• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 TINGKAT KEBUTUHAN DAN PEMANFAATAN AIR BERSIH DI PPS BUNGUS BERSIH DI PPS BUNGUS BERSIH DI PPS BUNGUS

7.1 Tingkat Kebutuhan Air Bersih di PPS Bungus

7.1.1 Tingkat Kebutuhan Air Bersih pada Unit Kegiatan Penangkapan 1) Kebutuhan Aktual

Kebutuhan air bersih untuk aktivitas melaut (menangkap ikan) terkait erat dengan jumlah armada penangkapan yang mengisi perbekalan melaut di pelabuhan perikanan (Yumi, 2007). Selama tahun 2006, armada penangkapan yang memanfaatkan pelayanan air bersih PPS Bungus berjumlah kumulatif 793 unit armada. Mayoritas dari armada tersebut merupakan kapal motor (KM), yang meliputi: kapal tonda, kapal purse seine dan kapal long line. Perahu motor tempel (PMT) yang mengisi kebutuhan air bersih hanyalah perahu payang dan perahu bagan. Sementara jenis armada perahu tanpa motor (PTM) tidak membeli air bersih di PPS Bungus. Armada kapal (PTM) tersebut lebih memilih mengisi perbekalan air bersih di tempat-tempat penjualan air bersih tradisional yang ada di sekitar perkampungan nelayan. Selain itu, sebagian nelayan dari armada tersebut mempersiapkan sendiri perbekalan air bersihnya. Selama tahun 2006, rata-rata terdapat 2 unit kapal yang mengisi perbekalan air bersih di PPS Bungus setiap hari kerja (1 tahun = 360 hari kerja pengisian perbekalan di PPS Bungus).

(1) Kapal Tonda

Armada kapal tonda yang berbasis di PPS Bungus pada tahun 2006 berjumlah kumulatif sekitar 300 unit per tahun dengan klasifikasi ukuran kapal meliputi <10 GT dan 10 – 20 GT. Kapal tonda dengan ukuran diatas 30 GT masih belum terdapat di PPS Bungus (Anonimus, 2007).

Armada kapal tonda melibatkan ABK sebanyak 3 – 5 orang dalam satu trip penangkapan. Sementara itu, jumlah hari dalam satu trip penangkapan untuk armada kapal tonda dengan klasifikasi ukuran <10 GT berkisar 7 – 13 hari dan 15 - 18 hari untuk klasifikasi ukuran 10 – 20 GT, sehingga dalam satu bulan bisa dilakukan operasi penangkapan sebanyak dua hingga tiga kali.

Berdasarkan hasil wawancara, konsumsi air bersih masing-masing ABK dalam satu kali operasi penangkapan adalah sekitar 15,5 liter/orang/hari. Air

bersih ini umumnya dipergunakan untuk memasak, makan/minum dan mencuci muka.

Tabel 10 Kebutuhan aktual air bersih unit kegiatan melaut kapal tonda Ukuran (GT) KM (Unit) JA (ton/tahun) KAP (ton/tahun) <10 160 9,7 1.552,0 10 - 20 140 15,1 2.114,0 Jumlah 300 - 3.666,0

Keterangan: KM = Jumlah kumulatif kapal yang melakukan pembelian kebutuhan melaut di PPS Bungus (unit per tahun)

JA = Kebutuhan air bersih per kapal (ton/tahun)

KAP = Kebutuhan aktual air bersih melaut kapal penangkapan

Berdasarkan perhitungan, total pemanfaatan air bersih (kebutuhan aktual) oleh armada kapal tonda selama satu tahun berjumlah sebesar 3.666 ton (Tabel 10). Sementara itu, jumlah kebutuhan air bersih teoritis pada armada kapal tonda diketahui dengan mengasumsikan jumlah kebutuhan air tawar bagi awak kapal per hari sebesar 50 liter/orang/hari, serta nilai koefisien cadangan air tawar di kapal sebesar α = 0,5 (mengacu kepada rumus Pane (2005) subbab 3.3.2). Jumlah 50 liter/orang/hari ini merupakan jumlah yang harus terpenuhi untuk kenyamanan para ABK, yang mencakup semua keperluan sehari-hari seperti keperluan makan, minum, penanganan hasil tangkapan dan MCK.

(2) Kapal Purse seine

Jumlah kumulatif armada purse seine di PPS Bungus tergolong sedikit. Pada tahun 2006, armada ini masih berjumlah kumulatif sekitar 15 unit, yang terdiri atas klasifikasi ukuran 20 – 30 GT, 30 – 50 GT dan 50 – 100 GT. Mayoritas armada kapal purse seine yang berbasis di PPS Bungus berasal dari berbagai daerah, seperti Sibolga dan Bengkulu, bahkan beberapa diantaranya berasal dari Jakarta. Armada kapal purse seine yang berasal dari Bungus dan Kota Padang sendiri merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Sumatera Barat (Anonimus, 2007).

Armada kapal purse seine melibatkan ABK sejumlah 13 - 19 orang dalam satu trip penangkapan. Setiap ABK rata-rata mengkonsumsi air bersih sekitar 15,75 liter/orang/hari yang digunakan untuk makan, minum dan mencuci muka.

