• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Partisipasi dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Hutan Tanaman Pola Kemitraan

5.1.2 Tingkat Perseps

Persepsi masyarakat terhadap kegiatan hutan tanaman pola kemitraan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembangunan hutan tanaman yang dijalankan selama ini. Persepsi yang rendah berpengaruh negatif dan akan menghambat pelaksanaan pengembangan hutan tanaman untuk masa yang akan datang, sebaliknya persepsi yang tinggi berpengaruh positif dan merupakan dukungan yang menunjang pencapaian keberhasilan pelaksanaan pembangunan hutan tanaman dengan pola kemitraan itu sendiri di masa yang akan datang. Adapun untuk mengetahui persentase distribusi responden berdasarkan tingkat persepsi dapat dilihat di Tabel 24.

Berdasarkan Tabel 24. sebagian besar responden 61,29 % responden memiliki tingkat persepsi yang tergolong tinggi, sebanyak 35,48 % memiliki tingkat persepsi sedang dan 3,23 % memiliki tingkat persepsi buruk. Secara keseluruhan tingkat persepsi masyarakat dalam pengembangan pola kemitraan

tergolong sedang dengan nilai rata-rata sebesar 37,68. Ada beberapa faktor yang diperhatikan dalam meninjau aspek tingkat partisipasi ini, diantaranya adalah tingkat pendidikan, umur, dan matapencaharian.

Tabel 24. Distribusi responden berdasarkan tingkat persepsi

Kategori Jumlah responden % Rata-rata Nilai Buruk (≤ 26) 1 3,23

Sedang (27-37) 11 35,48 37,68 Baik (≥ 38) 19 61,29

Total 31 100,00

Berikut ditampilkan distribusi tingkat persepsi berdasarkan tingkat pendidikan pada Tabel 25, Tabel 26, dan Tabel 27.

Tabel 25. Distribusi responden tingkat persepsi baik berdasarkan tingkat pendidikannya.

Kategori Tingkat Pendidikan Jumlah responden % Rendah Tidak Tamat SD 10 52,63

Tamat SD 6 31,58

Sedang Tidak Tamat SMP 1 5,26

Tamat SMP 1 5,26

Tinggi Tamat SMA 1 5,26

Total 19 100,00

Secara umum responden yang memiliki tingkat persepsi baik adalah responden dengan tingkat pendidikan rendah.

Tabel 26. Distribusi responden tingkat persepsi sedang berdasarkan tingkat pendidikannya.

Kategori Tingkat Pendidikan Jumlah responden % Rendah Tidak Tamat SD 8 72,73

Tamat SD 1 9,09

Sedang Tidak Tamat SMP 2 18,18

Tamat SMP 0 0,00

Tinggi Tamat SMA 0 0,00

Total 11 100,00

Secara umum responden yang memiliki tingkat persepsi sedang adalah responden dengan tingkat pendidikan rendah. Selain itu responden dengan tingkat persepsi buruk adalah responden dengan tingkat pendidikan sedang.

Untuk mengetahui hubungan faktor tingkat pendidikan dengan tingkat persepsi dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Distribusi tingkat persepsi berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan Persepsi J u m l a h Responden Buruk Sedang Baik

Rendah 0 9 16 25

Sedang 1 2 2 5

Tinggi 0 0 1 1

Jumlah responden 1 11 19 31

Dari tabel diatas diketahui bahwa responden yang mempunyai tingkat pendidikan rendah mempunyai persepsi yang sedang (9 orang), dan pada persepsi yang baik (16 orang). Responden yang memiliki tingkat pendidikan sedang juga mempunyai persepsi yang buruk (1 orang), sedang (2 orang), dan pada tingkat persepsi baik (2 orang). Responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi memberikan persepsi yang baik (1 orang). Terdapat penurunan dari tingkat pendidikan rendah ke tingkat pendidikan sedang sehingga dikatakan bahwa faktor pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat persepsi.

Faktor selanjutnya adalah umur, berikut ditampilkan distribusi responden berdasarkan tingkat umur pada Tabel 28 dan Tabel 29.

Tabel 28. Distribusi responden persepsi baik berdasarkan umurnya.

Kategori Umur (thn) Jumlah responden % Rendah/ Tdk. Produktif > 65 0 0,00 Sedang/ Kurang Produktif 50-65 1 5,26 Tinggi/ Produktif 15-49 18 94,74

Total 19 100,00

Sebagian besar responden yang tingkat persepsinya baik adalah responden dengan kategori umur produktif.

Tabel 29. Distribusi responden persepsi sedang berdasarkan umurnya.

Kategori Umur (thn) Jumlah responden % Rendah/ Tdk. Produktif > 65 1 9,09 Sedang/ Kurang Produktif 50-65 2 18,18 Tinggi/ Produktif 15-49 8 723,73

Total 11 100,00

Sebagian besar responden yang tingkat persepsinya sedang adalah responden dengan kategori umur produktif.

Sedangkan responden yang tingkat persepsinya buruk adalah responden dengan kategori umur produktif sebanyak 1 orang.

Untuk mengetahui hubungan faktor tingkat pendidikan dengan tingkat persepsi dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30. Distribusi tingkat persepsi berdasarkan tingkat umur

Umur Persepsi J u m l a h Responden Buruk Sedang Baik

Tdk. Produktif 0 1 0 1 Kurang Produktif 0 2 1 3

Produktif 1 8 18 27

Jumlah responden 1 11 19 31

Tabel 31. menjelaskan bahwa responden dengan umur tidak produktif itu mempunyai persepsi yang sedang. Responden yang kurang produktif mempunyai persepsi sedang (2 orang) dan pada tingkat persepsi baik (1 orang). Responden dengan umur produktif mempunyai persepsi buruk (1 orang), sedang (8 orang), dan persepsi baik (18 orang). Secara umum responden di dominasi oleh golongan umur produktif. Kategori umur dengan tingkat persepsi cenderung meningkat, sehingga dapat dikatakan bahwa faktor umur mempunyai pengaruh terhadap tingkat persepsi.

