Golongan Kerja
5.2 Tingkat Kesejahteraan Karyawan PTPN IV Kebun Marihat
Pada sub bab ini akan melihat tingkat kesejahteraan karyawan di PTPN IV kebun marihat, yang semestinya seorang karyawan haruslah diperhatikan kesejahteraannya di perusahaan manapun terutama di kebun marihat ini. Adapun hasil data-data yang diperoleh penulis adalah melalui penyebaran kuesioner serta wawancara singkat kepada karyawan pelaksana khususnya karyawan pemanen di PTPN IV kebun marihat. Dalam penelitian ini adalah 30 orang karyawan yang menjadi sampel berada di Afdeling 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Kuesioner yang disebarkan kepada responden yang terdiri dari 44 pertanyaan tentang tingkat kesejahteran yang terbagi atas 6 bagian yaitu :
1. Bidang Kesehatan 2. Bidang Pendidikan 3. Bidang Perumahan 4. Bidang Jaminan Sosial 5. Bidang Pekerjaan Sosial 6. Bidang Pendapatan
Kemudian jawaban masing-masing pertanyaan diskorsingkan berdasarkan skorsing atas penilaian tingkat kesejahteraan yang ditentukan sebagai berikut:
Pertanyaan dijawab A, maka: skor 3 Pertanyaan dijawab B, maka: skor 2
Pertanyaan dijawab C, maka: skor 1
sehingga dapat dikategorikan sebagai berikut : 44 – 73 = Tingkat kesejahteraan rendah 74 – 103 = Tingkat kesejahteraan sedang 104 – 132 = Tingkat kesejahteraan tinggi
Tabel 8. Tingkat Kesejahteraan Karyawan Pemanen PTPN IV Kebun Marihat Skor Tingkat
Kesejahteraan Jumlah Sampel Persentase (%)
44 – 73 74 – 103 104 – 132 0 25 5 0% 83% 17% Jumlah 30 100%
Sumber: data diolah dari lampiran 8
Berdasarkan tabel 8 di atas, tingkat kesejahteraan karyawan pemanen di PTPN IV kebun marihat dengan skor 44-73 yang diberi kriteria tingkat kesejahteraan rendah jumlah karyawan pemanen sampel tidak ada atau 0 %, skor 74-103 yang diberi kriteria tingkat kesejahteraan sedang, jumlah karyawan pemanen sampel 25 orang (83%) dan skor 104-132 yang diberi kriteria tingkat kesejahtaraan tinggi, jumlah karyawan sampel 5 orang (17%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahtaraan karyawan pemanen di daerah penelitian adalah sedang maka hipotesis ditolak. Dapat dilihat pada parameter sebagai berikut:
Parameter Tingkat Kesejahteraan Bidang Kesehatan
Pergi berobat saat sakit: semua responden (100%) menyatakan bahwa pergi berobat saat sakit ke rumah sakit/klinik yang ada di dalam lingkungan perusahaan,
karena tidak dipungut biaya apapun, mulai dari konsultasi ke dokter perusahaan sampai pengobatan.
Dalam setahun responden yang check kesehatan: ada 9 orang (30%) yang memilih 3-6 kali setahun check kesehatan, ada 11 orang (37%) yang memilih 1-3 kali setahun check kesehatan, ada 10 orang (33%) yang memilih tidak pernah check kesehatan karena responden merasa sehat sehingga tidak perlu melakukan check kesehatan.
Jenis ruang inap yang di gunakan saat sakit: tidak ada (0%) responden yang memilih ruang inap saat sakit di kelas I (VVIP), ada 4 orang (13%) yang memilih ruang inap saat sakit di kelas II (VIP), ada 26 orang (87%) yang memilih ruang inap saat sakit di kelas III (ekonomi) karena ruang inap yang disediakan oleh perusahaan untuk karyawan pelaksana (pemanen) adalah ruang inap kelas III (ekonomi) adapun yang memilih ruang inap kelas I (VVIP)/kelas II (VIP), mereka harus menambah biaya lagi.
Jenis obat yang di konsumsi saat sakit: semua responden memilih jenis obat yang dikonsumsi saat sakit adalah obat gratis dari perusahaan.
Bantuan biaya perobatan yang diterima saat sakit: ada 22 orang (73%) yang mendapat bantuan biaya perobatan seluruhnya, ada 2 orang (7%) yang mendapat biaya perobatan sebagian, ada 6 orang (20%) yang tidak mendapat bantuan biaya perobatan karena tanpa rujukan dari dokter perusahaan atau pejabat perusahaan, perusahaan tidak akan memberikan penggantian atas biaya yang dikeluarkan responden. Perusahaan juga tidak memberikan bantuan biaya perobatan seperti: perawatan yang berhubungan dengan kosmetik/kecantikan, memperindah tubuh,
kwitansi bukan dari dokter maupun apotek yang terdaftar (misalnya dukun, ahli pijat atau sinshe).
