• Tidak ada hasil yang ditemukan

klasifikasi tingkat kesegaran jasmani

55

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa data kesegaran jasmani pesrta didik putri usia 10-12 tahun Sekolah Dasar Negeri Srowolan Kecamatan Pakem berada pada kategori kurang sekali dengan persentase sebesar 0% (tidak ada peserta didik), kategori kurang persentase sebesar 50% (12 peserta didik), kategori sedang persentase sebesar 50% (12 peserta didik), kategori baik persentase sebesar 0% (tidak ada peserta didik), kategori baik sekali persentase sebesar 0% (tidak ada peserta didik).

Dari kedua data diatas diperoleh hasil tes kesegaran jasmani keseluruhan peserta didik kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Srowolan. Data hasil tes kesegaran jasmani Indonesia peserta didik putra usia 10-12 tahun Sekolah Dasar Negeri Srowolan Kecamatan Pakem kemudian diklasifikasikan berdasarkan norma tes kesegaran jasmani Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Keseluruhan Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri Srowolan

No Jumlah Nilai Klasifikasi Frekuensi %

1 23-25 Baik Sekali 0 0% 2 18-21 Baik 3 6% 3 14-17 Sedang 19 39% 4 10-13 Kurang 22 45% 5 5-9 kurang Sekali 5 10% Jumlah 49 100%

56

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka data tes kesegaran jasmani Indonesia peserta didik usia 10-12 tahun Sekolah Dasar Negeri Srowolan Kecamatan Pakem tampak pada gambar berikut :

Gambar 3. Diagram Batang Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Peserta didik Putri SD Negeri Srowolan

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa data kesegaran jasmani peserta didik usia 10-12 tahun Sekolah Dasar Negeri Srowolan Kecamatan Pakem berada pada kategori kurang sekali dengan persentase sebesar 10% (5 peserta didik), kategori kurang dengan persentase sebesar 45% (22 peserta didik), kategori sedang persentase sebesar 39% (19 peserta didik), kategori baik persentase sebesar 6% (3 peserta didik), dan ketegori baik sekali persentase sebesar 0% (tidak ada peserta didik).

B. Pembahasan

Kesegaran jasmani sangatlah penting bagi kehidupan peserta didik agar dapat menjalankan tugas dan kewajiban secara optimal khususnya dalam kegiatan pembelajaran, dan umumnya untuk kegiatan sehari-hari. Secara

5% 22% 19% 3% 0% 0% 5% 10% 15% 20% 25%

Kurang sekali Kurang Sedang Baik Baik Sekali

fr

ek

u

en

si

klasifikasi tingkat kesegaran jasmani

Tingkat kesegaran Jasmani Peserta Didik Kelas IV dan V SD Negeri Srowolan

57

umum kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan kegiatan sehari-hari dengan ringan dan mudah tanpa harus mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai candangan tenaga untuk melakukan kegiatan lain.

Penelitian ini berguna untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani peserta didik putra dan putri usia 10-12 tahun SD Negeri Srowolan Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa :

Tingkat kesegaran jasmani peserta didik usia 10-12 tahun Sekolah Dasar Negeri Srowowlan Kecamatan Pakem berada pada kategori kurang sekali dengan persentase sebesar 10% (5 peserta didik), kategori kurang dengan pesentase sebesar 45% (22 peserta didik), kategori sedang persentase sebesar 39% (19 peserta didik), kategori baik persentase sebesar 6% (3 peserta didik), dan ketegori baik sekali persentase sebesar 0% (tidak ada peserta didik).

60

DAFTAR PUSTAKA

Amir Hamzah Nasution. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

B. Suryosubroto. (1990). Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan. Jakarta : Rineka Cipta.

Djoko P. I. (2000). Panduan Latihan Kebugaran (yang efektif dan aman). Yogyakarta : Lukman Offset.

