• Tidak ada hasil yang ditemukan

Coping stres penulis skripsi (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015/2016).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Coping stres penulis skripsi (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015/2016)."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

COPING STRES PENULIS SKRIPSI

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016)

Nurliana Sipayung Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran coping stres pada mahasiswa penulis skripsi Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016. Masalah pertama yang diteliti adalah “Seberapa tinggi tingkat stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dhama Tahun Ajaran 2015/2016?”. Masalah yang kedua adalah “ seberapa baik coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi Bimbingan

dan konseling Universitas Sanata Dhama Tahun Ajaran 2015/2016?”. Masalah yang ketiga adalah “Apakah terdapat perbedaan antara coping stres pada mahasiswa penulis skripsi yang stresnya tinggi dan stresnya rendah?”. Serta

masalah yang keempat adalah ”Butir-butir pengukuran coping stres mahasiswa penulis skripsi mana saja yang capaian skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan tema kegiatan pendampingan khusus mahasiswa penulis skripsi?”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Subjek penelitian adalah mahasiswa Prodi BK USD Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2015/2016, sejumlah 53 mahasiswa. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner coping stres mahasiswa penulis skripsi yang terdiri dari 55 item dan skala tingkat stres mahasiswa penulis skripsi yang terdiri dari 10 item. Pernyataan dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert dengan nilai reliabilitasnya adalah 0,907. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kategorisasi coping stres dan kagorisasi tingkat stres mahasiswa penulis skripsi berdasarkan distribusi normal.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Tingkat stres dan coping stres mahasiswa penulis skripsi Prodi BK USD Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2015/2016 yang termasuk dalam kategori stres tinggi berjumlah 33 mahasiswa (62%), kategori rendah berjumlah 20 mahasiswa (38%), (2) Kategori coping stres baik berjumlah 20 mahasiswa (38%), dan yang termasuk dalam kategori coping stres cukup baik berjumlah 33 mahasiswa (62%). (3) Berdasarkan uji Uji T-test (Uji Independen Sample T-Test) yang dilakukan terdapat perbedaan signifikan antara coping stres pada mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi dan tingkat stresnya rendah pv 0,05 (0,032<0,05). (3) berdasarkan analisis terhadap capaian skor butir-butir pengukuran coping stres mahasiswa penulis skripsi, diperoleh 3 butir item yang termasuk dalam kategori rendah dan digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik coping stres.

(2)

ABSTRACT

COPING STRESS ON THESIS WRITER

(Descriptive study by Student of Guidance and Counseling Study Program Batch 2012 of Sanata Dharma University Academic Year 2015/2016)

Nurliana Sipayung Sanata Dharma University

2016

The objective of this research is to obtain the coping stress on students who write thesis in Guidance and Counseling Program batch 2012 of Sanata Dharma University in Academic Year 2015/2016. The first problem in this research is "How high is the level of stress on students that write thesis in Guidance and Counseling Batch 2012 of Sanata Dhama University in Academic year 2015/2016?". The second problem is "how well the coping stress on students that write thesis in Guidance and Counseling Batch 2012 of Sanata Dhama University in Academic year 2015/2016?". The third problem is "Is there a difference of coping stress between students who get high and low stress in writing thesis?". The last problem is "The grains of coping stress measurement on students who write thesis that whichever is a lower score reached is identified as the basis for the theme of mentoring essay especially for student that writes thesis?".

This research is a descriptive study that uses survey methods. The subjects in this research are the students of Guidance and Counseling Program batch 2012 of Sanata Dharma University in Academic Year 2015/2016. The research instrument in this research uses the questionnaire of coping stress for the students who write thesis that consists of 55 items and the scale of stress that consists of 10 items. The statement is developed by technique of drafting scale models of Likert with the value of reliability is 0.907. Data analysis techniques in this research is the categorization of coping stress and the categorization of the level of stress on students that write thesis based on the normal distribution.

The result of this research is (1) the level of stress and coping stress on students who write thesis in Guidance and Counseling Program batch 2012 of Sanata Dharma University in Academic Year 2015/2016 that include in the category of high stress are 33 students (62%), and low stress are 20 students (38%), (2) The number of category of good coping stress are 20 students (38%), and The number of category of good enough coping stress are 33 students (62%). (3) Based on the t-Tests (Test Independent Sample T-Test) that was conducted, there is a significant difference of coping stress between students who get high and low stress in writing thesis is pv 0.05 (0.032 <0.05). (3) Based on the analysis of the achievements score of the grains measuring coping stress on students that write thesis, there is no grains that obtained that indentified as low.

(3)

COPING STRES PENULIS SKRIPSI

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Tahun Ajaran 2015/2016)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh: Nurliana Sipayung

NIM: 121114024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

COPING STRES PENULIS SKRIPSI

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Tahun Ajaran 2015/2016)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Nurliana Sipayung NIM: 121114024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN MOTTO

Keberanian timbul dari bersikap benar (Amsal 28:1)

Berhenti mengeluh dan perbanyak bersyukur

Berkat tuhan akan selalu mengalir dalam kehidupan kita

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah berdoa

seperti tingginya langit dari bumi demikanlah tingginya jalanKu dari jalanmu

dan rancanganKu dari rancanganmu (Amsal 3:5)

Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan Dan barang siapa menrendahkan diri, ia akan ditinggikan

(8)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karyaku ini untuk :

Tuhan Yesus yang senantiasa menyertai dan memberkati saya dari awal hingga akhir karya ini selesai

Orang tua saya tercinta Bapak Mento Komari Sipayung & Ibu Nurhaeni Girsang

Abang dan kakak saya terkasih: Hendra Sipayung & Rohdearni Damanik, Hariandi Sipayung & Eni Imelda

Sipayung

Ponakan saya yang lucu, cantik dan ganteng Evando Pratama Sipayung & Evelyn Amora Sipayung

dan seluruh keluarga besar saya dimanapun mereka berada yang selalu mendukung perjalananku

kampus tercinta Universitas Sanata Dharma, Prodi

Bimbingan dan Konseling

Teman-taman seperjuanganku BK 2012

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Penulis,

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :

Nama : Nurliana Sipayung

Nomor Induk Mahasiswa : 121114024

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul: COPING STRES PENULIS SKRIPSI (Studi Deskriptif pada Mahasiswa

Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016), berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 26 Agustus 2016 Yang menyatakan

(11)

viii ABSTRAK

COPING STRES PENULIS SKRIPSI

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016)

