oleh

124 Agung, Wawancara, Manajer BMT Surya Rahardja Tuban, 26 Mei 2020.

125

115

masyarakat memiliki kendala internal maka akan berdampak pada angsuran BMT. disamping itu juga, kita memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih antusias untuk menabung ke BMT. seperti yang dikatakan oleh Agung bahwa:

“Kita juga memperhatikan pelayanan mas, karena pelayanan ini penting. Kenapa di anggap penting karena jika masyarakat merasa dihormati dan dipermudah maka akan kembali lagi ke bmt sini”.126

Artinya, pelayanan yang baik akan memberikaan dampak yang baik kepada BMT, karena loyalitas masyarakat akan terbangun. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya minat masyarakat untuk menjadi anggota BMT. Berdasarkan wawancara menajer BTM Surya Utama bahwa:

“Masyarakat yang mempunyai rekening tabungan sebanyak 10.000 orang di 4 kantor cabang dan pusat, diantaranya 6.000 orang masyarakat pesisir yang mempunyai tabungan di BTM Surya Utama”.127

Artinya lebih dari 50% masyarakat pesisir mempunyai tabungan di BTM Surya Utama. Mayoritas dari Anggota pemilik usaha yang ingin mengembangkan usahanya dan memperbaik kondisi ekonomi keluarganya. Seperti Kasmuah warga Desa Karangagung yang mengatakan bahwa:

“Penjual Ikan, pendapatan Rp.1.600.000.-perbulan; usaha ada kenaikan setelah memperoleh pembiayaan menjadi Rp.1.800.000.- per bulan; bisa mengelola keuangan dengan menyendirikan/menyisihkan uang untuk angsuran pembiayaan; mempunyai tabungan Rp.1.000.000. Mengetahui lembaga keuangan BMT tidak mengetahui/mengerti istilah pembiayaan syariah baik Murabahah musyarokah/mudharabah, Rohen; jaminan pembiayaan BPKB atau sertifikat tanah; diterangkan hak dan kewajiban saat meminjam tapi tidak paham yang penting dapat pinjaman; bisa menghitung margin; percaya bahwa BMT sebagi tempat meminjam yang mudah; percaya aman uangnya ditabung di BMT; puas dan nyaman pinjam di BMT; jika punya uang lebih digunakan untuk modal usaha; menabung di BMT untuk berjaga-jaga dan modal usaha; mempunyai pinjaman di BMT malu menyebutkan nominalnya dan mempunyai tabungan

126 Ibid

127

116

Rp.1.000.000,-; puas dengan pelayanan BMT; dan tidak mengalami kesulitan melakukan pembiayaan di BMT”.128

Kasmuah menyatakan bahwa pendapatanya meningkat setelah menerima bantuan pembiayaan dari BMT, dengan kata lain, visi misi dasar inklusi keuangan telah berhasil karena telah mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Keberadaan masyarakat pesisir yang kekurangan modal juga dirasakan oleh Siti Kusnuriyah seorang penjual sayur warga desa Karangagung yang menyatakan bahwa:

“Penjual sayur matang dan bubur keliling ; pendapatan Rp.1.700.000.-perbulan; usaha ada kenaikan setelah memperoleh pembiayaan menjadi Rp.1.800.000.- per bulan; mempunyai pinjaman di BMT; bisa mengelola keuangan dengan menabung mempunyai tabungan Rp.2.000.000 di BMT dan percaya bahwa BMT sebagi tempat meminjam yang mudah; percaya aman uangnya ditabung di BMT”.129

BMT tidak hanya meningkatkan pendapatan Kusniyah tetapi juga mampu memberikan dampak pada psikolgisnya. Karena dengan sistem pelayanan yang baik, edukasi yang benar telah mampu membangun kepercayaan masyarakat akan pentingnya lembaga keuangan syariah sebagai inklusi keuangan. Inawaroh seorang penjual pentol dan gorengan warga Desa Glodog juga mengalami peningkatan pendapatan yang sangat signifikan, hal ini disampaikan dalam wawancaranya bahwa:

“Penjual pentol dan gorengan; pendapatan Rp.2.100.000.-perbulan; usaha ada kenaikan setelah memperoleh pembiayaan menjadi Rp.3.000.000.- per bulan percaya bahwa BMT sebagi tempat meminjam yang mudah; percaya aman uangnya ditabung di BMT; puas dan nyaman pinjam di BMT; jika punya uang lebih digunakan untuk modal usaha; menabung di BMT untuk berjaga-jaga; mempunyai pinjaman di BMT dan mempunyai tabungan

