• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Ketergantungan

Dalam dokumen RKPD 2014 (Halaman 29-35)

B. Tingkat Ketergantungan

Tingkat ketergantungan dihitung berdasarkan perbandingan antara banyaknya penduduk yang belum produktif (umur dibawah 15 tahun) dan tidak produktif (umur diatas 65 tahun) dengan jumlah penduduk yang termasuk usia produktif secara ekonomi (umur 15 – 64 tahun).

Tabel 2.17

Tingkat Ketergantungan Usia Produktif di Kabupaten Ponorogo Tahun 2009 - 2011

No Uraian 2009 2010 2011

1 Umur <15 tahun 194.278 187.694 188.757

2 Umur 15 – 64 tahun 641.337 575.390 579.629

3 Umur diatas 64 tahun 63.713 97.197 92.707

Gambar 2.19

Tingkat Ketergantungan Usia Produktif di Kabupaten Ponorogo Tahun 2009 - 2011

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Lalu.

Pada hakekatnya tujuan Pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pelaksanaan Program dan Kegiatan yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Untuk dapat menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah pada tahun n+1 atau tahun yang akan dating maka diperlukan data dasar dan capaian kinerja tahun sebelumnya (n-1) dan tahun berjalan. RKPD Tahun 2014 disusun berdasarkan capaian target kinerja RKPD Tahun 2012 sebagaimana tertuang dalam Perbup Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2012. RKPD Tahun 2012 memuat 13 Program prioritas dan 3 Program prioritas lainnya yang merupakan hasil usulan aspirasi masyarakat melalui Musrenbang (perencanaan partisipatif), program prioritas Pemerintah dan Pemerintah Daerah Provinsi

Adapun capaian kinerja Program dan Kegiatan dalam RKPD Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan

Pertumbuhan Ekonomi merupakan tolok ukur perkembangan suatu daerah yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan pemerataan pertumbuhan maka akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya meningkat pula pendapatannya. Capaian pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar 6,21 % menandakan bahwa ekonomi Kabupaten Ponorogo bergerak kearah positip dari tahun sebelumnya yang juga tumbuh sebesar 5,78 %. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ponorogo banyak dipicu oleh sector dominan yaitu sector pertanian, sector perdagangan, hotel dan restoran dan sector jasa lainnya. Walaupun kenyataanya sector pertanian tingkat pertumbuhannya dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sedangkan untuk sector perdagangan, hotel dan restoran dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat positip. Hal ini merupakan pertanda adanya pergeseran transpormasi structural dari sector primer menuju ke sector sekunder.

Gambar 2.20

Target dan Capaian Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Ponorogo Tahun 2009 – 2011

2. Pendidikan Berkualitas dan Terjangkau

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga Negara yang harus tersedia, terjangkau dan sekaligus berkualitas. Pendidikan juga sebagai upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, pendewasaan pola pikir, upaya merubah tingkah laku menuju kea rah yang lebih baik. Untuk melihat tingkat kualitas pendidikan dapat dilihat dari angka melek huruf, angka partisipasi sekolah, angka partisipasi murni, angka partisipasi kasar, angka putus sekolah, angka kelulusan, rata – rata nilai Ujian Nasional, rasio pendidik yang memiliki sertifikat pendidik, tingkat pendidikan yang ditamatkan dan rata – rata lama sekolah.

Tabel 2.18

Target dan Realisasi Kinerja Pendidikan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 – 2011 No Uraian 2010 2011 Target (%) Capaian (%) Target (%) Capaian (%) 1 APK PAUD 56,12 60,88 65,44 61,46

2 Tidak buta Aksara (penduduk >

15 th) 98,87 98,89 99,05 99,20 3 APS SD / MI 0,08 0,07 0,06 0,08 4 APS SMP / MTs 0,57 0,55 0,50 0,36 5 APS SMA / SMK / MA 1,32 0,95 0,90 1,58 6 AL SD / MI 99,02 99,27 99,28 98,60 7 AL SMP / MTs 97,67 97,85 97,94 97,94 8 AL SMA / SMK / MA 95,03 95,59 96,09 98,14 9 Rata-rata Nilai UN SD / MI 7,15 7,20 7,25 7,55 10 Rata-rata Nilai UN AL SMP / MTs 7,40 7,43 7,46 7,60

11 Rata-rata Nilai UN AL SMA /

SMK / MA 7,55 7,57 7,59 7,75

12 Rasio Pendidik yg bersertifikat 4,76 10,77 15,73 26,49

3. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan

Kompleksnya permasalahan di Bidang Kesehatan seperti infrastruktur kesehayan yang masih belum optimal, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan yang terbatas merupakan kendala yang harus diatasi sehingga kinerja bidang kesehatan akan menjadi optimal. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja kesehatan adalah mendorong masyarakat hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap kesehatan, memberikan subsidi pembiayaan kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui jaminan kesehatan. Kinerja bidang kesehatan dapat dilihat dari meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan menurunnya prevalensi gizi buruk pada balita.

