• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karena lingkup kajian ini adalah Ragam Kerusakan Hasil Perbuatan Manusia di Muka Bumi (Analisis Ayat-ayat yang Menjelaskan Kerusakan di Muka Bumi Studi Tafsir Ibn Katsir), maka penulis

berusaha mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai tema tersebut. Tujuannya agar tidak terjadi kesamaan dan menemukan perbedaan dalam penelitian. Setelah penulis teliti melalui artikel, buku, skripsi, dan tesis pembahasan yang relevan mengenai skripsi ini sebagai berikut:

Penelitian yang ditulis oleh Enoh (Dosen tetap Fakultas Tarbiyah UNISBA) dalam sebuah artikelnya yang berjudul Konsep Baik (Kebaikan) dan Buruk (Keburukan) dalam al-Qur’an, v. XXIII No. 1 Januari – Maret 2007. Artikel ini membahas mengenai makna kebaikan dan keburukan dalam al-Qur’an. Perbedaan artikrel ini dan skripsi penulis terletak pada pembahasan mengenai kebaikan dan keburukan saja, melainkan analisis ragam kerusakan di muka bumi.

Penelitian yang kedua ditulis oleh Rabiah Z. Harahap (Dosen Fakultas UMSU) dalam, artikel EduTech vol. 1 no 1 Maret 2015. Artikel ini membahas mengenai akhlaq, etika, dan moral. Serta etika terhadap lingkungan hidup dalam persfektif ajaran Islam. Perbedaan artikel ini dengan penelian penulis adalah penulis tidak hanya menampilkan akhlaq, etika, dan moral tetapi juga diteliti bagaimana Ragam Kerusakan Hasil Perbuatan Manusia.

Penelitian yang ketiga yang disusun oleh Kementerian Agama RI dalam buku yang berjudul, Pelestarian Lingkungan Hidup. Penelitian ini membahas mengenai berbagai tema lingkungan, seperti: Eksistensi laut, eksistnsi air, kebersihan lingkungan, kerusakan lingkungan, term al-Qur’an yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan, dan sebagainya, tetapi dalam buku tafsir tematik ini tidak mengupas secara detail mengenai ragam kerusakan hasil perbuatan manusia secara fokus.

Penelitian yang keempat yang ditulis oleh Wisnu Arya Wardana dalam buku yang berjudul, Dampak Pencemaran Lingkungan. Buku ini berisi penjelasan mengenai beberapa macam kerusakan yang terkhusus pada pencemaran lingkungan, diantaranya: Pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran daratan.19 Semua pencemaran di atas merupakan bentuk kerusakan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada kerusakan tidak hanya berfokus pada pencemaran lingkungan saja, melainkan berfokus pada ragam kerusakan akibat pencemaran yang menghadirkan ayat-ayat al-Qur’an.

Penelitian yang kelima yang ditulis oleh Muhammad Mukhtar Dj (2010).

Ia berada di jurusan Tafsir-Hadis, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul Kerusakan Lingkungan Persfektif al-Qur’an (Studi Tentang Pemanasan Global).

Skripsi ini membahas mengenai cara penanggulangan pemanasan global dalam al-Qur’an. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mengenai ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara pemeliharaan al-Qur’an, diantaranya: pertama:

nilai-nilai yang ada di dalam al-Qur’an mengenai pemanasan global tersebar dalam berbagai ayat. Kedua: Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global, seperti negara-negara internasional telah membuat suatu persetujuan untuk menangani masalah pemasan global.

Ketiga: Tanpa nilai-nilai standar tersebut, manusia melihat kebenaran menurut hawa nafsunya masing-masing.20 Perbedaan dengan penelitian ini yaitu kerusakan tidak dititik beratkan pada satu hal, yaitu mengenai lingkungan. Namun meneliti term kerusakan dari berbagai aspek.

19 Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), xvi.

20 Muhammad Mukhtar Dj, “Kerusakan Lingkungan Persfektif al-Qur’an (Studi Tentang Pemanasan Global),” Dalam Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta 2010), 60.

