• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan seberapa tinggi tingkat stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016.

Peneliti akan menjabarkan perolehan data yang dikumpulkan menggunakan skala stres, analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kategoris dan presentase yang disajikan dalam tabel 15.

Tabel 15

Penggolongan Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma

Kategori Rentang Skor Jumlah Mahasiswa

Presentase

Stres Tinggi ≥ 5 33 62%

Stres Rendah < 5 20 38%

Jumlah 53 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa:

a. Terdapat 33 (62%) mahasiswa, dikategorikan tingkat stres tinggi dalam penulisan skripsi.

b. Terdapat 20 (38%) mahasiswa, dikategorikan tingkat stres rendah dalam penulisan skripsi.

Grafik 1

Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa tingkat stres mahasiswa penulis skripsi tinggi, karena penulisan skripsi membutuhkan kerja keras serta niat yang besar untuk memacu mahasiswa menyelesaikan skripsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 tinggi. 2. Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan seberapa baik coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 Prodi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kategoris dan presentase yang disajikan dalam tabel 16.

Stres Tinggi Stres Rendah Tingkat Stres 62% 38% 62% 38% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Tingkat Stres

Stres Tinggi Stres Rendah

Tabel 16

Kategorisasi Tingkat Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK USD

Kategori Rentang

Skor

Jumlah Mahasiswa

Presentase

Coping Stres Baik >140 20 38%

Coping Stres Cukup Baik

75-140 33 62%

Coping Stres Buruk <75 0 0 %

Jumlah 53 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa:

a. Terdapat 20 (38%) mahasiswa, dikategorikan coping stres baik dalam menulis skripsi.

b. Terdapat 33 (62%) mahasiswa, dikategorikan coping stres cukup baik dalam menulis skripsi.

c. Terdapat 0 (0%) mahasiwa, dikategorikan coping stres rendah dalam menulis skripsi.

Grafik 2

Tingkat Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Koping Stres Baik Koping Stres Cukup Baik Koping Stres Rendah Koping Stres 38% 62% 0% 38% 62% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Coping Stres

Koping Stres Baik

Koping Stres Cukup Baik

Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar (62%) mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Tahun Ajaran 2015/2016 memiliki coping stres dalam kategori cukup baik.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa tingkat stres mahasiswa penulis skripsi tinggi (62%) dan kemampuan untuk mengelola/mengontrol emosi cukup baik (62%), artinya walaupun mahasiswa mengalami stres yang berat namun kemampuan mereka dalam melakukan coping stres cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa penulis skripsi cukup mampu mengatasi masalah, gangguan, hambatan, tekanan-tekanan dalam rangka menyusun skripsi.

3. Perbedaan Coping Stres Pada Mahasiswa Yang Cenderung Mengalami Stres Tinggi Dan Rendah

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Model statistik yang digunakan untuk mengetahui normalitas dengan menggunakan test of normality. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah pv >0.05 dianggap normal atau jika pv < 0.05 maka dianggap tidak normal. Uji normalitas disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 17

Hasil Uji Normalitas Tingkat dan Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, diketahui bahwa nilai antara coping dan stres signifikan sebesar 1.000 lebih besar dari pada taraf signifikan yang ditetapkan 0,05 (1.000 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data tingkat stres dan coping stres mahasiswa penulis skripsi dikatakan normal.

b. Uji T-test (Uji Independen Sample T-Test)

Uji T-test dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara coping stres pada mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi dengan tingkat stresnya rendah. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui perbedaan data adalah pv >0.05 hipotesis (Ho) diterima, artinya tidak terdapat perbedaan antara coping stres pada mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi dengan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 53

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 13.38923046 Most Extreme Differences Absolute .049

Positive .043

Negative -.049

Kolmogorov-Smirnov Z .354

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

tingkat stresnya rendah. Jika pv < 0.05 maka hipotesis (Ho) ditolak, artinya ada perbedaan antara coping stres pada mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi dengan tingkat stresnya rendah. Hasil diperoleh dengan bantuan SPSS 16.0 disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 18

Hasil Perbedaan antara Coping Stres pada Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012

Berdasarkan hasil output independent sample T-Test di atas, diperoleh nilai Sig(2-tailed) sebesar 0,032 kurang dari taraf signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya terdapat perbedaan antara coping stres pada mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi dan tingkat stresnya rendah.

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Coping Equal variances assumed 5.289 .026 -2.201 51 .032 Equal variances not assumed -2.002 29.518 .055

4. Analisis Capaian Skor Butir Coping Stres

Penggolongan skor item coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012, dapat ditentukan dengan menggunakan kategorisasi Azwar (2007). Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner setelah uji validitas dan realibilitas, analisis skor item pengukuran coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012.