Nurliana Sipayung Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran coping stres pada mahasiswa penulis skripsi Angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016. Masalah pertama yang diteliti adalah “Seberapa tinggi tingkat stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dhama Tahun Ajaran 2015/2016?”. Masalah yang kedua adalah “ seberapa baik coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi Bimbingan

dan konseling Universitas Sanata Dhama Tahun Ajaran 2015/2016?”. Masalah yang ketiga adalah “Apakah terdapat perbedaan antara coping stres pada mahasiswa penulis skripsi yang stresnya tinggi dan stresnya rendah?”. Serta

masalah yang keempat adalah ”Butir-butir pengukuran coping stres mahasiswa penulis skripsi mana saja yang capaian skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan tema kegiatan pendampingan khusus mahasiswa penulis skripsi?”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Subjek penelitian adalah mahasiswa Prodi BK USD Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2015/2016, sejumlah 53 mahasiswa. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner coping stres mahasiswa penulis skripsi yang terdiri dari 55 item dan skala tingkat stres mahasiswa penulis skripsi yang terdiri dari 10 item. Pernyataan dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert dengan nilai reliabilitasnya adalah 0,907. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kategorisasi coping stres dan kagorisasi tingkat stres mahasiswa penulis skripsi berdasarkan distribusi normal.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Tingkat stres dan coping stres mahasiswa penulis skripsi Prodi BK USD Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2015/2016 yang termasuk dalam kategori stres tinggi berjumlah 33 mahasiswa (62%), kategori rendah berjumlah 20 mahasiswa (38%), (2) Kategori coping stres baik berjumlah 20 mahasiswa (38%), dan yang termasuk dalam kategori coping stres cukup baik berjumlah 33 mahasiswa (62%). (3) Berdasarkan uji Uji T-test (Uji Independen Sample T-Test) yang dilakukan terdapat perbedaan signifikan antara coping stres pada mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi dan tingkat stresnya rendah pv 0,05 (0,032<0,05). (3) berdasarkan analisis terhadap capaian skor butir-butir pengukuran coping stres mahasiswa penulis skripsi, diperoleh 3 butir item yang termasuk dalam kategori rendah dan digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik coping stres.

(12)

ix ABSTRACT

COPING STRESS ON THESIS WRITER

(Descriptive study by Student of Guidance and Counseling Study Program Batch 2012 of Sanata Dharma University Academic Year 2015/2016)

Nurliana Sipayung Sanata Dharma University

2016

The objective of this research is to obtain the coping stress on students who write thesis in Guidance and Counseling Program batch 2012 of Sanata Dharma University in Academic Year 2015/2016. The first problem in this research is "How high is the level of stress on students that write thesis in Guidance and Counseling Batch 2012 of Sanata Dhama University in Academic year 2015/2016?". The second problem is "how well the coping stress on students that write thesis in Guidance and Counseling Batch 2012 of Sanata Dhama University in Academic year 2015/2016?". The third problem is "Is there a difference of coping stress between students who get high and low stress in writing thesis?". The last problem is "The grains of coping stress measurement on students who write thesis that whichever is a lower score reached is identified as the basis for the theme of mentoring essay especially for student that writes thesis?".

This research is a descriptive study that uses survey methods. The subjects in this research are the students of Guidance and Counseling Program batch 2012 of Sanata Dharma University in Academic Year 2015/2016. The research instrument in this research uses the questionnaire of coping stress for the students who write thesis that consists of 55 items and the scale of stress that consists of 10 items. The statement is developed by technique of drafting scale models of Likert with the value of reliability is 0.907. Data analysis techniques in this research is the categorization of coping stress and the categorization of the level of stress on students that write thesis based on the normal distribution.

The result of this research is (1) the level of stress and coping stress on students who write thesis in Guidance and Counseling Program batch 2012 of Sanata Dharma University in Academic Year 2015/2016 that include in the category of high stress are 33 students (62%), and low stress are 20 students (38%), (2) The number of category of good coping stress are 20 students (38%), and The number of category of good enough coping stress are 33 students (62%). (3) Based on the t-Tests (Test Independent Sample T-Test) that was conducted, there is a significant difference of coping stress between students who get high and low stress in writing thesis is pv 0.05 (0.032 <0.05). (3) Based on the analysis of the achievements score of the grains measuring coping stress on students that write thesis, there is no grains that obtained that indentified as low.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaannya selama ini, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini sampai selesai.

Penulis sadar bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini telah banyak mendapatkan bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan hormat dan terimakasih banyak yang tiada terkira kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Kepala Program Studi Bimbingn dan Konseling Universita Sanata Dharma dan sebagai dosen pembimbing penulis yang telah sabar dalam mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga banyak mendapatkan pelajaran, masukan, dorongan, dan bantuan guna kelancaran penulis dalam menyusun skripsi.

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku WakaProdi Bimbingan dan Konseling yang juga ikut membantu kelancaran penulisan skripsi ini hingga selesai.

(14)

xi

5. Mas A. Priyatmoko selaku sekretariat Program Studi Bimbingan dan konseling yang banyak membantu peneliti mengurus berbagai administrasi dan persyaratan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Yogyakarta, atas kerjasamanya dalam pengisian kuesioner coping stres penulis skripsi.

7. Bapak Mento Sipayung dan Ibu Nurhaini Girsang sebagai orang tua terhebat bagi penulis, yang selalu memberikan dukungan, doa dan motivasi kepada penulis hingga skripsi ini bisa selesai sampai akhir.

8. Saudara-saudara penulis yaitu: Hendra Sipayung, Hariandi Sipayung, Imelda Sipayung dan kakak ipar serta keponakan yang lucu, yang sudah bersedia memberi dukungan baik secara meteri ataupun motivasi semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai sampai akhir.

9. Immanuel Wira Simanjuntak yang telah bersedia membantu dan selalu memberi dorongan kepada penulis sehingga skripsi bisa selesai dengan lancar. 10.Semua teman-teman Prodi BK USD angkatan 2012 yang telah memberikan

kontribusi positif bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016 Penulis,

(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR GRAFIK ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Definisi Istilah ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Hakekat Mahasiswa ... 10

1. Pengertian Mahasiswa ... 10

2. Tugas Perkembangan Mahasiswa ... 11

B. Mahasiswa Penulis Skripsi ... 13

C. Hakekat Coping Stres pada Mahasiswa Penulis Skripsi ... 14

(16)

xiii

2. Jenis-jenis Coping Stres ... 16

3. Jenis-jenis Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 19

D. Hakekat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 21

1. Pengertian Stres ... 21

2. Gejala Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 22

3. Aspek-aspek Stres Penulis Skripsi ... 25

E. Penelitian yang Relevan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

C. Subyek Penelitian ... 29

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29

1. Teknik Pengumpulan Data ... 29

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 30

a. Kuesioner coping stres ... 30

b. Skala tingkat stres ... 33

E. Validitas Kuesioner dan Reliabilitas Kuesioner ... 34

1. Validitas Kuesioner ... 34

2. Reliabilitas Kuesioner ... 37

F. Prosedur Pengumpulan Data dan Teknik Analisi Data ... 39

1. Persiapan dan pelaksanaan ... 39

2. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

1. Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 46

2. Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 47

3. Perbedaan Coping Stres Pada Mahasiswa Yang Cenderung Mengalami Stres Tinggi Dan Rendah ... 49

(17)

xiv

B. Pembahasan ... 54

1. Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universias Sanata Dharma ... 54

2. Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universias Sanata Dharma ... 56

3. Perbedaan Coping Stres Pada Mahasiswa Yang Cenderung Mengalami Stres Tinggi Dan Rendah ... 59

4. Usulan Tema-tema Kegiatan Untuk Meningkatkan Kinerja Mahasiswa Dalam Mengerjakan Skripsi Berdasarkan Butir-Butir Item Coping Stres Yang Teridentifikasi Sedang ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Keterbatasan Penelitian ... 64

C. Saran ... 65

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. . Penyebab Stres pada Individu ... 24

Tabel 2. Subjek Penelitian ... 29

Tabel 3. Norma Skoring Inventori Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 32

Tabel 4. Kisi–kisi Kuesioner Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 33

Tabel 5. Item Coping Stres Valid dan Item Gugur ... 36

Tabel 6. Kriteria Guilford ... 38

Tabel 7. Koefisien Reabilitas Instrumen Coping Stres ... 38

Tabel 8. Koefisien Reliabilitas Kuesioner Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 39

Tabel 9. Norma Kategorisasi Coping Stres ... 41

Tabel 10. Norma Kategorisasi Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Prodi BK Angkatan 2012 ... 42

Tabel 11. Data Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 43

Tabel 12. Norma Kategorisasi Capaian Skor Tingkat Stres ... 43

Tabel 13. Norma Kategorisasi Capaian Skor Item ... 44

Tabel 14. Norma Kategorisasi Skor Item Skala Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma ... 45

Tabel 15. Penggolongan Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma ... 46

Tabel 16. Kategorisasi Tingkat Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK USD ... 48

Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Tingkat dan Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 ... 50

(19)

xvi

Tabel 19. Penggolongan Capaian Skor Item Coping Stres Mahasiswa

Penulis Skripsi Angkatan 2012 ... 52 Tabel 20. Usulan Topik-topik kegiatan Bagi Mahasiswa Penulis

Skripsi Berdasarkan Butir-butir Item yang Tergolong dalam

(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(21)

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 47 Grafik 2. Tingkat Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan

2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 48 Grafik 3. Penggolongan Capaian Skor Item Coping Stres Mahasiswa

(22)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 69 Lampiran 2. Data Hasil Kompalasi Butir-butir Item... 76 Lampiran 3. Data Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Koping Stres

Mahasiswa Penulis Skripsi ... 81 Lampiran 4. Hasil Responden Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi ... 82 Lampiran 5. Rincian Usulan Topik-topik kegiatan Bagi Mahasiswa

Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi BK Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016 Berdasarkan

Butir-butir Item yang Tergolong dalam Kategori Sedang... 85 Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian ... 86

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Stres adalah suatu keadaan atau kondisi di mana seseorang merasa tertekan karena banyaknya tuntutan-tuntutan, baik dari dalam maupun dari luar diri individu yang harus dipenuhi. Stres adalah peristiwa menekan yang tidak mengenakkan bagi seseorang yang bisa menimbulkan dampak negatif seperti pusing, emosi tidak stabil, mudah marah, nafsu makan bertambah, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, dan frekuensi merokok meningkat.

Situasi lingkungan yang tidak mendukung sangat berpengaruh besar bagi kelangsungan hidup seseorang. Kemacetan di jalan raya, bermasalah dengan pasangan, kekurangan biaya, pekerjaan yang padat, dan tidak bisa menyesuaikan diri di lingkungan baru membuat individu merasa tekanan darahnya tidak stabil. Tekanan yang datang bukan hanya dari lingkungan luar saja namun juga disebabkan oleh kondisi fisik maupun psikis individu.

(24)

adalah impian semua mahasiswa tetapi untuk mendapatkannya tidaklah mudah, harus berjuang menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi.

Skripsi adalah karangan ilmiah yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan arahan dosen pembimbing. Karya ilmiah harus disusun sesuai fakta atau realita yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan hasil penelitian yang akurat. Skripsi yang disusun harus berdasarkan prosedur yang berlaku dan mempunyai buku referensi yang tepat. Kecakapan mahasiswa akhir dalam membuat suatu karangan ilmiah adalah tantangan tersendiri bagi mereka untuk membuktikan bahwa mahasiswa tersebut layak dan pantas mendapatkan gelar sarjana.

Skripsi adalah bukti bahwa mahasiswa tersebut mampu mengevaluasi kemampuan yang diperoleh selama kurang lebih 4 tahun kuliah di sebuah Universitas. Tidak jarang mahasiswa menganggap bahwa skripsi adalah tugas yang menguras tenaga, waktu dan biaya. Hal tersebut menjadi sumber pemicu stres bagi mahasiswa akhir yang hanya memandang dari sisi negatif. Cara pandang dan cara menyikapi sesuatu dengan salah bisa membuat seseorang merasa tertekan dan menimbulkan stres yang berlebihan.

(25)

seseorang merasa tertekan karena banyaknya tuntutan-tuntutan baik dari dalam maupun dari luar diri individu yang harus dipenuhi.

Judul skripsi dan isi pembahasannya harus sinkron atau sesuai dengan hasil penelitian. Unversitas sangat menuntut agar mahasiswa kreatif dan bijak dalam menyusun skripsi sebagai tugas akhir. Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma menghasilkan mahasiswa yang berpotensi cerdas dan humanis. Para dosen prodi Bimbingan dan Konseling bekerja keras mengolah dan memproses mahasiswa-mahasiswi menjadi tangguh, memiliki ilmu akademik dan profesional dalam bidangnya.

Banyak kemungkinan hal yang membuat mahasiswa penulis skripsi mengalami stres dalam menyusun skripsi seperti kesulitan menentukan judul, kesulitan dalam mencari sumber atau buku referensi, kesulitan menuliskan hasil dalam bentuk karangan ilmiah, kesulitan merumuskan masalah, kesulitan mengikuti sistopiktika penulisan skripsi, takut bertemu dengan dosen pembimbing, kekurangan dana dan penelitian yang disusun terkadang tidak sesuai dengan bidangnya. Membuat karangan ilmiah yang sesuai dengan bidang keilmuan menjadi beban tersendiri bagi sebagian mahasiswa.

(26)

kebingungan dalam menyelesaikan skripsi. Hal tersebut membuat A merasa tertekan dan malas untuk melanjutkan skripsi. Salah satu cara yang dilakukan oleh responden A saat pikirannya sudah mulai pusing adalah ia menghidupkan TV untuk menonton film. Cara itu ia lakukan agar bisa lebih rileks, lalu ia bisa melanjutkan menulis skripsi lagi.

