• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Partisipasi dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Hutan Tanaman Pola Kemitraan

5.1.1 Tingkat Partisipas

Partisipasi selayaknya merupakan keterlibatan mental dan emosional seseorang dalam situasi kelompok yang mendorong untuk bersedia memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan atau cita-cita kelompok dan turut bertanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukan bagi kelompoknya. Menurut Goldsmith dan Blustain (1988) dalam Winarto (2003) masyarakat tergerak untuk berpartisipasi jika partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang bersangkutan atau manfaat yang diperoleh melalui partisipasi itu dapat memenuhi kepentingan masyarakat. Partisipasi yang diberikan masyarakat kepada perusahaan sebagai mitranya selama ini, merupakan hasil dari pendekatan yang dilakukan pihak perusahaan kepada masyarakat baik itu kepada para tokoh adat, tokoh agama, dan perangkat desa. Adapun untuk mengetahui persentase distribusi responden berdasarkan tingkat partisipasi dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Distribusi responden berdasarkan tingkat partisipasi

Kategori Jumlah Responden % Rata-rata Nilai Rendah (≤ 26) 2 6,45

Sedang (27-37) 26 83,87 32,13 Tinggi (≥ 38) 3 9,68

Total 31 100,00

Berdasar Tabel 12 diatas, sebanyak 9,68 % responden memiliki tingkat partisipasi yang tergolong tinggi, sebagian besar responden (83,87 %) memiliki tingkat partisipasi sedang dan 6,45 % memiliki tingkat partisipasi rendah. Secara keseluruhan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan tanaman industri pola kemitraan ini tergolong sedang dengan rata-rata nilainya sebesar 32,13. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pembangunan hutan

tanaman pola kemitraan yang dilaksanakan selama ini petani belum terlibat secara penuh pada semua tahapan kegiatan.

Ada beberapa faktor yang diperhatikan dalam meninjau aspek tingkat partisipasi ini, diantaranya adalah faktor pendidikan, ukuran keluarga, dan Luas lahan yang dimitrakan. Berikut ditampilkan distribusi tingkat partisipasi berdasarkan tingkat pendidikan pada Tabel 12, Tabel 13, dan Tabel 14.

Tabel 12. Distribusi responden tingkat partisipasi tinggi berdasarkan tingkat pendidikannya.

Kategori Tingkat Pendidikan Jumlah responden % Rendah Tidak Tamat SD 1 33,33

Tamat SD 2 66,67

Sedang Tidak Tamat SMP 0 0,00

Tamat SMP 0 0,00

Tinggi Tamat SMA 0 0,00

Total 3 100,00

Secara umum responden yang mempunyai partisipasi tinggi adalah responden dengan kategori tingkat pendidikan rendah.

Tabel 13. Distribusi responden tingkat partisipasi sedang berdasarkan tingkat pendidikannya.

Kategori Tingkat Pendidikan Jumlah responden % Rendah Tidak Tamat SD 16 61,54

Tamat SD 5 19,23

Sedang Tidak Tamat SMP 3 11,54

Tamat SMP 1 3,85

Tinggi Tamat SMA 1 3,85

Total 26 100,00

Secara umum responden yang mempunyai partisipasi sedang adalah responden dengan kategori tingkat pendidikan rendah.

Tabel 14. Distribusi responden tingkat partisipasi rendah berdasarkan tingkat pendidikannya.

Kategori Tingkat Pendidikan Jumlah responden % Rendah Tidak Tamat SD 1 50,00

Tamat SD 0 0,00

Sedang Tidak Tamat SMP 1 50,00

Tamat SMP 0 0,00

Tinggi Tamat SMA 0 0,00

Total 2 100,00

Responden yang tingkat partisipasinya rendah berasal dari responden dengan kategori tingkat pendidikan rendah dan sedang.

Untuk mengetahui hubungan faktor tingkat pendidikan terhadap tingkat partisipasi dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Distribusi tingkat partisipasi berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan P a r t i s i p a s i J u m l a h

Responden Rendah Sedang Tinggi

Rendah 1 21 3 25

Sedang 1 4 0 5

Tinggi 0 1 0 1

Jumlah responden 2 26 3 31

Dari data diatas dijelaskan bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah banyak mempunyai tingkat partisipasi yang sedang. Dan responden yang memiliki tingkat pendidikan yang sedang mempunyai tingkat pendidikan yang sedang pula. Adapun responden yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, ternyata tingkat partisipasinya pun sedang pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi.

Faktor selanjutnya adalah ukuran keluarga, berikut ditampilkan distribusi responden berdasarkan tingkat ukuran keluarga pada Tabel 16, Tabel 17, dan Tabel 18.

Tabel 16. Distribusi responden tingkat partisipasi tinggi berdasarkan ukuran keluarganya.

Kategori Ukuran keluarga Jumlah responden %

Kecil 2-4 orang 0 0,00

Sedang 5-7 orang 2 66,67

Besar > 7 orang 1 33,33

Total 3 100,00

Secara umum responden yang memiliki tingkat partisipasi tinggi adalah responden dengan kategori ukuran keluarga sedang.

Tabel 17. Distribusi responden tingkat partisipasi sedang berdasarkan ukuran keluarganya.

Kategori Ukuran keluarga Jumlah responden %

Kecil 2-4 orang 10 38,46

Sedang 5-7 orang 13 50,00 Besar > 7 orang 3 11.54

Total 26 100,00

Responden yang memiliki tingkat partisipasi sedang didominasi oleh responden dengan kategori ukuran keluarga sedang.

