• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

5. Tingkat Penjualan

Brigham dan Houston (2001:39) mengatakan perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Tingkat penjualan dari perusahaan secara nyata akan mempengaruhi seluruh perencanaan dan perkembangan perusahaan, perusahaan yang memiliki tingkat penjualan yang lebih baik akan memberikan perkembangan perusahaan yang baik, dan perusahaan yang tingkat penjualannya buruk akan berakibat langsung dengan keberadaan perusahaan tersebut.

2. 2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian empiris tentang keputusan investasi adalah sebagai berikut : a. Hasibuan ( 2005 ), meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdiri dari 14 perusahaan makanan dan 7 perusahaan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data selama tahun 2002 dan tahun 2003. Faktor-faktor yang menjadi variabel penelitian dalam penelitian ini adalah total asset, return on investment, hutang bank, struktur modal, tingkat penjualan. Sonya melakukan penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel total aktiva, laba bersih, struktur modal, hutang bank, return on investment, tingkat penjualan berpengaruh terhadap keputusan investasi.

b. Wahyuningsih (2001), meneliti analisis hubungan interdependensi antara keputusan investasi, hutang dan dividen perusahaan-perusahaan go-public di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini meneliti variabel keputusan investasi, hutang, dividen, ROI, pertumbuhan, suku bunga. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode seemingly unrelated regression (SUR), untuk mengestimasi sistem persamaan dan data yang digunakan merupakan gabungan data cross sectional dan times series. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara keputusan investasi dan keputusan dividen adalah negatif dan dua arah, keputusan investasi dan keputusan hutang adalah positif dan dua arah, keputusan dividen dan keputusan hutang tidak ada hubungan signifikan, tidak ada hubungan signifikan antara keputusan investasi dan profitabilitas, hubungan antara keputusan investasi dan likuiditas adalah negatif dan signifikan, tidak ada hubungan signifikan antara dividend dan profitabilitas, tidak ada hubungan signifikan antara keputusan dividend dan pertumbuhan, hubungan antara keputusan hutang dan profitabilitas adalah negatif dan signifikan, dan hubungan antara keputusan hutang dan suku bunga adalah negatif dan signifikan.

c. Mougoue dan Mukherjee (1994), meneliti tentang interdependensi antara keputusan investasi, pembelanjaan dan keputusan deviden. Penelitian ini mengambil

data 100 perusahaan manufaktur di Amerika. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kausalitas dengan VAR technique atau vector autoregressive modeling technique. Analisis ini merupakan uji yang dilakukan dengan tiga variabel dan dilakukan berdasarkan gabungan antara uji kausalitas ganger causality dengan final prediction error. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan kausalitas antara perubahan deviden dan perubahan investasi adalah dua arah, negatif dan signifikan dan hubungan kausalitas antara perubahan hutang dan perubahan investasi adalah dua arah, positif dan signifikan lalu hubungan kausalitas antara perubahan deviden dan perubahan hutang adalah dua arah dan positif.

d. Jensen, dkk (1992), meneliti hubungan antara kebijakan deviden, hutang dan insider ownership dengan pendekatan simultan. Penelitian ini mengambil data 565 perusahaan untuk tahun 1982 dan 632 perusahaan untuk tahun 1987. Analisis ini menggunakan cara cross–sectional yang menunjukkan terdapat hubungan negatif antara hutang dengan deviden, artinya perusahaan yang membayar deviden tinggi kurang tertarik pada pendanaan hutang (debt financing), tetapi lebih tertarik pada pendanaan saham (equity financing). Ini sesuai dengan pendapat bahwa suatu perusahaan yang memiliki beban keuangan tetap (fixed financing cost) yang tinggi diharapkan tidak membayar deviden yang tinggi pula. Variabel insider ownership berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan hutang dan deviden, artinya bahwa insider ownership tidak mempengaruhi keputusan hutang dan deviden pada perusahaan.

e. McCabe (1979), meneliti tentang kebijakan deviden dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan investasi serta pembelanjaan. Penelitian ini mengambil data 112 perusahaan dengan periode penelitian dari tahun 1966 sampai dengan tahun 1973. Analisis dalam penelitian ini adalah analisis OLS (ordinary least square). Dengan OLS diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh investasi terhadap dividen adalah negative dan secara umum tidak signifikan. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa hubungan kebijakan deviden dengan keputusan investasi serta pembelanjaan tergantung dari satu dengan yang lainnya sehingga lebih baik jika diteliti dalam konteks simultan. Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel current new debt mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap deviden, sedangkan variabel lagged new debt mempunyai hubungan negatif dan secara umum tidak signifikan, variabel laba dan penyusutan juga mempunyai hubungan positif terhadap dividen dan mempunyai tingkat signifikan yang tinggi, variabel profit rate mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan dalam beberapa tahun penelitian, variabel listing hampir selalu positif dan signifikan yang mengindikasikan bahwa perusahaan yang listing di NYSE cenderung membayarkan dividen lebih tinggi daripada perusahaan yang listed di AMEX. Variabel BETA mempunyai hubungan negatif dan tidak pernah signifikan. Secara keseluruhan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keputusan deviden dibuat secara sistematik dengan mempertimbangkan kebutuhan dana (untuk investasi) dan sumber dananya (laba dan hutang baru).