Selanjutnya, data yang diperoleh dari mahasiswi B mengungkapkan bahwa ia sulit untuk berkonsultasi dengan dosen, karena adanya rasa canggung saat berbicara berdua di dalam ruangan. Maka mahasiswa ini sering menunda-nunda apa yang sudah ia tulis untuk dikonsultasikan. Hal tersebut menjadi beban baginya karena memiliki kelemahan dalam berkomunikasi dengan dosen. Ia sering menulis skripsi sampai banyak, lalu dikumpul untuk direvisi setelah dilihat banyak kalimat yang kurang tepat dan salah.

(27)

Dari hasil wawancara dengan responden tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak stres sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup mahasiswa serta berpengaruh besar terhadap kelancaran menyusun skripsi. Stres yang dirasakan mahasiswa akhir datang dari permasalahan yang berbeda-beda selama menyusun skripsi dan strategi yang digunakan responden juga berbeda-beda. Strategi mahasiswa dalam mengatasi masalah disebut coping. Menurut Siswanto (2007), coping adalah suatu cara untuk menguasai

situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan, luka, kehilangan, atau ancaman serta bagaimana seseorang bereaksi ketika menghadapi stres atau tekanan.

Cohen (Smet, 1994) mendefinisikan coping stres sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri individu maupun tuntutan yang berasal dari luar diri individu. Manfaat yang dapat dipetik oleh mahasiswa yang mampu melakukan coping stres dengan baik, jelas yang bersangkutan memiliki gaya hidup yang sehat, memiliki semangat yang tinggi atau bergairah, sehingga lulus dengan tepat waktu. Mahasiswa penulis skripsi bisa menggunakan coping stres untuk meminimalisir stres saat mengerjakan skripsi. Sebagian

(28)

B. Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang masalah terkait dengan coping stres mahasiswa penulis skripsi, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa kesulitan mencari buku referensi guna kelancaran mengerjakan skripsi.

2. Adanya rasa malas untuk berpikir dalam mengerjakan skripsi.

3. Mahasiswa kesulitan untuk berkonsultasi dengan dosen karena merasa canggung untuk mengkonsultasikan hasil skripsi yang ditulis.

4. Adanya kebiasaan menunda-nunda pekerjaan dalam mengerjakan hasil revisian dari dosen pembimbing.

5. Mahasiswa kurang teliti dalam mengerjakan skripsi sehingga banyak yang salah.

6. Mahasiswa kesulitan dalam merumuskan kalimat yang benar dalam bentuk karya ilmiah.

7. Daya juang yang rendah untuk segera menyelesaikan skripsi. C. Pembatasan Masalah

(29)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi tingkat stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016?

2. Seberapa baik coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016?

3. Apakah terdapat perbedaan coping stres pada mahasiswa penulis skripsi yang cenderung memiliki tingkat stres tinggi dan rendah? 4. Butir-butir pengukuran coping stres mahasiswa penulis skripsi mana

saja yang capaian skornya teridentifikasi belum optimal akan dijadikan sebagai dasar penyusunan topik kegiatan pendampingan khusus mahasiswa penulis skripsi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah:

1. Mendeskripsikan seberapa tinggi tingkat stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 2015/2016.

(30)

3. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan coping stres pada mahasiswa penulis skripsi yang cenderung memiliki tingkat stres tinggi dan tingkat stres rendah.

4. Berdasarkan analisis pencapaian skor butir-butir pengukuran coping stres teridentifikasi belum optimal akan diusulkan topik kegiatan untuk dialog kelas khusus pada mahasiswa penulis skripsi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini adalah memberikan informasi bagi pengembangan pengetahuan dibidang Bimbingan dan Konseling mengenai coping stres pada mahasiswa penulis skripsi, sehingga dapat diberikan penyegaran/layanan bimbingan yang sesuai dengan situasi mahasiswa yang sedang skripsi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi dosen pembimbing akademik (DPA)

(31)

b. Bagi mahasiswa BK

Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai informasi agar mahasiswa dapat meningkatkan coping stres saat menulis skripsi terutama pada mahasiswa yang coping stresnya buruk sehingga bisa memaksimalkan skripsi sampai tuntas.

c. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti lain guna menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan dalam memberikan gambaran mengenai kondisi psikologis mahasiswa ketika menyelesaikan skripsi.

G. Definisi Istilah

Beberapa definisi istilah dalam judul penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Stres adalah suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang merasa tertekan karena banyaknya tuntutan-tuntutan baik dari dalam maupun dari luar diri individu yang harus dipenuhi.

2. Skripsi adalah karangan ilmiah yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan arahan dosen pembimbing. Karya ilmiah harus disusun sesuasi fakta atau realita yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan hasil penelitian yang akurat.

(32)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan kajian konseptual yang berkaitan dengan masalah penelitian yaitu hakekat mahasiswa hakekat, penulis skripsi hakekat coping stres pada mahasiswa penulis skripsi, hakekat stres mahasiswa penulis skripsi, dan penelitian yang relevan.

A. Hakekat Mahasiswa 1. Pengertian Mahasiswa

Hurlock (1990) mengemukakan bahwa, adult berasal dari kata kerja Latin yang berarti “tumbuh menjadi kedewasaan” akan tetapi

adult berasal dari kata kerja lampau yaitu adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi sempurna”. Oleh karena itu orang dewasa merupakan individu

yang telah siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa ialah pelajar di perguruan tinggi. Dalam struktur pendidikan Indonesia, mahasiswa menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi di antara yang lain. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon intelektual.

(33)

mahasiswa adalah orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang berjuang memperoleh status sarjana di perguruan tinggi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang sedang menyandang status di sebuah perguruan tinggi. Individu yang memiliki tanggung jawab besar dalam keberhasilannya meraih sebuah gelar yang akan dibawa kedalam dunia pekerjaan.

2. Tugas Perkembangan Mahasiswa

Surakhmad (1980) menjelaskan tugas-tugas perkembangan mahasiswa sebagai pemuda (adolesen) yaitu:

a. Memahami makna kedewasaan jasmaniah dan menerima status sosial jenis kelaminnya.

b. Mengadakan interaksi sosial yang sehat dengan berbagai kelompok adolesen dari kedua jenis kelamin, serta memiliki satu sikap orientasi seksual yang sehat, serta berpartisipasi bersama dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

c. Menjalankan peran sosial sesuai dengan status kelamin masing-masing, dan bersikap toleran terhadap segala perbedaan individual di dalam batas-batas yang wajar.

(34)

e. Melepaskan diri dari ketergantungan dan keterikatan emosional dengan orang tua atau pendidik utama dan lain-lain manusia dewasa dari lingkungan sosial yang terdekat.

f. Mencapai suatu taraf kemampuan untuk berdiri sendiri guna memenuhi kebutuhan primer untuk diri sendiri dan keluarga. g. Mengembangkan selera dan keterampilan berpartisipasi dalam

hidup rekreatif dalam alam kebudayaan sebagai pribadi bangsa Indonesia.

h. Memiliki pengertian agama dan kepercayaan tentang Tuhan Yang Maha Esa, serta mematuhi dalam perbuatan yang saleh segala norma agama yang dipeluknya.