Tabel 18. Distribusi responden tingkat partisipasi sedang berdasarkan ukuran keluarganya.

Kategori Ukuran keluarga Jumlah responden %

Kecil 2-4 orang 1 50,00

Sedang 5-7 orang 1 50,00

Besar > 7 orang 0 0,00

Total 2 100,00

Responden yang tingkat partisipasinya rendah berasal dari responden dengan kategori tingkat pendidikan rendah dan sedang.

Untuk mengetahui hubungan faktor ukuran keluarga dengan tingkat partisipasi dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Distribusi tingkat partisipasi berdasarkan tingkat ukuran keluarga. Ukuran keluarga P a r t i s i p a s i J u m l a h

Responden Rendah Sedang Tinggi

Kecil 1 10 0 11

Sedang 1 13 2 16

Besar 0 3 1 4

Jumlah responden 2 26 3 31

Data responden yang memiliki ukuran keluarga kecil, sebagian besarnya mempunyai tingkat partisipasi yang sedang. Responden yang memiliki ukuran keluarga sedang sebagian besarnya mempunyai tingkat partisipasi yang sedang. Begitu pula dengan responden yang memiliki ukuran keluarga yang besar, sebagian besar tingkat partisipasinya sedang pula. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa faktor ukuran keluarga tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi.

Faktor selanjutnya adalah luas lahan yang dimitrakan masyarakat kepada perusahaan, berikut ditampilkan distribusi responden berdasarkan luasan lahan yang dimitrakan pada Tabel 20, Tabel 21, dan Tabel 22.

Tabel 20. Distribusi responden tingkat partisipasi tinggi berdasarkan luasan lahan yang dimitrakan.

Kategori Luas lahan (Ha) Jumlah responden %

Kecil < 18,7 0 0,00

Sedang 18,7-36,7 2 66,67

Besar > 36,7 1 33,33

Total 3 100,00

Secara umum responden yang tingkat partisipasinya tinggi adalah responden dengan kategori luasan lahan yang dimitrakannya sedang.

Tabel 21. Distribusi responden tingkat partisipasi sedang berdasarkan luasan lahan yang dimitrakan.

Kategori Luas lahan (Ha) Jumlah responden %

Kecil < 18,7 25 96,15

Sedang 18,7-36,7 1 3,85

Besar > 36,7 0 0,00

Total 26 100,00

Secara umum responden yang tingkat partisipasinya sedang adalah responden dengan kategori luasan lahan yang dimitrakannya kecil.

Tabel 22. Distribusi responden tingkat partisipasi rendah berdasarkan luasan lahan yang dimitrakan.

Kategori Luas lahan (Ha) Jumlah responden %

Kecil < 18,7 2 100,00

Sedang 18,7-36,7 0 0,00

Besar > 36,7 0 0,00

Total 2 100,00

Adapun responden yang tingkat partisipasinya rendah adalah responden dengan kategori luasan lahan yang dimitrakannya kecil.

Untuk mengetahui hubungan faktor luasan lahan yang dimitrakan dengan tingkat partisipasi dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 23. Distribusi tingkat partisipasi berdasarkan tingkat luas lahan yang dimitrakan

Lahan yang dimitrakan

P a r t i s i p a s i J u m l a h Responden Rendah Sedang Tinggi

Kecil 2 25 0 27

Sedang 0 1 2 3

Besar 0 0 1 1

Jumlah responden 2 26 3 31

Data diatas dapat dijelaskan bahwa responden yang memiliki luasan lahan yang dimitrakan kecil sebagian besar mempunyai tingkat partisipasi yang sedang. Responden yang memiliki luasan lahan sedang cenderung memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Begitu pula dengan responden yang luasan lahannya besar, tingkat partisipasinya pun tinggi pula. Maka dapat dikatakan bahwa faktor luasan lahan yang dimitrakan mempunyai pengaruh terhadap partisipasi.

Responden yang memberikan tingkatan partisipasi baik umumnya mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam pengembangan hutan tanaman, karena masyarakat mulai menilai bahwa pembangunan hutan tanaman pola

kemitraan akan memberikan manfaat bagi mereka sendiri dan bagi penduduk desa umumnya, baik manfaat yang secara langsung maupun manfaat yang secara tidak langsung dirasakan. Adapun yang tingkat partisipasinya sedang lebih dikarenakan masyarakat masih ragu terhadap perusahaan sehingga lahan yang dimitrakan hanya sedikit saja dari yang mereka miliki.

Responden yang memiliki tingkat partisipasi sedang ini ada dua kemungkinan. Ada kemungkinan akan memberikan partisipasi positif, dalam artian masyarakat akan percaya dan mau bekerja sama dalam pengembangan hutan tanaman pola kemitraan. Atau kemungkinan lainnya mereka akan apatis terhadap perusahaan atau bahkan menolak keberadaan peerusahaan. Sehingga butuh suatu maintenence dari perusahaan untuk menjadikan responden yang mempunyai tingkat partisipasi sedang menjadi berpartisipasi baik.

Responden yang memberikan nilai tingkat partisipasi rendah lebih disebabkan bahwa penghasilan dari kemitraan ini belum dapat dinikmati hasilnya secara langsung, sedangkan mereka menyatakan bahwa kebutuhan hidup sehari- hari lebih mendesak daripada memitrakan beberapa luasan lahannya. Adapun yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam kasus ini adalah faktor luasan lahan yang dimitrakan.

Dokumen terkait