Tabel 1. Daftar Peneliti Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Variabel Yang

Digunakan

Hasil Penelitian

Hasibuan (2005) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan makanan dan minuman.

Total asset, laba bersih, hutang bank, ROI, struktur modal, dan tingkat penjualan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diteliti secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap keputusan investasi.

Wahyuningsih (2001) Analisis hubungan interdependensi antara keputusan investasi, hutang dan dividen perusahaan-perusahaan go-public di Bursa Efek Indonesia Keputusan investasi, hutang, dividen, ROI, Pertumbuhan, tingkat suku bunga.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara keputusan investasi dan keputusan dividen adalah negatif dan dua arah, keputusan investasi dan keputusan hutang adalah positif dan dua arah, keputusan dividen dan keputusan hutang tidak ada hubungan signifikan, tidak ada hubungan signifikan antara keputusan investasi dan profitabilitas, hubungan antara keputusan investasi dan likuiditas adalah negative dan signifikan, tidak ada hubungan signifikan antara dividend an profitabilitas, tidak ada hubungan signifikan antara keputusan dividend an pertumbuhan, hubungan antara keputusan hutang dan profitabilitas adalah negatif dan signifikan, dan hubungan antara keput

Mougoue dan Mukherjee(1994) Interdependensi antara keputusan investasi, pembelanjaan dan keputusan deviden Keputusan investasi, pembelanjaan dan keputusan dividen

Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan kausalitas antara perubahan deviden dan perubahan investasi adalah dua arah, negatif dan signifikan dan hubungan kausalitas antara perubahan hutang dan perubahan investasi adalah dua arah, positip dan signifikan lalu hubungan kausalitas antara perubahan deviden dan perubahan hutang

Jensen, dkk (1992) Hubungan antara kebijakan deviden, hutang dan insider ownership dengan pendekatan simultan Kebijakan Kebijakan deviden, hutang dan insider ownership

Dari hasil analisis analisis terdapat hubungan negatif antara hutang dengan deviden yang artinya bahwa perusahaan yang membayar deviden tinggi kurang tertarik pada pendanaan dengan hutang (debt financing), tetapi lebih tertarik pada pendanaan saham (equity financing) .

McCabe (1979) Kebijakan deviden dalam hubungannya dengan keputusan – keputusan investasi serta Kebijakan deviden, .keputusan investasi dan pembelanjaan

Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel current new debt mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap deviden, sedangkan variabel lagged new debt mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan, variabel laba dan penyusutan juga mempunyai hubungan positif dan mempunyai tingkat signifikan yang tinggi terhadap deviden, variabel profit rate mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan. Variabel BETA mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan. Secara keseluruhan dari hasil penelitian disimpulkan bahwa keputusan deviden dibuat secara sistematik dengan mempertimbangkan kebutuhan dana (untuk investasi) dan sumber dananya (laba dan hutang baru).

2.3. Kerangka Konseptual

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini merupakan hubungan antara variabel independen yaitu laba bersih, struktur modal, hutang bank, ROI, tingkat penjualan dengan variabel dependen yaitu keputusan investasi dapat digambarkan sebagai berikut : Laba Bersih (X1) Tingkat Penjualan (X5) ROI (X4) Total Hutang (X3) K e p u t u s a n I n v e s t a s i (Y) Struktur Modal (X2)

Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berpikir Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Investasi

Keputusan manajemen keuangan yang paling penting diantara keputusan jangka panjang adalah keputusan investasi karena mengandung resiko dan membutuhkan modal besar, maka harus diperhatikan agar tidak mengganggu likuiditas dan menjadi kendala dalam kegiatan perusahaan. Dalam melakukan investasi, perusahaan memperoleh dana baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.

Laba bersih merupakan laba yang diperoleh dari kelebihan pendapatan atas beban yang dikeluarkan dalam proses menghasilkan pendapatan. Dalam hal ini laba bersih dihitung dari laba bersih sesudah dikurangi pajak. Dengan laba bersih kita

dapat mengetahui apakah memungkinkan bagi perusahaan untuk melakukan investasi.

Struktur modal merupakan penggunaan modal sendiri dan hutang pada suatu perusahaan. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan sumber dari dalam perusahaan maka akan mengurangi ketergantungan pada pihak luar. Struktur modal suatu perusahaan baik akan meningkatkan investasi perusahaan itu.

Total hutang terdiri dari hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek suatu perusahaan. Penggunaan hutang sangat tergantung pada tingkat resiko. Jika tingkat resikonya besar maka akan mempengaruhi pembentukan hutang baru. Semakin besar hutang maka akan menyebabkan penurunan keputusan investasi.

ROI merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui investasi. Semakin tinggi ROI suatu perusahaan maka akan meningkatkan keputusan investasi suatu perusahaan.

Tingkat penjualan merupakan jumlah penjualan suatu perusahaan selama satu periode. Semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin meningkat pula keputusan investasi suatu perusahaan.

2.4. Hipotesis Penelitian

Laba bersih, struktur modal, total hutang, ROI, dan tingkat penjualan baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB III

Dokumen terkait