Penelitian yang keenam yang ditulis oleh Tatik Maisaroh (2017). Ia berada di jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Skripsi ini berjudul Akhlaq Terhadap Lingkungan Hidup Dalam Qur’an (Studi Tafsir al-Misbah). Skripsi ini membahas mengenai kontribusi dan kontekstualisasi akhlaq lingkungan hidup Muhammad Qurays Shihab di Indonesia.

Kesimpulan dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: pertama:

Muhammad Quraish Shihab dalam tafsirnya memili pandangan bahwa akhlaq terhadap lingkungan hidup adalah tidak merusak tatanan kehidupan.

Kedua: Kontekstualisasi akhlaq terhadap lingkungan hidup menurut M.

Quraish Shihab apabila dilihat sangat relevan di Indonesia. Hal ini dilihat dari masyarakat yang melakukan kemaksiatan, kerakusan, keegoisan, dan berbagai kerusakan di bumi, baik daratan dan lautan.21 Perbedaan dengan penelitian ini adalah kerusakan tidak hanya terhadap lingkungan. Juga penggunaan kitab tafsir yang berbeda.

Penelitian yang ketujuh yang ditulis oleh M. Luthfi Maulana (2016). Ia berada di jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Skripsi ini berjudul Manusia dan Kerusakan Lingkungan dalam al-Qur’an: Studi Kritis Pemikiran Mufassir Indonesia (1967-2014). Skripsi ini membahas mengenai penafsiran Mufassir Indonesia mengenai ayat-ayat kerusakan lingkungan dan membahas relevansi penafsiran ayat-ayat tentang lingkungan oleh Mufassir Indonesia.22 Perbedaan dengan penelitian skripsi

21 Tatik Maisaroh, “Akhlaq Terhadap Lingkungan Hidup Dalam al-Qur’an (Studi Tafsir al-Misbah),” Dalam Skripsi SI Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan (Lampung 2017), 105.

22 M. Luthfi Maulana, “Manusia dan Kerusakan Lingkungan dalam al-Qur’an:

Studi Kritis Pemikiran Mufassir Indonesia (1967-2014),” Dalam Skripsi SI Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo (Semarang 2016), 4.

ini dengan penulis adalah kerusakan yang diteliti tidak terfokus pada kerusakan lingkungan, melainkan pada ragam kerusakan. Juga, perbedaan mengenai fokus pembahasan tafsir yang menggunkan tafsir Ibnu Katsir.

Penelitian yang kedelapan yang ditulis oleh Cahaya Riana Purnama (2017). Ia berada di jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini berjudul Perbuatan Baik dan Buruk Manusia Menurut Ibn Taimiyah. Skripsi ini membahas mengenai kebaikan dan keburukan dari berbagai term dalam al-Qur’an dan juga membahas mengenai kebaikan dan keburukan menurut Ibn Taimiyah. Perbedaan dengan penelitian penulis adalah terletak pada kebaikan dan keburukan yang mengarah pada perbuatan manusia yang merusak atau mengganggu keseimbangan. Selain itu perbedaan terletak pada analisis pembahasan menggunakan Ibn Katsir.

Penelitian yang kesembilan yang ditulis oleh Drs. H. Slamet Khaeruddin (2004). Tesis Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tesis ini berjudul, Fȃsad dalam al-Qur’an. Tesis ini membahas mengenai pengungkapan fȃsad dalam al-Qur’an dari berbagai derivasinya.

Kesimpulan dari penetian ini yaitu: 1). Konsep fȃsad dalam al-Qur’an segala sesuatu yang keluar dari kondisi normal. 2). Diantara pengungkapan yang senada dengan fȃsad adalah al-tsubȗr, al-Tabbar, al-Tabdzȋr, al-Ilhȃk, al-Hadm, dan al-Damdȃmah, dan lain sebagainya.23 Perbedaan tesis ini dengan skripsi penulis adalah pembahasan mengenai fȃsad yang berarti sesuatu yang keluar dari kondisi normal dibahas detail dengan analilis pengguaan tafsir Ibn Katsir. Selain itu, pembahasan mengenai perbuatan manusia juga dihadirkan.

23 Slamet Khaeruddin, “Fȃsad dalam al-Qur’an,” Dalam Tesis Fakultas Ushuluddin Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta 2004), 163-164.

Dokumen terkait