Jenis penyakit responden yang menjadi tanggungan perusahaan: ada 29 orang (97%) yang menyatakan semua penyakit ditanggung perusahaan, ada 1 orang (3%) yang menyatakan penyakit ringan yang ditanggung perusahaan, tidak ada (0%) responden yang menyatakan tidak ada penyakit yang ditanggung perusahaan.
Batasan lama opname responden di rumah sakit yang menjadi tanggungan perusahaan: ada 28 orang (94%) yang menyatakan batasan lama opname dirumah sakit yang ditanggung perusahaan adalah sampai sembuh, ada 1 orang (3%) yang menyatakan batasan lama opname dirumah sakit yang ditanggung perusahaan adalah sebulan, ada 1 orang (3%) yang menyatakan batasan lama opname dirumah sakit yang ditanggung perusahaan adalah seminggu.
Anggota keluarga responden yang sakit menjadi tanggungan perusahaan: ada 2 orang (7%) yang menyatakan semua keluarga inti yang sakit menjadi tanggungan perusahaan, ada 27 orang (90%) yang menyatakan ditanggung sampai anak ketiga yang sakit menjadi tanggungan perusahaan, ada 1 orang (3%) yang menyatakan tidak ada yang ditanggung perusahaan.
Parameter Tingkat Kesejahteraan Bidang Pendidikan
Kemampuan responden menyekolahkan anak: ada 22 orang (73%) yang mampu menyekolahkan anak, ada 8 orang (27%) yang kurang mampu menyekolahkan anak, tidak ada (0%) responden yang tidak mampu menyekolahkan anak.
Pendidikan formal yang dijalani anak responden: ada 2 orang (7%) yang memilih pendidikan formal yang dijalani anak responden adalah SD-Perguruan Tinggi, ada 12 orang (40%) yang memilih pendidikan formal yang dijalani anak responden adalah SD-SMU/SMK, ada 16 orang (53%) yang memilih pendidikan formal yang dijalani karyawan pelaksana (pemanen) adalah SD-SLTP.
Kemampuan responden untuk membeli perlengkapan sekolah anak (alat tulis, seragam sekolah): ada 7 orang (23%) yang mampu membeli perlengkapan sekolah anak, ada 23 orang (77%) yang kurang mampu membeli perlengkapan sekolah anak.
Anak responden yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah (les belajar): ada 4 orang (13%) yang menyatakan semua anak mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah, ada 3 orang (10%) yang menyatakan hanya 1-2 anak yang dimasukkan ke bimbingan belajar di luar sekolah, ada 23 orang (77%) yang menyatakan tidak ada yang dimasukkan ke bimbingan belajar di luar sekolah.
Biaya pendidikan anak responden yang ditanggung perusahaan: tidak ada (0%) responden yang memilih biaya anak seluruhnya ditanggung perusahaan, ada 3 orang (10%) yang memilih sebagian biaya pendidikan anak ditanggung, ada 27 orang (90%) yang memilih biaya pendidikan anak tidak ada yang ditanggung perusahaan. Ditanggung sebagian disini adalah anak responden yang bersekolah diluar perkebunan dan tidak dapat pergi dan pulang setiap hari dari rumah perusahaan ke sekolah yang jaraknya diatas 30 Km, sehingga tinggal disekitar lingkungan sekolah. Perusahaan memberikan bantuan seperti: Rp 100.000/bulan untuk SLTP, Rp 150.000/bulan untuk SLTA dan Rp 225.000/bulan untuk perguruan tinggi.
Dengan syarat harus menunjukkan surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi. Jika tidak menunjukkan maka biaya tersebut tidak diberikan.
Beasiswa yang dikeluarkan perusahaan setiap tahun: ada 5 orang (17%) yang menyatakan ada beasiswa yang dikeluarkan perusahaan setiap tahun, ada 25 orang (83%) yaitu tidak ada beasiswa yang dikeluarkan perusahaan setiap tahun, karena kurangnya informasi beasiswa tersebut. Beasiswa yang ada diperusahaan adalah danasi/Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan berupa uang yang diberikan pertahun dan dikasi tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Parameter Tingkat Kesejahteraan Bidang Perumahan
Status rumah yang responden huni sekarang: ada 30 orang (100%) responden yang memilih status rumahnya adalah rumah perusahaan.