Hudori (2013) menjelaskan ada beberapa peran dan fungsi mahasiswa yaitu:

a. Sebagai agen perubahan (agent of change), mahasiswa dituntut bersikap kritis. Diperlukan implementasi yang nyata.

b. Sebagai kekuatan moral (moral force), masyarakat akan memandang tingkah laku, perkataan, cara berpakaian, cara bersikap, dan sebagainya yang berhubungan dengan moral sebagai acuan dasar mereka dalam berperilaku. Disinilah mahasiswa harus dituntut keintelektualannya dalam kekuatan moralnya di masyarakat.

(35)

d. Sebagai kontrol sosial (social control), masyarakat adalah sekumpulan populasi dengan beragam karakter, banyak sekali aspek sosial yang harus dipenuhi agar tidak terjadi ketimpangan yang rentan memicu konflik. Jika kondisinya berlawanan, maka dapat dipastikan adanya konflik kecil yang bisa timbul di mahasiswa maupun masyarakat. Disinilah peran mahasiswa. e. Mahasiswa sebagai iron stock, yaitu mahasiswa diharapkan

menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan.

B. Mahasiswa Penulis Skripsi

(36)

Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistopiktis dan terkendali yang berupaya untuk memperoleh data dan informasi tentang suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis. Penulisan skripsi dilakukan melalui studi pustaka ditambah dengan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data primer sekunder.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penulis skripsi adalah mahasiswa akhir yang sedang berjuang menyelesaikan studinya dengan membuat suatu buku karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang relevan sesuai dengan aturan yang diberikan oleh dosen. Penelitian tersebut akan diuji oleh dosen untuk meyakinkan bahwa penelitian dapat diterbitkan sebagai karya ilmiah.

C. Hakekat Coping Stres pada Mahasiswa Penulis Skripsi 1. Pengertian Coping Stres

Siswanto (2007) berpendapat bahwa coping termasuk konsep sentral dalam memahami kesehatan mental. Coping berasal dari kata coping yang bermakna harafiah pengentasan/penanggulangan (to cope

with). Coping dimaknai sebagai salah satu cara individu dalam

menguasai, memahami situasi atau kondisi yang dinilai sebagai suatu tantangan, luka, kehilangan, ancaman. Coping adalah bagaimana reaksi individu ketika menghadapi stres atau tekanan.

(37)

yang paling sederhana dan realistis, berfungsi untuk membebaskan diri dari masalah yang nyata maupun tidak nyata, dan coping merupakan semua usaha secara kognitif dan perilaku untuk mengatasi, mengurangi, dan tahan terhadap tuntutan (distress demands). Tuntutan-tuntutan ini bisa bersifat internal maupun eksternal. Kedua stres tersebut bertujuan untuk mengubah hubungan antara diri individu dengan lingkungannya agar menghasilkan dampak yang lebih baik dan berusaha untuk meredakan atau menghilangkan beban emosional yang dirasakan.

Folkman dan Lazarus (Safaria & Saputra, 2009) membedakan dua tipe penilaian yaitu penilaian primer dan penilaian sekunder. Penilaian primer tergantung oleh tujuan, nilai dan kepercayaan yang berhubungan dengan evaluasi yang dimiliki oleh individu. Penilaian primer diasumsikan sebagai pertanyaan yang dihadapi individu untuk menentukan arti dari kejadian tersebut. Penilaian sekunder mengidentifikasikan tentang apa, serta semua yang berhubungan untuk merespon situasi yang dihadapi. Kejadian atau peristiwa dapat diartikan sebagai hal yang positif, netral, atau negatif sesuai dengan tujuan, nilai, dan kepercayaan yang dimiliki individu.

(38)

menghadapi stres tersebut akan membantu individu keluar dari rasa stres yang dialaminya.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, pengalaman dan kebiasaan perilaku individu dalam menanggapi masalah akan mempengaruhi gaya coping stres dalam menyusun skripsi. Apabila individu memandang permasalahannya secara positif dan mampu menghadapi kenyataan, maka ia mampu keluar dari stres, begitu juga kebalikannya. Dukungan sosial baik topikn, keluarga, dan lingkungan serta kepribadian individu akan menentukan cara pemecahan masalah, karena individu akan belajar dari lingkungan dan memaksimalkan kemampuan yang ada dalam dirinya.

2. Jenis-jenis Coping stres Mahasiswa Penulis Skripsi

Harber & Ruyon (Siswanto, 2007) menyebutkan jenis-jenis coping yang dianggap konstruktif, yaitu:

a. Penalaran (Reasoning)

(39)

kerugiannya paling kecil dan keuntungan yang diperoleh paling besar.

b. Objektivitas

Objektivitas yaitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah laku. Kemampuan ini juga meliputi kemampuan untuk membedakan antara pikiran-pikiran yang berhubungan dengan persoalan dengan yang tidak berkaitan. Kemampuan melakukan coping objektivitas mensyaratkan individu yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya sehingga individu mampu memilah dan membuat keputusan yang tidak semata disadari oleh pengaruh emosi.

c. Konsentrasi

Kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Pada kenyataannya, justru banyak individu yang tidak mampu memilah dan membuat keputusan yang tidak semata didasari oleh pengaruh emosi.

d. Humor

(40)

menjadi lebih luas, terang dan tidak dirasa sebagai menekan lagi ketika dihadapi dengan humor. Humor memungkinkan individu yang bersangkutan untuk memandang persoalan dari sudut manusiawinya, sehingga persoalan diartikan secara baru, yaitu sebagai persoalan yang biasa, wajar dan dialami oleh orang lain juga.

e. Supresi

Kemampuan untuk menekan reaksi mendadak terhadap situasi yang ada sehingga memberikan cukup waktu untuk lebih menyadari dan memberikan reaksi yang lebih konstruktif. Coping supresi juga mengandaikan individu memiliki kemampuan untuk mengelola emosi sehingga pada saat tekanan muncul, pikiran sadarnya tetap bisa melakukan kontrol secara baik. Berhitung satu sampai sepuluh ketika mulai merasakan emosi marah, sampai kepala menjadi dingin kembali sehingga mampu memikirkan alternatif tindakan yang lebih baik.

f. Toleransi terhadap kedwiartian atau ambiguitas

(41)

g. Empati

Kemampuan untuk melihat sesuatu dari pandangan orang lain. Empati juga mencakup kemampuan untuk menghayati dan merasakan apa yang dihayati dan dirasakan oleh orang lain. Kemampuan empati ini memungkinkan individu mampu memperluas dirinya dan menghayati perspektif pengalaman orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi semakin kaya dalam kehidupan batinnya.