Faktor yang diperhatikan selanjutnya adalah matapencaharian. berikut ditampilkan distribusi responden berdasarkan tingkat umur pada Tabel 31 dan Tabel 32.

Tabel 31. Distribusi responden persepsi baik berdasarkan matapencaharian

Matapencaharian N %

Usaha Tani 14 73,68

Usaha Tani + Non Usaha Tani 5 26,32

Total 19 100,00

Sebagian besar responden dengan persepsi baik adalah bermatapencaharian usaha tani.

Tabel 32. Distribusi responden persepsi sedang berdasarkan matapencaharian

Matapencaharian N %

Usaha Tani 10 90,91

Usaha Tani + Non Usaha Tani 1 9,09

Total 11 100,00

Sebagian besar responden dengan persepsi sedang adalah bermatapencaharian usaha tani. Sedangkan responden dengan persepsi buruk adalah bermatapencaharian usaha tani sebanyak 1 orang.

Secara umum responden bermatapencaharian usaha tani. Untuk mengetahui hubungan faktor mata pencaharian dengan tingkat persepsi, berikut disajikan pada Tabel 33.

Tabel 33. Distribusi tingkat persepsi berdasarkan mata pencaharian

Matapencaharian Persepsi J u m l a h Responden Buruk Sedang Baik

Usaha tani 1 10 14 25

Usaha tani + Non Usaha tani 0 1 5 6 Jumlah responden 1 11 19 31

Responden yang memiliki matapencaharian usaha tani lebih mendominasi daripada matapencaharian usaha tani + non usaha tani. Responden yang bermatapencaharian usaha tani mempunyai persepsi buruk (1 orang), sedang (10 orang), dan tinggi (14 orang). Sedangkan yang bermatapencaharian usaha tani +non usaha tani mempunyai persepsi sedang (1 orang), Persepsi baik (5 orang). Hal ini membuktikan bahwa responden yang bermatapencaharian usaha tani memberikan persepsi yang tinggi.

Kembali kepada tingkat persepsi responden, sebanyak 3,23 % dari jumlah responden memiliki tingkat persepsi buruk. Hal ini antara lain disebabkan bahwa dalam pembangunan dan pengembangan hutan tanaman yang berjalan selama ini ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dan dipandang tidak memberikan manfaat bagi pemilik lahan, bahkan masyarakat merasa dirugikan dengan adanya hutan tanaman. Ini terjadi pada lokasi tanam yang tanamannya dinilai masyarakat gagal karena jumlah tanaman yang tumbuh per hektarnya sangat sedikit dan kondisi tanaman yang kurang sehat. Bahkan kasus yang lebih ekstrimnya lagi terjadi kasus penebangan tanaman sengon yang dilakukan oleh pemilik lahannya sendiri, motiv dasarnya adalah untuk meminta uang pada perusahaan sebagai upah pekerjaan yang ia lakukan terhadap perusahaannya.

Padahal jika melihat dari kasus tanaman yang kurang sehat dan jumlah tumbuh tanaman yang sedikit harusnya dikembalikan kepada saat pemeliharaan tanaman, yaitu dari mulai proses penanaman, pemupukan, dan penyiangan. Pekerjaan itu sangat sulit dilakukan perusahaan karena jumlah tenaga kerja yang tidak mencukupi. Adapun masyarakat lokal disana sedikit yang mau bekerja pada perusahaan. Hal ini lebih dikarenakan upah yang dirasa masyarakat tidak sebanding dengan pekerjaannya.

Persepsi responden yang termasuk pada kategori sedang adalah sebesar 35,48%. Persepsi kategori sedang, bisa dikatakan bahwa keberadaannya masih dalam keraguan. Pada kondisi tertentu dapat menjadi penghambat, dan pada kondisi lain dapat pula mendukung dalam kegiatan hutan tanaman ini. Persepsi ini disebabkan karena responden hanya dapat merasakan manfaat sebagian dampak positifnya. Sebagian masyarakat dapat merasakan keuntungan adanya hutan tanaman yaitu dengan terlibatnya sebagai tenaga kerja sehingga memperoleh tambahan pemasukan dari upah kerja, tetapi dengan keterbatasan wawasan dan pengetahuan tidak merasakan manfaat lainnya yang tidak diperoleh secara langsung.

Persepsi seseorang terhadap sesuatu obyek akan positif apabila sesuai dengan kebutuhannya, sebaliknya akan negatif apabila bertentangan dengan kebutuhan orang tersebut. Adanya keuntungan atau manfaat dari hutan tanaman ini menimbulkan persepsi yang positif dari masyarakat. Responden yang memberikan Persepsi baik cukup mendominasi, hal ini dibuktikan dengan sebanyak 61,29 % responden memiliki tingkat persepsi yang termasuk pada kategori tinggi. Tingkat persepsi ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat merasakan keuntungan dan manfaat yang sebagian besar dibutuhkan masyarakat. Persepsi ini sangat menguntungkan, karena akan menunjang dalam pencapaian keberhasilan pembangunan hutan tanaman. Secara keseluruhan tingkat persepsi masyarakat pada pembangunan hutan tanaman pola kemitraan tergolong tinggi, dan adapun fakto yang mempengaruhi tingkat persepsi masyarakat adalah umur dan matapencaharian masyarakat.

Dokumen terkait