Rumah yang ditempati: ada 11 orang (37%) memilih rumah yang ditempati responden adalah rumah permanen (dinding batu bata, lantai keramik), ada 19 orang (63%) memilih rumah yang ditempati karyawan pelaksana (pemanen) adalah semi permanen (sebagian dinding kayu/papan, sebagian lantai keramik), dan tidak ada (0%) responden yang memilih rumah yang ditempati adalah dinding papan, lantai tanah.
Dengan premi dapat mencukupi kebutuhan primer perumahan seperti: batu bata, semen, atap (genteng dan seng). Ada 3 orang (10%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden dapat mencukupi kebutuhan primer tersebut, ada 12 orang (40%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden kurang mencukupi
kebutuhan primer tersebut, ada 15 orang (50%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden tidak dapat mencukupi kebutuhan primer tersebut.
Dengan premi dapat mencukupi kebutuhan sekunder perumahan, seperti : televisi (tv), mobil, handphone (hp). Tidak ada (0%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden dapat mencukupi kebutuhan sekunder perumahan, ada 19 orang (63%) yang menyatakan bahwa dengan premi reponden kurang dapat mencukupi kebutuhan sekunder perumahan, ada 11 orang (37%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden tidak dapat mencukupi kebutuhan sekunder perumahan.
Dengan premi dapat mencukupi kebutuhan tersier perumahan seperti : taman, kolam renang. Tidak ada (0%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden dapat mencukupi kebutuhan tersier perumahan, ada 4 orang (14%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden kurang dapat mencukupi kebutuhan tersier perumahan, ada 26 orang (87%) yang menyatakan bahwa dengan premi responden tidak dapat mencukupi kebutuhan tersier perumahan.
Biaya rumah (Listrik, air & kerusakan rumah yang sudah fatal) yang ditanggung perusahaan: ada 15 orang (50%) yang menyatakan seluruh biaya rumah ditanggung oleh perusahaan, ada 9 orang (30%) yang menyatakan sebagian biaya rumah ditanggung oleh perusahaan, ada 6 orang (20%) yang menyatakan tidak ada biaya rumah yang ditanggung oleh perusahaan. Biaya rumah ditanggung sesuai dengan golongan kerja, semakin tinggi golongan semakin besar fasilitas yang diberikan.
Biaya listrik yang ditanggung perusahaan: tidak ada (0%) responden yang menyatakan seluruh biaya listrik ditanggung oleh perusahaan, ada 27 orang (90%)
yang menyatakan sebagian biaya listrik ditanggung oleh perusahaan, ada 3 orang (10%) yang menyatakan tidak ada biaya listrik ditanggung oleh perusahaan.
Biaya air yang ditanggung oleh perusahaan: ada 14 orang (46%) yang menyatakan seluruh biaya air ditanggung oleh perusahaan, ada 8 orang (27%) yang menyatakan sebagian biaya air ditanggung oleh perusahaan, ada 8 orang (27%) yang menyatakan tidak ada biaya air yang ditanggung oleh perusahaan.
Parameter Tingkat Kesejahteraan Bidang Jaminan Sosial
Asuransi diperusahaan responden bekerja ada asuransi seperti : jamsostek. Semua responden (100%) memilih ada asuransi jamsostek diperusahaan.
Tanggapan responden terhadap asuransi yang diberikan: ada 17 orang (56%) yang menyatakan asuransi yang diberikan memuaskan, ada 11 orang (37%) yang menyatakan asuransi yang diberikan kurang memuaskan, ada 2 orang (7%) yang menyatakan asuransi yang diberikan tidak memuaskan.
Responden merasa aman dalam bekerja dengan adanya asuransi: ada 27 orang (90%) responden merasa aman dalam bekerja dengan adanya asuransi, ada 3 orang (10%) responden merasa kurang aman dalam bekerja dengan adanya asuransi.
Perusahaan menyediakan fasilitas pakaian kerja: semua responden (100%) yang menyatakan perusahaan menyediakan fasilitas pakaian kerja.
Perusahaan menyediakan fasilitas dan sarana dalam bekerja: semua responden (100%) yang menyatakan perusahaan fasilitas dan sarana dalam bekerja.
Responden membuat asuransi lain untuk keluarga: ada 4 orang (13%) responden yang menyatakan membuat asuransi lain untuk keluarganya, ada 26 orang (87%) responden yang menyatakan tidak membuat asuransi lain untuk keluarganya.
Jumlah anggota keluarga responden yang masuk dalam asuransi: ada 2 orang (7%) yang memilih semua keluarga inti masuk dalam asuransi, ada 9 orang (30%) yang memilih anggota keluarga yang masuk dalam asuransi sampai anak ketiga, ada 19 orang (63%) yang memilih tidak ada anggota keluarga yang masuk dalam asuransi.