3. Jenis-jenis Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi

Adapun jenis-jenis coping stres yang ditemukan oleh Folkman dan Lazarus (Safaria dan Saputra, 2009) yaitu:

a. Emotional focused coping adalah suatu usaha untuk mengontrol respons emosional terhadap situasi yang sangat menekan.

1) Seeking social emotional support. Mencoba untuk memperoleh dukungan secara emosional maupun sosial dari orang lain.

2) Distancing. Mengeluarkan upaya kognitif untuk melepaskan diri dari masalah atau membuat sebuah harapan positif.

(42)

4) Self control. Mencoba untuk mengatur perasaan diri sendiri dalam bertindak untuk menyelesaikan masalah.

5) Accepting responsibility. Menerima masalah yang dihadapi sambil memikirkan jalan keluar permasalahan.

6) Positive reapprasial. Membuat suatu arti positif dari situasi dalam perkembangan pribadi dengan sifat religius. b. Problem focused coping adalah usaha untuk mengurangi

stressor dengan mempelajari cara-cara atau

keterampilan-keterampilan yang baru untuk mengubah situasi, keadaan, atau pokok permasalahan. Individu akan cenderung menggunakan strategi ini apabila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi, Smet (Safaria & Saputra, 2009).

1) Seeking informational support. Mencoba memperoleh informasi dari orang lain seperti dokter, psikolog, atau guru. 2) Confrontive coping. Melakukan penyelesaian masalah secara

konkret.

3) Planful problem solving. Menganalisis setiap situasi yang menimbulkan masalah serta berusaha mencari solusi secara langsung terhadap masalah yang dihadapi.

(43)

D. Hakekat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi 1. Pengertian Stres

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar; ketegangan. Menurut Helmi (Safaria & Saputra, 2009), komponen stres terdiri dari tiga yaitu stressor, proses (interaksi), dan respon stres. Stressor adalah situasi atau stimulus yang mengancam kesejahteraan individu. Respon adalah reaksi yang muncul. Sedangkan proses stres merupakan mekanisme interaktif yang dimulai dari datangnya stressor sampai munculnya respon stres.

Melalui pendekatan respons stres timbulnya stres, pengertian stres dihubungkan dengan adanya peristiwa yang menekan sehingga seseorang dalam keadaan tidak berdaya akan menimbulkan dampak negatif, misalnya pusing, tekanan darah tinggi, mudah marah, sedih, sulit berkonsentrasi, nafsu makan bertambah, sulit tidur, ataupun frekuensi merokok bertambah. Pendekatan kedua, definisi stres dihubungkan dari sisi stressor (sumber stres). Stres dalam hal ini digambarkan sebagai kekuatan yang menimbulkan tekanan-tekanan dalam diri, stres dalam pendekatan ini muncul jika tekanan yang dihadapi melebihi optimum Helmi (Safaria & Saputra, 2009).

(44)

stres dapat membuat produktivitas menurun, menimbulkan rasa sakit, dan gangguan-gangguan mental. Sumber stres disebut dengan stressor dan ketegangan yang diakibatkan karena stres, disebut strain.

Hardjana (1994) mengemukakan stres terbagi menjadi 2 jenis yaitustres positif dan stres negatif:

a. Stres positif mengacu pada adanya ketegangan normal pada individu untuk melakukan sesuatu yang menggairahkan, menyenangkan, merangsang, dan menggetarkan. Stres positif bekerja untuk meningkatkan kinerja. Stres yang positif mampu membuat seseorang menghasilkan karya yang kreatif dan produktif. Respon stres semacam ini membuat seseorang lebih waspada dan siap untuk menghadapi masalah yang mungkin akan muncul.

b. Stres negatif membuat seseorang merasa bosan, pusing, jenuh, sampai frustasi dan tidak menghasilkan sesuatu yang berguna.

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa stres adalah suatu keadaan invidu merasakan adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar diri individu maupun dari dalam diri individu itu sendiri, dimana individu tersebut tidak mampu menghadapi kenyataan yang ada.

2. Gejala Stres Mahasiswa Penulis Skripsi

(45)

bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti: gangguan pencernaan, serangan jantung, tekanan darah tinggi, asma, radang sendi dan lain-lain. Menurut Selye (Safaria & Saputra, 2009), menyebutkan satu jenis yang berbahaya dan merugikan disebut distress. Satu jenis lainya justru bermanfaat atau konstruktif disebut

eustress (stresyang menyehatkan).

Cox (Siswanto, 2007) mengategorikan akibat stres menjadi lima kategori, yaitu:

a. Akibat subjektif, yaitu akibat yang dirasakan secara pribadi, meliputi kegelisahan, agresi, kelesuan, kebosanan, depresi, kelelahan, kekecewaan, kehilangan, harga diri rendah, perasaan terpencil.

b. Akibat perilaku, yaitu akibat yang mudah dilihat karena berbentuk perilaku-perilaku tertentu, meliputi mudah terkena kecelakaan, penyalahgunaan obat, peledakan emosi, berperilaku implusif (perilaku secara tiba-tiba) dan tertawa gelisah.

(46)

d. Akibat fisiologis, yaitu akibat yang berhubungan dengan fungsi atau kerja alat tubuh seperti tingkat gula darah meningkat, denyut jantung/tekanan darah naik, mulut menjadi kering, berkeringat, pupil mata membesar, sebentar-sebentar merasakan panas dan dingin.

e. Akibat keorganisasian, yaitu akibat yang tampak dalam tempat kerja meliputi absen, produktivitas rendah, mengasingkan diri dari topikn, ketidakpuasan hasil kerja, menurunnya keterikatan dan loyalitas (kepatuhan/kesetiaan) terhadap organisasi.

Noi & Smith (1994) mengatakan bahwa penyebab stres pada individu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Penyebab Stres pada Individu

Penyebab Stres Konsekuensi Psikologis Tingkat

3. Merasa frustasi, cemas, dan tegang

2. Merasa frustasi, cemas, dan tegang

3. Makan/minum berlebihan 4. Kelelahan

5. Merasa sudah tidak bisa mengatasi situasi 6. Berekreasi secara

(47)

Apa yang disebutkan dalam tabel tersebut mewakili ringkasan beberapa faktor penyebab stres serta perasaan dan sikap yang menyertainya. Individu bisa mengalami satu atau lebih dari situasi yang diperlihatkan dalam tabel dan tidak dihinggapi stres sebagaimana yang diperkirakan.

Dapat disimpulkan bahwa gejala stres bersumber dari beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar diri individu itu sendiri. Cara individu merespon stres yang tidak tepat akan menimbulkan stres berat.