Sementara itu, waktu yang dihabiskan dalam satu trip penangkapan rata-rata berkisar 30 – 45 hari. Sehingga total jumlah air bersih yang dimanfaatkan oleh armada kapal purse seine dalam satu tahun berjumlah sekitar 1.817,6 ton (Tabel 11).

Tabel 11 Kebutuhan aktual air bersih unit kegiatan melaut kapal purse seine Ukuran (GT) KM (Unit) JA (ton/tahun) KAP (ton/tahun) 20 – 30 7 97,2 680,4 30 – 50 4 97,2 388,8 50 – 100 4 187,1 748,4 Jumlah 15 - 1.817,6

Keterangan: KM = Jumlah kumulatif kapal yang melakukan pembelian kebutuhan melaut di PPS Bungus (unit per tahun)

JA = Kebutuhan air bersih per kapal (ton/tahun)

KAP = Kebutuhan aktual air bersih melaut kapal penangkapan (3) Armada Kapal Long line

Armada kapal long line yang berbasis di PPS Bungus selama tahun 2006 berjumlah kumulatif sekitar 20 unit. Seperti hal nya armada kapal purse seine, mayoritas armada kapal long line juga berasal dari luar daerah, seperti dari Sibolga dan Bengkulu. Visi pelabuhan dan pemerintah daerah untuk menjadikan PPS Bungus sebagai “sentra tuna” di Pulau Sumatera menjadi daya tarik bagi armada long line, yang target tangkapannya adalah tuna, untuk menjadikan pelabuhan ini sebagai fishing base.

Waktu yang dipergunakan armada long line dalam satu trip penangkapan adalah sekitar 30 – 45 hari, sehingga selama satu tahun bisa dilakukan 5 – 7 kali operasi penangkapan. Jumlah armada yang dilibatkan dalam satu kali operasi penangkapan berjumlah sekitar 14 -15 orang dengan kebutuhan air bersih 15 liter/orang/hari. Air bersih ini dipergunakan untuk masak/makan/minum dan mencuci muka. Dengan demikian, dalam satu tahun armada ini dapat menyerap 940,0ton air bersih untuk aktivitas penangkapan ikan (Tabel 12).

Tabel 12 Kebutuhan aktual air bersih unit kegiatan melaut kapal long line Ukuran (GT) KM (Unit) JA (ton/tahun) KAP (ton/tahun) 20 - 30 6 44,1 264,6 30 - 50 10 47,3 473,0 50 - 100 4 50,6 202,4 Jumlah 20 - 940,0

Keterangan: KM = Jumlah kumulatif kapal yang melakukan pembelian kebutuhan melaut di PPS Bungus (unit per tahun)

JA = Kebutuhan air bersih per kapal (ton/tahun)

KAP = Kebutuhan aktual air bersih melaut kapal penangkapan (4) Kapal Bagan

Perahu bagan di PPS Bungus pada tahun 2006 berjumlah kumulatif cukup besar, yaitu sekitar 167 unit per tahun. Perahu bagan merupakan armada penangkapan yang sudah lama beroperasi baik di PPS Bungus maupun pesisir Sumatera Barat. Dapat dikatakan armada kapal bagan ini merupakan armada penangkapan khas masyarakat pesisir Sumatera Barat.

Tabel 13 Kebutuhan aktual air bersih unit kegiatan melaut kapal bagan Ukuran (GT) KM (Unit) JA (ton/tahun) KAP (ton/tahun) <10 68 4,0 272,0 10 20 64 25,2 1.612,8 20 - 30 35 72,6 2.541,0 Jumlah 167 - 4.425,8

Keterangan: KM = Jumlah kumulatif kapal yang melakukan pembelian kebutuhan melaut di PPS Bungus (unit per tahun)

JA = Kebutuhan air bersih per kapal (ton/tahun)

KAP = Kebutuhan aktual air bersih melaut kapal penangkapan

Perahu bagan juga memanfaatkan air bersih dari PPS Bungus untuk perbekalan melaut. Dalam satu kali operasi penangkapan yang melibatkan sekitar 5 – 8 orang dan lama trip penangkapan 1 - 6 hari, air bersih yang dipergunakan bisa mencapai 15 – 336 liter per unit bagan. Dalam satu tahun, perahu bagan dapat melakukan lebih dari dua ratus kali operasi penangkapan, sehingga dengan total kumulatif perahu yang ada di PPS Bungus (sebanyak 167 unit per tahun),

kebutuhan aktual air bersih oleh perahu bagan berjumlah sekitar 4.425,8 ton/tahun (Tabel 13).

(5) Kapal Payang

Kapal payang di PPS Bungus pada tahun 2006 berjumlah kumulatif sekitar 291 unit. Jumlah kumulatif ini merupakan terbesar kedua setelah armada kapal tonda. Kapal payang juga merupakan kapal penangkapan tradisional yang sudah memasyarakat baik di PPS Bungus maupun di pesisir Sumatera Barat (Anonimus, 2007).

Operasi penangkapan ikan yang dilakukan kapal payang bersifat one day fishing. Dalam satu kali operasi penangkapan, dipergunakan 36 liter air bersih untuk konsumsi seluruh ABK dan dan lain-lain. Selama tahun 2006, kebutuhan aktual air bersih untuk perbekalan melaut sebesar 3.017,1 ton.

Dokumen terkait