Tabel 2.19

Target dan Realisasi Kinerja Kesehatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 – 2011 No Uraian 2010 2011 Target (%) Capaian (%) Target (%) Capaian (%) 1 Cakupan Balita Gizi buruk yg

mendapat perawatan 70,83 100,00 100,00 100,00 2 Cakupan kunjungan Bayi 84,59 65,34 87,00 97,97 3 Cakupan kunjungan Ibu hamil 82,99 63,25 87,00 91,66 4 Cakupan pelayanan Anak Balita 87,95 55,74 88,00 75,43 5 Cakupan peserta KB aktif 91,53 35,09 69,00 78,92 6 Cakupan pelayanan dasar Maskin 35,34 28,74 15,00 28,84 7 Cakupan pelayanan Kesehatan

rujukan Maskin 2,79 2,26 1,50 1,50

8 Indeks Harapan Hidup 74,68 69,93 75,17 70,24

4. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Infrastruktur menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat dalam kerangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai sector penggerak. Seperti kita yakini bersama bahwa infrastruktur merupakan pemicu pembangunan suatu kawasan dimana pembangunan infrastruktur berbasis wilayah semakin penting untuk di

prioritaskan. Penyediaan infrastruktur seperti transportasi, ketenagalistrikan, jalan, jembatan, sumber daya air, perumahan, sarana air minum dan infrastruktur pedesaan menjadi hal yang wajib untuk diutamakan.

Tabel 2.20

Target dan Realisasi Kinerja Infrastruktur di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 – 2011 No Uraian 2010 2011 Target (%) Capaian (%) Target (%) Capaian (%) 1 Panjang Jalan Kabupaten dalam

kondisi baik 41,71 44,91 46,06 46,06

2 Luas Irigasi Kabupaten dalam

kondisi baik 3,53 15,48 16,35 89,90

3 Rumah Tangga bersanitasi 80,47 87,59 87,76 87,76

4 Kawasan Kumuh 2,80 2,76 2,75 2,58

5. Penanganan Kemiskinan

Kemiskinan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan terbatasnya aksebilitas terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan. Masalah kemiskinan merupakan masalah nasional yang harus menjadi perhatian semua pihak untuk diupayakan penurunannya melalui program kegiatan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat.

Tabel 2.21

Prosentase Target dan Realisasi Kinerja Penangan Kemiskinan Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 – 2011

Tahun Target RPJMD (%) Capaian (%) Keterangan

1 2008 10,68 16,13

2 2009 10,68 14,63

3 2010 9,72 13,22

4 2011 8,79 12,84

Program penanganan kemiskinan harus dikoordinasikan dengan sungguh sungguh agar sasarannya tidak tumpang tindih antara program satu dengan program program yang lainnya antara sumber pendanaan yang satu dengan lainnya, mengingat bahwa penanganan kemiskinan menjadi atensi dan tanggug jawab semua pihak yakni pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat melaui wadah TKPKD (Tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah).

6. Perluasan Kesempatan Kerja

Perluasan penciptaan lapangan kerja merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran yang dari ke hari semakin bertambah cukup besar seiring dengan bertambahnya lulusan sekolah yang memasuki usia kerja dan tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja yanag memadai. Dampak social dari bertambahnya pengangguran sangat significant yakni bersifat multidimensional. Ditahun 2011 saja jumlah penduduk yang bekerja mencapai 451.450 jiwa dari angkatan kerja yang ada 472.067 orang atau rasio penduduk yang bekerja disbanding dengan angkatan kerja hanya mencapai 95,63%. Tingkat pengangguran terbuka tahun 2010 mencapai 3,83% masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan TPT propinsi yang mencapai 4,25% dan TPT nasional mencapai 7,14%.

Tabel 2.22

Prosentase Target dan Realisasi Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 – 2011

Tahun Target RPJMD (%) Capaian (%) Keterangan

1 2008 3,73 3,73

2 2009 3,45 3,45

3 2010 3,83 3,83

4 2011 2,02 4,37

5 2012 1,86 3,26

Upaya terus menerus dilakukan untuk semaskin mengurangi pengangguran dengan melaksanakan program kegiatan dalam upaya menciptakan peluang kesempatan kerja baik melalui program kegiatan yang langsung menyentuh atau menyerap tenaga kerja maupun melalui upaya pemberdayaan.

Dalam dokumen RKPD 2014 (Halaman 29-35)

Dokumen terkait