Tabel 19

Penggolongan Capaian Skor Item Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012

Keterangan Rentang Skor

No. item Jumlah item

Presentase

Coping Stres Tinggi >171

6, 7, 10, 12, 13, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28,

31, 32, 35, 36, 37, 39

18 34%

Coping Stres Sedang 93-171

1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 11,14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 25, 29, 30, 33, 34, 38, 40, 41, 42, 43 25 47% Coping Stres Rendah <93 0 0 0% Jumlah 43 81%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa:

1. Terdapat 18 (34%) skor item, dikategorikan coping stres mahasiswa penulis skripsi tinggi.

2. Terdapat 25 (47%) skor item, dikategorikan coping stres mahasiswa penulis skripsi sedang.

3. Terdapat 0 (0%) skor item, dikategorikan coping stres mahasiswa penulis skripsi rendah.

Dari pengelompokkan item-item berdasarkan kategori tersebut, tidak terdapat item-item yang teridentifikasi rendah. Peneliti akan merumuskan beberapa usulan topik kegiatan yang bisa dilakukan di luar kampus (dialog kelas) dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan coping stres mahasiswa penulis skripsi.

Grafik 3

Penggolongan Capaian Skor Item Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa terdapat 18 item (34%) yang teridentifikasi tinggi, 25 item (47%) teridentifikasi sedang. Item-item yang pada kategori sedang ini akan dijadikan landasan untuk usulan topik-topik kegiatan khusus bagi mahasiswa penulis skripsi dalam mengelola stres.

Coping Stres Tinggi Coping Stres Rendah Coping Stres Rendah Skor Item 34% 47% 0% 34% 47% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50%

Skor Item

Coping Stres Tinggi Coping Stres Rendah Coping Stres Rendah

B. Pembahasan

1. Tingkat Stres pada Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan di atas diketahui bahwa ada mahasiswa yang memiliki tingkat stres yang tinggi (62%), namun ada pula mahasiswa yang memiliki tingkat stres rendah (38%). Sesuai dengan dugaan semula, penelitian ini dapat menunjukan sebagian besar 33 (62%) dari mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma berada pada stres tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dinilai tinggi. Stres yang tinggi artinya mahasiswa merasakan adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar diri maupun dari dalam diri mahasiswa tersebut, dimana mahasiswa angkatan 2012 tidak mampu menghadapi kenyataan yang terjadi pada dirinya.

Hardjana (1994) menjelaskan bahwa, stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental seseorang. Bentuk ketegangan tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Bahkan stres dapat membuat produktivitas menurun, sehingga akan menimbulkan rasa sakit, dan gangguan-gangguan mental. Dari data tingkat stres di atas menunjukkan mahasiswa penulis skripsi mengalami stres yang negatif. Stres negatif membuat seseorang sering merasa bosan, pusing,

jenuh, sampai frustasi dan tidak menghasilkan sesuatu yang berguna (Hardjana, 1994).

Mahasiswa yang sedang berada pada kategori stres tinggi memiliki tingkat rangsangan yang tinggi, dimana penyebab timbulnya stres karena mahasiswa terlalu sibuk, tuntutan konflik dengan waktu/keahlian dalam mengatur waktu, terlalu banyak aktivitas yang harus dikerjakan, waktu untuk bersantai kurang, kecemasan dalam hal finansial/pribadi. Konsekuensi psikologi (kepuasan kerja) dari tingkat rangsangan tersebut menimbulkan prestasi kerja buruk, merasa frustasi, cemas dan tegang, makan/minum berlebihan, sering merasa kelelahan, merasa terpuruk/tidak bisa mengatasi situasi, serta berekreasi secara berlebihan.

Seperti dalam Hardjana (1994) menjelaskan bahwa tinggi rendahnya stres tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

a. Stres dalam diri individu (internal)

Stres dapat bersumber dari dalam diri mahasiswa yang menetapkan tujuan-tujuan yang tidak realistis (masuk akal) saat menulis skripsi sehingga menguras tenaga pikiran secara berlebihan. Mahasiswa penulis skripsi yang memiliki pola pikir yang positif, ia akan menemukan rasa humor yang sehat, suka akan tantangan, dan memiliki motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan studi.

b. Stres dalam keluarga (eksternal)

Keberadaan keluarga bagi sebagian mahasiswa penulis skripsi sangat besar perannya dalam kelangsungan mahasiswa menulis skripsi.

Budaya dalam keluarga yang terlalu ketat dalam hal pendidikan dapat menimbulkan stres bagi sebagian mahasiswa, dimana mereka akan merasa tertekan oleh tuntutan tersebut namun sebagian mahasiswa malah menjadikan tuntutan itu sebagai motivasi. Stres muncul tergantung bagaimana mahasiswa tersebut memandang setiap kejadian yang timbul baik dari dalam maupun dari luar dirinya.

c. Stres dalam lingkungan (eksternal)

Situasi lingkungan yang tidak kondusif juga berpengaruh dalam kelangsungan mahasiswa mengerjakan skripsi. Tipe-tipe mahasiswa dalam mengerjakan skripsi berbeda-beda ada yang suka mengerjakan skripsi di tempat keramaian dan ada pula mahasiswa yang membutuhkan tempat yang aman dan nyaman agar konsentrasi dalam mengerjakan skripsi.

2. Coping Stres mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK

Dokumen terkait