• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Tingkat Kepuasan kerja

Tabel 5. Jawaban Responden Terhadap Faktor Tingkat Kepuasan kerja pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Aceh Selatan Tahun 2014.

NO Tingkat Kepuasan kerja Frekuensi %

1 Puas 67 79,8%

2 Tidak Puas 17 20,2%

Total 84 100

Sumber: dari data primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 5. diketahui tingkat kepuasan kerja pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Aceh Selatan yang puas sebanyak 67 orang (79,8%) sedangkan yang tidak puas hanya 17 orang (20,2%).

37

4.3 Analisis Bivariat

Analisi bivariat untuk mengetahui hubunbgan variabel independen dan dependen. Pengujian ini menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan dengan bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p < 0,05.

a. Hubungan Faktor Pimpinan dengan Tingkat Kepuasan Kerja

Tabel 6. Faktor Pimpinan dengan Tingkat Kepuasan kerja pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.

Pimpinan Tingkat Kepuasan Total

Puas Tidak Puas p n % n % n %

OR Baik 18 21,5 0 0 18 21,5 0,017 0,742 Tidak Baik 49 58,3 17 20,2 66 78,5 (0,644-0,856) Jumlah 67 79,8 17 20,2 84 100

Sumber: Data Primer (diolah tahun 2014).

Dari tabel 6. di atas diketahui bahwa dari 18 responden yang merasa pimpinan baik 21,5% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori puas, sedangkan dari 66 responden yang yang merasa pimpinan tidak baik 58,3% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori puas atau sebanyak 49 orang yang merasa puas dan 20,2% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori tidak puas atau 17 orang merasa tidak puas. Dari hasil uji chi

square didapat nilai p Value = 0,017 hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai p Value tersebut lebih kecil dari alpa (α) = 0,05 sehingga diartikan bahwa terdapatnya hubungan yang signifikan antara faktor pimpinan dengan tingkat kepuasan kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.

38

Dilihat dari OR 0,742 maka dapat diartikan bahwa karyawan yang merasa faktor pimpinan baik tidak mempunyai peluang untuk mengalami ketidak puasan dalam bekerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.

b. Hubungan Faktor Gaji dengan Tingkat Kepuasan Kerja

Tabel 7. Faktor Gaji dengan Tingkat Kepuasan kerja pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2014.

Faktor Gaji Tingkat Kepuasan Total

Puas Tidak Puas p

n % n % n % OR Besar 47 56,0 17 20,2 64 76,2 0,009 1,362 Kecil 20 23,8 0 0 20 23,8 (1,175-1,578) Jumlah 67 79,8 17 20,2 84 100

Sumber:Data Primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 7. di atas diketahui bahwa dari 64 responden yang mendapat gaji besar 56,0% yang mengalami kepuasan kerja dan 20,2% yang mengalami ketidakpuasan kerja, sedangkan dari 20 responden yang mendapat gaji kecil 23,8% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori puas. Dari hasil uji chi square didapat nilai p Value = 0,009 hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai p

Value tersebut lebih kecil dari alpa (α) = 0,05 sehingga diartikan bahwa adanya

hubungan yang signifikan antara faktor Gaji dengan tingkat kepuasan kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan

Dilihat dari OR 1,362 maka dapat diartikan bahwa karyawan dengan gaji besar mempunyai peluang 1 kali untuk mengalami kepuasan dalam bekerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.

39

c. Hubungan Faktor Promosi dengan Tingkat Kepuasan Kerja

Tabel 8. Faktor Promosi dengan Tingkat Kepuasan kerja pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2014. Faktor Promosi Tingkat Kepuasan Total

Puas Tidak Puas p

n % n % n % OR

Ada 6 7,1 5 6,0 11 13,2 0,041 0,236 Tidak Ada 61 72,6 12 14,3 73 86,8 (0,62-0,900)

Jumlah 67 79,7 17 20,3 84 100

Sumber:Data Primer (diolah tahun 2014)

Dari tabel 8. di atas diketahui bahwa dari 11 responden yang mendapat mendapatkan promosi 7,1% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori puas, 6,0% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori tidak puas, sedangkan dari 73 responden yang tidak mendapatkan promosi 72,6% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori tidak puas dan 14,3% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori puas. Dari hasil uji chi square didapat nilai p Value = 0,041 hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai pValue tersebut lebih kecil dari alpa (α) = 0,05 sehingga diartikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara faktor promosi dengan tingkat kepuasan kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.