128 Kasmuah, Wawancara, Tuban, 21 Mei 2020.

129

117

Rp.1.000.000,-di BMT; puas dengan pelayanan BMT; dan tidak mengalami kesulitan melakukan pembiayaan di BMT”.130

Keberadaan BMT telah merubah pendapatan masyarakat. Rata-rata masyarakat yang meminjam uang ke BMT untuk modal usaha telah mengalami peningkatan sehingga kondisi keuangan mereka menjadi lebih baik. Hal ini juga disampaikan oleh Sukinten seorang penjual sayur keliling bahwa:

“Penjual Sayur keliling ; pendapatan Rp.1.500.000.-perbulan; usaha ada kenaikan setelah memperoleh pembiayaan menjadi Rp.1.750.000.- per bulan; belum bisa mengelola keuangan karena kebutuhan keluarga yang belum mencukupi; belum bisa menabung secara rutin”.131

Dengan demikian, BTM Surya Utama dan BMT Surya Raharja telah berperan secara optimal dalam mewujudkan inklusi keuangan di masyarakat, sehingga perekonomian masyarakat menjadi meningkat. Rata-rata pendapatan masyarakat (anggota pembiayaan) mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Oleh sebab itu, kesejahteraan masyarakat pesisir Tuban lebih terjamin dengan adanya BTM Surya Utama dan BMT Surya Raharja. Berdasarkan data dari BTM Surya Utama dan BMT Surya Raharja jumlah pembiayaan dan tabungan masyarakat meningkat mulai dari tahun 2015-2019, hal ini berdasarkan data anggota (pembiyaan dan tabungan) dua tahun terakhir sebagai berikut:

Lembaga Keuangan Non Bank Tahun 2018 Tahun 2019

BTM Surya Utama 8.106 9.448

BMT Surya Raharja 7.700 9.200

130 Inawaroh, Wawancara, Tambakrejo Tuban, 23 Mei 2020.

131

118

Data diatas menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk menggunakan produk BTM Surya Utama dan BMT Surya Raharja, baik produk untuk pembiayaan ataupun produk tabungan. Data tersebut adalah total nasabah jyang menggunakan produk BMT di daerah pesisir Tuban. Desa-desa pesisir Tuban meliputi Desa Glodog, Desa Karangagung dan Desa Palang. Namun peneliti hanya fokus pada Desa Glodog dan Desa Karangagung. Desa Karangagung memiliki total Kepala Keluarga (KK) sebanyak 2.811 KK. Dan jumlah penduduk 5.145 laki-laki dan 4.993 perempuan.

Dengan etimasi mayoritas masyarakat pesisir telah menggunakan produk keuangan syariah. Kemudahan akses menjadi hal terpenting untuk meningkatkan keinginan masyarakat unuk menggunakan jasa keuagan syariah. Hal ini disampaikan oleh Sukinten bahwa:

“Jadi saya itu bisa pinjam untuk usaha saya kalau ada uang lebih saya nabung di BMT. biasanya BMT itu keliling ke pasar kadang langsung ke rumah begitu mas jadi kalau gak bayar pembiayaan itu sungkan”.132

Kemudahan akses yang diberikan kepada masyarakat untuk menjangkau BMT telah memberikan value bagi perekonomian masyarakat. Sistem jemput bola yang diterapkan oleh BMT membuat masyarakat lebih tertarik untuk menggunakan jasa keuangan syariah sehingga selain untuk mengajukan pembiayaan masyarakat juga memanfaatkan BMT untuk menyimpan kekayaanya dalam bentuk tabungan. Menurut Sukinten bahwa inklusi keuangan sangat penting, hal ini dinyatakan dalam wawancaranya:

132

119

“Menurut saya penting mas supaya bisa dipercaya BMT dan bisa pinjam dan nabung jadi kan bisa dapat modal uang tidak cepat habis. Uang juga aman kalau ditabung mas, pelayanan di BMT enak jadi kan tidak takut untuk pinjam soalnya orangnya baik-baik mas”.133

Kepercayaan masyarakat terhadap BMT menjadi modal besar untuk mengembangkan lembaga keuangan syariah. Pelayanan yang baik serta sikap pegawai yang ramah menjadi hal penting dalam membumikan keuangan syariah. Masyarakat juga menganggap bahwa BMT itu penting, dengan kata lain, tingkat inklusi keuangan itu tinggi karena manyoritas masyarakat mengetahui dan menggunakan jasa BMT.

D. Implikasi Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Masyarakat

Dokumen terkait