Parameter Tingkat Kesejahteraan Bidang Pekerjaan Sosial
Keikutsertaan dalam kegiatan masyarakat (gotong royong): semua responden (100%) yang menyatakan ikut dalam kegiatan masyarakat (gotong royong).
Keikutsertaan dalam bakti sosial: ada 25 orang (83%) yang menyatakan ikut dalam bakti sosial, ada 3 orang (10%) yang menyatakan kadang-kadang ikut dalam bakti sosial, ada 2 orang (7%) yang menyatakan tidak pernah ikut dalam bakti sosial.
Keikutsertaan dalam acara arisan: ada 18 orang (60%) yang menyatakan ikut dalam acara arisan, ada 1 orang (3%) yang menyatakan kadang-kadang ikut dalam acara arisan, ada 11 orang (37%) yang menyatakan tidak pernah ikut dalam acara arisan.
Keikutsertaan dalam acara keagamaan: ada 29 orang (97%) yang menyatakan ikut dalam acara keagamaan, ada 1 orang (3%) yang menyatakan tidak pernah ikut dalam acara keagamaan.
Keikutsertaan dalam acara kemerdekaan 17 agustus 1945 dan acara-acara yang diadakan perusahaan: ada 27 orang (90%) yang menyatakan ikut dalam acara kemerdekaan 17 agustus 1945 dan acara-acara yang diadakan perusahaan, ada 2 orang (7%) yang menyatakan kadang-kadang ikut dalam acara kemerdekaan 17 agustus 1945 dan acara-acara yang diadakan perusahaan, ada 1 orang (3%) yang menyatakan tidak pernah ikut dalam acara kemerdekaan 17 agustus 1945 dan acara-acara yang diadakan perusahaan.
Keikutsertaan menyumbang pada saat kemalangan: semua responden (100%) yang menyatakan ikut menyumbang pada saat kemalangan.
Frekuensi responden datang ke acara perkawinan dalam sebulan: ada 18 orang (60%) memilih lebih dari 3 kali dalam sebulan datang ke acara perkawinan, ada 12 orang (40%) memilih kurang dari 3 kali dalam sebulan datang ke acara perkawinan.
Ikut kerjasama dalam mempersiapkan pesta perkawinan (rewang), menyumbang untuk pesta perkawinan (beras, kue). Ada 26 orang (87%) memilih ikut kerjasama dalam mempersiapkan pesta perkawinan (rewang), menyumbang untuk pesta perkawinan (beras, kue), ada 3 orang (10%) memilih kadang-kadang ikut kerjasama dalam mempersiapkan pesta perkawinan (rewang), menyumbang untuk pesta perkawinan (beras, kue), ada 1 orang (3%) memilih tidak ikut kerjasama dalam mempersiapkan pesta perkawinan (rewang), menyumbang untuk pesta perkawinan (beras, kue).
Parameter Tingkat Kesejahteraan Bidang Pendapatan
Pemenuhan kebutuhan pangan (makanan dan minuman) keluarga: ada 17 orang (56%) menyatakan bahwa responden dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan pangan (makanan dan minuman) keluarga, ada 13 orang (44%) menyatakan bahwa responden kurang dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan pangan (makanan dan minuman) keluarga.
Pemenuhan kebutuhan sandang (pakaian) keluarga: ada 15 orang (50%) menyatakan bahwa responden dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan sandang (pakaian) keluarga, ada 15 orang (50%) menyatakan bahwa responden kurang dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan sandang (pakaian) keluarga.
Menerima bonus: semua responden (100%) menyatakan bahwa mereka menerima bonus.
Menerima premi: semua responden (100%) menyatakan bahwa mereka menerima premi.
Kesesuain gaji pokok dengan pekerjaan yang responden lakukan: ada 10 orang (37%) responden memilih gaji pokok yang diterima sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, ada 19 orang (63%) responden memilih gaji pokok yang diterima kurang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan pelaksana (pemanen), ada 1 orang (3%) responden memilih gaji pokok yang diterima tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan pelaksana (pemanen).
Besar gaji pokok yang responden terima dalam satu bulan: ada 15 orang (50%) responden memilih besar gaji pokok yang diterima dalam satu bulan adalah Rp
700.100 keatas, ada 15 orang (50%) responden memilih besar gaji pokok yang diterima dalam satu bulan adalah Rp 500.100 - Rp 700.000.
Catu beras dari perusahaan setiap bulan: ada 29 orang (97%) yang menyatakan dalam satu bulan mendapatkan catu beras dari perusahaan, ada 1 orang (3%) yang menyatakan dalam satu bulan tidak mendapatkan catu beras dari perusahaan.