3. Aspek-aspek Stres Penulis Skripsi

Menurut Sarafino (1994) aspek-aspek stres ada 2 yaitu: a. Aspek biologis

Aspek biologis dari stres berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres yang dialami individu antara lain: sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit, dan produksi keringat yang berlebihan.

b. Aspek psikologis

Aspek psikologis stres berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres antara lain:

(48)

2) Gejala emosi, yaitu kondisi stres dapat mengganggu kestabilan emosi individu. Individu yang mengalami stres akan menunjukkan gejala mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala sesuatu, merasa sedih, dan depresi. 3) Gejala tingkah laku, yaitu kondisi stres dapat mempengaruhi

tingkah laku sehari-hari yang cenderung negatif sehingga menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek stres meliputi aspek-aspek biologis dan aspek-aspek psikologis. Menurut peneliti, penjelasan mengenai aspek-aspek belum lengkap, sehingga peneliti menambahkan reaksi-reaksi stres. Reaksi stres adalah penampakan dari suatu sikap yang dirasakan.

Menurut Helmi (Safaria & Saputra, 2009), ada empat macam reaksi stres, yaitu reaksi psikologis, fisiologis, proses berpikir, dan tingkah laku. Wujud dari keempat macam reaksi tersebut dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Adapun keempat stres yang bersifat negatif menurut Helmi (Safaria & Saputra, 2009) yaitu sebagai berikut: 1) Reaksi psikologis, biasanya lebih berkaitan dengan aspek emosi

seperti mudah marah, sedih, ataupun mudah tersinggung.

(49)

3) Reaksi proses berpikir, biasanya tampak dalam gejala sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan sulit mengambil keputusan. 4) Reaksi perilaku, pada remaja tampak perilaku-perilaku

menyimpang seperti mabuk, nge-pil (memakai obat-obatan terlarang), frekuensi merokok meningkat dan menghindar dari topikn.

Aspek yang digunakan peneliti sebagai dasar penyusunan alat tingkat stres pada mahasiswa penulis skripsi lebih pada aspek perasaan (psikologis).

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Yaswinto tentang “Perbedaan

coping stress pada Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Abad dan Dakwah

Iain Tulungagung dalam Penyusunan Skripsi”. Adapun hasil tingkat stres

penelitian ada dua kategori yaitu: 75% memiliki tingkat stres tinggi, dan 25% tingkat stres rendah. Ada 8 mahasiswa Tasawuf Psikologi (87,5%) memiliki strategi nilai problem focused coping lebih besar dari pada emotional focused coping yang berjumlah 12.5%.

(50)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian antara lain jenis penelitian, subyek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas, reliabilitas, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survei. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hal ini sejalan dengan pendapat Furchan (2007) mengatakan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan, menjelaskan data apa adanya dalam situasi sekarang.

Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Selain itu berdasarkan analisis data pencapaian pengukuran tingkat coping stres penulis skripsi, maka dapat diketahui item-item coping stres mana saja yang perlu ditangani. B. Tempat dan Waktu Penelitian

(51)

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Mahasiswa angkatan 2012 berjumlah 60 mahasiswa, populasi diambil secara acak, oleh karena itu sampel penelitian ini dipilih dengan teknik simple random sampling. Alasan memilih mahasiswa penulis skripsi karena ingin melihat sejauh mana mahasiswa yang sedang menulis skripsi bisa melakukan coping stres. Rincian subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 Subjek Penelitian

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah untuk memperoleh data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang sesuai, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang sesuai dengan standar data yang ditetapkan. Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk diteliti atau dianalisis. Oleh karena itu,

Subjek Penelitian Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Mahasiswa

Angkatan 2012 17 36

(52)

diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Alat pengumpul data dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang disusun oleh peneliti menggunakan teknik penyusunan skala likert dan skala tingkah laku.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa, dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012). Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 instrumen berupa 1 kuesioner dan 1 skala pengukuran berbentuk tingkah laku seperti pada penjelasan di bawah ini.

a. Kuesioner coping stres

(53)

dijawabnya (Sugiyono, 2010). Item-item dalam kuesioner ini dibuat berdasarkan 2 fungsi coping stres yaitu emotional focused coping (usaha untuk mengontrol respon emosional

terhadap situasi yang sangat menekan) dan problem focused (usaha untuk mengurangi stressor dengan keterampilan yang baru untuk mengubah situasi, keadaan atau pokok permasalahan Lazarus dan Folkman (Safaria dan Saputra, 2009).

Pernyataan yang terdapat dalam inventori coping stres ini terdiri dari pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable). Pernyataan postif (favourable) merupakan perilaku yang sesuai untuk menggambarkan coping stres mahasiswa penulis skripsi. Sedangkan pernyataan negatif (unfavourable) yaitu perilaku yang tidak sesuai untuk

menggambarkan coping stres mahasiswa penulis skripsi.

(54)

pengolahan data yang dihasilkan instrumen ini ditentukan pada tabel 3 berikut.

Tabel 3

Norma Skoring Inventori Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi

Alternatif Jawaban Skor Favourable

Skor Unfovourable

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Dengan demikian dapat diketahui tingkat coping stres pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka semakin baik kemampuan mahasiswa melakukan coping stres saat menulis skripsi. Sebaliknya, semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula coping stres mahasiswa penulis skripsi. Rekapitulasi kuesioner yang tertera dalam bentuk alat instrumen yang telah tersusun pada Lampiran 1.

(55)

dan Saputra, 2009) menjelaskan tentang aspek dan indikator coping stres disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4

Kisi–kisi Kuesioner Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi

Aspek Indikator

a. Seeking social emotional = Mencari dukungan sosial yang bersifat emosional

1, 2, 3 4, 5 5

b. Distancing = Upaya kognitif atau membuat harapan positif

6, 7, 8, 9 10, 11 6

d. Self control = Pengendalian emosi atau mengatur perasaan

20, 21 22, 23, 24, 25

6 e. Accepting responsibility =

Menerima tanggung jawab

f. Positive reapprasial = Menilai masalah dari positif

c. Planful problem solving = Perencanaan pemecahan

(56)

cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010).

Skala pengukuran tingkat stres yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk semantic defferential model skala tingkah laku dengan memberi tanda centang pada angka atau pertengahan angka yang menunjukkan kecenderungan ratee (mahasiswa) pada sifat yang sesuai dengan kondisi atau kenyataan, dimana semakin kecil angka yang dicentang maka tingkat stres rendah, sebaliknya semakin tinggi besar angka yang dicentang maka tingkat stres semakin tinggi. Rekapitulasi tingkat stres yang tertera dalam bentuk alat instrumen yang telah tersusun pada Lampiran 1. Prinsip penskalaan semantic defferential dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Pernyataan Pekerjaan menulis skripsi membuat saya:

Santai 1 √ 9 Terpuruk

E. Validitas Kuesioner dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas Kuesioner

(57)

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Menurut Sugiyono (2010), instrumen yang digunakan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan program, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan tujuan program yang telah ditetapkan. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam instrumen mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh instrumen tersebut. Pengertian mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti instrumen itu harus komprehensif akan tetapi isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran.