__________(2004). Pedoman Praktis Berolahraga. Yogyakarta.

Effriani Yulia. (2003). Pengaruh Senam Aerobil Tiga Kali Seminggu Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Muhammadiyah I Ngupasan Yogyakarta.Skripsi.Yogyakarta: FIK UNY.

Engkos Kokasih.(1985). Olahraga dan Teknik Program Latihan. Jakarta: Pustaka Kartini.

Harsiadi. (2009). Kelentukan (Fleksibilitas). Artikel(Online). Diakses dari http://adigheger06.blogspot.com, pada tanggal 29 Juni 2016 pada pukul 19.43 WIB.

Len Kravitz alih bahasa Sadoso Sumosardjuno. (2001). Panduan Lengkap Bugar Total. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Lutan Rusli.,dkk. (2001). Pendidikan Kesegaran Jasmani Oroentasi Pembinanaan di Sepanjang Hayat .Yogyakarta: FIK UNY.

_______________(2002). Belajar Ketrampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta : P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Mochamad Sadjoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: FPOK IKIP Semarang.

Nurhasan. (2015). Aktifitas Kebugaran. Jakarta : Depdiknas.

Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.(2010). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.Jakarta.

Sadoso Sumosardjuno. (1992). Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga. Jakarta : Gramedia.

61

Sri Budyartati. (2014). Problematika Pembelajaran di Sekolah Dasar. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Subhan Hasan. (2009). Pengaruh Sirkuit Training Terhadap Kebugaran Jasmani Siswa SMK Panca Bhakti Banjarnegara. Skripsi : FIK – UNY.

Suharjana. (2008). Pendidikan Kesegaran Jasmani. Yogyakarta : FIK UNY. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. _________________(2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sardjono. (1980). Studi Perbandingan Antara Metode Latihan Aerobik Dengan

Metode Latihan Sirkuit Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani. Jurnal. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Suryanto, dan Panggung Sutopo. (2006). Penilaian Tes Kesegaran Jasmani Dengan ACSPFT Dan TKJI. Medikora. Vol. II, No. 2, Oktober. Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum. (2007). SportDevelopment Index.

Jakarta : PT Indeks.

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan diperoleh data Tingkat kebugaran jasmani peserta didik putrid an putri usia 10-12 tahun kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Srowolan Kecamatan Pakem berada pada kategori kurang sekali dengan persentase sebesar 10% (5 peserta didik), kategori kurang dengan pesentase sebesar 45% (22 peserta didik), kategori sedang persentase sebesar 39% (19 peserta didik), kategori baik persentase sebesar 6% (3 peserta didik), dan ketegori baik sekali persentase sebesar 0% (tidak ada peserta didik). Kemudian dari hasil penelitian dan analisis deskriptif presentase di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Srowolan Kecamatan Pakem Kabupten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam kategori kurang (45 %).

B.Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin, tetapi masih ada keterbatasan. Keterbatasan selama penelitian antara lain:

1. Pengambilan data tidak diambil oleh ahlinya. Karena pengambilan data dibantu oleh siswa kelas VI yang diberi pengarahan tentang tatacara dan aturan pelaksanaan 1 hari sebelumnya.

2. Sarana dan alat yang digunakan untuk pengambilan data belum diterakan/divalidasi.

59

4. Peneliti tidak dapat mengontrol factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani peserta didik.

5. Kesadaran peneliti, bahwa masih kurangnya pengetahuan, petugas pembantu pelaksanaan, dan waktu untuk penelitian.

6. Sarana prasarana yang digunakan masih menggunakan apa yang ada di linkungan sekolah.

C.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dapat diambil, ada beberapa saran yang perlu disampaikan, yaitu :

1. Bagi siswa agar lebih agar menambah latihan-latihan lain yang mendukung dalam meningkatkan kesegaran jasmani

2. Bagi guru pendidikan jasmani, agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pemikiran dalam rangka menyusun rencana pembelajaran dan menambahkan latihan-latihan yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani peserta didik.

3. Dalam skripsi masih banyak kekurangan, untuk itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini.

Dokumen terkait