Dilihat dari OR 0,236 maka dapat diartikan bahwa karyawan yang mendapatkan promosi tidak mempunyai peluang untuk mengalami ketidak puasan dalam bekerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.

40

4.4 Pembahasan

4.4.1 Hubungan Faktor Pimpinan terhadap Tingkat Kepuasan Pegawai Sejalan dengan penelitian yang telah di Kantor Dinas Kesehatan Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan, diketahui bahwa terdapatnya hubungan antara factor pimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Dinas

Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan dimana hasil pvalue menunjukkan nilainya

lebih kecil dari α = 0,05 yaitu 0,017. Selain itu dari 18 responden yang merasa pimpinan baik 21,5% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori puas, sedangkan dari 66 responden yang yang merasa pimpinan tidak baik 58,3% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori puas dan 20,2% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori tidak puas.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil terdahulu yang dilakukan oleh Wahyu Mirza (2008), Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan diantaranya bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadapkomitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

4.4.2 Hubungan Faktor Gaji Terhadap Tingkat Kepuasan Pegawai

Hasil penelitian menunujukkan bahwa terdapatnya hubungan antara Faktor gaji terhadap kepuasan kepuasan kerja pegawai negeri sipil pada Kantor

41

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan dimana hasil pvalue menunjukkan

nilainya lebih kecil dari α = 0,05 yaitu 0,009. Selain itu dari 64 responden yang mendapat gaji besar 66,0% yang mengalami ketidak puasan kerja dan 20,2% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori puas, sedangkan dari 20 responden yang mendapat gaji kecil 23,8% yang mengalami tingkat kepuasan kerja dengan kategori tidak puas.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil terdahulu yang dilakukan oleh Rita Andini (2006). Berdasarkan hasil analisis disimpulkan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai OR = 6,066. Kepuasan gaji berpengaruh negative terhadap turnover terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai OR = -4,308. Kepuasan kerja berpengaruh negative terhadap turnover terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai OR = -4,875 serta komitmen organisasi berpengaruh negative terhadap turnover terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai OR = 2,852. Dalam upayanya menurunkan turnover implikasi yang dapat dilakukan Rumah Sakit Roemani adalah Meningkatkan nilai gaji yang diberikan kepada karyawannya, Memberikan tunjangan yang dapat meringankan beban kebutuhan karyawan, Meningkatkan hubungan antara sesama karyawan maupun antara karyawan dan pimpinan, Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuaannya memalui pendidikan formal, Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan dengan memberikan setiap kebutuhan dan keinginan karyawan dan Meningkatkan kesadaran kepada

42

karyawan bahwa karyawan memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan perusahaan.

4.3.2 Hubungan Faktor Promosi Terhadap Tingkat Kepuasan Pegawai Hasil penelitian menunujukkan bahwa terdapatnya hubungan antara Faktor promosi terhadap kepuasan kepuasan kerja pegawai negeri sipil pada

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan dimana hasil pvalue menunjukkan

nilainya lebih kecil dari α = 0,05 yaitu 0,041. Selain itu dari 11 responden yang mendapat mendapatkan promosi 7,1% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori puas dan 6,0% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori tidak puas, sedangkan dari 73 responden yang tidak mendapatkan promosi 72,6% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori tidak puas dan 14,3% yang mengalami tingkat kepuasan dengan kategori puas.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil terdahulu yang dilakukan oleh Purba, Jonny Davitson (2013). Berdasarkan hasil analisis disimpulkan dengan t hitung untuk promosi jabatan (X2) sebesar 2,904 > dari t tabel yaitu 1,674 dan nilai signifikan 0,005 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan berpengaruh postitif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

43

BAB V

Dokumen terkait