Pengujian validitas isi instrumen dalam penelitian ini menggunakan analisis rasional. Untuk validitas isi peneliti menggunakan uji pakar yaitu dosen pembimbing yakni Dr. Gendon

Barus, M.Si melalui expert judgement. Hasil konsultasi dan telaah yang dilakukan oleh ahli dilengkapi dengan pengujian empirik dengan cara mengkorelasi skor-skor setiap item instrumen. Capaian skor total aspek dalam hal ini menggunakan teknik korelasi Spearman’s rho melalui aplikasi program komputer SPSS for

window. Rumus korelasi Spearman’s rho adalah sebagai berikut:

(58)

Keterangan:

Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan peneliti, diperoleh 43 item yang dinyatakan valid dan 12 item dinyatakan gugur. Hasil validitas tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Adapun hasil analisis butir-butir item yang valid dan gugur terdapat pada Tabel 5.

Tabel 5

Analisis Butir-butir Item Coping Stres

Aspek Indikator f. Positive reapprasial =

(59)

Problem-focused

Azwar (2009) menjelaskan, reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel. Azwar (2009) mengatakan bahwa, pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur.

(60)

Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Kriteria Guilford

Berdasarkan data uji coba, telah dilakukan perhitungan menggunakan proses program SPSS 16.0, diperoleh perhitungan reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach yaitu 0,894 dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7

Koefisien Reabilitas Instrumen coping stres

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 55

Berdasarkan hasil koefisien Alpha Cronbach yaitu 0,894 mengacu pada kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa reliabilitas kuesioner termasuk tinggi.

Setelah dilakukan seleksi item yang valid diperoleh 43 item terpakai, peneliti kembali melakukan uji reliabilitas. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap 43 item diperoleh uji reliabilitas sebesar 0,907.

No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah

(61)

Tabel 8

Koefisien Reliabilitas kuesioner Coping Stres mahasiswa Penulis Skripsi

Berdasarkan hasil koefisien Alpha Cronbach, dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen setelah seleksi item yaitu 0,907 dapat disimpulkan bahwa reliabilitas kuesioner berada pada kategori tinggi. Artinya instrumen ini memiliki keajegan yang tinggi. Koefisien reliabilitas kuesioner coping stres mahasiswa penulis skripsi dapat dilihat pada Lampiran 3.

F. Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data 1. Persiapan dan Pelaksanaan

Tahap-tahap dalam pengolahan data yaitu:

a. Menyusun kuesioner atau skala coping stress bagi mahasiswa penulis skripsi.

b. Menentukan responden yakni mahasiswa semester 2012 prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

c. Pengujian instrumen oleh ahli (expert judgment), yang dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi pada saat bimbingan. d. Pengambilan data uji empirik terhadap validitas dan reliabilitas

kuesioner.

e. Melakukan analisis data yang telah terkumpul.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(62)

2. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2011) mengatakan bahwa, analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk menganalisis data penelitian Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 adalah sebagai berikut:

a. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang sudah diberikan oleh responden dan membuat tabulasi skor dari masing-masing butir skala item. Langkah selanjutnya menghitung total skor masing-masing subjek penelitian dan total skor tiap item pernyataan. Melakukan skoring dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS versi 16,0.

b. Membuat tabulasi data dan menghitung frekuensi jawaban pada setiap item “Sangat Sesuai”, “Sesuai”, “Tidak Sesuai”, “Sangat

Tidak Sesuai”.

(63)

diukur. Kontinum jenjang berpedoman pada Azwar (2012) yang coping stres mahasiswa penulis skripsi dalam tiga kategori yaitu baik, cukup baik, dan tidak baik. Adapun norma kategorisasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 9

Norma Kategorisasi Coping Stres

Keterangan:

Xmaksimal teoritik : Skor tertinggi yang mungkin diperoleh Subjek peniliti dalam skala.

Xminimum teroretik : Skor terendah yang mungkin diperoleh subjek penelitian dalam skala.

Range : Rentangan skor skala.

σ (Standar deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi menjadi 6

satuan deviasi standar.

µ (Mean teoritik) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

d. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari Xmaksimum teoritik, Xminimum teoritik, standar deviasi, dan mean teoritik. Kategori tinggi rendahnya coping

Perhitungan Kategorisasi

Kategori Coping Stres Baik

Kategori Coping Stres Cukup Baik

(64)

stres mahasiswa penulis skripsi (dengan item total= 43) diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

Xmaksimum : 43 x 4 = 172 Xminimum : 43 x 1 = 43 Range : 172 - 43 = 129 σ (teoritik) : 129 : 6 = 21,5

µ (teoritik) : (172 + 43) : 2 = 107,5 Tabel 10

Norma Kategorisasi Coping Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Prodi BK angkatan 2012

Norma Rentang Skor Kategori

140<X Coping Stres Baik

75< X 140 Coping Stres Cukup Baik

X≤ 75 Coping Stres Tidak Baik

Selanjutnya data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan item total yang mereka peroleh dalam kategori diatas, sehingga dapat dihitung jumlah dan presentasi coping stres mahasiswa penulis skripsi angkatan 2012 prodi BK Universitas Sanata Dharma secara umum mulai dari yang coping stres baik sampai coping stres tidak baik. Hasil responden coping stres mahasiswa penulis skripsi dapat dilihat pada Lampiran 4.

Gambar

Tabel 20. Usulan Topik-topik kegiatan Bagi Mahasiswa Penulis
Gambar 1. Pernyataan Tingkat Stres  ........................................................
Grafik 1. Tingkat Stres Mahasiswa Penulis Skripsi Angkatan 2012 Prodi
Tabel 1 Penyebab Stres pada Individu
+7

Referensi

Dokumen terkait

pelanggan dimulai sejak kegiatan pemesanan dilakukan sampai pada pesanan tersebut dihantarkan, oleh karena itu persepsi pelanggan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

Guru harus berani mencoba sesuatu yang baru yang mampu menumbuhkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar khususnya dengan menerapkan model pembelajaran yang menarik

Peqa.uh P€nbelinn

[r]

oeruoertNu,r

Masa remaja apabila diperhatikan perkembangan manusianya sejak masih berada dalam kandungan sampai dengan masa kelahiran terlihat bahwa setiap orang akan mengalami perubahan.

The present study was designed to investigate the effects of G-90, as a stimulating factor agent, on the healing of the superfi cial digital fl exor tendon (SDFT) of rabbits after

Hal itu dikarenakan dengan adanya perputaran piutang yang semakin tinggi maka modal yang diinvestasikan dalam piutang akan semakin sedikit, sehingga perusahaan